Malam ini adalah malam pertama Gerry tidur sendirian setelah memiliki istri, dia tidur di kamar Gita karena tidak mungkin membiarkan Gendis tidur sendirian.Anak gadis dari Gita yang seumuran dengan dirinya itu terlihat begitu syok setelah mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari Jhon, maka dari itu dia meminta istrinya untuk menemani putri mereka.Ya, walaupun usia Gerry sangat muda, tetapi baginya Gendis adalah putrinya. Wanita muda yang harus dia lindungi dari mata lapar setiap lelaki, contohnya seperti Jhon.Namun, walaupun dia tidur sendiri, dia tidak susah untuk memejamkan matanya. Justru, Gerry yang kelelahan bisa dengan mudah tidur dan langsung terlelap masuk ke dalam alam mimpinya.Keesokan paginya."Bangun, Yang. Shalat subuh dulu, kalau masih ngantuk nanti selepas shalat subuh boleh bobo lagi."Gita merebahkan tubuhnya di samping Gerry, kemudian wanita itu mengecup pipi Gerry agar pria itu cepat bangun dari tidurnya.Sebenarnya Gita merasa tidak tega harus membangunkan suam
Gerry menatap wajah Gilang dengan lekat, sahabatnya itu selalu saja ingin tahu dengan apa yang terjadi di dalam hidupnya. Namun, walau bagaimanapun juga memang hanya Gilang yang selalu berusaha untuk mengerti dirinya.Walaupun terkadang pria itu selalu bersikap menyebalkan jika ada kekasih hatinya, tetapi tetap saja Gilang adalah sahabat terbaiknya.''Oke! Sebenarnya gue--"Saat Gerry hendak memberitahukan apa yang terjadi sebenarnya kepada Gilang, seorang dosen cantik yang dikagumi banyak pria masuk ke dalam kelas dan langsung menghampiri keduanya."Ehm! Gerry, Gilang! Duduk yang bener, jam kuliah akan segera dimulai," tegur Ibu Junaeti. Setelah mengatakan hal itu, wanita berparas cantik itu langsung duduk seraya mempersiapkan tema pelajaran yang akan dijelaskan kepada murid-muridnya.Gilang langsung menjauhkan tubuhnya dari Gerry, dia menatap dosen cantik yang super seksi tapi judes itu dengan tatapan tidak suka."Ck! Dosen sialan, untung elu cakep dan semok. Kalau kagak, abis elu,
Setelah selesai kuliah, Gendis diantarkan pulang oleh Mark. Sedangkan Gerry memilih untuk menemui Gita di butik, karena siang ini wanita itu sedang mengurus butiknya.Setidaknya, walaupun dia belum memiliki penghasilan. Namun, Gerry bisa membantu istrinya dalam bekerja. Dia tidak mungkin diam di rumah sementara istrinya capek bekerja.Sebenarnya, Gerry sudah berpikir. Sepertinya dia harus bekerja, dia harus mencari pekerjaan yang bisa dia lakukan setelah pulang kuliah.Walaupun nantinya penghasilannya tidak seberapa, tetapi dia bisa menghasilkan uang dan menafkahi istrinya. Dia sudah memutuskan untuk menikah, itu artinya dia harus bersiap untuk memenuhi kebutuhan Gita."Pekerjaan apa yang harus Gue lakukan?" tanya Gerry lirih.Di saat Gerry akan pulang kuliah, dia melihat ada seorang penulis yang sedang bertemu dengan para fansnya di Kafe yang tidak jauh dari kampus.Dia sempat mendengar jika penghasilan sebagai penulis sangatlah besar, tentunya jika tulisan mereka berkualitas, alurny
