Share

Bimbang

Penulis: Rcancer
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-21 10:07:24

Jasuke pulang dengan pikiran yang cukup kalut. Setelah mendengar kenyataan kalau Dick sudah pergi tanpa jejak, membuat Jasuke kesal dan juga kecewa pada dirinya sendiri. Jasuke tidak menyangka kesempatan untuk menangkap Dick kembali sirna.

"Kamu kenapa?" salah satu dewa yang tinggal bersamanya nampak terkejut dengan kedatangan Jasuke dalam keadaan tak seperti biasanya. bukan hanya Zano, Nano pun juga menujukkan reaksi yang sama, begitu Jasuke muncul secara tiba-tiba di ruang tengah tempat tinggal mereka.

Beruntung, di sana tidak ada Mato. Anak muda itu memilih pulang ke rumah begitu kembali dari bepergian. Pemuda itu mendepat pesan dari sang kakek untuk pulang sejenak karena sang kakek sedang butuh bantuannya.

"Sepertinya, kita kehilangan jejak Dick lagi," Jasuke membuka suaranya dengan lesu. Apa yang dikatakan sosok dewa itu tentu saja sangat mengejutkan sosok dewa lainnya.

"Kehilangan jejak Dick, maskudnya bagaimana?" tanya Nano menatap penuh selidik.

Jasuke sendiri terkulai di atas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Wanita lain

    "Apa mereka sedang membicarakanku?" Jasuke bergumam dengan raut wajah yang cukup terkejut l, begitu mendengar pertanyaan dari wanita yang terbaring di atas ranjang kepada temannya yang baru datang. "Kalau memang benar, waduhh! Gimana caranya aku bisa menunjukan wajahku di hadapan mereka?"Untuk beberapa saat Jasuke termenung sembari menyaksikan dua wanita yang sedang menikmati hidangan sembari bercerita. Semakin kesini, semakin jelas kalau sosok yang sedang dibicarakan dua wanita itu memang Jasuke. "Sayangnya, aku sama sekali tidak tahu nama pria itu siapa," sesal Walanda, "Padahal dari semalam sampai tadi pagi, kita ngobrol banyak. Kok bisa-bisanya aku lupa menanyakan namanya."Matilda tersenyum cukup lebar. "Apa pria itu sangat tampan? Sampai kamu lupa menanyakan hal sepenting itu?" tanyanya heran."Dia pria yang sangat sempurna," Walanda menjawabnya dengan mata berbinar dan pikiran yang menerawang, membayangkan saat-saat dirinya sedang berbagi keringat dengan Jasuke tadi pagi."

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-22
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Dua Wanita Dalam Kesusahan

    Jasuke sempat menggelengkan kepalanya beberapa kali. Sosok dewa itu terlihat heran dengan tingkah wanita yang dipanggil Modusa kepada wanita lainnya yang sedari tadi menangis. "Ternyata jahatnya manusia berwujud wanita juga tak kalah mengerikan dari manusia berwujud pria," gumamnya.Dari perdebatan yang didengar Jasuke, jelas sekalli dapat disimpulkan kalau Modusa ingin memisahkan sepasang suami istri dengan cara yang cukup licik. Wanita itu bahkan terang-terangan mengakui rencananya kepada wanita lain yang suaminya sedang dia incar."Sekarang kamu tunggu aja Mas Oto menceraikan kamu. Aku yakin, setelah ini, dia tidak ingin mempertahankan rumah tangga bersama kamu, Lavena," Modusa menyeringai. Lalu wanita itu pergi begitu saja meninggalkan wanita yang sedang menahan amarahnya.Begitu Modusa keluar dari ruangan, tangis Lavena kembali pecah. Dia terlihat sangat frustasi dengan apa yang dia alami saat ini. Jasuke hanya bisa menatapnya sembari berpikir, mencari jalan agar dia bisa menolo

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Menghukum Pria Berkepala Botak

    "Aduh, ada apa dengan tanganku?" keluh seorang pria yang saat itu sedang memegang jarum suntik dan hendak menusukan jarum itu ke dalam selang infus yang tertancap pada tangan seorang wanita. Pria bermasker itu nampak kaget dan juga kebingungan saat merasakan ada yang berbeda dengan tangannya."Kenapa? Cepat lakukan tugas kamu!" pria berkepala botak yang saat itu sedang membekap mulut wanita juga agak terkejut dengan sikap yang ditunjukan pria suruhannya. Namun pria botak itu tidak sabar dan kembali memberi perintah pada orang suruhannya agar cepat melaksanakan tugas yang dia berikan."Tanganku tidak bisa digerakan, Tuan," pria bermasker menjawab dengan jujur. Tangan yang memegang jarum suntik, memang susah untuk digerakan. Pria itu merasakan ada sesuatu yang menahannya dengan kuat sampai tangan itu sama sekali tidak bisa berkutik."Jangan bercanda kamu!" Lukito jelas saja tidak percaya begitu saja. Meski matanya juga menyaksikan dengan jelas pria bermasker itu berusaha menggerakan ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Pengakuan

