Home / CEO / Hamil Anak CEO / Takkan Melepaskan

Share

Takkan Melepaskan

Author: Putri_Lotus
last update Last Updated: 2023-08-03 01:00:00

POV Revan

Hari ini aku sengaja meninggalkan istriku di rumah Mama agar mereka bisa saling mengenal. Bukan aku tak mau ikut bersama mereka, tapi pekerjaan mengharuskan pergi. Kebetulan sekali aku melakukan meeting dengan klien di restoran chinese. Namun saat kami selesai melakukan meeting, hal tak terduga mencuri perhatianku.

Aku melihat istriku sedang bertengkar dengan seorang lelaki. Jika boleh jujur rasanya hatiku ingin meledak melihat istriku kembali diganggu oleh bajingan itu. 

Namun aku tak ingin gegabah, aku yang saat itu sedang bersama Andre terus memperhatikan gerak gerik Dika. Samar kudengar jika Anjani terus memojokkan Dila yang sudah terlanjur percaya diri.

"Anjani, kenapa sih kamu begitu naif sekali? Harusnya kamu itu berkaca, kamu nggak pantas bersanding dengan Revan yang sudah jelas punya segalanya. Kamu itu siapa? Dia itu menikahimu hanya karena terpaksa. Dia menikahimu karena dia telah menghamili kamu, aku ya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Hamil Anak CEO   Setelah Sekian Lama

    "Tidak aku tidak tahu apa pun. Sudahlah aku pergi saja!" Dika terkesan menghindari Revan dan berlalu dari tempat itu."Sayang kamu nggak kenapa-napa kan?" tanya Revan sambil mengelus kepala Anjani."Enggak, Mas aman. Aku bisa mengatasi lelaki itu," ucap Anjani tersenyum. Namun Revan bisa melihat raut wajah Anjani yang masih sedikit ketakutan."Ya sudah lanjutkan makan siang kalian setelah itu langsung pulang ya Ma, Dek!" "Iya Sayang siap!" ucap Mila.Anjani dan Mila segera memakan makanan pesanan mereka yang sudah diantar pelayan dengan ditunggu Revan. Setelah selesai menyelesaikan makan siang mereka, Revan mengajak Anjani dan mamanya pulang. ***Malam harinya, mereka bertiga berangkat menuju kediaman Agung. Baik Revan maupun Anjani tidak mengetahui kalai ternyata Agung juga mengundang Hendra untuk ikut makan malam di sana. Sesampainya di rumah, mereka disambut oleh sang tuan rumah."Mila, benarkah ini kamu?" pekik Nurma kala mengetahui jika Mila datang."Nurma, aku sangat merinduka

    Last Updated : 2023-08-03
  • Hamil Anak CEO   Bermain di Pesawat

    Mila berpikir sejenak, dia ingin sekali kembali berkumpul dengan anak dan suaminya tapi di sisi lain dia pun tidak ingin menjadi perusak rumah tangga orang, dia sadar diri dengan posisinya saat ini."Tapi, bukankah kamu masih sah sebagai suami Linda? Aku tidak ingin orang menilaiku sebagai perusak rumah tangga orang, Mas!" "Aku sudah menceraikan Linda!" ucap Hendra membuat semua orang tercengang."Apa? Sejak kapan Papa menceraikan Mama Linda?" tanya Revan menyela."Papa sudah menalak Linda beberapa hari yang lalu. Papa sudah lelah dengan semua ulahnya, dan kalian tidak perlu repot lagi untuk memanggil Linda dengan sebutan 'Mama' karena dia bukan Ibu kandungmu Revan!" tegas Hendra.Revan dan Anjani mengangguk setuju. Nurma dan Agung kemudian mengajak mereka untuk makan malam. Seusai melaksanakan makan malam, mereka berbincang mengenang masa lalu hingga hari hampir larut. Mila pulang diantar oleh Hendra atas paksaan Revan. Sementara Revan dan Anjani sendiri akan tidur di rumah Agung.