Gerry, Gilang dan juga Gina langsung melangkahkan kaki mereka menuju ruang keluarga. Tentu saja tujuan utamanya adalah ingin mengenalkan Gilang terlebih dahulu kepada istri dan juga putri sambungnya."Yang, Gendis, kenalin. Ini Gilang sama Gina," ucap Gerry.Gilang menatap wajah Gendis dan juga Gita secara bergantian, dia bahkan tidak berkedip sama sekali melihat kecantikan kedua bidadari di hadapannya.Di dalam hati dia merasa tidak percaya jika Gerry memiliki istri yang begitu cantik, terlebih lagi dia tidak percaya jika Gerry kini merupakan ayah sambung dari Gendis. Salah satu primadona di kampusnya."Lang, kok elu malah bengong aja?" tanya Gerry."Ini, dia... Dia, beneran bini elu? Gendis, juga anak sambung elu?" tanya Gilang dengan tubuh bergetar.Sepertinya pria itu benar-benar syok mengetahui siapa wanita yang dijadikan istri oleh Gerry, dia juga benar-benar syok karena ternyata Gendis merupakan anak sambung dari Gerry."Iya, ini istri gue, Gita yang paling cantik. Kalau ini, G
"Aku harus memiliki kamu, Oppa. Aku sudah lama mencintai kamu, kamu tidak boleh kembali kepada orang yang bisa saja sudah melupakan kamu."Keiko sudah sangat lama menyukai pria yang berada di hadapannya, sayangnya pria itu tidak pernah merespon sedikit pun tindakan yang selalu dilakukan oleh Keiko.Padahal, wanita itu sudah bersusah payah untuk mencarikan investor untuk usaha yang dikembangkan oleh pria itu. Sayangnya, pengorbanannya selama lima tahun ini dirasa sia-sia.Tentu saja hal itu terjadi karena pria yang ada di hadapannya masih sangat mencintai istri sahnya, dia juga begitu mencintai putranya yang sudah 10 tahun lamanya dia tinggalkan.Dia bahkan rela mengganti namanya dan menjadi seorang mualaf demi wanita yang dia cintai, dia rela memperdalam agama yang dianut oleh istrinya demi bisa menikah dengan wanita itu.Dia yang awalnya datang ke tanah air hanya berniat untuk jalan-jalan saja, sampai rela tidak pulang ke negara asalnya dan menikahi wanita yang dia temui saat berjala
"Yang, mandinya barengan aja." Gerry turun dari tempat tidur untuk menyusul Gita yang sedang melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.Namun, Gita dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintunya. Dia sudah menyadari keinginan dari suaminya, pria itu pasti tidak hanya ingin mandi bersama dengan dirinya.Gerry menginginkan hal yang lain dari dirinya, Gita sudah sangat paham akan hal itu. Gerry mendengkus sebal dengan apa yang dilakukan oleh Gita, padahal dia benar-benar sudah tidak tahan untuk menggauli istrinya."Sayang! Kamu tuh gitu," keluh Gerry dengan kesal."Maaf, Yang. Tapi kamu pasti nakal, maaf, ya?" ucap Gita dengan nada menggoda."Ck!"Hanya suara decakan yang keluar dari bibir Gerry, tetapi dia tidak berani mengatakan apa pun lagi. Karena pada kenyataannya memang adzan subuh telah berkumandang, dia harus segera mandi dan melaksanakan kewajiban terhadap Sang Khalik.Akhirnya Gerry memutuskan untuk mandi di dalam kamar tamu, karena dia takut tergoda setelah meliha
Gita sangat paham jika Ganjar kini sedang terluka hatinya. Setelah sempat bercerai dari istri keduanya, kini rumah tangganya bersama dengan istri mudanya sedang berada di dalam masalah.Wanita muda yang masih seumuran dengan Gendis itu ketahuan berselingkuh dengan teman satu kampusnya, bukan hanya Gita yang tahu akan hal itu.Namun, Gendis juga mengetahui akan hal itu. Karena mereka memang kuliah di dalam satu universitas yang sama.Gendis juga sempat bercerita jika dia merasa kesal terhadap perempuan itu, tetapi jika mengingat akan Ganjar yang selalu mengabaikan dirinya, Gendis berkata akan bersikap masa bodoh."Bukan begitu, aku hanya ingin menebus kesalahanku. Selama ini aku tidak pernah mengurusi putri kita, jadi... izinkan aku untuk memperbaiki hubunganku bersama dengan Gendis.'' Ganjar berucap dengan wajah mengiba.Gita sangat mengerti jika dirinya tidak begitu menyukai pria yang sudah menjadi mantan suaminya itu, itu terjadi karena dulu Ganjar benar-benar sudah mencampakkan dir
