Aku melihat tatapan mata Kean yang sepertinya tidak suka melihat ku menunggunya.
Tapi aku paham kenapa Kean bersikap seperti ini, mungkin aku harus memberanikan diri berbicara dengannya, setelah Keshya hanya Kean yang bisa aku lindungi dan aku jaga. Meski kami terlihat tidak pernah dekat, tapi aku menyayangi Kean karena bagaimana pun aku dan dia pernah berbagi tempat di dalam rahim ibu ku. Dia adalah separuh dari diriku, Kean memang tahu jelas apa yang aku pikirkan saat ini dan pikiran semua orang tentang ku.'Kenan Rexton pria dingin dan tidak memiliki hati.'Itu adalah kata mereka yang tidak mengenal diriku sesungguhnya, andai aku tidak memiliki hati maka mudah bagiku untuk meninggalkan Rubby."Ada apa kau sampai menyuruhku terlibat semua ini Ken?" tanya Kean padaku dan aku hanya sedikit tersenyum kepada Kean."Kau tahu bukan selama ini aku menuruti mu hanya semata-mata untuk menagih janji mu membunuh pembunuh Dad,Mom, dan Keshya. Tapi sepertinya akRubby memijit pelipisnya memikirkan rumus-rumus yang akan dia kerjakan nanti setelah Kenan tidak mengawasinya, saat dia baru memikirkan Pria pujaannya itu, Kenan sudah masuk keruangannya dengan sebuah pistol ditangannya."Ken, apa yang akan kau lakukan?" tanya Rubby ngeri melihat wajah dan ekspresi Kenan."Sesuatu akan aku lakukan, kau tidak keberatan jika aku membunuh Demitry bukan?" Rubby menggelengkan kepalanya."Bukankah kau bilang akan menunggu Aldric dan membiarkan Aldric yang akan bersenang-senang dengannya?""Ya tadinya begitu, tapi setelah ku pikir akan lebih baik aku yang melakukannya. Aku akan membuat suatu rencana.""Apa?" tanya Rubby penasaran."Kau lihat saja nanti," Kenan mencium kening dan bibir Rubby setelahnya dia pergi bersama Chris dan juga Kean yang menunggunya diluar kamar rawat Rubby.ImageKenan berjalan dengan langkah pasti dan raut wajah yang tidak bisa diartikan oleh orang yang melihatnya, mata elang itu menatap ding
Kenan sedang mengamati Rubby yang sedang tertidur pulas, dia bahagia melihat wajah wanita yang dia cintai itu.Dia membayangkan sebentar lagi akan memiliki sebuah keluarga dimana ada dia, Rubby, dan anak mereka.Ron masuk setelah mendapat ijin dari Kenan, pria itu membawa sebuah tablet yang dia berikan kehadapan Kenan."Sir, Chris bawahan anda mengirimkan rekaman ini." Kenan melihat rekaman Demitry masuk ke sebuah gedung berwarna putih yang terdapat penjagaan disetiap sudutnya.Kenan merasa curiga dengan tempat itu."Sambungkan aku dengan Chris," Ron mengangguk dan Chris langsung mengangkat telpon itu."Chris dari mana kau mendapatkan video itu?""Satu jam setelah kita mrnyebarkan video penyiksaan terhadap Demitry seseorang mengirimkan video ini.""Kau sudah melihat tempatnya?" "Sudah Sir, gedung itu berada di utara London tidak jauh dari Ozier Home. Orang yang mengirim video itu ingin berjumpa dengan anda langsung untuk memb