    Last Updated : 2023-08-03
  • Hamil Anak CEO   Linda Kebingungan

    Sementara di sudut lain, Arya dan Raisa tengah sibuk mempersiapkan acara pernikahan yang akan mereka selenggarakan dua bulan lagi. Hari ini keduanya mengunjungi toko perhiasan untuk mencari cincin.Setelah salah satu karyawan menyodorkan beberapa pilihan warna, Arya menyuruh Raisa untuk memilih."Kamu suka yang model mana?" tanya Arya lembut."Aku pilih yang ini saja," jawab Raisa sambil menunjuk cincin yang berdesain simpel namun elegan.Setelah mencari cincin mereka lanjut ke butik untuk mencari kebaya akad. Mereka mengunjungi butik Tante Retno."Halo Tan," sapa Raisa saat sampai di butik."Halo Sayang, lama banget kamu enggak ke sini sama Mama kamu. Eh ini siapa Nak? Gebetan baru ya?" goda Retno.Raisa tersipu, “Ini Mas Arya Tan calon suami Raisa.”Retno terheboh, “Calon suami? Wah lama nggak ada kabar kok tiba-tiba sudah mau menikah kamu Nak?”“He he he iya

    Last Updated : 2023-08-04
  • Hamil Anak CEO   Tempe Mendoan

    Dahi Revan mengernyit kala mendengar aduan ibu sambungnya. “Lalu masalahnya apa dengan Revan, Ma? Bukankah itu memang sudah seharusnya Papa lakukan? Mengingat Mama sudah bukan istri Papa lagi!” tegas Revan sambil melirik Anjani yang masih tertidur pulas.“A-apa maksudmu Revan? Apakah?” “Ya, aku sudah mengetahui semuanya Ma. Aku pun sudah mengetahui sepak terjang Mama Linda selama ini. Oh iya, maaf jika mulai detik ini aku tidak akan memanggilmu dengan sebutan ‘Mama’ lagi. Terima kasih sudah mau merawat Revan selama ini Tante, walau aku tahu Tante selalu membedakanku dengan anak Tante yang lain.”Degggg“Revan, aku ini Ibu kandungmu Revan. Aku yang telah merawatmu sedari kecil, bagaimana bisa kamu menganggap aku hanya Ibu sambungmu?” pekik Linda di seberang sana.“Tak perlu lagi Anda bersandiwara, Tante Linda! Aku sudah mengetahui semuanya sejak lama. Selama ini aku diam karena masih menghargaimu sebagai istri Papa dan juga aku tidak ingin membuat Papaku bersedih dan kecewa!” ucap Re

    Last Updated : 2023-08-05
  • Hamil Anak CEO   Mengidam Makanan Lokal

    Revan langsung menjauhi sop buatan pelayannya setelah melihat istrinya mual mual. Dia panik karena Anjani lemas setelah memuntahkan cairan kuning."Sayang kamu kenapa? Saya panggilkan Dokter saja ya?" kata Revan.Namun bukannya merespons Anjani malah mendorong tubuh Revan agar menjauh darinya."Mas jangan mendekatiku, kamu bau. Aku nggak mau dekat-dekat sama kamu Mas!" ucap Anjani sambil menutup hidungnya.Revan kembali tercengang, baru kali ini Anjani melanggar aneh. "Iya Mas nggak mau mendekat tapi Mas panggilkan Dokter ya Dek?" "Nggak usah Mas, paling cuma masuk angin kok. Mendingan Mas Revan mandi aja deh bau nih!" usir Anjani.Dengan langkah gontai akhirnya Revan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Anjani sudah tertidur pulas ketika Revan baru ke luar dari kamar mandi.“Cepat banget tidurnya,” gumamnya. Revan segera turun ke bawah untuk sarapan.Kali ini dia sarapan sendiri tanpa ditemani Anjani. Saat pelayannya sedang membereskan sisa makanan, dia melihat tuan

