Share

48.Bercumbu

Penulis: KarRa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

    Evelyn diam, merasa mendapat celah, Edzard kembali melanjutkan aktivitas. Mencium leher jenjang milik sang istri, dan memberi beberapa tanda merah di sana, satu tangannya meraih resleting di bagian punggung kemudian menarik lepas kebawah. Edzard semakin membenamkan ke bagian dada Evelyn, bagian yang semalam ia jamah juga. Bedanya, kali ini dia tidak akan berhenti di tengah jalan, nafsu sudah berada pada puncak. Lenguhan kecil lolos dari bibir Evelyn membuat Edzard semakin bersemangat.

    Cukup lama Edzard memanjakan Evelyn dengan sentuhan-sentuhan bibir dan jarinya. Entah sejak kapan, keduanya telah polos. Evelyn terbaring dengan tubuh menggeliat, ketikan Edzard mempermainkan miliknya dengan lidah. "Pak, tolong jangan siksa saya," ucap Evelyn tubuh putih, lembut dan sexy tersebut memanas. 

     Edzard bangkit memposisikan diri di atas Evelyn. "Aku baru pertama kali akan melakukannya. Jadi, maaf jika sedikit kasar dan mungkin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Maria
Pergi aja la re…cari yg lain.thor biarkan rere pergi menata hidupnya.kasian banget..aku tak sanggup baca..
goodnovel comment avatar
Mida Daningsih
kasian km re, mengharap laki" sperti kenzo kyknya salah deh. dia playboy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   49.Kasih Sayang Edzard Untuk Rere

    Sentuhan dingin di pipi membuat Rere terbangun dari tidurnya. Dia mengerjab-ngerjabkan mata kemudian mendongak. Edzard duduk di samping Rere berbaring, senyumnya mengembang. Lelaki itu terlihat berbinar, ada sorot kebahagiaan tidak terlukiskan yang dapat Rere lihat. Rambut sang suami nampak basah, aroma shampo menguar tercium hidung Rere. Gadis itu tertegun melihat tanda merah di leher suaminya. Dia beringsut duduk kemudian menatap lelaki yang masih mengulas senyum itu. "Abang," sapa Rere. "Abang bawa sesuatu buat kamu, ini hadiah dari rekan kerja Abang dari luar kota. Tadi lupa memberikannya buat kamu," ucap Edzard menyerahkan tas belanjaan. Rere menerimanya, dia merogoh tas kertas tersebut, senyumnya mengembang, sebuah tas mewah keluaran terbaru dari merk ternama. "Ini seriusan buat Rere?" tanya gadis itu berbinar. Edzard mengangguk, "Sudah lama Abang

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   50. Siasat Rere

    Suasana malam romantis di sebuah cafe yang tengah populer di sosial media. Lampu-lampu penghias taman menyala dengan indah. Banyak pasangan muda-muda berkunjung. Hembusan angin terasa mesra pada ruangan indoor tersebut. Kursi dan meja kayu bercat coklat,mengkilap terkena cahaya lampu. Momen indah itu menjadi membahagiakan namun, tidak dengan Akbar. Lelaki itu nampak kesal, bagaimana tidak, kencan yang seharusnya romantis berubah dengan kedatangan Kenzo yang mirip jailangkung. Kedua lelaki tersebut duduk dengan canggung, berbeda dengan Nayla, dia santai menghadapi kedatangan Kenzo. Kesal pun tidak guna, lelaki tersebut akan bertindak sesuai apa yang dia kehendaki.Hidangan di meja mulai berdatangan, Nayla berbinar melihat kopi espresso panas dan cake strawberry nan menggoda. Kenzo sendiri memesan kopi hitam, sedangkan Akbar memilih kopi mocca chino. Arom

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   51.Ciuman Rere

    Edzard mengerutkan kening mencerna kalimat yang dilontarkan Rere. Gadis itu ingin tidur dengan 'dipeluk' olehnya. Lelaki itu malah berpikiran hal yang tidak-tidak. Otaknya berjalan-jalan, terisi adegan ketika Rere dan Kenzo berciuman di ruang tengah. Bayangan tersebut mengusiknya, Kenzo berpikir keras mungkinkah sang istri tengah menginginkan belaian lelaki mengingat sudah beberapa bulan ini tidak bersentuhan dengan Kenzo. "Kalian berdua tidak bermesraan tadi? Kulihat kau dan Kenzo berduaan cukup lama," ujar Edzard menatap Rere dengan wajah tanpa dosa. Bruk! Bantal langsung mendarat ke wajah Edzard, "Abang kira saya cewek apaan?" pekik Rere beringsut bangkit, bibirnya manyun ke depan. "Usai kita melaksanakan ijab waktu itu, Rere sudah berusaha menjadi istri yang baik dengan tidak bersentuhan dengan lawan jenis," pekik Rere, matanya mu