Selepas kuliah Gerry langsung mengantarkan Gendis, tentunya dia meminta kepada Mark untuk terus menjaga Gendis. Karena dia harus segera pergi, Mark hanya mengangguk patuh tanpa banyak bicara.Setelah itu, Gerry tidak langsung pergi menuju tempat di mana Gita bekerja. Dia malah pergi ke rumah mak Odah, karena dia ingin mengambil sesuatu yang saat ini begitu dia butuhkan.Selain itu, dia juga begitu merindukan ibunya. Dia ingin menemui wanita yang sudah melahirkannya itu, wanita pengertian yang selalu bekerja keras untuk membiayai hidupnya.Saat tiba di gang tempat di mana rumah mak Odah berada, Gerry menitipkan mobil Gita di supermarket yang tidak jauh dari sana. Lalu, dengan tergesa dia melangkahkan kakinya untuk bertemu dengan ibunya tersebut."Assalamualaikum, Emak!" teriak Gerry saat melihat mak Odah yang sedang melayani pembeli.Mak Odah langsung menolehkan wajahnya ke arah Gerry, dia tersenyum dengan begitu senang kala melihat putra semata wayangnya itu datang untuk mengunjunginy
Beberapa Bulan Kemudian.Kehidupan Gendis dirasa sangat membahagiakan, karena Noah memperlakukan Gendis dengan penuh cinta. Tentu saja hal itu membuat Gendis semakin mencintai Noah, Gendis semakin percaya dengan yang namanya cinta sejati itu ada.Setiap pagi Gendis akan diantar oleh Noah menuju perusahaan Wijaya, siang harinya Noah akan datang untuk mengajak istrinya tersebut makan siang bersama.Sore harinya Noah akan kembali datang untuk menjemput istrinya, sungguh Gendis merasa sangat bahagia dengan perlakuan Noah yang dirasa begitu mengistimewakan dirinya itu.Karena jarang dia mendengar ada seorang suami yang bersikap sangat baik seperti suaminya tersebut, selalu berusaha untuk meluangkan waktunya.Gendis juga merasa jika Noah benar-benar sangat pengertian, karena ketika Gendis meminta untuk tidak tinggal di rumah milik Noah terlebih dahulu, Noah langsung mengabulkannya.Alhasil Gendis akan tinggal di kediaman Wijaya selama satu minggu, lalu satu minggu kemudian dia akan tinggal
Pukul 2 siang akhirnya acara pernikahan Gendis dan juga Noah diselenggarakan, Noah bisa mengucapkan satu kali kalimat kabul dengan satu kali tarikan napas saja.Pria itu sepertinya memang sudah mempersiapkan diri untuk menikahi Gendis, sangat lancar dan hanya terlihat sedikit kegugupan di wajahnya.Setelah acara ijab kabul selesai, Noah bahkan tanpa ragu mencium bibir Gendis. Semua yang ada di sana terlihat begitu kaget, terlebih lagi dengan Gendis sendiri.Gendis tidak menyangka jika Noah begitu bersemangat, dia benar-benar merasa malu tapi juga bahagia diperlakukan seperti itu oleh suaminya.Serangkaian acara dilaksanakan secara bertahap, lalu berlanjut ke acara resepsi pernikahan yang berlangsung sampai pukul 8 malam.Pasangan pengantin baru itu terlihat begitu bahagia, walaupun acara pernikahannya tidak digelar di sebuah gedung mewah, tetapi tetap saja banyak yang datang ke acara pernikahan tersebut.Setelah acara resepsi pernikahan selesai, keduanya masuk ke dalam kamar Gendis ya