    Last Updated : 2023-08-05
  • Hamil Anak CEO   Hamil Lagi

    Revan terdiam cukup lama mencerna kalimat dokter tersebut, sejurus kemudian tersadar dan bersorak gembira karena istrinya sedang hamil. Setelah dokter tersebut pergi, dia langsung menghampiri Anjani yang masih berbaring di ranjang."Sayang kamu ingin apa sekarang?" tanya Revan lembut."Kamu jahat Mas, hidung aku nggak bermasalah tapi kamu emang bau huhuhuhuhu.""Iya iya Sayang maaf Mas memang bau. Sekarang kamu mau makan apa Sayang? Makan ya, dari tadi perutmu belum terisi apa pun!" bujuk Revan."Aku mau ke menara Eifel Mas," rengek Anjani.Revan menghela nafas, Anjani menjadi lebih manja sejak hamil. Dia berusaha memakluminya apa lagi dulu saat kehamilan pertama Anjani dia tidak ada di sampingnya."Iya nanti kita ke sana ya, tapi sekarang kamu makan dulu. Kasihan bayi kita kalau kamu nggak makan Sayang," kata Revan."Bayi kita? Jadi aku hamil lagi Mas?" tanya Anjani tidak percaya."Iya Sayang kamu hamil. Dijaga ya Sayang, aku nggak mau kamu dan calon anak kita kenapa napa."Anjani te

    Last Updated : 2023-08-05
  • Hamil Anak CEO   POV Anjani (Mama Mila dilabrak)

    Rasanya senang sekali bisa kembali pulang ke tanah kelahiran setelah satu bulan lebih diajak berkeliling Eropa. Apa lagi kali ini kami pulang bertiga. Ahh bahagianya, berangkat honeymoon berdua pulangnya bawa oleh-oleh momongan."Dek, nanti kita pulang ke rumah kita sendiri atau ke rumah Papa Agung?" tanya suamiku ketika kami sudah di bandara."Kita ke rumah Mama Mila saja ya Mas," jawabku dan diangguki suamiku.Bukan tanpa alasan aku mengajak Mas Revan pulang ke rumah Mama Mila terlebih dahulu karena walau bagaimana pun beliaulah yang menghadiahi kami paket bulan madu ini. Aku juga paham pasti beliau masih sangat merindukan dan masih ingin lebih lama bersama anak lelakinya ini setelah lama terpisah karena aku pun juga pernah merasakan apa yang Mas Revan rasakan.Namun sayangnya saat kami datang, rumah Mama sedang tidak kondusif. Tampaknya sedang terjadi keributan di dalam, siapa lagi penyebabnya kalau b

    Last Updated : 2023-08-06
  • Hamil Anak CEO   Tak Sengaja Memecahkan Guci

    "Kurang ajar kau Mila. Berani sekali kau padaku!"PranggggBaik Mila maupun Linda langsung mengarahkan pandangan ke sumber suara. Anjani tidak sengaja menyenggol guci milik Mila."Eh maaf Ma, Anjani nggak sengaja menyenggol guci Mama," ucap Anjani tidak enak."Sayang, kalian ternyata sudah pulang ya, kok nggak mengabari Mama sih Nak?""Sengaja sih Ma, mau buat kejutan buat orang rumah he he he!" ujar Anjani cengengesan.Sementara Revan mematikan rekaman vidionya. Namun sayangnya Linda sepertinya mengetahui kalau Revan merekamnya."Revan, apa kamu tadi merekam perdebatan kami?" tanya Linda dengan tatapan nyalang."Tidak," jawab Revan singkat. Dia lalu izin pada Mila untuk membawa Anjani ke kamar beristirahat."Ma, kami ke kamar dulu ya Ma. Kami lelah karena baru saja menempuh perjalanan jauh.""Iya Sayang selamat beristirahat.""Tunggu!" pekik Linda menghentikan Revan.

