Ketenangan cafe milik Eldier sirna saat Kenan masuk dengan beberapa anak buahnya yang membawa senjata. Riuh terjadi dan Eldier menatap Kenan tak suka.
"Hello Eldier," sapa Kenan lalu menembakkan peluru kebahu kiri Eldier tanpa basa-basi."Bawa si brengsek itu." Ucap Kenan lalu kedua anak buahnya membawa tubuh Eldier yang masih sadar dan sedang kesakitan. Eldier tahu Kenan pasti akan mengetahui segalanya suatu saat dan hal itu terjadi sekarang.*****Ruangan salah satu gudang senjata milik Kenan menjadi tempat dimana Eldier dia bawa, ruangan temaram hal pertama yang dilihat Eldier dan begitu Eldier mengangkat kepalanya Kenan langsung berdiri dan menjambak kuat rambut Eldier."Katakan dimana pria yang menyuruhmu memantau Rubby bersembunyi." Desis Kenan tepat ditelinga Eldier."Aku tidak tahu." Jawab Eldier cepat menahan sakit dibahu dan jambakan Kenan."Ah...jadi kau memilih aku menyiksamu?" Kenan semakin kuat menarik rambut Eldier lalu beralih mence"Bagaimana kalian bisa terjebak di sana?" Veila menggeleng tidak percaya ketika menemui teman-temannya itu diserang oleh beberapa bandit jalanan. Untung saja, ia sampai tepat waktu dan jika tidak maka Veila pasti akan merasa bersalah mengingat ia telah membawa teman-temannya dalam bahaya.Betty menunduk dan berujar pelan. "Maafkan kami, Ve. Lagipula, kami tidak tahu harus kemana dan tiba-tiba saja bandit itu menyerang kami."Rubby melihat wajah Veila yang begitu tenang lalu memberikan mereka satu persatu handuk. "Kalian bersihkan saja dulu tubuh kalian, nanti kita lanjutkan ceritanya." ujar Veila dan mereka berdua berdiri menuju kamar yang ditunjuk Veila, tapi Rubby berhenti dan menatap Veila penasaran."Vei, apakah kau yang mengirim sandi itu kepada Betty?" tanyanya Veila melemparkan sebuah senyuman simpul."Ya, itu aku. Nanti akan kuceritakan, maaf untuk hal yang sudah kalian alami hari ini." Rubby dan Betty hanya diam lalu masuk kedalam kamar Veila.Betty
Kenan sedang duduk dikamar Rubby, dia merasa gelisah karena sampai malam Rubby tidak mengabarinya dan nomor wanita itu tidak aktif sedari tadi.Dia berdiri lalu berjalan kesana kemari dengan gelisah. Senyuman Rubby terlintas dipikirannya dan dia ikut tersenyum, dia mengingat bagaimana awal dia bertemu Rubby dan dari awal dia tahu Rubby tipe wanita yang centil. Tapi anehnya kenapa dia bisa ikut dalam permainan ini, dia juga tidak mengerti. Yang dia tahu dia mencintai Rubby, tanpa tahu apa kelebihan Rubby sehingga dia mencintai wanita itu.Kenan melihat ponselnya, lalu dia teringat kalau Rubby dia tebak pergi dengan Betty, dia tahu harus bertanya kepada siapa saat ini.Pada deringan ketiga orang itu mengangkat telponnya."Al kau di mana?" tanya Kenan tanpa basa-basi."Ada apa menghubungiku?” tanya Aldric dengan suara seraknya.“Kau dimana,! Apa Betty bersamamu?" Kenan merasa Aldric terdiam beberapa saat sebelum menjawabnya."Apa Rubby jug
Kenan terbangun saat ponselnya bergetar, dia melihat nama Chris disana. Dengan suara seraknya Kenan menjawab telpon itu, dia merasa ada yang aneh kerena Chris menelponnya pagi-pagi seperti ini."Ada apa Chris?""Sir, dua gudang senjata kita terbakar." Api amarah langsung menyulut dengan berita itu."Salah satu CCTV gudang kita yang tersembunyi menangkap sosok seorang pria yang membakarnya Sir.""Cari dia dan bawa padaku," geram Kenan lalu mematikan sambungan telpon itu, dia beralih menelpon Kean untuk mengurus masalah ini karena jujur saja dia merasa ada yang tidak beres dengan ini semua. Mungkin seseorang ingin membuatnya sibuk dan tidak mencari Rubby, jangan tanyakan instingnya karena Kenan sudah lama berada di dunia seperti ini."Kean, cepat pergi ke gudang bersama Chris dua gudang senjata kita terbakar.""Itu gudang mu bukan milikku. Lagipula kenapa tidak kau urus sendiri." Suara Kean terlihat tidak senang dengan perintah Kenan."Aku ingin menc