Selama 3 hari ini Gendis terlihat begitu sibuk sekali, karena gadis itu mempersiapkan pernikahannya bersama dengan Noah dari mulai memilih cincin kawin, baju pengantin, sampai bunga untuk dekorasi pernikahan.Walaupun pernikahan hanya diadakan di kediaman Wijaya, tetapi tetap saja mereka menginginkan pernikahan sederhana yang tidak terlupakan.Pernikahan itu hanya sekali dalam seumur hidup, mereka ingin membuat sebuah pernikahan yang berkesan dengan penuh keindahan.Gita sama halnya dengan Gendis dan juga Noah, dia terlihat begitu sibuk dalam menyambut pernikahan putrinya. Wanita itu benar-benar heboh, Gerry sampai tertawa geli melihat tingkah dari istrinya tersebut.Pada akhirnya hari pernikahan pun telah tiba, siang ini Gendis akan melaksanakan pernikahannya bersama dengan Noah. Pagi-pagi sekali dia terbangun untuk melaksanakan shalat subuh.Selesai shalat subuh Gendis berendam di dalam bathtub dengan air bunga, dia juga bahkan luluran dan juga melakukan perawatan wajah sendiri di d
Hari-hari yang Gendis lalui terasa lebih menyenangkan, karena selalu ada Noah yang menghiasi harinya. Setiap pagi Noah akan datang untuk menjemput Gendis, saat sore hari Noah juga akan datang kembali untuk menjemput wanita itu setelah lelah bekerja.Terkadang Noah juga akan datang di saat siang hari tiba, dia datang hanya untuk mengajak Gendis makan siang bersama. Noah juga selalu menemani Gendis untuk melakukan hipnoterapi.Gendis sangat bersyukur karena bisa bertemu dengan Noah, karena pria itu selalu menjadi penyemangat untuk dirinya.Setelah melakukan lima kali hipnoterapi, Gendis dinyatakan sembuh oleh dokter. Sungguh dia merasa senang yang luar biasa karena bisa sembuh dari rasa traumanya yang sudah menghantui dirinya selama ini.Malam ini Gendis sedang menidurkan Jo, karena memang setiap malamnya Jo akan di tidurkan oleh Gendis. Setelah balita tampan itu tertidur, Gendis langsung keluar dari dalam kamar Jo.Tentu saja hal itu dia lakukan karena malam ini Noah berkata akan datan
Setelah selesai sarapan dan bersiap, Gendis langsung berpamitan kepada Gerry dan juga Gita untuk pergi melakukan terapi. Dia langsung masuk ke dalam mobil Noah dan duduk tepat di samping pria itu."Sudah siap sembuh?" tanya Noah.''Sudah dong, apa kamu yakin aman kalau melakukan terapi hipnosis?" tanya Gendis."Insya Allah, semoga berhasil." Noah tersenyum hangat dan berusaha untuk menyemangati wanita yang akan dia jadikan istri itu."Aamiin," ujar Gendis mengamini.Gendis hanya manusia biasa, dia wanita yang pernah kecewa dan juga terluka. Bahkan, dia mengalami stres yang berkepanjangan jika mengingat bagaimana cara Jhon memperlakukan dirinya.Pria itu benar-benar begitu kurang ajar, berani-beraninya berusaha untuk memerkosa wanita itu. Jhon bahkan tidak berpikir panjang apa akibat yang ditimbulkan oleh perbuatannya.Setelah melakukan perjalanan selama tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai di klinik yang dituju. Noah dengan cepat turun dan membukakan pintu untuk Gendis, Gendis lan
Selepas dari sarapan Noah terlihat begitu tidak tenang, dia benar-benar seperti anak abege yang ingin mengencani pacarnya.Noah bahkan terlihat memilah-milah baju yang mana yang sekira-kiranya bagus untuk dia pakai saat bertemu dengan Gendis, padahal biasanya dia tidak pernah memperhatikan baju apa yang akan dia pakai hari ini.Namun, entah kenapa Noah tiba-tiba saja merasa gugup dan bingung harus memilih baju yang mana.Jasmine yang melihat tingkah putranya merasa aneh, dia lalu menghampiri putranya yang sedang memilah-milah baju dan bertanya."Kamu itu sebenarnya kenapa sih? Dari tadi Mom perhatikan kamu tuh kayak seorang abege labil," celetuk Jasmine.Noah langsung menolehkan wajahnya ke arah ibunya, dia menatap wanita itu dengan tatapan tidak suka. Tentu saja bukan karena tidak menghormati ibunya, tetapi karena tersinggung sudah dikatakan abege labil."Mom! Jangan mengataiku seperti itu, tapi... aku memang sedang bingung saat ini. Aku harus pakai baju yang mana untuk berkencan den