    Semua mata yang ada dalam satu ruangan, menatap tak percaya dengan apa yang mereka saksikan saat ini. Begitu juga dengan pria berkepala botak yang tubuhnya terangkat ke langit-langit kamar. Rasa takut dan panik jelas terpancar dari wajah setiap mata yang menyaksikan kejadian tersebut, termasuk wajah pria berkepala botak."Silahkan, tentukan pilihan anda sekarang, atau aku..." sang supir yang kerasukan sosok Jasuke, menjeda ucapannya lalu memutar tubuh Lukito hingga posisinya berubah menjadi kepala menghadap ke bawah dan kaki menyentuh langit-langit."Tidak-tidak," rintih Lukito ketakutan."Baiklah, aku akan melakukannya. Tolong, ampuni aku," Lukito menyerah. Pria itu sampai menangkup kedua tangannya dan terus memohon agar segera diturunkan. Matilda, wanita beramput pendek dan juga pria bermasker tidak berani mengeluarkan suaranya karena sebelumnya mereka juga mendapat ancaman agar tetap diam. Kini, Toni, pria yang tubuhnya kerasukan Jasuke, menatap ketiga orang itu secara bergantian

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Hukuman

    Jasuke masih terdiam di tempat yang sama. Sosok dewa berwujud manusia itu juga masih memperhatikan dua wanita yang sedang berbagi masalah satu sama lain. Sosok wanita yang duduk di atas brangkar, saat ini juga keadaanya sudah lebih baik dari beberapa puluh menit yang lalu.wanita yang baru saja mengalami keguguran tersebut, terlihat begitu lega, setelah meluapkan semua beban dalam benak kepada sahabaynya.Di saat bersamaan, kehebohan juga sedang terjadi di kota kecil, kota dimana letak rumah sakit dan juga tempat tinggal Jasuke berada. Kehebohan itu terjadi setelah pengakuan seorang pejabat tentang semua tindak kejahatannya beberapa waktu yang lalu, tersebar dengan cepat.Penduduk dibuat gempar karena banyak yang tidak menyangka, kalau salah satu pejabat tinggi di kota tempat tinggal mereka, tega melakukan keburukan yang menurut mereka sangat kejam. Benyak yang syok akibat perbuatan pejabat tersebut bersama anak buahnya. "Turunkan Lukito dari jabatannya!"Hukum pria tua mesum tak tah

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Kondisi Yang Berbeda

    Senyum Dick terkembang cukup lebar. Sembari berdiri di bawah papan sebuah petunjuk, sosok dewa itu memperhatikan tempat di sekitarnya. Dick terdiam dengan otak yang bekerja cukup keras, mencari jalan keluar untuk melanjutkan misinya.Sudah cukup lama Dick berada di kota Jalla. Sejak kedatangannya, dia tidak berhenti untuk terus berusaha mencari informasi, letak keberadaan kekuatan yang sedang dia incar.Beruntung setelah mendapat jawaban yang tidak pasti, akhirnya ada sosok manusia yang bisa memberinya petunjuk, meski informasinya tidak terlalu lengkap."Sekarang aku tinggal mencari orang yang akan pergi ke daerah situ," gumam Dick. "Sayang sekali aku tidak membawa uang. Aku lupa kalau manusia itu sangat silau dengan harta, terutama uang. Kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali?Dick sedikit frustasi saat mengingat kebodoahannya sendiri. Karena terlalu yakin dan berambisi untuk mendapatkan kekuatan terlarang, sosok dewa itu hanya membawa bekal seadanya termasuk buku yang dia rampas.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-28
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Kembali Ke Rumah Sakit

