Share

Leon Marah

Pintu dibuka Nisa perlahan. Sebelum membukanya, Nisa menoleh ke arah Raka dan dia menarik nafasnya sedikit panjang. Dia pasti bisa langsung membayangkan kemarahan Leon. Raka bisa tahu kalau gadis itu sedang mengalami masa yang sulit.

Namun, dia hanya berharap ada bagian dari dirinya yang tetap ikut andil dalam setiap kesedihannya. Raka benar-benar tulus pada gadis itu dan ingin selalu berada disisinya.

“Aznii, apa kamu tuli. Ini sudah lebih dari dua jam. Apa saja yang kamu lakukan, hah? Teleponku tidak kamu angkat dan aku disini sudah hampir satu jam menunggumu. Cepat keluar!” teriak Leon terdengar cukup keras saat pintu benar benar dibuka.

Nisa membeku di depan pintu dan Raka menggenggam erat tangannya. Sedetik tidak ada yang bisa mereka perbuat ketika sang Leon berbicara, bahkan Raka sempat menatap tajam ke arahnya.

“Kamu benar-benar mengabaikan panggilanku? Apa kamu benar-benar sedang menikmati waktumu, Aznii?”

Sekali lagi Leon memaki. Leon semakin emosi karena Nisa mengabaikannya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status