    Last Updated : 2023-08-06

Latest chapter

  • Hamil Anak CEO   The End

    "Makanya buruan nikah Val, biar Mama punya banyak cucu," celetuk Nurma. "Ahh bentar lah Ma, masih pengen sendiri dulu. Biar bebas nggak ada yang melarang," jawab Valdi santai. "Padahal nikah itu enak lho Val, keperluan apapun sudah ada yang menyiapkan, mau makan tinggal minta di masakin. Malamnya juga dapat servis, rugi lho kalau nunda-nunda," ujar Revan memprovokasi. "Gampanglah ntar kalau udah ada calonnya pasti nikah kok. Secara iparmu yang ganteng kan juga jadi incaran para Mama mertua, jadi tinggal pilih aja kalau udah kepingin menikah" ucap Valdi percaya diri. "Huu dasar kepedean!" sahut Anjani dan Arya. "Eh bentar, ini anak kalian mau dinamai siapa?" tanya Mila tiba-tiba. Semua yang ada di ruangan itu menepuk keningnya karena lupa jika bayinya belum di beri nama. "Emm, sesuai kesepakatan kami berdua, anak yang kami yang cowok kami namai Kalandra Adi Purnomo dan yang cewek namanya Alindra Putri Purnomo," jawab Revan. *** Setelah beberapa waktu mereka semua pamit undur di

  • Hamil Anak CEO   Kebahagiaan

    Revan memacu kendaraannya dengan kecepatan di atas rata-rata. Dia ingin segera sampai di rumah sakit secepatnya."Ayolah kenapa mereka lemot sekali? Nggak tahu orang lagi darurat apa?" gerutunya sambil berusaha menyalip kendaraan di depannya.Sesampainya di rumah sakit, dia bergegas menuju ruang operasi. Dia meminta izin pada dokter agar diperbolehkan menemani istrinya yang sedang berjuang."Boleh Tuan, tapi harap jangan mengganggu jalannya operasi ya, Tuan!" kata dokter."Baik, Dok."Revan segera memakai baju steril yang sudah disediakan dan segera masuk ke ruang operasi."Mas Revan," sapa Anjani dengan lirih dan lemah.Revan segera mendekat dan menciumi Anjani yang sedang berbaring di meja operasi."Sayang, kamu harus kuat demi aku dan kedua anak kita," ucap Revan menguatkan Anjani.Revan tidak beranjak dari sisi Anjani selama operasi. Saat bayi pertama berhasil di keluarkan, Revan sempat mematung mendengar suara tangis bayinya."Anakku," ucapnya lirih.Disusul ke luarnya bayi kedua

  • Hamil Anak CEO   Kontraksi

    Alex akhirnya ditangkap oleh anak buah mertuanya sendiri dan sekarang sedang diberi pelajaran oleh Pranoto. Pranoto benar-benar merampas semua aset milik Alex hingga Alex jatuh miskin. Tidak hanya itu dia juga terjerat dengan pasal berlapis. Dia tidak bisa berkutik lagi karena semua hartanya habis tak bersisa.Suami Vina berinisiatif mengajak Vina menjenguk Alex ke lapas. Bagaimana pun juga, Alex merupakan ayah kandung Vina. Alex sangat terkejut dengan kedatangan Vina dan suaminya."Nak, kamu datang menjenguk Ayah, Nak?" tanya Alex berkaca. Kini dia sadar jika keluarga lebih berarti dari segalanya."Aku datang atas permintaan suamiku. Ini aku bawakan makanan untukmu, perbaikilah dirimu dan bertobatlah. Walau bagaimana pun kau tetap ayah kandungku, meskipun kehadiranku mungkin tidak kau harapkan!" ucap Vina tanpa menoleh ke arah Alex sedikit pun. "Maafkan Ayah, Vina. Ayah sudah menoreh luka terlalu dalam di hidupmu, aku tidak pantas disebut ayah," ucap Alex tergugu. "Setidaknya aku