Sebuah gedung besar dapat dilihat Kenan dari dalam mobilnya, dia bergerak dari gudang senjatanya membawa delapan orang anak buah bersama dirinya.Tiga mobil sedan yang memiliki kecepatan tinggi itu memecah keheningan di area gedung itu.Mobil yang membawa Kenan berhenti saat seorang Pria berdiri tegak dengan lampu mobil yang menyala dibelakangnya."Sir." Ucap anak buah Kenan.Kenan melihat Pria diluar sana dan dia turun dengan santai diikuti semua anak buahnya yang turun dengan memegang senjata masing-masing."Akhirnya kau datang Kenan Rexton. Aku menunggumu sedari tadi.""Katakan apa mau mu?" tanya Kenan dihadapan Pria tinggi dengan tubuh tegap dan dibelakangnya terdapat beberapa orang yang mengawasi mereka."Sabar Rexton, kau akan sangat terkejut dengan apa yang akan kau saksikan ini." Pria itu memperlihatkan layar laptop yang dia pegang. Disana dia dapat melihat rekaman dimana Demitry berbicara dengan Pria yang tidak jelas dapat dilihat wajahnya
Rubby duduk kembali di brankarnya dibantu Kenan. Pria itu masih meneliti cairan biru yang terdapat di botol infus kekasihnya. "Ini apa?" tanya nya lagi dan Rubby menampilkan senyuman ceria nya lalu kemudian menjawab. "Tidak ada. Hanya sedikit formula yang coba dimasukan kedalam tubuhku. Aku tidak mungkin terus bergantung pada suntikan kemana aku pergi bukan. Aku tidak mau seperti itu." Kenan mengerti maksud Rubby tapi jika ini percobaan itu artinya Rubby tidak tahu ini memang tepat atau tidak lalu bagaimana keadaan anak mereka yang sedang didalam kandungan Rubby?"Rubby, apa kau yakin ini aman?" Rubby mengecup pipi Kenan, sambil fokus pada laptop dia menjawab. "Jika ini tentang baby kita makan tenang saja, aku pastikan ini lebih aman daripada aku disuntik." Kenan menarik laptop didepan Rubby kebelakang tubuhnya. "Sudah aku katakan kalau kau harus istirahat!" Nada dingin dan tegas Kenan membuat Rubby ingin menangis. Matanya sudah berkaca-kaca dan Kenan menghembuskan napasnya kas
Suara yang terdengar seperti robot sangat berisik membuat Kenan membuka matanya perlahan sembari tangannya meraba posisi Rubby yang berbaring disebelahnya tadi.Namun kosong. Hanya sprei dan selimut yang dapat dirasakan Kenan.Dia buru-buru membuka mata dan langsung duduk melijat kesebelahnya. "Rubby..," serunya lalu jawaban dari si pemilik nama terdengar dari arah depannya. Kenan melihat layar komputer raksasa dikamar itu yang sebelumnya tidak ada. Dia melihat Rubby yang serius berbicara dengan layar itu dalam bahasa yang tidak dia mengerti."Rubby apa yang kau lakukan? Ini sudah hampir subuh dan kau masih terjaga disini?" Kenan mendekat ke Rubby. Rubby mengusap layar itu sembari menjawab Kenan. "Rasa ingin tahu ku tidak bisa ku hentikan begitu saja Ken. Kau tidurlah, lagi pula aku tadi sudah beristirahat sambil memuaskanmu bukan?