"Tuan berikan ponsel anda, kita bisa melacak keberadaan sinyal yang masuk tadi." Kenan teringat akan hal yang dikatakan Ron saat mereka masuk tadi, dia memberikan ponsel itu kepada Ron dan mengikuti pria itu masuk kedalam ruang kontrol laboratorium sambil terus memikirkan arti ucapan Demitry."Ron apa sudah?" Tanya Kenan khawatir karena dia begitu mencemaskan keadaan Rubby."Sebentar tuan, mereka lagi melacaknya." Kenan melihat banyak nya komputer dan orang-orang yang sedang mengerjakan sesuatu yang tidak Kenan ketahui.Kenan bergerak mondar mandir menunggu hasilnya, dia mengusap wajahnya karena tidak tenang."Tuan sudah ditemukan, sinyal nya berasal dari kota tua Britania di Bradford on Avon." Kenan terdiam sebentar sebelum melanjutkan langkahnya."Siapkan orang mu Ron, dan kau akan tetap berada disini. Aku khawatir mereka akan datang lagi kesini untuk menguasai laboratorium ini. Biar aku saja yang menanganinya, cari titik landasan yang tepat disana agar De
Kenan memperhatikan semua kegiatan orang-orang yang diperintahkan Ron untuk menangani Rubby.Beberapa orang itu melaser bagian tubuh Rubby dengan sinar berwarna biru, dan bagian kepala Rubby diberikan sebuah alat yang juga mengeluarkan cahaya biru."Apa yang mereka lakukan sedari tadi Ron?" tanya Kenan tidak sabar menunggu hasil reaksi dari tubuh Rubby."Mereka masih menstabilkan semua sel darah dan saraf Nona Haslyn Mr.Rexton. Semua itu dilakukan agar saat Nona Haslyn sadar jaringan sarafnya tidak terkejut yang bisa mengakibatkan kelumpuhan pada tubuhnya." Jelas Ron yang membuat Kenan mengerti.Dulu saat Kean menemukan Keshya adik mereka, adiknya yang malang itu sudah sadarkan diri dan mungkin karena tidak cepat mendapatkan pertolongan efek dari percobaan tubuhnya menyebabkan semua bagian tubuh Keshya lumpuh menyisakan air mata yang selalu membasahi wajah Keshya saat itu.Ron yang melihat wajah murung Kenan mengerti kalau pria yang terlihat kuat dan berambi
Aku melihat tatapan mata Kean yang sepertinya tidak suka melihat ku menunggunya.Tapi aku paham kenapa Kean bersikap seperti ini, mungkin aku harus memberanikan diri berbicara dengannya, setelah Keshya hanya Kean yang bisa aku lindungi dan aku jaga. Meski kami terlihat tidak pernah dekat, tapi aku menyayangi Kean karena bagaimana pun aku dan dia pernah berbagi tempat di dalam rahim ibu ku. Dia adalah separuh dari diriku, Kean memang tahu jelas apa yang aku pikirkan saat ini dan pikiran semua orang tentang ku. 'Kenan Rexton pria dingin dan tidak memiliki hati.'Itu adalah kata mereka yang tidak mengenal diriku sesungguhnya, andai aku tidak memiliki hati maka mudah bagiku untuk meninggalkan Rubby."Ada apa kau sampai menyuruhku terlibat semua ini Ken?" tanya Kean padaku dan aku hanya sedikit tersenyum kepada Kean."Kau tahu bukan selama ini aku menuruti mu hanya semata-mata untuk menagih janji mu membunuh pembunuh Dad,Mom, dan Keshya. Tapi sepertinya ak
Rubby memijit pelipisnya memikirkan rumus-rumus yang akan dia kerjakan nanti setelah Kenan tidak mengawasinya, saat dia baru memikirkan Pria pujaannya itu, Kenan sudah masuk keruangannya dengan sebuah pistol ditangannya."Ken, apa yang akan kau lakukan?" tanya Rubby ngeri melihat wajah dan ekspresi Kenan."Sesuatu akan aku lakukan, kau tidak keberatan jika aku membunuh Demitry bukan?" Rubby menggelengkan kepalanya."Bukankah kau bilang akan menunggu Aldric dan membiarkan Aldric yang akan bersenang-senang dengannya?""Ya tadinya begitu, tapi setelah ku pikir akan lebih baik aku yang melakukannya. Aku akan membuat suatu rencana.""Apa?" tanya Rubby penasaran."Kau lihat saja nanti," Kenan mencium kening dan bibir Rubby setelahnya dia pergi bersama Chris dan juga Kean yang menunggunya diluar kamar rawat Rubby.ImageKenan berjalan dengan langkah pasti dan raut wajah yang tidak bisa diartikan oleh orang yang melihatnya, mata elang itu menatap ding
