Home / Rumah Tangga / Hamil Anak Om Miliarder / 122. Gak Ada yang Lain Apa?

Share

122. Gak Ada yang Lain Apa?

Author: Blue Rose
last update Last Updated: 2025-02-20 23:35:07
Mira masih memikirkan kata-kata Dea tadi, tapi Dea tak mau mengatakan siapa orangnya, ia hanya bilang akan membantu untuk mengatasinya nanti.

"Mira?" panggil sebuah suara.

Itu suara Oma, malam ini mereka duduk di ruang keluarga dengan nyaman.

Baby Adam sudah tidur dari sehabis magrib. Ia selalu bersemangat sepanjang hari, badannya sehat dan ia selalu memperlihatkan perkembangan yang sangat baik.

Hal itu membuat Mira dan keluarga Victorius sangat lega dengan perkembangannya yang pesat.

Tak lama kemudian, kehangatan itu teralihkan ketika Aron tiba-tiba datang dan menyapa mereka semua.

"Assalamualaikum semua!" sapanya kelihatan agak lelah.

Setelah mencium tangan Oma, Opa, dan memeluk putrinya, ia kemudian beralih pada Mira dan memeluknya dengan sangat lama.

"Sayang, ke kamar yuk!"

Hal itu membuat semua orang yang ada di ruang keluarga menoleh dan menatap mereka dengan penuh arti.

Tentu tanggapan mereka membuat Mira malu.

"Sana Mir, Papi mau anget-angetan tuh," goda D
Blue Rose

Satu dulu untuk hari ini

| 3
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hamil Anak Om Miliarder   123. Mengikat Satu Sama Lain

    "...karena aku pengen mereka lihat kita saat resepsi," jawab Aron. "Itu akan buat informasi salah malah jadi semakin salah." "Gak akan, aku pastikan enggak. Lagian, 4 hari lagi kan kamu wisuda. Pokoknya kamu fokus aja dulu sama acara kamu, siap-siap, terus besok akan ada desainer yang ke sini buat bikin kebaya kamu." Mira terkejut dengan informasi itu, segitunya? "Kenapa harus bikin sih, kan tinggal beli. Aku bisa beli sendiri kok di online shop." Aron segera menggeleng, "Enggak boleh! Pasti kamu nanti pilihannya yang murah aja, nggak bagus." "Yang bagus gak harus mahal kok, banyak yang bagus di online shop." "Iya bagus luarnya, tapi bahannya?" "Ya kan yang penting penampilannya." "No! Kamu harus nyaman dan harus berkualitas tinggi." "Kan sama aja," elak Mira lagi. "Nggak, aku bilang enggak berarti enggak. Kamu nurut aja, ya Sayang." Aron sudah tidak bisa dinegosiasi lagi, Mira hanya bisa menghela napas dan menurut pada akhirnya. Suaminya memang tipe yang pen

    Last Updated : 2025-02-21
  • Hamil Anak Om Miliarder   124. Permintaan Maaf atas Hinaan

    "... biasa aja nggak sih?""Iya emang biasa banget. Orang-orang udah ngomong ini juga.""Tapi kan dia dibelain sama Anaknya Tuan Victorius, jadi kayaknya dia punya tameng.""Hem, iya ya ... bisa-bisanya dia nerima ibu tiri yang biasa banget kayak gitu.""Aku juga nggak tahu, pantes ada yang bilang mendingan sama model yang namanya Lina dan ada dugaan kalau sebenarnya dia itu jadi Sugar Baby-nya Tuan Victorious. Jadi pada dasarnya, dia udah ngasih service yang baik untuk Tuan Victoria sebelumnya. Makanya Tuan Victorius gak bisa lepas dari dia.""Dia udah berhasil membuat Sugar Daddy-nya terikat sama dia.""Bisa aja kan kalau ini juga triknya dia.""Eh... tapi nggak mungkin deh. Penampilannya kayak gitu banget udah gitu. Dia milih dress loh.""Ya nggak tahu ya. Sekarang banyak lonte berhijab, banyak yang jualan pakai hijab, bahkan ngelakuin servisnya pakai hijab." Hal itu sudah keterlaluan, sehingga Mira langsunh menoleh ke arah mereka dan membuat mereka terkejut.Ada tiga orang yang b

