Beranda / Rumah Tangga / Hamil Anak Om Miliarder / 132. Kecurigaan Internal

Share

132. Kecurigaan Internal

Penulis: Blue Rose
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-24 23:49:51

"Aduh Cucu Opa, sayang... sakit ya?" gumam Aron menggendong cucunya dengan sayang.

Aron memang sosok orang tua yang sangat penyayang, bahkan pada Adam.

'Cucunya'

Lucu sekali ketika melihat Aron memanggil dirinya sebagai Opa.

Hal itu, membuat Mira terkekeh sendiri.

Mereka berdua sedang menjaga Adam karena Dea dan Juna sedang keluar karena harus menghadiri beberapa undangan yang penting.

Melihat istrinya terkekeh, Aron pun bingung karena tidak ada yang lucu di sana.

"Kenapa kamu malah ketawa?" tanyanya heran dengan istrinya.

"Hem... soalnya aku belum terbiasa pas kamu manggilin Adam ke diri kamu sendiri sebagai Opa."

"Oh, emang awalnya aneh sih, tapi itulah adanya. Aku gak ada espektasi kalau Dea bakal nikah secepat ini," ujar Aron menimang-nimang Adam dengan lembut.

"Sama..." gumam Mora agak sendu.

Akan tetapi keduanya kemudian tidak memperpanjang topik itu.

"Kamu tahu nggak sih untuk usia kamu, kamu tuh masih kayak usia 30-an?" tanya Mira iseng.

Aron mengangguk, "Iya, aku sadar kok
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hamil Anak Om Miliarder   133. Dendam

    Mereka terluka karena ada orang yang menyerang di jalan, sehingga keduanya harus kejar-kejaran menggunakan mobil."Masih sakit?" tanya Juna mengobati luka sang istri di sudut bibirnya.Dea tidak mengalami luka separah Aron, tetapi sudut mulutnya berdarah."Kalo besok Papi tau bisa berabe, kamu nanti diomelin sama dia," ujar Dea khawatir.Ia mengobati luka di wajah suaminya dengan hati-hati."Nggak papa lah, Sayang. Udah konsekuensinya. Aku harus gentle jujur ke Papi kamu," ujar Juna."Nggak bisa gitu dong, aku besok pakai make up yang agak tebal aja biar ketutup," ungkap Dea."Boleh... aku minta maaf ya, aku malah buat kamu kayak gini. Bukannya jagain dan bahagiain kamu, kamu malah menderita sejak menikah denganku," ungkap Juna."Bukan kamu kok yang buat aku kayak gini, itu orang-orang jahat yang ngejar kita tadi. Jadi jangan nyalahin diri sendiri.""Makasih atas perhatiannya, Sayang. Aku gak akn biarin kamu terluka lagi," ujar Juna."Ya, makasih. Tapi kamu juga ingat, lukamu lebih ba

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Hamil Anak Om Miliarder   134. Baju Provokatif

    "Deaaaaaa!" rengek Mira dari layar ponselnya. Terlihat di sana Mira yang sedang duduk di sofa, yang kalau Dea ingat-ingat itu sofa di kantor ayahnya. Ini sudah pukul 8 malam, otomatis mereka sudah puang ke mansion. Jam kerja kantor Aron memang dari jam 7 sampai jam 4, harusnya. Sementara jika ada tugas karyawan yang belum selesai, bisa ditunda di keesokan harinya. Meski begitu, kantor Aron juga bukan kantor yang bisa dengan mudah dihadapi karena ada target harian."Kenapa lagi sih Mama Mudaku?" tanya Dea menggoda.Ia sedang bersantai sambil ngemil apel di sofa."Ini gara-gara kamu tuh, aku jadi dikunci berdua di kantor Papi kamu bareng dia! Terus aku nggak boleh keluar, dikiranya aku main sama cowok lain. Lagian ya siapa yang mau sama aku selsin dia?!" protes Mira merengek."Haha! Banyak kali Mir! Lu aja yang nggak kerasa kalau lu banyak yang naksir!""Apaan sih! Aku nggak tahu ya, dan gak penting juga... tapi emang iya?" tanya Mira penasaran."Ya... tanya aja itu sama Papi.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Hamil Anak Om Miliarder   135. Trauma Mental