Kenan sedang mengamati Rubby yang sedang tertidur pulas, dia bahagia melihat wajah wanita yang dia cintai itu.Dia membayangkan sebentar lagi akan memiliki sebuah keluarga dimana ada dia, Rubby, dan anak mereka.Ron masuk setelah mendapat ijin dari Kenan, pria itu membawa sebuah tablet yang dia berikan kehadapan Kenan."Sir, Chris bawahan anda mengirimkan rekaman ini." Kenan melihat rekaman Demitry masuk ke sebuah gedung berwarna putih yang terdapat penjagaan disetiap sudutnya.Kenan merasa curiga dengan tempat itu."Sambungkan aku dengan Chris," Ron mengangguk dan Chris langsung mengangkat telpon itu."Chris dari mana kau mendapatkan video itu?""Satu jam setelah kita mrnyebarkan video penyiksaan terhadap Demitry seseorang mengirimkan video ini.""Kau sudah melihat tempatnya?" "Sudah Sir, gedung itu berada di utara London tidak jauh dari Ozier Home. Orang yang mengirim video itu ingin berjumpa dengan anda langsung untuk memb
Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika
Kenan masih memaksa Rubby untuk melakukan malam panas dengannya seperti hal yang sering mereka lakukan dulu. Tapi Rubby benar-benar keras kepala dengan tidak mau Kenan menyentuhnya.Kenan kesal dan ingin terus memaksa tapi dia tahu Rubby sedang hamil.Kenan mendudukkan Rubby di atas pangkuannya, menyentuh lembut pipi Rubby dan menatap mata wanita itu dalam."Aku benar-benar menginginkan mu terus berada di sisiku By. Jangan pergi, aku berjanji akan membuat semua lebih baik dan tidak akan ada yang berani menyentuh kalian berdua." Rubby tersenyum tulus, dia mengecup telapak tangan Kenan yang menyentuh pipinya."Aku minta maaf Ken, maaf karena aku meragukan mu." Kenan tersenyum lembut, menyatukan keningnya dan Rubby."Jadi apa jenis kelamin anak kita ? kau sudah periksa pagi tadi bukan ?""Kau tahu ?" tanya Rubby dan Kenan mengangguk membuat Rubby gemas."Kita memiliki anak kembar Ken," ujarnya. Kenan sangat bahagia mendengar hal itu, dia mencium bibir Rubby. "Mereka berdua akan secantik
Tiga hari Rubby menghilang dari jangkauan Kenan. Rubby sengaja mematikan akses Kenan menghubunginya begitu juga dengan Ron. Tidak boleh ada yang mengetahui apapun saat ini tentang Rubby, dan awalnya Kenan mengira Rubby tak ingin di ganggu karena dia sedang fokus dengan kesembuhan Arlan.Tapi nyatanya nihil saat Chris mengatakan mendengar tentang pernikahan yang sedang direncanakan Ron untuk Rubby dan Eldier.Sebelumnya Eldier diselamatkan oleh Rick teman Kenan yang membantunya karena sebelum mereka tiba di Kuril semua keluarga Eldier di bunuh oleh Demitry karena Eldier melindungi Rubby dan memberi tahu kepada Kenan apa rencana Demitry.Kenan meminta Rick menolong Eldier dan membawanya ke markas Kenan lalu Ron menjemput Eldier.Kenan sangat menyesali keputusannya menyelamatkan Eldier, dan apa tadi kata Chris. Ron menyiapkan pesta pernikahan Rubby dengan Eldier.Sial ! Rubby benar-benar sialan. Wanita itu memperlalukan dirinya sesuka hati tanpa berpikir tentang dirinya."Hubungi Ron den
Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika
"Rubby aku menemukan seorang pria dan aku yakin ini Arlan Ozier." suara Keyond membuat Rubby berhenti dari pekerjaannya.Kenan yang sudah melepaskan jaket kulitnya karena basah ikut terdiam di belakang Rubby. Satu ledakan juga mengejutkan mereka."Aku akan ke posisi mu Key." Kenan memberi jawaban."Bergegaslah, aku harus menyelamatkan Veila.""Ken," kata Rubby."Jangan pikirkan apapun, lekas selesaikan ini lalu kita kesana memastikannya." Rubby membalik tubuhnya dengan cepat menyalin data ke Ipad lalu menentukan titik kordinat kemana kapal itu akan dijalankan sesuai rencana mereka semua.****Kenan meminta Rubby berlari pelan didepannya sementara dia yang menjaga dibelakang. Keadaan tempat itu sangat kacau, gedung pertama sudah hangus terbakar dan kobaran api itu lah yang membuat Rubby mundur."Rubby," panggil Kenan."A-aku...""Pegang tanganku dan tutup matamu, hanya tetap berjalan kau paham ?" Rubby mengangguk melakukan hal yang diminta Kenan."Ken aku meninggalkannya di pintu bagia