    Last Updated : 2025-02-21
  • Hamil Anak Om Miliarder   125. Dipecat

    Semuanya terlihat baik-baik saja kan? Mira sebenarnya menangis saat kembali ke kamar, setelah ia menasehati karyawan butik yang menggosipinnya macam-macam itu.Lalu ketika Aron pulang, semuanya terlihat baik-baik saja dan tidak ada masalah. Aron juga tak menyinggung soal masalah itu, hanya bertanya bagaimana pemilihan kebayanya.Aron juga cerita kalau itu akan jadi kebaya couple dengan batik yang nantinya akan ia pakai. Ia benar-benar langsung berinteraksi dengan Mira seperti biasa, seperti saat mereka tak memiliki masalah apapun.Yah, Aron selalu menjadi sosok yang sangat lembut, ia benar-benar Family Man sejati, husband material seperti yang di sampaikan oleh banyak orang.Mira kira semuanya sudah selesai, dan ini tidak akan menjadi hal yang serius ke depannya. Namun ia salah, ketika ia membuka ponselnya pagi harinya. Di sana ada orang yang mengaku telah dipecat dari pekerjaannya setelah berhadapan dengan Nyonya Victorious, kemarin. Mira pun mengingat-ingat.Itu artinya kemari

    Last Updated : 2025-02-22
  • Hamil Anak Om Miliarder   126. Problem Solving ala Mira

    Dea, Mira fldan sang pemilik butik duduk di ruang private VIP butik tersebut.Kemudian Mira pun menjelaskan apa yang terjadi dan sang pemilik butik pun dengan profesional meminta maaf. Nyatanya, ia sedang mencoba untuk bertanggung jawab. Ia sudah mencoba untuk melakukan mediasi dengan si mantan karyawannya, tetapi mantan karyawan yang satu itu sangat bandel sekali.Sementara yang dua, sudah membuat pernyataan kalau apa yang dikatakan oleh temannya itu tidak benar.Namun, bukannya mendapat titik terang, keduanya malah diserang netizen ang sudah terlanjur percaya buta pada satu karyawan penebar fitnah itu. "Oke, karena ternyata usaha kita masing-masing tidak berjalan dengan baik, mungkin kita bisa menggunakan cara yang lain?" ujar Mira memancing.Dea hanya menyimak dan membiarkan Mira melancarkan rencananya."He... cara apa yang ingin Anda lakukan, Nyonya?Saya akan membantu dengan maksimal," ujar snag pemilik butik.Kemudian Mira pun menjelaskan rencananya."Jadi yang Pertama, saya in

    Last Updated : 2025-02-22
  • Hamil Anak Om Miliarder   127. Cumlaude

    Di kampus, tepatnya di gedung pertemuan. Para wisudawan sudah bersiap. Tentu saja ada banyak bisikan-bisikan yang mengarah pada gosip tentang Mira. Tatapan-tatapan tajam dan beragam mengarah padanya.Teman Mira sendiri pagi ini, mereka memilih menjauh darinya karena takut dijauhi teman lainnya.Ia jadi merasa sedih, tetapi ketika ia menoleh ke arah barisan wali di bagian depan. Di sana ada Aron yang duduk bersama jajaran petinggi Universitas dan beberapa sponsor lainnya, juga Dea di barisan belakangnya bersama ibu dan apamannya."Anjir, Mira diem-diem udah berhasil menggaet pria kaya, Guys. Apakah ini kesuksesan yang sesungguhnya?" bisik beberapa mahasiswi di sekelilingnua."Gue juga mau Sugar Daddy," ujar yang lain seolah iri padanya."Tapi kan udah ada konfirmasinya kalau mereka tuh gak ada hubungan Sugar Daddy atau Sugar Baby sebelumnya," ujar salah satu dari mereka yang membela Mira.Mira menoleh sebentar dan itu adalah teman sekelasnya yang pernah satu kelompok dengannya, ia ti

