Share

Part 59. Sahabat Terbaik

Amira segera bangkit berdiri, dan langsung berlari untuk menemui Asmah, betapa ia sangat merindukan sahabat terbaiknya itu di dalam penyekapan, sahabat yang selalu perduli terhadapnya. Hanum dan Bik Sumi pun mengikuti di belakang Amira.

"Asmahhh....! Teriak Amira, dari saat mulai menuruni tangga rumahnya, air matanya sudah tumpah semua, perasaan kangen, bahagia juga haru, benar-benar menyelimutinya. Asmah pun berdiri dari tempat duduknya, kedua netranya pun sudah penuh dengan genangan air mata.

"Ra...." ucap Asmah penuh keharuan, saat Amira berhenti tepat satu meter di depan Asmah. Dada Amira merasa sesak, terisak-isak tangisnya, apalagi saat melihat wajah Asmah yang terdapat luka lebam. Asmah mulai mendekati Amira, tubuhnya gemetar, tiada pernah menyangka dapat kembali bertemu dengan Amira.

Mereka saling memeluk erat, bertangis-tangisan, keharuan benar-benar terasa di ruangan tamu ini. Bik Sumi dan Hanum pun sudah ikut menangis, apalagi saat melihat kondisi wajah Asmah yang membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status