Sore itu pun tiba, dimana mereka semua sudah siap dan pergi dengan tidak mencolok.Kenan sudah menghubungi orang-orangnya untuk bersiap menyerang dermaga itu.Rubby memilih menggunakan celana berbahan training agar mudah untuk dia bergerak, serta tank top hitam di lapisi dengan jaket kulit pemberian Kenan. Didalam jaket itu sudah ada beberapa senjata yang akan dia bawa, dan yang paling dia sukai adalah senjata pemberian Kenan.Kenan sendiri sudah siap dengan pistol dan senjata laras panjang yang dia gantungkan menyelimpang di dalam jaketnya. Ada beberapa bom dalam saku dalam jaket.Earpiece mereka sudah terpasang sesuai dengan koneksi radio yang dibuat Rubby. Kenan juga memberikan alat itu kepada empat kepala anggota yang dia perintahkan agar mudah berkomunikasi.Dengan mengikat tinggi rambutnya lalu mengalungkan rantai yang dibuatkan Kenan untuk mengikat Ipad-nya Rubby benar-benar siap, begitu juga yang lainnya yang sudah membekali diri mereka dengan senjata dan alat-alat yang mereka
Sosok pria dengan penuh ambisi berjalan dengan pandangan lurus ke depan. Di kiri dan kanan terdapat dua pria sebagai pengawal yang selalu menemaninya.Pria itu tersenyum saat melihat salah satu orang kepercayaannya mendekat dari arah yang berlawanan."Sir, Haslyn sudah berada di pulau ini." Lapor pria tersebut dan senyuman tipis tercipta di wajah si pria tua."Aku tahu gadis pintar itu tidak akan membuang kesempatan untuk mengejar ku," ucap Salvator kepada Demitry yang hanya memasang wajah datar.Mereka lalu berjalan menuju sebuah ruangan. Pintu ruangan itu terbuka setelah Salvator tiba didepan pintu.Beberapa orang dengan setelan berwarna putih tampak terdiam saat Salvator datang."Bagaimana ? Apa kalian sudah melakukan tugas kalian dengan benar ?""Sir maaf tapi sepertinya Mr.Ozier tidak sembarangan mengunci semua data yang dia punya termasuk sistem pengendali kapal selam itu." Salah seorang ilmuwan yang membantu Salvator berbicara.Salvator berdecak lalu berjalan mendekati Arlan Oz
Hari sudah gelap saat Kenan kembali, dia memang tadi tidak langsung kembali ke tempat mereka menginap. Dia pergi menemui beberapa orang yang ingin dia minta bantuan. Kenan yang memiliki jaringan luas tentu sangat tahu kepada siapa dia bisa mempercayakan keselamatan Rubby.Katakan Kenan egois karena dia hanya mementingkan Rubby, dia sudah menyusun rencana jika ada hal buruk terjadi kode yang dia berikan akan membawa Rubby dari dermaga itu secara paksa. Dan Kenan tentu tidak akan memberitahukan hal ini kepada Rubby.Dengan negosiasi yang alot akhirnya semua yang dia inginkan disetujui oleh rekannya. Kenan pun kembali menuju rumah tempat dimana mereka menginap.***Rubby mencebik melihat Kenan datang sudah gelap. Entah kenapa dia merasa Kenan habis bersenang-senang dengan wanita lain di luar, tapi saat Kenan mendekat pikiran Rubby tadi hilang.Konyol, pikirnya. Kenan bukanlah tipe pria yang suka genit dengan wanita. Usahanya saja sangat luar biasa dulu untuk menjerat Mr.Rexton ini."Hei k
Veila dan Keyond sepertinya sudah sampai, Rubby mendengar suara mobil lalu membuka cctv untuk memastikan.Dan benar itu Keyond dan Veila.Rubby mengutak atik lagi komputernya lalu menggeser sedikit kursi untuk menjangkau laptop yang sedikit jauh darinya.Sinyal mereka sudah semakin kuat saat Rubby mengeceknya.Rubby men-setting rancangannya agar bisa segera berfungsi. Dan melihat apakah Salvator sangat ingin tahu apa yang akan mereka bicarakan.Rubby menepuk tangannya tepat saat Keyond dan Veila menemuinya."Ada apa ?" kata Veila dan Rubby mulai akan menjelaskan lagi."Radio untuk alat komunikasi kita sudah terpasang, jika nanti aku akan mengganti frekuensinya aku akan katakan kepada kalian. Tapi untuk saat ini kita memakai frekuensi ini." Rubby menul