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   52. Duka Cita

    Malam sudah begitu larut, langit hitam pekat di atas sana nampak mendung, dedaunan yang terseok-seok tertiup angin. Udara semakin dingin mengusik, tangisan memecah keheningan pada dini hari. Tangis kehilangan yang mereka rasa membuat sebagian orang keluar dari rawat inap. Menonton adegan menyayat hati. Kehilangan seorang yang disayangi adalah suatu hal yang sangat menyakitkan. Nenek Rere menyembuhkan napas terakhirnya. Ibu Rere menangis dalam pelukan sang suami. Sedangkan Rere, tubuhnya luruh ke lantai ketika keranda tersebut dimasukkan ke dalam mobil jenazah. Saat itu Rere yang baru turun dari mobil langsung berlari ke arah kedua orang tuanya yang berada di tempat parkir. Menatap tubuh terbujur yang telah tak bernyawa lagi. Edzard berlari mengejar sang istri, dia duduk di lantai kotor kemudian memeluk Rere dengan erat. Evelyn ikut menangis. Keluarga Edzard

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   53.Mungkinkah Cinta?

    Edzard menegakkan tubuhnya, dia dan Rere saling pandang. Lelaki tersebut menganggap apa yang dilakukan Rere adalah tindakan refleks. Bahkan gadis tersebut juga tidak canggung untuk memeluknya di tempat umum. Edzard masih menatap lekat wajah gadis manis di hadapannya, bibir menggoda Rere, yah berbeda dengan ciuman waktu itu. Bibir yang hampir membuatnya terlena. Edzard menghela napas berat lalu tersenyum. "Tidak apa, ambillah apa yang ingin kamu beli, oh untuk lingerie tadi ambil juga warna hitam, aku juga ingin membelikan untuk Evelyn," imbuh Edzard mengacungkan jari telunjuknya ke arah warna hitam. Yah, fokus Edzard masih pada Evelyn sehingga apa yang dilakukan Rere tidak digubris. Cinta yang tumbuh dengan indah, terpupuk dengan penyatuan keduanya yang sama-sama untuk pertama kali. Lalu, bagaimana dengan Rere, sakit, itulah yang dia rasakan. Dadanya berdenyut ngilu mendengar Edzard mengucap nama madunya, meski berada dalam hubungan tanp

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   54.Merindukan Evelyn

    Rasa yang begitu manis layaknya coklat, membuat candu untuk kembali melakukannya. Pantas bilamana hal tersebut sering diartikan sebagian orang sebagai surga dunia. Aku terlalu larut dalam bayangan nyata yang pernah terasa. Siang hari usai melangsungkan ijab qobul yang kedua dengan wanita yang akhir-akhir ini membuat aku berdebar, membuat pertahanan runtuh. Tubuh yang begitu lembut dengan aroma khas yang menyeruak. Tatapan mata sayu ketika kami saling memandang, perangainya masih sangat jelas terngiang. Ah, suara yang keluar dari bibir sexy itu benar-benar membuat aku gila. Ingin aku memeluknya sekarangsekarang namun, aku harus bersabar, tak elok rasanya memikirkan kesenangan sendiri. Sedang melihat gadis manis yang sudah seperti adikku sendiri, lebih tepatnya istri tuaku, saat ini sedang berduka. Keluarga besar besanku baru usai melaksanakan selamatan tujuh hari meninggalnya nenek Rere. Gadis itu kembali menangis di sudut ruang tengah yang mul