    Mira langsung merinding dan overthinking dengan ucapan terakhir Dea. Sialnya, Dea malah menutup video call itu dan biarkan Mira rasa cemas sendiri. . Mira menelan ludahnya sendiri ketika melihat pantulan dirinya yang mengenakan lingeri dan juga make up naturalnya.Make up itu masih sangat biasa, ia hanya mengikuti tutorial di YouTube soalnya.Kemudian ia juga telah menata rambutnya dan membiarkan rambut hitam bergelombangnya tergerai indah. Ini pertama kalinya ia memperlihatkan rambut dan juga tubuhnya yang tanpa pakaian tertutup di depan sang suami.Ia memang belum siap waktu itu, tapi apa yang dikatakan Dea harusnya satu-satunya kunci agar Aron bisa memaafkannya.Jadi ia langsung melakukan apa yang Dea sarankan, dan sekarang ia gugup sendiri melihat dirinya dengan tampilan seperti itu. Ia ragu."Apa dilepaa aja ya? Gak jadi ah! Tapi...."Karena saking malunya, ia mengambil kimono mandi miliknya dan menutupi diri sendiri dengan itu.Hingga tiba-tiba,Ceklek!Suara pintu terbuka d

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Hamil Anak Om Miliarder   136. Membangun Cemistry

    Mira mengerti, "Itu... aku kira, itu masa lalu yang gak perlu diungkit. Maaf kalo aku gak bisa cerita sejak awal." "Nggak, itu bukan salah lo. Lo yang harusnya minta maaf, karena gue yang gak mau dengerin penjelasan lo waktu itu, gue egois." Dea mendekati Mira, sementara itu Baby Adam sibuk berguling-guling di karpet empuk miliknya sambil menggigit-gigit mainan bayinya. Ada pengasuh yang menjaganya, sehingga Mira bisa fokus pada Dea yang sudah berkaca-kaca itu. Mira kemudian mengajak Dea ke tempat lain, agar Baby Adam mendapat energi sedih dari ibunya. Mereka pindah di taman samping Mansion yang tidak memiliki banyak jenis bunga tapi rapih dan elegan. Desain Mansion itu sangat berbeda dengan Mansion milik Aron. Kalau Mansion Aron lebih natural dan klasik, sementara Mansion milik Juna lebih modern dan memperlihatkan banyak robot-robot canggih di sana. Mira mengelus pundak Dea yang bersandar di pundaknya, ia sungguh menyayangi anak tirinya itu. "Aku minta maaf kalau aku b

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Hamil Anak Om Miliarder   137. Apa yang Ingin Dicari?

    Dea pun membalas pesan ibu kandungnya, sementara Mira masih bertanya-tanya seperti ibu kandung Dea. Ia tidak pernah bertemu secara langsung dengannya, karena saat dulu ia bersahabat dengan Dea, Ibunya sudah di luar negeri bersama suaminya. Setelah Dea membalas pesan sama ibu. Dia berkata, "Mami aku mau pulang, katanya mau lihat aku akad dua hari lagi. Terus dia katanya emang lagi cuti sebulan dan tinggal di Indonesia selama sebulan itu." "Oh ya? Aku bisa ketemu dong sama dia?" ujar Mira antusias. "Iya dong, besok kalian kenalan aja kalo ketemu." Mira merasa penasaran dengan sosoknya, kata Dea, ia sosok yang sangat cantik dan sosial butterfly, jadi mungkin tidak ada yang bermasalah dengannya. Sekarang ini, ia tidak memiliki rasa cemburu untuknya, karena ia tahu bahwa Mami kandung Dea adalah masa lalu dari suaminya bukan masa depannya. Jadi, ia tidak perlu minder padanya. Setelah itu, mereka pun mulai menyiapkan untuk acara akad besok. Gaun akad milik Dea sudah seles