    Setelah cukup lama berbincang dengan dua dewa berwajah kembar, Jasuke memutuskan kembali mengunjungi rumah sakit. Meski dirinya agak jenuh dengan rutinitas yang dia kerjakan, tapi Jasuke juga tidak mau membiarkan kesempatan bagus yang ada di depan matanya, berlalu begitu saja.Sisa tiga warna lagi yang harus dia ubah. Itu berarti tinggal sedikit lagi, Jasuke akan menyelesaikan hukumannya. Sekarang target berikutnya ada di rumah sakit tersebut, dan Jasuke harus bisa menaruh benihnya sampai berhasil."Tuan! Anda masih di sini?" seruan seorang wanita yang tiba-tiba karenan melihat keberadaan Jasuke, juga cukup membuat sosok dewa itu sendiri merasa terkejut. Jasuke seketika menoleh kemudian senyumnya terkembang begitu dia tahu sosok yang menyapa dirinya."Aku pikir, Tuan tidak akan datang lagi ke sini. Sedari tadi saya mencari Tuan loh," ucap sosok itu yang tak lain adalah wanita yang tadi pagi baru saja menerima benih Jasuke di dalam rahimnya. Wanita itu dengan antusias langsung duduk d

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Kembali Beraksi

    Jasuke masih terdiam dengan otak yang terus bekerja. Matanya juga masih setia menatap sepasang suami istri yang sedang berdebat. Hingga tak lama setelahnya, mata Jasuke terlihat berbinar."Aku tahu, apa yang harus aku lakukan, untuk menyemalatkan mereka," Jasuke merasa senang karena sudah menemukan cara untuk menolong wanita itu. Dia segera bersiap diri untuk menjalankan rencananya.Tak lama setelah itu, di tempat yang sama, sepasang suami istri yang sedari tadi berdebat, saat ini terlihat saling terdiam dengan rongga dada yang masih bergemuruh. Keduanya bahkan saling berpaling dan tenggelam dalam pikiran mereka sendiri.Namun selang beberapa saat kemudian."Baiklah, aku akan mengawasi gerak-gerik Modusa," Sang suami tiba-tiba mengatakan hal yang tidak terduga, sampai Lavena menoleh dan menatap tak percaya kepada suaminya."Kamu yakin, kamu mau melakukannya?" Lavena malah terlihat meragukan sang suami yang masih tidak menatapnya. Namun setelah mendengar pertanyaan istrinya, sang suami

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30

Bab terbaru

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Akhir Dari Perjuangan

    Setelah terjadi percakapan yang cukup panjang dengan kedua rekan dewanya, saat ini Jasuke memilih duduk menyendiri, merenungi semua nasehat yang menghampiri dirinya. Saran dan nasehat dari dua dewa berwajah kembar, cukup membantunya untuk merenung agar Jasuke bisa mengambil pilihan yang tepat.Jasuke duduk termenung sembari menatap langit. Pikirannya menerawang pada semua hal yang telah dia lalui. Jasuke membandingkan dirinya sendiri, kala dirinya masih bertugas menjadi dewa dengan saat dia menjalani kehidupan layaknya manusia.Cukup lama sosok dewa itu merenung di halaman rumahnya. Bahkan dia merasa bosan kala jalan pikirannya terasa buntu karena sama sekali tidak menemukan solusi yang tepat menurutnya. Jasuke pun kembali berpikir untuk mengalihkan dilema yang bergelayut dalam benaknya."Apa sebaiknya aku pergi ke rumah Lavena saja ya?" gumamnya kala teringat satu nama wanita yang akan menjadi tempat terakhir Jasuke untuk menanam benih. "Benar, sebaiknya aku ke sana. Mungkin saja

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Jasuke Dilema

    Dick terduduk dengan perasaan yang sangat kacau. Matanya menatap nanar ke arah cahaya merah yang mengandung kekuatan besar, yang baru saja dia miliki. Dick tidak menyangka, kekuatan yang sangat dia harapkan, hanya sekejap bersarang pada tubuhnya. Marah dan menyesal kini berbaur dalam benak sosok dewa itu. Dick menyesal bukan karena kesalahannya yang telah berbuat curang kepada rekan sesama dewa, tapi Dick menyesal, karena dia memilih terlebih dahulu datang ke markas naga merah demi menguasai kelompok tersebut.Dick berandai-andai, jika dia memilih untuk langsung menyerang dunia para dewa, mungkin nasibnya tidak seburuk ini. Dick masih memiliki kesempatan besar untuk membalaskan dendamnya. Bahkan, bisa saja dia berhasil mewujudkan keinginannya itu berkat kekuatan besar yang dia miliki.Namun sayang, harapan tinggal harapan. Dick sudah tidak bisa berkutik lagi karena saat ini dia sudah tidak berdaya sama sekali. Dick bahkan merasa kekuatan lain yang dia miliki juga ikutan lenyap bersam