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   55. Ikhlas

    Poligami, tidak ada sebersit pemikiran untuk akhirnya memiliki dua istri. Terlebih Rere sudah aku anggap seperti adik sendiri. Keputusan menikah kami yang tiba-tiba lantaran keinginan almarhum Nenek Rere. Membuat kaminter belenggu dalam hubungan yang sulit diartikan. Terlebih, sekarang aku telah mencintai Evelyn. Aku menarik napas panjang nan berat. Rasa begitu sesak di dada, mana mungkin aku menyakiti hati dua wanita terlebih, Evelyn, wanita yang kini aku cinta. Aku meraup wajah dengan kedua tangan, gusar sudah pasti. Pembicaraan yang sangat berat terasa memusingkan."Saya tidak akan sanggup menjalani ini, saya tidak mungkin bisa adil kepada kedua istri saya," tegasku masih berusaha sopan.Ibu mertua meraih tanganku, "Nak, kamu lelaki yang baik, kami percaya kamu bi

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   56.Bimbang

    Diamnya membuat aku semakin khawatir, setelah panggilan berakhir, aku terus memikirkan Evelyn. Kepala terasa berdenyut, hati ikut sakit, mungkinkah sekarang dia sedang menangis sendirian di rumah. Aku menghela napas panjang kemudian berjalan masuk kembali ke dalam rumah Rere. Kulihat mereka masih berkumpul di ruang tengah. Mereka menatapku dengan serius, membuat diri ini semakin canggung. Kutelan saliva dengan susah payah. Langkah ini pun tepat berhenti di hadapan mereka. "Ayah, Ibu, saya berencana pulang malam ini juga," tuturku. "Hari sudah malam, tidak kah lebih baik besok saja, Nak?" tanya ibu Rere. "Saya mengkhawatirkan istri saya, maksud saya mengkhawatirkan Evelyn," ucapku gelagapan. "Mari kita pulang Bang," ujar Rere kemudian. "Tapi Nak … ." kalimat wanita paruh baya tersebut terhenti.

Bab terbaru

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Spesial Part 3 -Tamat-

    Elizabeth, Larisa beserta sang suami juga Delon baru selesai sarapan. Mereka keluar restoran menatap ke arah lautan lepas sembari membicarakan hal-hal yang hendak dilakukan untuk menghabiskan siang ini. Masih ada waktu dua hari berlibur ke tempat tersebut. Senyum sumringah Larisa dan Aarav membuat iri bagi para jomlo yang lihat. Termasuk Elizabeth dan Delon, pemuda tidak sengaja yang masuk sarang macan dengan menyatakan cinta pada Caroline Zeroun. "Kalian mau ikut kami ke pulau itu?" tanya Aarav menunjukkan sebuah pulau tidak jauh dari tempat mereka. "Kami tidak mau jadi obat nyamuk," keluh Elizabeth. Aarav terkekeh, "Baiklah, kalau begitu aku akan membawa istriku sekarang, selamat bersenang-senang kalian." Tanpa kasihan Aarav mengatakan. Lelaki itu mengangkat tubuh sang istri menggendong ala bridal. Delon dan Elizabeth menggeleng, terlihat menggelikan perbuatan monster kutub utara yang sok manis. Walau sebenarnya dia sedang berusaha manis demi sang istri, nampakn

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Sepesial Part 2

    "Rafael Kenzo!" teriak Maya hilang kesabaran. "Kau, apa yang kau lakukan. Ini tidak seperti yang kita sepakati, brengsek!" pekik Maya. "Bergantilah pakaian, orang tuaku akan kemari beberapa saat lagi." Pemuda itu mengabaikan umpatan Maya. Wanita tersebut frustrasi sendiri dibuatnya. Yeah, pemuda yang bersama Maya adalah Rafael, rasa cinta pada Larisa mungkin tidak mampu dia paksa, perbedaan keyakinan menjadi jurang pemisah sebelum rasa tersebut diungkapkan, miris memang, namun apa daya. Dalam suatu kesempatan Rafael mendapati Maya berada di antara Larisa dan Aarav, jika mengikuti ego, ingin sekali membiarkan. Namun, pemuda tersebut tidak akan pernah sanggup untuk melihat Larisa menderita. Rafael dan Kenzo sama-sama pernah terluka dengan perasaan cinta berbeda keyakinan. Satu hal pasti, ketika Kenzo mendapati putranya, berhubungan dengan wanita. Sang ayah tidak langsung menghakimi, dia lebih memilih untuk melihat apa yang sebenarnya. Saran dari Kenzo hanya satu, d