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28
  • Hamil Anak Om Miliarder   138. Mengundang Melka

    "Mas?!" Aron menoleh dan langsung mendekati Mira yang terpaku di pintu masuk Mansion. Ia kemudian merangkulnya dan mengajaknya menemui wanita yang tadi habis berciuman dengannya. Mira melihat Aron berciuman dengan wanita cantik itu, bukan pipi yang biasa dilakukan oleh teman yang sangat akrab, tapi ciuman bibir dan Mira merasa bahwa ia telah dikhianati. Akan tetapi bagaimana lagi, Aron sekarang malah menunjukkan bahwa itu bukan hal yang besar atau simpelnya, itu hal yang bisa mereka lakukan dan tidak bisa dipermasalahkan. Mira sebagai istri, wajar kan cemburu? Aaron menatap wanita itu bergantian dengan Mira. Wanita itu pun tersenyum dengan lebar dan mengulurkan tangan pada Mira, yang kemudian disambut dengan agak gugup dari Mira. Ia sebenarnya tidak ingin bersalaman dengannya, setelah apa yang ia saksikan tadi. Namun, ia harus tetap ramah pada siapapun itu. Kalaupun iti perselingkuhan, yang salah bukan hanya perempuan itu, tapi juga suaminya. "Hai, kenalin aku Julia. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Hamil Anak Om Miliarder   139. Mira Tertekan

    "Ya karena dia yang minta ke Yohan, aku aja gak tau kalo dia dateng. Kalo aku tau, mana mungkin aku biarin dia dateng, ganggu suasana aja." "Oh!" Dea terlanjur bad mood, ia mengabaikan Juna dan kenatap Melka di kejauhan sana. Kemudian kekesalannya itu ke-distract karena kedatangan Baby Adam yang merengek dan minta disusui. Kalai tidak dituruti, tangisannya akan menggelegar di seantero ruangan. Agak kesulitan sih, karena ia memakai kebaya. Akan tetapi, untunglah desainernya menyadari posisi Dea dan kebaya itu bisa dibuka di bagian dada, sehingga ia bisa menyusui Baby Adam dengan leluasa. Juna juga mencoba membantu Dea untuk menidurkan baby Adam agar tidak mengganggu suasana, tapi malah seperti diajak senang-senang, ia excited banget ketika ayahnya mengajakna bicara, meskipun hanya membalas dengan ocehan ala bayi. Kemudian di tengah kegiatan yang sedang menyusui Baby Adam, Dea melihat Mira sedang berinteraksi dengan sangat ibu. Namun, ekspresi Mira terlihat tidak nyaman. Oa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Hamil Anak Om Miliarder   1. Ayahku Menikahi Sahabatku

    “Masa kamu masih cari ibu tiri lainnya, Dea? Papi kamu ‘kan udah nikah sama sahabatmu."“Sahabat aku?” tanya Dea memastikan pendengarannya tak salah.Baru membahas tentang kriteria ibu tiri idamannya dengan sang nenek lewat sambungan telepon, ia malah diberitahu jika ayahnya sudah menikah dengan sahabatnya? “Mira. Yang sering main sama kamu pas SMA dulu, loh.”Hah?Jawaban sang nenek membuat kepala Dea terasa ingin meledak.Wanita tua kesayangan Dea itu, memang belum tahu kalau Mira bukan lagi sahabatnya. Tapi, ayahnya tahu benar jika Dea sudah memasukkannya ke list musuh semenjak ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Mira berciuman dengan pacar Dea! Lantas, kenapa ayahnya menikahi wanita itu? Dan sejak kapan…?"Aku tutup dulu ya, Oma.”Menahan amarah, Dea gegas memutuskan sambungan telepon. Ia lalu mencari sosok yang katanya sudah menikah dengan sang ayah di kampus besar itu.Untungnya, tak butuh waktu lama Dea menemukan Mira. Gadis itu tampak berjalan bersama teman-temannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05