Pendingin ruangan sudah hidup namun Rubby masih mengeluarkan keringat di keningnya saat tangan-tangannya bergerak lincah di atas keyboard dan terkadang bergerak mengusap layar besar komputer depannya. "Bagaimana Ron?" Rubby terdengar serius berbicara lewat interkom yang ada di ruangan itu. "Apa kau sudah memastikan kordinat nya?" Rubby menghembuskan napasnya lalu mengusap-usap perut nya yang masih rata. "Baiklah. Apa Keyond sudah kembali ke lab? Jika belum minta Kenan menghubunginya dan minta dia menemuiku di ruang rawat ku. Ya tentu minta Kean dan Kenan ikut."Rubby keluar dari ruangannya setelah hampir tiga jam berkutat dengan apa yang dia yakini. Dia melihat Kenan setia berdiri disana. Rubby memeluk Kenan dan mencium pipi kekasihnya yang terlihat masam itu. "Apa kau sudah bisa berhenti," tanya Kenan masih tetap dengan mode khawatir. Rubby berdecik dan segera melepaskan pelukannya. "Be
Hiruk pikuk jalanan disekitar Kota Beirut menemani perjalanan Kenan, Rubby dan Keyond. Mereka berjalan dari satu jalan ke jalan lain demi mencari tempat yang aman. Rubby memegangi perutnya karena merasa nyeri dan Kenan melihat hal itu."Apa kau lapar?" Rubby menggeleng dan mereka masih berjalan dengan Keyond berada di depan mereka. "Keyond kita berhenti di kedai depan itu. Kita perlu makan." Keyond melirik Rubby yang tersenyum tak enak dan dia mengangguk.Di kedai makan sederhana itu, pemilik warung tersebut berbahasa Perancis. Ya, memang Beirut dan Lebanon terkenal dengan dua bahasa yang di pakai di Negara tersebut yaitu bahasa Arab dan Perancis. Bahasa Perancis digunakan karena pengaruh pada masa penjajahan dulu.Bahkan Beirut sendiri dijuluki Paris di Dunia Timur .Rubby menatap sekeliling kedai dimana letak-letak
Kenan menghantam dagu musuh dengan siku tangannya cukup keras lalu menembak bagian mata pria itu. Dia lalu buru-buru mengikuti Rubby untuk turun tangga dengan berlari. Dilihatnya didepan Rubby ada beberapa pria yang membawa senjata dan mengejar Rubby, wanita nya itu lantas berbalik kearah nya.Dia berlari menaiki tangga dan Kenan turun menjadi tameng bagi Rubby, dia menembak tepat pada beberapa pria itu. Dan sisanya beradu tinju dengannya. Rubby tidak ingin diam meski dia mulai merasakan sakit dipangkal paha nya. Namun sebelum dia menggapai kantong jaketnya wajah Rubby terkena pukulan dari Pria yang berkelahi dengan Kenan. Memar di pipi Rubby dan sedikit darah dari hidung mancungnya membuat Kenan semakin menggila."Ken," ucap Rubby lirih dengan manik yang mulai berair. Menahan sakit yang menjalar ke perutnya. Kenan menghantuk kan kepala
Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika
Kenan masih memaksa Rubby untuk melakukan malam panas dengannya seperti hal yang sering mereka lakukan dulu. Tapi Rubby benar-benar keras kepala dengan tidak mau Kenan menyentuhnya.Kenan kesal dan ingin terus memaksa tapi dia tahu Rubby sedang hamil.Kenan mendudukkan Rubby di atas pangkuannya, menyentuh lembut pipi Rubby dan menatap mata wanita itu dalam."Aku benar-benar menginginkan mu terus berada di sisiku By. Jangan pergi, aku berjanji akan membuat semua lebih baik dan tidak akan ada yang berani menyentuh kalian berdua." Rubby tersenyum tulus, dia mengecup telapak tangan Kenan yang menyentuh pipinya."Aku minta maaf Ken, maaf karena aku meragukan mu." Kenan tersenyum lembut, menyatukan keningnya dan Rubby."Jadi apa jenis kelamin anak kita ? kau sudah periksa pagi tadi bukan ?""Kau tahu ?" tanya Rubby dan Kenan mengangguk membuat Rubby gemas."Kita memiliki anak kembar Ken," ujarnya. Kenan sangat bahagia mendengar hal itu, dia mencium bibir Rubby. "Mereka berdua akan secantik