    Last Updated : 2025-02-23
  • Hamil Anak Om Miliarder   128. Reza Datang

    "Selamat ya, Mir. Cumlaude dong... wuih! Gokil!" ujar Dea saat mereka keluar gedung untuk foto-foto. Mereka pun berpelukan dengan hangat, sementara Baby Adam ada di tangan pengasuhnya. "Selamat, Mir!" Paman, ketiga adik Mira, sang ibu, dan Aron bergantian memberi selamat. Tentunya, Aron memberi buket bunga Lily Putih besar yang membuat Mira agak kesulitan memeganginya. "Selamat ya, Sayang," ujarnya lembut. Ia lalu memeluk istrinya sebentar sebelum akhirnya mencium keningnya hikmat. Interaksi mereka tentu menjadi pusar perhatian. Apalagiada beberapa wartawan yang memaksa mendekat, tetapi Bodyguard Aron mengamankan mereka. Hal itu menjadi pembicaraan para mahasiswa dan wali mahasiswa. Gosip mereka benar-benar menyebar, tidak hanya di kalangan anak muda tetapi para orang tua. Apalagi Aron memiliki followers atau fans dari usia yang beragam. Para pria dewasa, wanita dewasa, atau para anak muda yang memang menyukainya atau mengambil pelajaran bisnis darinya. Ia mem

    Last Updated : 2025-02-23
  • Hamil Anak Om Miliarder   129. Syukuran

    "Hotel?" tanya Aron melihat hotel miliknya sendiri. Ia seperti muak ke sana, tentu saja itu hotel bintang 5, tapi itu miliknya, jadi ia sudah sangat bosan. Akan tetapi melihat ekspresi keluarga Mira dan Mira yang antusias, ia pun menurunkan egonya dan mengajak mereka masuk ke restoran dan memesankan kamar untuk mereka. "Gede banget, Mbak. Ini beneran di sini nanti malam?" tanya Adik bungsu berbinar. Mira pun mengangguk dan merasa senang saat melihat keluarganya juga sangat senang.Mereka dipersilahkan duduk di meja bundar itu di ruang VIP. Keluarga Mira masih saja mengagumi semuanya dan juga cara pelayannya melayani mereka. Aron bahkan menyebutkan pada sang Manager langsung, sehingga mereka langsung mempersiapkan kamar untuk mereka semua.Mira yang melihat apa yang sudah diberikan Aron pada keluarganya, ia pun mendekati Aron yang sedang memilih menu."Apakah ini gak berlebihan, kan mereka bisa nginep di Mansion?"Aron mengedikkam bahu."Ya karena udah sampai sini, mendinga

    Last Updated : 2025-02-24
  • Hamil Anak Om Miliarder   130. Baby Adam Sakit

    "Maksudnya apa?" tanya Mira menahan pundak Aron agar tidak terlalu jauh. Aron pun seolah tersadar dan langsung menjauhkan wajahnya dari leher istrinya yang masih tertutup hijab itu. "En...enggak. Aku mau ke kamar mandi dulu," ujarnya buru-buru. Ia langsung menurunkan Mira dari pangkuannya dan langsung pergi ke kamar mandi. Sementara Mira yang ditinggal sendirian pun bingung. Kemudian ia menghampiri kamar mandi yang terbuat dari kaca buram, dari siluetnya Aron sepertinya sedang mandi. "Mas, kamu gak papa kan?" tanya Mira khawatir. "Engh... gak papa, Sayang. Kamu tidur aja dulu, aku mau mandi." "Oh gitu, oke deh... kalo ada apa-apa aku di luar ya. Aku belum tidur kok." "Ya!" Setelah itu, ia duduk di ranjang dan menunggu suaminya. Ia merasa penasaran kenapa Aron bersikap demikian, padahal tadi mereka baru saja mesra-mesraan, dan kenapa Aron seperti ingin muntah? Karena saking penasarannya, Mira pun bertanya pada AI tentang apa yang terjadi pada suaminya hingga suami