  • Hamil Anak CEO   Menghembuskan Nafas Terakhir

    Revan menghentikan gerakannya sejenak dan menatap Anjani dengan lekat."Ada angin apa tiba-tiba kamu ingin mengajak Mayra bertemu, hm?" tanya Revan lembut."Aku ingin berbicara dari hati ke hati dengan Mayra, Mas. Rasanya aku masih punya beban karena bahagia di atas derita orang lain," jawab Anjani.Revan hanya menanggapi ocehan Anjani dengan senyuman. Dalam hatinya sangat bangga dengan sifat istrinya yang masih memedulikan orang lain walau sudah menyakitinya secara fisik dan mental."Kamu yakin? Tapi kan dia yang sudah membunuh anak pertama kita, Sayang. Apa kamu nggak takut dia akan kembali melakukannya?" tanya Revan hati-hati."Kan ada kamu, Mas. Aku yakin kamu nggak akan membiarkanku dan anak-anak kita dalam bahaya," jawab Anjani dengan mantap."Terima kasih sudah percaya padaku Sayang. Tapi kamu harus tahu kalau Mayra sekarang berada di rumah sakit jiwa. Dan aku tidak mau mengambil risiko kalau kamu tetap ngotot ingin menemuinya.

  • Hamil Anak CEO   Nasib Linda

    DeggggPengakuan Gibran membuat Linda menjadi terkejut. Dia sama sekali tidak mengira jika Gibran akan menaruh hati pada Mayra."Kalau kau memang mencintai Mayra, kenapa kau mau menuruti perintahku untuk menghancurkan hidupnya dan menjauhinya?" tanya Linda nanar."Apa Tante sudah melupakan sesuatu?" tanya Gibran balik.Flashback On"Tante, apa tidak sebaiknya aku menikahi Mayra saja? Aku rasa sepertinya aku sudah terlanjur mencintainya. Aku berjanji tidak akan pernah membiarkannya kembali mengejar Revan, Tante!" ujar Gibran meminta pertimbangan."Tidak, kau tidak boleh menikahinya. Mayra harus menderita karena sudah berani menentangku dan terus berhubungan dengan Revan. Awas saja kalau sampai kau berani menikahi Mayra, Gibran. Di sini, akulah yang berhak memutuskan segalanya. Dan kamu hanya harus tunduk di bawah perintahku!" Flashback off"Dengan pongahnya kau memintaku meninggalkan Mayra di saat aku sudah mulai mencintainya. Apa kau pikir itu tidak menyakitkan bagiku, Tante Linda?"

  • Hamil Anak CEO   Masuk Rumah Sakit Jiwa

    Sementara di sisi lain, kondisi Mayra semakin mengenaskan setelah dia ke luar dari tempat penyiksaan. Anak buah Reno sengaja menyiksa mental Mayra hingga dia berubah menjadi tidak waras. Dia sering menangis dan tertawa dengan tiba-tiba."Revan, coba lihat anak kita cantik sekali ya seperti aku. Kamu nggak mau gendong dia Van? Coba deh Van lihat anak kita," ucap Mayra sambil menggendong boneka dan menyodorkannya pada penjaga. Kedua orang tua Mayra sengaja memperkerjakan penjaga untuk menjaga Mayra agar tidak kabur. "Pa, bagaimana ini Pa? Anak kita seperinya sudah gila, Pa? Segera lakukan sesuatu Pa, aku tidak bisa melihatnya seperti ini lebih lama," ucap Fatma sambil menangis."Tidak ada cara lain lagi Ma, kita harus membawa Mayra ke rumah sakit jiwa."Mau tidak mau akhirnya Fatma harus rela jika Mayra dibawa ke rumah sakit jiwa. Polisi juga tidak menangkap Mayra kembali dengan alasan Mayra sakit jiwa. Setiap hari Mayra selalu meracau dan menganggap setiap lelaki yang melintas di de