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Pertarungan Terakhir

    "Apa yang terjadi? Kenapa ruangan menjadi gelap begini?" tanya Nano disela-sela dirinya sedang mencari keberadaan Mato. Sosok dewa itu nampak terkejut dengan perubahan keadaan yang berlangsung mendadak di depan matanya. Ruangan yang tadinya nampak cerah karena cahaya matahari yang menembus dari atap kaca, tiba-tiba menjadi gelap dengan keadaan langit yang sangat mendung. Perubahan cuaca secara signifikan tersebut tentu saja membuat dua dewa yang ada dalam satu ruangan merasa heran."Apa mungkin, ini pengaruah dari kekuatan jahat yang ada dalam tubuh Dick?" tanya Zano menyimpulkan segala yang dia pikirkan sejak perubahan susana itu terjadi."Wah, bisa jadi itu! Jangan-jangan saat ini, Dick sedang mengeluarkan kekuatannya?" Nano mendadak panik kala mengungkapkan dugaannya yang tidak sengaja terbesit dalam pikirannya. "Bagaimana ini? Kita lanjutkan mencari Mato apa membantu Jasuke terlebih dahulu?"Zano menggeleng. "Aku tidak tahu. Saat ini keduanya sangat penting," jawabnya. Nano pun

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Pertarungan

    Jasuke menyeringai. Sosok dewa itu sama sekali tidak merasa gentar kala matanya menangkap sosok Dick, yang penampilannya jelas sangat berbeda. Bahkan dalam benak Jasuke, dia sudah tidak sabar untuk menaklukan dewa yang dia buru, sejak beberapa waktu yang lalu.Sebenarnya Jasuke bukan baru datang ke tempat itu. Dia sudah sejak beberapa waktu yang lalu, sampai di markas Naga merah. Jasuke dan dua dewa berwajah kembar memilih fokus mencari keberadaan Mato, yang kemungkinan berada di salah satu ruangan, setelah tadi mereka mendapat surat ancaman.Namun, kala mereka memasuki ruang utama markas tersebut, Jasuke dikejutkan dengan suara perdebatan. Jasuke pun penasaran dengan apa yang terjadi di sana. Dia dan dewa berwajah kembar, memilih mendekat ke ruang yang nampak ramai dengan persebut. Namun Betapa terkejutnya Jasuke kala dia mengetahui, siapa yang sedang berdebat di sana.Jasuke sempat terperangah melihat keadaan Dick yang jauh berbeda. Bahkan, dari penampilannya saja, Jasuke sudah me

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Menyerang Markas Naga Merah

    Empat sosok dewa masih berbincang sampai detik ini. Mereka membahas sesuatu yang menurut mereka penting sangat penting.Mereka berbagi pendapat dalam persiapan menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi jika sosok dewa yang menjadi buruan mereka, datang dan mengusik ketenangan dunia dewa.Pyar!Tiba-tiba sebuah suara keras, terdengar dari arah halaman depan rumah. Keempat dewa tentu saja kaget mendengar suara tersebut. Tanpa pikir panjang salah satu dari mereka, bangkit dan beranjak keluar untuk mengecek keadaan."Apa ini?" gumam salah satu sosok dewa sembari memungut sesuatu yang tergeletak di atas rumput. Di sana, sosok dewa itu juga menyaksikan salah satu tempat tanaman hias yang terbuat dari tanah liat, nampak pecah dan tanahnya berserakan.Setelah memungut sesuatu yang dia temukan, Sosok dewa itu kembali beranjak masuk untuk menunjukan benda yang dia bawa. "Apa yang pecah, Zano?" tanya Nano begitu melihat Zano menghambiri ketiga dewa lainnya."Tempat tanaman yang ada di at

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Kedatangan Mahadewa

    "Orang rumah pada kemana? Kok sepi?" Jasuke nampak terkejut begitu dirinya sudah sampai di kediamannya dan rumah terlihat sepi.Mata Jasuke mengedar ke segala penjuru ruangan, tapi hanya hening yang dia dapatkan. Jasuke pun berteriak memanggil dua nama dewa. Sekian detik dia berteriak, sama sekali tidak ada sahutan."Apa mereka sedang pergi?" gumam Jasuke sembari mendaratkan pantatnya di atas sofa. Dia merogoh kantung jubah yang dia kenakan dan mengeluarkan ponsel miliknya. "Astaga! Ponselnya mati," keluhnya baru sadar. Entah ponsel miliknya mati sejak kapan, Jasuke sama sekali tidak mengetahuinya. Namun bukannya segera menambah daya, Jasuke malah meletakan ponsel tersebut di atas meja dan dia merebahkan tubuhnya."Mungkin mereka sedang pergi, biarin aja lah," Jasuke kembali bergumam dan dia memilih bengong di sana. Namun, tak lama setelah itu, Jasuke malah dkejutkan dengan kedatangan sosok yang dia kenal secara tiba-tiba dan sudah berdiri di hadapannya."Mahedewa!" pekiknya. Jasuke