Tiga hari Rubby menghilang dari jangkauan Kenan. Rubby sengaja mematikan akses Kenan menghubunginya begitu juga dengan Ron. Tidak boleh ada yang mengetahui apapun saat ini tentang Rubby, dan awalnya Kenan mengira Rubby tak ingin di ganggu karena dia sedang fokus dengan kesembuhan Arlan.Tapi nyatanya nihil saat Chris mengatakan mendengar tentang pernikahan yang sedang direncanakan Ron untuk Rubby dan Eldier.Sebelumnya Eldier diselamatkan oleh Rick teman Kenan yang membantunya karena sebelum mereka tiba di Kuril semua keluarga Eldier di bunuh oleh Demitry karena Eldier melindungi Rubby dan memberi tahu kepada Kenan apa rencana Demitry.Kenan meminta Rick menolong Eldier dan membawanya ke markas Kenan lalu Ron menjemput Eldier.Kenan sangat menyesali keputusannya menyelamatkan Eldier, dan apa tadi kata Chris. Ron menyiapkan pesta pernikahan Rubby dengan Eldier.Sial ! Rubby benar-benar sialan. Wanita itu memperlalukan dirinya sesuka hati tanpa berpikir tentang dirinya."Hubungi Ron den
Saat Kenan dan Rubby tiba di tempat rekan mereka yang lain, keadaan sudah sepi. Banyak tubuh tergeletak tak berdaya dengan mengenaskan bahkan ada beberapa yang masih sekarat menanti ajal.Tapi tidak terlihat dimana Keyond dan yang lainnya.Mereka terus berjalan sampai sebuah tawa membuat mereka menuju asal suara itu. Kenan dan Rubby terus awas dengan keadaan sekitar mereka.Ipad yang Rubby jaga mati-matian tergantung dibalik jaket kulitnya menggunakan rantai yang dibuatkan Kenan dimalam sebelum mereka berangkat.Kenan mengintip dari samping pintu yang terbuka disana mereka melihat Salvator sedang duduk dan tertawa seolah mengejek.Kenan dan Rubby keluar dari tempat mereka karena menyadari kalau Salvator sudah mereka dapatkan."Oh hai...Haslyn dan Mr.Rexton aku tahu kalian pasti terlambat karena mengurus Arlan," katanya lalu tertawa. "Gunakan waktu mu Haslyn, jangan seperti si Rexton yang malang karena harus membunuh adiknya sendiri." Iblis itu benar-benar tertawa meski sudah dipastika
"Rubby aku menemukan seorang pria dan aku yakin ini Arlan Ozier." suara Keyond membuat Rubby berhenti dari pekerjaannya.Kenan yang sudah melepaskan jaket kulitnya karena basah ikut terdiam di belakang Rubby. Satu ledakan juga mengejutkan mereka."Aku akan ke posisi mu Key." Kenan memberi jawaban."Bergegaslah, aku harus menyelamatkan Veila.""Ken," kata Rubby."Jangan pikirkan apapun, lekas selesaikan ini lalu kita kesana memastikannya." Rubby membalik tubuhnya dengan cepat menyalin data ke Ipad lalu menentukan titik kordinat kemana kapal itu akan dijalankan sesuai rencana mereka semua.****Kenan meminta Rubby berlari pelan didepannya sementara dia yang menjaga dibelakang. Keadaan tempat itu sangat kacau, gedung pertama sudah hangus terbakar dan kobaran api itu lah yang membuat Rubby mundur."Rubby," panggil Kenan."A-aku...""Pegang tanganku dan tutup matamu, hanya tetap berjalan kau paham ?" Rubby mengangguk melakukan hal yang diminta Kenan."Ken aku meninggalkannya di pintu bagia
