**
Laura terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Bahkan sejak semalam ia tidak bangun-bangun, hingga jam tujuh pagi ini. Ia bangkit dari kasurnya dan mengambil segelas air putih yang ada di meja belajar. Ia melirik kearah cermin besar, memperlihatkan dirinya dengan kaos kebesaran dan celana pendek.
Laura terkejut melihat dirinya seperti itu, karena seingatnya dia memakai seragam sekolah kemarin malam. Bagaimana bisa sekarang bajunya sudah ganti begitu saja? Ia mengingat-ingat lagi, apakah ia sempat mengganti baju.
Tapi nihil, seingatnya dia langsung terlelap dalam pelukan Darrel. Apa jangan-jangan “Engakkkkkk” teriak Laura kencang, dirinya kembali tergunjang. Tangannya gemetar, wajahnya kembali pucat pasi. Ia takut, pikirannya melayang kesana kemari, ia mencari keberadaan ponselnya.
Mengambilnya didalam tas, dan ponselnya masih mati. Ia lupa menghubungkan charger semalam. Laura mengisi baterai ponselnya, mencoba menghidup
**“Bi” panggil Laura, laki-laki itu menoleh dengan senyuman yang tulus “Makasih ya, Abian” ujarnya lagi. mereka berdua sudah berada di rumah Laura, Abian mengantarnya hingga masuk kedalam kamar.“Tidur gih, harus banyak-banyak istirahat ya” “Gua beliin bubur dulu diluar ya” ujar Abian lagi hendak pergi keluar, tangannya ditarik oleh Laura. membuat Abian menghentikan langkahnya, menoleh pada tangannya yang digenggam Laura, “Kenapa?” tanyanya halus, “Jangan lama-lama ya” ucapnya lalu diangguki laki-laki itu.Akhirnya Laura melepas pegangannya, membiarkan Abian pergi mencari bubur ayam yang dijual dekat komplek ini.Laura memejamkan matanya, tidak mau memikirkan hal-hal yang menyakiti perasaannya. Ia butuh istirahat yang banyak setelah membuang tenanganya pada laki-laki brengsek seperti Darrel.Abian membelikan bubur ayam langganan Laura yang berjua
harmony 46 **“Ra, gua balik dulu ya. nanti gua kesini lagi pas pulang sekolah” Abian menatap kearah Laura yang sedang membaringkan tubuhnya. “Iya, Makasih Abian” Abian masih berada disana sebentar, menatap wajah Laura yang tertidur pulas.Ia melangkah mendekat perempuan itu, lalu mengelus pucuk kepala Laura halus. “Jangan sakit ya, gua gamau lo kenapa-kenapa. Selalu disamping gua ya, Laura” ucapnya sambil tersenyum. Lalu pergi keluar kamar Laura hendak kembali ke sekolahnya.Laura sudah tertidur pulas, tapi ucapan Abian masih bisa ia dengar. Laura senang karena Abian selalu menjaganya seperti ini.Abian mengendarai motornya dengan laju, untungnya gerbang sekolah terbuka begitu saja apalagi sedang tidak ada satpam yang menjaga Abia
**Sagara, Abian, dan juga Darrel duduk didepan kelasnya, menunggu kedatangan guru yang akan mengajar selanjutnya. Mereka bertiga duduk sambil melempar lelucon yang hanya mereka saja yang mengerti. Beberapa siswa yang lewat kelas mereka, menunduk malu karena tawa mereka.Bahkan beberapa anak perempuan memilih lewat jalan lain karena malu, rasanya seperti dikepung pria tampan meski mereka hanya bertiga saja.Sedang asik mengobrol, hingga tidak menyadari keberadaan Bu Yasti yang sudah berdiri di sebelah mereka bertiga. “Masuk-masuk, jangan nongkrong didepan kelas begini” suruhnya pada tiga remaja yang tidak langsung nurut itu.“AH, ibu kaya engga pernah muda aja” jawaban Abian, “Saya yakin sih, pas jaman sekolah dulu Bu Yasti termasuk kedalam cewe incaran ketua geng sekolah yang kaya di film-film gitu, iya kan bu?” tambah Sagara.