    Last Updated : 2025-02-24

Latest chapter

  • Hamil Anak Om Miliarder   185. Tidak Pulang

    "Mami!" teriak Dea pada sang ibu. Namun yang dipanggil, malah sedang asyik berenang dengan bikininya. "Apa sih Sayang?" tanya Julia dengan santai setelah menepi. Dea pun melihat ibunya dengan tatapan geram. Ia membawa Baby Adam dan langsung menyerahkannya pada sang pengasuh. "Mami apa-apaan sih?!" tanya Dea kesal. "Ke mana Papi sama Mama?!""Oh jadi kamu udah manggil dia Mama?" tanya Julia.Ia bukannya fokus pada apa yang dibahas Dea, malah fokus pada panggilan Dea pada Mira."Mereka lagi pergi," kata Julia santai.Ia duduk di pinggiran kolam sambil memainkan air di kakinya.Dea ingat betul kalau hobi sang ibu adalah berenang, dan kolam renang itu jarang dipakai sejak sang ibu pergi. Hanya Dea yang memakai, dengan mood yang sering tidak singkron."Mami tadi bilang, Mora di sini sama Mami.""Nggak... nggak... Mami cuma alasan doang buat godain kamu. Mami juga nggak ekspek kamu bakal ke sini beneran, Mama kira kamu cuma mengancam doang."Dea tidak mengerto jalan pikiran sang

  • Hamil Anak Om Miliarder   184. Jiwa yang Terluka

    "Sejak awal jiwanya sudah terluka, yang harusnya disembuhkan malah dibiarkan. Bahkan difasilitasi untuk berpikir buruk pada orang lain. Ia mendendam dan terus seperti itu, sampai akhirnya perasaan itu menumpuk dan menjadi sebuah penyakit jiwa."Dea dan Juna mendengarkan penjelasan dokter yang menangani Rani dengan seksama.Lalu, Dea merespon, berharap itu menjadi pendukung data tentang Rani untuk sang dokter."Hem... tapi Rani belum pernah ke dokter atau ke psikiater," ujarnya.Sang dokter tersennyum tipis, "Ya... orang-orang yang akhirnya menjadi gila awalnya karena deni dengan dirinya sendiri atas tekanan psikologos yang ia hadapi. Sejak awal mereka merasa sok kuat menghadapi masalahnya sendiri, padahal mereka tak sekuat itu. Merasa mampu untuk bertahan sendiri, tapi aslinya... mereka adalah manusia biasa yang perlu disembuhkan juga, perlu ditemani dan didengadkan. Mereka perlu sembuh dulu, sebelum menghadapi dunia ini yang keras ini," jelas sang dokter.Dea merenung, benar apa yang

  • Hamil Anak Om Miliarder   183. Mengamuk

    "Aaaaaa!" Bug! Mira diangkat dan ditidurkan di atas kasur empuk di kamar mereka. Hal itu membuat Aron senang, istrinya akhirnya menatapnya dengan benar. Sejak tadi misuh dan melengos, ia jadi tidak bisa melihatnya. "Tolong berikan aku kesempatan untuk menebusnya, Sayang," rayu Aron dengan suara yang lembut.Mira pun menggeleng dan mencoba untuk lepas dari kungkungan suaminya."Ah ggak mau.""Kalau nggak mau, ya udah, aku mending mengunjungi Dede bayi aja," ujar Aron. Mira yang sudah tahu dengan istilah itu pun langsung terkejut dan mencoba untuk mendorongnya, bahkan menendang suaminya tapi, Mira lupa kalau suaminya jauh lebih besar daripada dirinya, dan ototnya juga jauh lebih kuat. Akhirnya, Aron benar-benar melancarkan aksinya untuk mengunjungi Dede Bayi dengan cara bersenggama.Namun hal itu, tentu saja tidak bertujuan untuk menyakiti Mira, itu pure untuk menghentikan penolakan Mira dan memperbaiki hubungan.Sehingga, pasca kejadian itu Mira jadi mau mendengarkannya dan Aron