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Memberi Pelayanan Sebelum Berpisah

    Jasuke terdiam sembari mendaratkan pantatnya di tepi ranjang. Sesekali dia memperhatikan wajah wanita yang terlelap di atas ranjang tersebut. Dia begitu Cantik dan kelihatan masih muda. Saat itu juga Jasuke kembali teringat akan sikap wanita itu yang mendadak marah hanya karena candaannya.Jasuke masih diselimuti rasa heran dengan banyak pertanyaan dalam benaknya. Bagaimana mungkin ada seorang wanita yang dengan mudah merelakan tubuhnya untuk dinikmati seorang pria, hanya karena wajah pria yang tampan. Apa semua wanita seperti itu.Namun kala Jasuke kembali mengingat semua kejadian yang telah dia lalui, terutama yang terhubungan dengan wanita, Jasuke malah jadi senyum-senyum sendiri kala menyimpulkan sebuah fakta, memang beberapa wanita selalu ingin kembali bercinta dengannya dengan alasan yang sama, yaitu, wajah Jasuke yang sangat tampan."Tuan Jas, Nikmatilah tubuh saya, Tuan, Ayok, Aku siap," tiba-tiba Lucia mengigau dan tentunya Jasuke kaget mendengarnya. Sosok dewa yang tadi se

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Selangkah Lagi

    Pada akhirnya Jasuke dibuat bimbang karena isengnya. Wanita yang telah dia tolong, justru terlihat agresif dalam menanggapi ucapan Jasuke yang berawal dari candaan. Jasuke bahkan sampai terdiam untuk beberapa saat, mencari cara untuk mengatasi masalah yang menurutnya cukup rumit dan membuat Jasuke berpikir keras."Kenapa anda malah diam? Apa anda sedang berpikir untuk mencari alasan agar bisa pergi dari sini dan menghindari saya?" tuduhan Lucia membuat Jasuke seketika tersentak. "Baiklah. Mungkin memang anda ingin menghindar dari keadaan seperti ini, sebaiknya aku masuk kamar."Belum sempat Jasuke mengeluarkan suaranya, Lucia terlebih dahulu beranjak meninggalkan Jasuke di ruang tamu. Jasuke pun semakin merasa tidak enak hati karena telah mengecewakan si pemilik rumah.Setelah lama terdiam dengan merenungi apa yang baru saja terjadi, begitu Lucia masuk kamar, Jasuke pun memilih beranjak menuju kamar yang sudah disediakan Lucia untuk dirinya beristirahat serta menjalankan misinya.Se

  • HUKUMAN DEWA KEMATIAN   Mato Dibius

    Pada akhirnya malam ini Jasuke harus menginap di rumah Lucia. Demi sebuah misi yang sebentar lagi akan berakhir, sosok dewa itu tidak ada pilihan lain lagi, yang bisa dia gunakan selain bermalam di rumah wanita yang dia tolong. Setelah banyak hal yang dia bicarakan dengan sepasang suami istri yang hendak dia tolong, Saat ini Jasuke sudah kembali berada di rumah Lucia."Kamu kenapa dari tadi senyum-senyum sendiri? Apa ada sesuatu yang sangat menyenangkan, sampai kamu tersenyum sendiri seperti itu?" tanya Jasuke kala matanya menangkap raut wajah Lucia yang nampak bahagia. Sedari tadi diam-diam, Jasuke memang memperhatikan tingkah wanita muda yang bersamanya saat ini.Lucia nampak kaget mendengar ucapan tamunya. Tapi itu hanya sebentar saja, karena selebihnya dia kembali tersenyum dan kali ini senyuman wanita itu cukup lebar. "Tentu saja saya tersenyum karena saya sedang merasa senang. Hari ini banyak kejadian yang membuat saya senang dan tentunya saya merasa sangat bahagia tanpa beba

DMCA.com Protection Status