Selepas mengganti bajunya dengan piyama tidur yang panjang, Gendis mengajak Noah untuk berbicara di teras. Karena rasanya begitu canggung untuk berbicara di dalam rumah, terlebih lagi ada Gerry dan juga Gita.Gendis tersenyum karena merasa lucu ketika melihat apa yang dibawa oleh Noah, Noah membawa banyak makanan dan juga banyak mainan yang kini tersimpan dengan rapi di atas meja yang ada di teras.Tentunya mereka duduk dengan menjaga jarak, bukan karena tidak ingin saling mengenal. Namun, Gendis masih belum siap jika harus terlalu dekat dengan seorang pria.Berbeda dengan Noah, pria itu tidak seperti Gendis yang lebih santai dalam menghadapi dirinya. Noah malah masih teringat akan bentuk tubuh Gendis yang begitu indah.Pria dewasa itu tidak menyangka jika di balik kemeja panjang dan juga celana bahan panjang yang Gendis pakai selama di kantor, tersembunyi bentuk tubuh wanita itu yang begitu indah. Gendis benar-benar terlihat cantik dan juga seksi.Namun, menurut Noah keluarga dari Ge
Gendis kini sudah kembali bekerja, matanya terlihat begitu serius menatap layar laptopnya. Tangannya terlihat begitu lihai dalam mengetikkan sesuatu, tetapi pikirannya melayang entah ke mana.Otaknya berkelana memikirkan tentang pernikahannya bersama dengan Noah, jika dia benar-benar menikah dengan pria itu, akankah dia bahagia dengan pernikahannya, pikirnya."Aku harus berobat, karena ternyata rasa takut itu masih ada." Mata Gendis terlihat berkaca-kaca, tidak lama kemudian dia kembali mengerjakan tugasnya.Gendis pikir jika dirinya harus pergi ke psikiater, dia harus melakukan terapi. Jika dia terus seperti itu, rasanya kasihan terhadap Noah. Dia juga merasa kasihan terhadap dirinya sendiri, karena disadari atau tidak akan menyakiti dirinya dan juga orang lain.Jika Gendis sedang fokus bekerja, berbeda dengan Noah yang terlihat begitu fokus dengan lamunannya. Dia masih teringat akan Gendis yang terlihat ketakutan saat dia menggenggam kedua tangannya."Aku harus ke rumahnya nanti mal
Gendis menatap wajah Noah dengan raut kebingungan, dia juga harus menemukan pria yang mau menikahi dirinya dalam satu bulan jika tidak mau dijodohkan.Namun, rasanya jika dia langsung menikah dengan Noah, dia takut akan menyesal karena tidak mengenal pria itu.Akan tetapi, jika dia menolak ajakan dari Noah, dia takut nantinya malah akan dinikahkan dengan pria yang kata Gerry sangat jelek itu.Padahal, Gerry sengaja mengatakan jika pria yang dijodohkan dengan Gendis memiliki paras yang jelek, karena Gerry ingin putri sambungnya itu mencari jodohnya sendiri.Dia ingin agar Gendis menemukan pria yang dia sukai, bukan pria yang dijodohkan oleh Gita untuk putri sambungnya tersebut. Dia takut jika Gendis akan menyesal nantinya.Melihat Gendis yang hanya diam saja Noah menjadi ketakutan, dia takut jika Gendis akan menolak ajakannya untuk menikah.Noah memiliki alasan yang kuat memilih Gendis untuk menjadi istrinya, karena Gendis seorang janda dan memiliki seorang putra. Jika dia belum siap u