  • Hamil Anak Om Miliarder   182. Hormon Bumil versi Mira

    "Aku gak bermaksud gitu Sayang." "Tapi kamu begitu... hiks." "Oke-oke, aku minta maaf. Maafin ya." Mira tetap fokus memasukkan barangnya ke dalam tas, ia tak mau lagi tinggal satu atap dengan Julia. Ia tidak ingin menahan diri terus, ia cemburu. "Sayang...." panggil Aron lagi. Mira tetap diam saja, sementara tangannya terus memasukkan barang-barangnya ke tasnya. "Sayang dengerin aku...." Mira tak menjawab, ia benar-benar kesal. Aron juga bingung, ia tak bisa menyalahkan istrinya, tapi situasinya berbeda dari biasanya. "Sayang, ayo bicara dulu," ajak Aron. Namun, Mira tetap diam tak bersuara, ia terus mengabaikan suaminya. Hingga akhirnya, Aron mendekat dan memeluknya tiba-tiba dari belakang. Mira kaget dan secara otomatis berhenti memasukkan barang ke tasnya. "Oh, Sayang, maafin aku ya." Mira mencoba melepaskan, tapi Aron terus saja memeluknya dan malah semakin erat. Hal itu membuat Mira sesak, "Lepaaaas, kegencet Dedenya!" protes Mira. "Hah?! Sakit?!

  • Hamil Anak Om Miliarder   181. Akhirnya Mira Jujur

    "Tuh kan...." bisik Dea pada Juna. "Apa?" tanya Juna. Mereka sedang makan malam bersama di Mansion Dea dan Juna. "Kamu sih nyuruh Papi buat jemput Mami, kan Mira jadi cemburu!" jawab Dea kesal. "Kulihat, Mora diem aja tuh," ujar Juna santai. "Ya iya diem, kamu tuh sama Papi emang sama aja ya, nggak peka banget! Dia jelas diamlah, orang dia karakternya begitu, diem. Lihat deh, dia kayak nggak nafsu makan gitu." "Bukannya ibu hamil emang sering gak nafsu makan gitu?" "No, dia nggak mungkin mau jujur kalau nggak ditanya." "Ya kenapa nggak jujur? Ribet amat," ujar Juna. Dea pun mulai kesal dengan suaminya, tapi kemudian Juna berkata sebelum emosi istrinya meledak. "Ya udah ita, aku minta maaf. Nggak lagi-lagi kayak gitu deh." Dea diam saja berusaha mengendalikan emsoinya. Ukuran meja memang besar, jadi jaraknya agak jauh sehingga jika bisik-bisik, mereka tidak dengar. "Tapi... Mami kamu kok kayak masih suka sama Papi kamu?" "Ya emang iya, makanya aku ngomelin ka

  • Hamil Anak Om Miliarder   180. Kriminal Tetaplah Kriminal

    "Tapi itu berbahaya, Sayang," ujar Dea memperingatkan saminya. Ia khawatit suaminya kenapa-napa. "Iya, tapi penjahat tetaplah penjahat, Sayang. Mereka harus dihukum sebagaimana harusnya! Jika ada yang melawan, aku nggak segan-segan mengeluarkan kekuatanku yang sebenarnya." "Hem... kamu yakin?" Juna mengangguk, "Ya, Sayang. Percayalah sama aku." Dea pun menyetujuinya. Meskipun ia memiliki kekhawatiran, itu wajar tapi, sungguh ia mempercayai suaminya. Ia percaya kalau Juna bisa mengatasi semuanya. ••• Keesokan harinya, tiba-tiba saja ada seorang pembantu yang berteriak. "Aaaaaaaa!" Hal itu membuat kepala pembantu terkejut dan langsung bertanya. "Ada apa sih teriak-teriak?!" tanyanya menggeram. Hampir mengomel, tetapi ia langsung melihat ke arah objek yang membuat pembantu itu berteriak. "Apa-apaan ini?" gumamnya. Pembantu bernama Dila itu menerima paket dan langsung ia ambil dan ia taruh di dapur. Ia kira, itu paket pesanannya karena ia berbelanja online. Di