“Apaan sih kalian, engga ya. ibu dulu engga suka k
**Sagara dan Abian memasuki lift menuju lantai enam belas, dimana Darrel tinggal. Dengan menenteng kantong belanjaan tadi, Abian memencet bel kamar Darrel.Darrel yang sedang rebahan diatas sofa, beranjak membuka pintu. “Lama banget ey” serunya ketika wajah dua temannya sudah terpampang nyata didepannya.Darrel mempersilahkan dua temannya untuk masuk kedalam, Sagara mengeluarkan isi kantong belanja tersebut keatas meja. Tangannya dengan cepat meraih susu coklat miliknya dan juga satu plastic snack kacang.“Eh lo kapan manggung lagi rel?” tanya Sagara sambil membuka snacknya. “besok malem” jawab Darrel tanpa menoleh. “Dimana?” “Tempat biasa” “Ohhhhh” setelah percakapan itu, ketiganya sibuk dengan urusan masing-masing.“Eh, main yuk” “Hidupin dong Rel, ps nya” suruh Abian yang sudah memegang stick. “Hompimpa ya”
**Pecinta DudaDezora: “@Laura lo kenapa ra? Seharian engga ada kabar”Abella: “Sakit? @Laura”Laura: “Udah baikan kok, santai aja”Dezora: “Bagus deh, jadi besok bisa sekolah dong?”Laura: “Yoi”Dezora: “Bersyukur banget gua ra….”Laura: “Kenapa?”Dezora: “Abel tadi di sekolah diem aja anjirrr. Berasa orang tolol gua ngomong sendirian”Abella: “Gua dengerin cerita lo kok zor”Laura: “Hahaha, emang biasanya gitu kan?”Dezora: “Iya sih xixixxi”Abella: “Btw ada tugas kimia tadi, nanti gua kirim soalnya ya”Dezora: “Engga sekalian sama jawabannya Bel?”Abella: “Belajar sendiri sana!”Abella: “Fisika sama bio ada tugas juga. inget besok dikumpul!”
**Laura meminta Abian menjemputnya pagi-pagi sekali untuk datang ke sekolah. Bahkan saat Abian masih tidur, Laura sudah selesai mandi dan akan bersiap. Jadinya Abian harus cepat-cepat karena kabar mendadak dari perempuan itu.Seperti biasa, Laura mengolesi lip tint pada bibirnya agar tidak terlihat pucat. Laura sejak kemarin sudah memikirkan kata-kata yang ingin ia sampaikan pada Darrel. Semalaman Laura tidak bisa tidur karena takut, ia juga gugup pastinya ketika nanti bicara dengan laki-laki itu.Tadi Laura sudah bilang pada Abian, jika ia tidak bisa Laura akan berangkat sendiri saja. Tapi Abian tidak mau, dia ingin berangkat bersama dengan Laura. Laura juga merasa malu jika terus-terusan membuat Abian kerepotan sendiri karena dirinya.Laura melihat penampilannya di kaca, semuanya sudah rapi. Ia tersenyum dan meyakinkan dirinya sendiri, “Semua pasti bakal baik-baik aja” katanya pelan.Laura mendeng
harmony 51 **Cecan HarmonyYuni: “Guysssss, astagaaaa”Yuni: “Breaking news!!!!!”Yuni: “@Laura”Sarah: “@Laura”Mia: “@Laura”Siska: “@Laura”Vina: “@Laura”Siska: “Yang dibilang anak-anak bener ya?”Yuni: “Gosipnya udah nyebar ke anak kelas dua belas anjir”Vina: “Mana rame banget lagi yang bahas”Sarah: “Gua sebagai fans Darrel merasa potek”Yuni: “Sama gua juga”Mia: “Untung gua fans bts, jadi ngga potek-potek banget”Siska: “Aduhh udah deh, sekarang kita butuh klarifikasi iniiiiii”Siska: “@Laura, mba mohon klarifikasinya. Apa
**Pulang sekolah, Laura mengirim pesan bahwa ia tidak bisa ikut pulang bersama Abian. jadi hari ini Abian memilih untuk pulang sendiri, belum jauh dari area sekolah Abian bisa melihat Nayla yang berjalan di trotoar sendirian.“Nayla…” panggilnya lalu menepi, mematikan motornya dan menghampiri Nayla. “Kok sendiri?” tanya Abian, “Emang harus sama siapa? Aku kan emang sering sendiri Bi?” jawab Nayla, “Hahaha iya, maksudnya kok tumben jalan? Biasanya kan ada yang jemput” ujarnya.“Iya nih, lagi engga ada yang bisa jemput. Kalau nunggu bus kelamaan” jawab perempuan itu. “Gua sendirian nih, mau bareng ga?” Nayla menoleh kea rah motor abian yang memang tidak ada penumpangnya.“Engga enak tahu bawa motor sendirian, berasa kesepian gitu” ujarnya lagi. “Engga papa nih aku nebeng? Takut ngerepotin kamu, kayaknya kalau dipikir-pikir aku sering ban