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Sepesial Part 1

    Larisa dan yang lain menoleh ke arah suara, gadis cantik mengenakan dress putih tanpa lengan setinggi lutut. Rambut panjang blonde tergerai, di mana topi pantai menghias kepala. Senyum merekah mendebarkan jantung kaum adam yang melihat, tubuh mungil berkulit seputih susu membuat dunia Delon serasa terhenti. Bak disuguhkan bidadari cantik turun dari langit. "Hai, Cariline," sapa Larisa. Yah, gadis itu Caroline Zeroun, putri tunggal Axelle Zeroun dari kota B. "Boleh aku bergabung, Kak?" tanyanya. "Boleh sekali, silakan cantik," ujar Elizabeth sumringah. "Perkenalkan dia Caroline," kata Larisa. "Aku Elizabeth," ujarnya. Derit kursi berbunyi, Caroline duduk di kursi dekat Delon. Pemuda itu masih melongo, Elizabeth yang melihat menutup mulut sahabatnya. "Lap tuh iler yang hampir menetas!" kelakar Elizabeth. "Hai, bidadari cantik aku Delon," kata pemuda itu berganti mengulurkan tangan. Caroline menyambut dengan bahagia. "Sepertinya aku j

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   Season 3 Selesai...

    Setelah melewati beberapa pencarian atas bantuan anak buah sang papa. Elizabeth berhasil menemukan kamar hotel yang ditempati Larisa sahabatnya. Dia sedang berjalan dengan terus mengomel lantaran Larisa tidak dapat dihubungi. Ponsel mati, padahal keduanya berjanji akan sarapan bersama. Delon menatap punggung sahabatnya itu, dia paham benar Elizabeth khawatir. Sampai di kamar yang dituju gadis itu berhenti. "Akhirnya sampai juga, Larisa kamu kenapa belum turun sarapan?" omel Elizabeth membuka pintu kamar. Mata gadis itu membola, dia menutup mulut dengan kedua tangan, Delon mengernyitkan kening lalu ikut melongok ke dalam. Dia pun sama ikut terkejut. Melihat bagian dalam berantakan, Elizabeth juga Delon melangkah ke dalam. Dia mendapati ranjang bak kapal pecah, pakaian serta dalaman berserakan di lantai. Keduanya saling menatap meringis, merasa salah datang ke tempat itu. Samar terdegar erangan bersahutan dari sebuah ruang yang tertutup, keduanya menduga itu kamar mandi. E

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   240. Lautan Asmara

    Tangan Larisa bergerak nakal meraba pundak Aarav, wanita itu berjalan memutar untuk berdiri di hadapan sang suami. Mempertontonkan tubuh telanjangnya. Aarav menatap tajam bak serigala yang melihat mangsa. Wajah gadis itu memanas, tangannya mengepal menahan gemetar. Kedua tangan Larisa meraba bagian kemeja, mencoba meloloskan kancing yang masih melekat. Aarav memperhatikan dengan badan panas dingin, kemeja itu terlepas berkat tarikan sang istri, mempertontonkan bagian dada maskulin. “Aku siap, mari lakukan. Jangan menahan lagi,” bisik Larisa mencengkeram bagian junior Aarav. Aarav melambung tinggi, seperti naik rollercoaster, sungguh perasaan luar biasa tidak terkira. Tanpa menunggu waktu lebih lama, Aarav mengangkat tubuh Larisa, merebahkan di ranjang. Memulai kembali belaian lidah dan juga bibir di area sensitif Larisa. Gadis itu berteriak, setumpuk rasa dengan jantung terpompa lebih cepat. Menantikan hal yang lebih menakjubkan dari pemanasan itu. “Aku, akan melakuka

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   239. Menghadiri Pesta Axelle Zeroun

    Mata Larisa berbinar melihat pemandangan di bawah laut pada sore hari. Saat ini mereka tengah berada di sebuah kapal pesiar. Langkah kakinya nampak lincah dengan sepatu cats yang dikenakan. Dress warna putih setinggi lutut menari dengan indah seirama langkah. Aarav membiarkan gadis muda itu di hadapannya. Kemudian mantik pelan saat sang istri hampir menabrak seorang anak muda. "Kau tidak apa?" tanya pemuda tampan rupawan pada Larisa. Gadis tersebut tersenyum, "Aku baik," jawabnya. Pemuda tersebut mengerutkan kening lalu tersenyum. "Kau, Kak Larisa?" tanya pemuda itu. "Iya, bagaimana kau bisa mengenalku?" tanya Larisa. 'Astaga, siapa lalat pengganggu ini?' cebiknya. "Astaga, aku juniormu di kampus Kak, senang sekali bisa berjumpa dengan Kakak Cantik," kata pemuda itu lagi. Larisa mencoba berpikir keras, dia seperti mengingat sesuatu. "Hei, Ren, apa yang kau lakukan disini? Pasti mengganggu gadis-gadis?" Seorang gadis cantik dat

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   238. Penangkaran Buaya?