Bab terbaru

  • Hamil Anak Om Miliarder   139. Mira Tertekan

    "Ya karena dia yang minta ke Yohan, aku aja gak tau kalo dia dateng. Kalo aku tau, mana mungkin aku biarin dia dateng, ganggu suasana aja." "Oh!" Dea terlanjur bad mood, ia mengabaikan Juna dan kenatap Melka di kejauhan sana. Kemudian kekesalannya itu ke-distract karena kedatangan Baby Adam yang merengek dan minta disusui. Kalai tidak dituruti, tangisannya akan menggelegar di seantero ruangan. Agak kesulitan sih, karena ia memakai kebaya. Akan tetapi, untunglah desainernya menyadari posisi Dea dan kebaya itu bisa dibuka di bagian dada, sehingga ia bisa menyusui Baby Adam dengan leluasa. Juna juga mencoba membantu Dea untuk menidurkan baby Adam agar tidak mengganggu suasana, tapi malah seperti diajak senang-senang, ia excited banget ketika ayahnya mengajakna bicara, meskipun hanya membalas dengan ocehan ala bayi. Kemudian di tengah kegiatan yang sedang menyusui Baby Adam, Dea melihat Mira sedang berinteraksi dengan sangat ibu. Namun, ekspresi Mira terlihat tidak nyaman. Oa

  • Hamil Anak Om Miliarder   138. Mengundang Melka

    "Mas?!" Aron menoleh dan langsung mendekati Mira yang terpaku di pintu masuk Mansion. Ia kemudian merangkulnya dan mengajaknya menemui wanita yang tadi habis berciuman dengannya. Mira melihat Aron berciuman dengan wanita cantik itu, bukan pipi yang biasa dilakukan oleh teman yang sangat akrab, tapi ciuman bibir dan Mira merasa bahwa ia telah dikhianati. Akan tetapi bagaimana lagi, Aron sekarang malah menunjukkan bahwa itu bukan hal yang besar atau simpelnya, itu hal yang bisa mereka lakukan dan tidak bisa dipermasalahkan. Mira sebagai istri, wajar kan cemburu? Aaron menatap wanita itu bergantian dengan Mira. Wanita itu pun tersenyum dengan lebar dan mengulurkan tangan pada Mira, yang kemudian disambut dengan agak gugup dari Mira. Ia sebenarnya tidak ingin bersalaman dengannya, setelah apa yang ia saksikan tadi. Namun, ia harus tetap ramah pada siapapun itu. Kalaupun iti perselingkuhan, yang salah bukan hanya perempuan itu, tapi juga suaminya. "Hai, kenalin aku Julia. Ak

  • Hamil Anak Om Miliarder   137. Apa yang Ingin Dicari?

    Dea pun membalas pesan ibu kandungnya, sementara Mira masih bertanya-tanya seperti ibu kandung Dea. Ia tidak pernah bertemu secara langsung dengannya, karena saat dulu ia bersahabat dengan Dea, Ibunya sudah di luar negeri bersama suaminya. Setelah Dea membalas pesan sama ibu. Dia berkata, "Mami aku mau pulang, katanya mau lihat aku akad dua hari lagi. Terus dia katanya emang lagi cuti sebulan dan tinggal di Indonesia selama sebulan itu." "Oh ya? Aku bisa ketemu dong sama dia?" ujar Mira antusias. "Iya dong, besok kalian kenalan aja kalo ketemu." Mira merasa penasaran dengan sosoknya, kata Dea, ia sosok yang sangat cantik dan sosial butterfly, jadi mungkin tidak ada yang bermasalah dengannya. Sekarang ini, ia tidak memiliki rasa cemburu untuknya, karena ia tahu bahwa Mami kandung Dea adalah masa lalu dari suaminya bukan masa depannya. Jadi, ia tidak perlu minder padanya. Setelah itu, mereka pun mulai menyiapkan untuk acara akad besok. Gaun akad milik Dea sudah seles