  • Hamil Anak CEO   Jalang Teriak Jalang

    Ucapan wanita itu seketika menarik perhatian khalayak. Mereka segera mendekat untuk menyaksikan perseteruan yang terjadi."Anda ini siapa kok main menuduh istri saya? Apa tidak mali berteriak di muka umum?" tanya Revan."Asal kamu tahu, saya calon istri Dika. Kami akan menikah sebentar lagi atas perjodohan yang dilakukan oleh Kakek Pranoto. Tapi gara-gara kamu," ucapnya sambil menunjuk Anjani. "Pernikahan saya gagal!" teriaknya."Oh, bukannya kamu yang jadi selingkuhan Dika dulu ya?" tanya Anjani santai.Muka wanita itu makin memerah saat Anjani menyebutnya selingkuhan. "Heh jaga ucapanmu ya, jalang. Asal kamu tahu, jauh sebelum kalian menjalin hubungan, Kakekku dan Kakek Pranoto sudah sepakat untuk menjodohkan kami. Tapi gara-gara kehadiranmu, Dika lebih memilih kamu alih-alih menikah denganku." "Tapi kenyataannya di belakangku kalian juga tetap menjalin hubungan spesial bukan? Lalu di mana letak kesalahanku? Ingat ya, semenjak Dika memutuskan untuk menduakanku, di saat itu pula ak

  • Hamil Anak CEO   Berusaha Memaafkan

    Walau sedikit terkejut dengan kedatangan wanita itu, Nurma tetap bersikap tenang dan mempersilahkannya untuk duduk. "Maaf ada angin apa tiba-tiba Anda ke mari, Jeng Linda?" Linda menghela nafasnya sebelum menjawab pertanyaan Nurma. Dia sadar betul kalau Nurma sedikit kurang nyaman dengan kehadirannya ini."Begini Jeng, kehadiran saya ke sini karena saya ingin bertemu dengan Revan dan Anjani," jelas Linda."Maaf, ada perlu apa ya? Kalau kehadiran Anda hanya untuk menyakiti hati menjatuhkan mental putri saya, maaf saya tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!" ucap Nurma menimpali."Oh tidak, Jeng Nurma tenang saja saya tidak akan menyakiti hati mereka. Justru kedatangan saya ke sini ingin meminta maaf," jawab Linda.Nurma melongo mendengar penuturan Linda."Apa aku tidak salah dengar?" tanya Nurma memastikan."Iya, kamu tidak salah dengar, Jeng. Kedatanganku ke sini karena aku ingin meminta maaf pada mereka berdua. Aku sudah menyadari semua kesalahanku pada mereka, terutama Anjani."

  • Hamil Anak CEO   Masakan Keasinan

    Mbok Sum segera mematikan kompor agar cabai yang digoreng Revan berhenti meletup.“Aduh, Tuan makanya kalau mau goreng cabai itu diiris dulu biar nggak jadi bom,” keluh mbok Nem. “Udah sini biar Mbok Nem aja yang masak Tuan!” ucap mbok Nem ingin membantu.Tapi Revan menolak, dia kekeh ingin memasak sendiri demi memenuhi permintaan Anjani. Dia melanjutkan acara memasaknya sambil melihat tutorial di yukyup. Dan setelah dua jam bertempur dan membuat dapur berantakan akhirnya Revan bisa menyelesaikan masakannya dan menyajikannya di meja makan.“Sayang, aku sudah selesai memasak sesuai pesananmu!” ucap Revan semringah.“Wah benarkah, Mas? Coba sini aku mau langsung mencicipinya,” ucap Anjani antusias.“Hmm penampilannya cukup menarik,” sambung Anjani lagi.“Ayo dong dicoba bagaimana rasanya?” pinta Revan.Anjani segera mengambil nasi dan menyendokkan lauknya ke piring. Dia mulai menyuapkan nasi dan lauk itu ke mulutnya. Namun gerakannya terhenti dan dia langsung menatap Revan lalu memberik

DMCA.com Protection Status