    Maya merasa tidak ingin masuk ke dalam apartemen tersebut. Namun, tidak ada pilihan pemuda yang mengekang pasti mencari di manapun dia berada. Tidak ada tempat untuk dia kabur sama sekali. Kabur pun hendak ke mana, tiada tempat bagi dirinya. Wanita itu menghela napas berat lalu berjalan masuk, ruangan gelap, hanya seberkas cahaya sorot lampu yang masuk dari luar. Maya meraba dinding lalu menekan tombol saklar. Dia menundukkan kepala kemudian melangkah ke dalam. "Kau malam sekali pulang." Suara bariton lelaki terdengar. Maya tidak terkejut, sudah menduga pemuda itu akan datang. "Aku ikut bos ke luar kota," jawabanya sembari melepas sepatu. Maya mendongakkan kepala, baru dia melihat wajah lelaki tersebut. Dia mengulas senyum, berjalan gemulai ke arah sofa lalu duduk di pangkuan sang pemuda. "Kau cemburu?" tanya Maya. Pemuda itu menatap sarkas, "Jangan bercanda," sanggahnya. "Jangan khawatir, pak tua itu mampu menjaga diri dengan baik, kau t

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   237. Firasat Seorang Istri

    Malam hari di kediaman Aarav. Larisa duduk di ruang tamu dengan perasaan gundah gulana, berulang kali bangkit dari sofa lalu kembali duduk, terkadang mondar-mandir mirip setrika. Apa yang dikatakan Elizabeth tadi siang begitu mengganggu, membuat berpikir keras. Bagaimana jika sang suami memang berselingkuh, sekretaris pribadinya bertubuh sintal, nan sexy, dada menggelembung, cantik nan elegan, ah wanita itu sesuai tipe ideal Aarav. Larisa melirik ke bawah, tubuhnya kerempeng, dada kecil. Sepersekian detik gadis itu membandingkan tubuh dia dan sekertaris, membuat kepala berdenyut nyeri. Dia menguatkan diri mengatakan tidak mencintai sang suami. Namun, berbanding terbalik dengan hati yang tidak karuan, cemas. “Mengapa aku jadi kepikiran, membandingkan hal tidka penting” keluh Larisa. Dia menyibakkan rambut panjang ke belakang. Kembali bangkit dari kursi untuk kesekian kali, kakinya melangkah ke arah jendela, menyibak tirai warna coklat bermotif bunga-bunga besar, mempe

  • Godaan Memikat Lelaki Penguasa   236. Godaan Teman Masa Kecil

    Sore hari sekitar pukul empat, usai menempuh perjalanan kurang lebih satu jam Aarav sampai di kota B. mobil yang membawanya berhenti di parkiran sebuah hotel. Lelaki tersebut keluar dari mobil saat sang sopir membukakan pintu, dia duduk di bagian belakang, sedangkan Maya ada di depan bersama sopir. “Maaf Pak, pertemuan akan dilakukan pukul tujuh malam, boleh saya pergi sebentar. Saya janji akan kembali kesini sebelum pukul tujuh,” kata Maya mencegah Aarav melangkah. Tubuh maskulin itu berbalik, “Kau mau mengunjungi ibumu?” tanya Aarav mengingat permintaan Maya tadi. Maya tersenyum seraya menjawab, “Iya, Pak.” “Istirahat sebentar, aku juga mau mandi dahulu. Akan aku antar nanti,” kata Aarav yang langsung melenggang pergi tanpa menunggu jawaban Maya. Wanita tersebut mengurungkan niat, dia kembali mengatupkan bibir yang sempat terbuka hendak mengucap. Yah, apa yang dilakukan Aarav, jika sudah berkehendak, tidak ada yang bisa menolak. Maya mengekor A

DMCA.com Protection Status