  • Hamil Anak Om Miliarder   136. Membangun Cemistry

    Mira mengerti, "Itu... aku kira, itu masa lalu yang gak perlu diungkit. Maaf kalo aku gak bisa cerita sejak awal." "Nggak, itu bukan salah lo. Lo yang harusnya minta maaf, karena gue yang gak mau dengerin penjelasan lo waktu itu, gue egois." Dea mendekati Mira, sementara itu Baby Adam sibuk berguling-guling di karpet empuk miliknya sambil menggigit-gigit mainan bayinya. Ada pengasuh yang menjaganya, sehingga Mira bisa fokus pada Dea yang sudah berkaca-kaca itu. Mira kemudian mengajak Dea ke tempat lain, agar Baby Adam mendapat energi sedih dari ibunya. Mereka pindah di taman samping Mansion yang tidak memiliki banyak jenis bunga tapi rapih dan elegan. Desain Mansion itu sangat berbeda dengan Mansion milik Aron. Kalau Mansion Aron lebih natural dan klasik, sementara Mansion milik Juna lebih modern dan memperlihatkan banyak robot-robot canggih di sana. Mira mengelus pundak Dea yang bersandar di pundaknya, ia sungguh menyayangi anak tirinya itu. "Aku minta maaf kalau aku b

  • Hamil Anak Om Miliarder   135. Trauma Mental

    Mira langsung merinding dan overthinking dengan ucapan terakhir Dea. Sialnya, Dea malah menutup video call itu dan biarkan Mira rasa cemas sendiri. . Mira menelan ludahnya sendiri ketika melihat pantulan dirinya yang mengenakan lingeri dan juga make up naturalnya.Make up itu masih sangat biasa, ia hanya mengikuti tutorial di YouTube soalnya.Kemudian ia juga telah menata rambutnya dan membiarkan rambut hitam bergelombangnya tergerai indah. Ini pertama kalinya ia memperlihatkan rambut dan juga tubuhnya yang tanpa pakaian tertutup di depan sang suami.Ia memang belum siap waktu itu, tapi apa yang dikatakan Dea harusnya satu-satunya kunci agar Aron bisa memaafkannya.Jadi ia langsung melakukan apa yang Dea sarankan, dan sekarang ia gugup sendiri melihat dirinya dengan tampilan seperti itu. Ia ragu."Apa dilepaa aja ya? Gak jadi ah! Tapi...."Karena saking malunya, ia mengambil kimono mandi miliknya dan menutupi diri sendiri dengan itu.Hingga tiba-tiba,Ceklek!Suara pintu terbuka d

  • Hamil Anak Om Miliarder   134. Baju Provokatif

    "Deaaaaaa!" rengek Mira dari layar ponselnya. Terlihat di sana Mira yang sedang duduk di sofa, yang kalau Dea ingat-ingat itu sofa di kantor ayahnya. Ini sudah pukul 8 malam, otomatis mereka sudah puang ke mansion. Jam kerja kantor Aron memang dari jam 7 sampai jam 4, harusnya. Sementara jika ada tugas karyawan yang belum selesai, bisa ditunda di keesokan harinya. Meski begitu, kantor Aron juga bukan kantor yang bisa dengan mudah dihadapi karena ada target harian."Kenapa lagi sih Mama Mudaku?" tanya Dea menggoda.Ia sedang bersantai sambil ngemil apel di sofa."Ini gara-gara kamu tuh, aku jadi dikunci berdua di kantor Papi kamu bareng dia! Terus aku nggak boleh keluar, dikiranya aku main sama cowok lain. Lagian ya siapa yang mau sama aku selsin dia?!" protes Mira merengek."Haha! Banyak kali Mir! Lu aja yang nggak kerasa kalau lu banyak yang naksir!""Apaan sih! Aku nggak tahu ya, dan gak penting juga... tapi emang iya?" tanya Mira penasaran."Ya... tanya aja itu sama Papi.

