Share

Bab 21. Seolah Putri Raja

Seolah Putri Raja

"Kau! Jangan berlaku seolah-olah putri raja di sini." Tatapan matanya terasa menikam dan membuat takut Amira. Persis seperti mata Mami Merry. Mata yang selalu menyimpan kemarahan dan kepongahan. Mata yang ingin menunjukkan bahwa kekuasaan ada pada dirinya. Selalu memandang rendah pada siapapun yang dianggap tidak sepadan.

Amira tidak mampu berkata apa-apa, dia terlalu takut untuk berbicara, apalagi untuk menyangkal. Amira paham, seperti apa posisinya di rumah ini. Yang dia lakukan hanyalah diam dan menunduk saja.

"Jangan mentang-mentang Darmawan peduli padamu, lalu kau bisa bersikap semaumu." Ancaman dan tekanan terus dilontarkan dari Mulut Tante Sonya. Gemetar tubuh Amira. Lemas rasanya.

Tante Sonya segera berbalik pergi meninggalkan Amira, yang masih terdiam terpaku di depan pintu kamarnya.

*****

"Non! Non Amira, bangun non, Den Darmawan sudah menunggu enon untuk diajak sarapan pagi." Suara Bi Sumi terdengar dari luar kamar Amira berada. Berniat untuk membangunkann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status