Sore itu pun tiba, dimana mereka semua sudah siap dan pergi dengan tidak mencolok.Kenan sudah menghubungi orang-orangnya untuk bersiap menyerang dermaga itu.Rubby memilih menggunakan celana berbahan training agar mudah untuk dia bergerak, serta tank top hitam di lapisi dengan jaket kulit pemberian Kenan. Didalam jaket itu sudah ada beberapa senjata yang akan dia bawa, dan yang paling dia sukai adalah senjata pemberian Kenan.Kenan sendiri sudah siap dengan pistol dan senjata laras panjang yang dia gantungkan menyelimpang di dalam jaketnya. Ada beberapa bom dalam saku dalam jaket.Earpiece mereka sudah terpasang sesuai dengan koneksi radio yang dibuat Rubby. Kenan juga memberikan alat itu kepada empat kepala anggota yang dia perintahkan agar mudah berkomunikasi.Dengan mengikat tinggi rambutnya lalu mengalungkan rantai yang dibuatkan Kenan untuk mengikat Ipad-nya Rubby benar-benar siap, begitu juga yang lainnya yang sudah membekali diri mereka dengan senjata dan alat-alat yang mereka
Sosok pria dengan penuh ambisi berjalan dengan pandangan lurus ke depan. Di kiri dan kanan terdapat dua pria sebagai pengawal yang selalu menemaninya.Pria itu tersenyum saat melihat salah satu orang kepercayaannya mendekat dari arah yang berlawanan."Sir, Haslyn sudah berada di pulau ini." Lapor pria tersebut dan senyuman tipis tercipta di wajah si pria tua."Aku tahu gadis pintar itu tidak akan membuang kesempatan untuk mengejar ku," ucap Salvator kepada Demitry yang hanya memasang wajah datar.Mereka lalu berjalan menuju sebuah ruangan. Pintu ruangan itu terbuka setelah Salvator tiba didepan pintu.Beberapa orang dengan setelan berwarna putih tampak terdiam saat Salvator datang."Bagaimana ? Apa kalian sudah melakukan tugas kalian dengan benar ?""Sir maaf tapi sepertinya Mr.Ozier tidak sembarangan mengunci semua data yang dia punya termasuk sistem pengendali kapal selam itu." Salah seorang ilmuwan yang membantu Salvator berbicara.Salvator berdecak lalu berjalan mendekati Arlan Oz
Hari sudah gelap saat Kenan kembali, dia memang tadi tidak langsung kembali ke tempat mereka menginap. Dia pergi menemui beberapa orang yang ingin dia minta bantuan. Kenan yang memiliki jaringan luas tentu sangat tahu kepada siapa dia bisa mempercayakan keselamatan Rubby.Katakan Kenan egois karena dia hanya mementingkan Rubby, dia sudah menyusun rencana jika ada hal buruk terjadi kode yang dia berikan akan membawa Rubby dari dermaga itu secara paksa. Dan Kenan tentu tidak akan memberitahukan hal ini kepada Rubby.Dengan negosiasi yang alot akhirnya semua yang dia inginkan disetujui oleh rekannya. Kenan pun kembali menuju rumah tempat dimana mereka menginap.***Rubby mencebik melihat Kenan datang sudah gelap. Entah kenapa dia merasa Kenan habis bersenang-senang dengan wanita lain di luar, tapi saat Kenan mendekat pikiran Rubby tadi hilang.Konyol, pikirnya. Kenan bukanlah tipe pria yang suka genit dengan wanita. Usahanya saja sangat luar biasa dulu untuk menjerat Mr.Rexton ini."Hei k
Veila dan Keyond sepertinya sudah sampai, Rubby mendengar suara mobil lalu membuka cctv untuk memastikan.Dan benar itu Keyond dan Veila.Rubby mengutak atik lagi komputernya lalu menggeser sedikit kursi untuk menjangkau laptop yang sedikit jauh darinya.Sinyal mereka sudah semakin kuat saat Rubby mengeceknya.Rubby men-setting rancangannya agar bisa segera berfungsi. Dan melihat apakah Salvator sangat ingin tahu apa yang akan mereka bicarakan.Rubby menepuk tangannya tepat saat Keyond dan Veila menemuinya."Ada apa ?" kata Veila dan Rubby mulai akan menjelaskan lagi."Radio untuk alat komunikasi kita sudah terpasang, jika nanti aku akan mengganti frekuensinya aku akan katakan kepada kalian. Tapi untuk saat ini kita memakai frekuensi ini." Rubby menul