  • Hamil Anak Om Miliarder   179. Harus Sembuh dari Dalam

    "Rani ketahuan akan bunuh diri, tapi segera digagalkan oleh Tim.""Lalu di mana suami Mamiku?""Pergi. Kami menemukan celah ketika ia pergi, dan kami kemudian menemukan Rani yang ingin bunuh diri di sebuah kamar di rumah yang ada di pedesaan." "Hah?! Bagaimana bisa kejadiannya seperti itu? Padahal, Rani adalah sosok yang sangat kuat selama ini. Dia bahkan selalu menentang orang-orang yang bunuh diri, karena kakaknya pernah mengalami hal itu. Dan sudah meninggal," ujar Dea tak menyangka. Sosok yang selalu menjadi penguatnya ternyata punya masalah jauh lebih banyak."Ya seperti yang dia ceritakan ke kamu, kakaknya benar-benar meninggal karena bunuh diri. Lalu Rani, dia menganggap bahwa aku adalah sumber masalah dari kakaknya, sehingga kakaknya mengakhiri hidupnya. Dia menganggap juga, kalau akulah yang membuat hidup keluarganya hancur!""Bisa-bisanya," gumam Dea tak habis pikir."Rani sangat menyayangi kakaknya, sampai ketika kehilangannya, ia menjadi depresi dan mengalami gangguan me

  • Hamil Anak Om Miliarder   178. Tertangkap

    "Aku udah berhasil ngamankan Mami kamu. Tapi sayangnya, Rani sepertinya dibawa kabur atau disembunyikan oleh ayah tiri kamu." "Serius, terus gimana?!" tanya Dea kaget. "Aku masih mencari, dan sayangnya karena mereka di luar negeri agak susah, tapi tenang aja... aku punya banyak koneksi di sana. Jadi masih bisa diatur, tinggal nunggu hasilnya." "Aku harap dia secepatnya ditangkap," ujar Dea. Ia sama sekali tidak merasa kasihan, ia sudah menumpuk amarah pada temannya itu. Sudahlah hampir membunuhnya dan anaknya, Rani juga menghancurkan rumah tangga ibunya. Setelah pembicaraannya dengan Juna selesai, Dea pun makan sesuatu bersama Mira dan Angel. Kemudian Angel pun pulang, karena sudah dicari ibunya. Untung saja Dea juga sangat akrab dengan orang tua Angel, sehingga kedua orang tua Angel mengizinkan anaknya untuk menghibur temannya itu. Kejadian-kejadian itu kemudian diupload ke media sosial Da, agar orang-orang tidak menyalahkan ia dan Juna terus, terhadap kejadian anak

  • Hamil Anak Om Miliarder   177. Kegilaan Rani yang Lain

    "Tentu saja itu sangat mengejutkan dan menjijikan sekaligus," ujar Dea. "Jadi apa yang harus aku lakukan? Rani dilindungi olehnya kan?" "Betul Mami diancam oleh suami Mami, hiks...""Diancem apa Mami?""Diancem, kalau lapor sama kamu mungkin dia akan melakukan hal yang buruk ke Mami!""Oh my God! Mami! Lebih baik Mami pulang ke Indonesia, Mami bisa tinggal sama aku. Juna akan ngelindungin kita!""Tapi...""Dea nggak mau Mami harus mengalami semua ini, dan bertahan sama pria brengsek yang sakit jiwa itu!""Bukan gitu Sayang, tapi Mami ....""Apa yang kamu bicarakan dengan anakmu?" tanya sebuah suara.Itu suara pria dan..."Ah!"Julia teriakan kencang, suaranya berasal dari seberang sana. Hal itu membuat Dea langsung terkejut, itu jelas suara suami Julia dan Julia berteriak karena sebuah tindakan yang sayangnya tidak Dea ketahui."Mami!!!" panggil Dea panik.Akan tetapi, tidak ada jawaban. Ia berkali-kali memanggilnya, dan sambungannya pun terputus."Apa yang harus aku lakukan sekaran

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status