  • Hamil Anak Om Miliarder   133. Dendam

    Mereka terluka karena ada orang yang menyerang di jalan, sehingga keduanya harus kejar-kejaran menggunakan mobil."Masih sakit?" tanya Juna mengobati luka sang istri di sudut bibirnya.Dea tidak mengalami luka separah Aron, tetapi sudut mulutnya berdarah."Kalo besok Papi tau bisa berabe, kamu nanti diomelin sama dia," ujar Dea khawatir.Ia mengobati luka di wajah suaminya dengan hati-hati."Nggak papa lah, Sayang. Udah konsekuensinya. Aku harus gentle jujur ke Papi kamu," ujar Juna."Nggak bisa gitu dong, aku besok pakai make up yang agak tebal aja biar ketutup," ungkap Dea."Boleh... aku minta maaf ya, aku malah buat kamu kayak gini. Bukannya jagain dan bahagiain kamu, kamu malah menderita sejak menikah denganku," ungkap Juna."Bukan kamu kok yang buat aku kayak gini, itu orang-orang jahat yang ngejar kita tadi. Jadi jangan nyalahin diri sendiri.""Makasih atas perhatiannya, Sayang. Aku gak akn biarin kamu terluka lagi," ujar Juna."Ya, makasih. Tapi kamu juga ingat, lukamu lebih ba

  • Hamil Anak Om Miliarder   132. Kecurigaan Internal

    "Aduh Cucu Opa, sayang... sakit ya?" gumam Aron menggendong cucunya dengan sayang.Aron memang sosok orang tua yang sangat penyayang, bahkan pada Adam.'Cucunya' Lucu sekali ketika melihat Aron memanggil dirinya sebagai Opa. Hal itu, membuat Mira terkekeh sendiri.Mereka berdua sedang menjaga Adam karena Dea dan Juna sedang keluar karena harus menghadiri beberapa undangan yang penting.Melihat istrinya terkekeh, Aron pun bingung karena tidak ada yang lucu di sana."Kenapa kamu malah ketawa?" tanyanya heran dengan istrinya."Hem... soalnya aku belum terbiasa pas kamu manggilin Adam ke diri kamu sendiri sebagai Opa.""Oh, emang awalnya aneh sih, tapi itulah adanya. Aku gak ada espektasi kalau Dea bakal nikah secepat ini," ujar Aron menimang-nimang Adam dengan lembut."Sama..." gumam Mora agak sendu.Akan tetapi keduanya kemudian tidak memperpanjang topik itu."Kamu tahu nggak sih untuk usia kamu, kamu tuh masih kayak usia 30-an?" tanya Mira iseng. Aron mengangguk, "Iya, aku sadar kok

  • Hamil Anak Om Miliarder   131. Teror Kembali

    "Hiks... Adam," gumam Dea menunggu anaknya diperiksa. Mira dan Aron tidak bisa ikut karena harus mengantar keluarganya pulang. Katanya sih nanti akan menyusul. "Sabar, Sayang. Aku yakin Adam nggak apa-apa," ujar Juna memeluk istrinya. Dea pun membalas pelukannya dan menangis di perlukan sang suami. Mereka menunggu dengan penuh kecemasan di samping ranjang Adam. Tak lama, dokter datang dan keduanya memperhatikan bagaimana dokter memeriksanya dengan seksama. "Baiklah, Adik Adam hanya mengalami demam dan mungkin karena ia masih sangat muda, sehingga perlu penjagaan yang ekstra," jelas sang dokter. "Dok, apakah ini juga termasuk karena kita sering membawanya pergi jauh?" tanya Dea setelah menghapus air matanya. "Nah itu bisa jadi, karena bayi biasanya sangat sensitif dengan lingkungan baru. Hal itu juga bisa membuat bayi stress dan merasa takut dengan lingkungan barunya." "Awalnya dia tidak rewel atau merengek sehingga kita tidak tau kalau dia tidak nyaman, hanya pagi ini dia ba

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status