Share

Menggoda

Penulis: Cucu Suliani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-29 06:08:55

"Aku harus memiliki kamu, Oppa. Aku sudah lama mencintai kamu, kamu tidak boleh kembali kepada orang yang bisa saja sudah melupakan kamu."

Keiko sudah sangat lama menyukai pria yang berada di hadapannya, sayangnya pria itu tidak pernah merespon sedikit pun tindakan yang selalu dilakukan oleh Keiko.

Padahal, wanita itu sudah bersusah payah untuk mencarikan investor untuk usaha yang dikembangkan oleh pria itu. Sayangnya, pengorbanannya selama lima tahun ini dirasa sia-sia.

Tentu saja hal itu terjadi karena pria yang ada di hadapannya masih sangat mencintai istri sahnya, dia juga begitu mencintai putranya yang sudah 10 tahun lamanya dia tinggalkan.

Dia bahkan rela mengganti namanya dan menjadi seorang mualaf demi wanita yang dia cintai, dia rela memperdalam agama yang dianut oleh istrinya demi bisa menikah dengan wanita itu.

Dia yang awalnya datang ke tanah air hanya berniat untuk jalan-jalan saja, sampai rela tidak pulang ke negara asalnya dan menikahi wanita yang dia temui saat berjala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gerry's Love Story    Kedatangan Mantan

    "Yang, mandinya barengan aja." Gerry turun dari tempat tidur untuk menyusul Gita yang sedang melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.Namun, Gita dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintunya. Dia sudah menyadari keinginan dari suaminya, pria itu pasti tidak hanya ingin mandi bersama dengan dirinya.Gerry menginginkan hal yang lain dari dirinya, Gita sudah sangat paham akan hal itu. Gerry mendengkus sebal dengan apa yang dilakukan oleh Gita, padahal dia benar-benar sudah tidak tahan untuk menggauli istrinya."Sayang! Kamu tuh gitu," keluh Gerry dengan kesal."Maaf, Yang. Tapi kamu pasti nakal, maaf, ya?" ucap Gita dengan nada menggoda."Ck!"Hanya suara decakan yang keluar dari bibir Gerry, tetapi dia tidak berani mengatakan apa pun lagi. Karena pada kenyataannya memang adzan subuh telah berkumandang, dia harus segera mandi dan melaksanakan kewajiban terhadap Sang Khalik.Akhirnya Gerry memutuskan untuk mandi di dalam kamar tamu, karena dia takut tergoda setelah meliha

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Gerry's Love Story    Permintaan yang Sudah Bisa Ditebak

    Gita sangat paham jika Ganjar kini sedang terluka hatinya. Setelah sempat bercerai dari istri keduanya, kini rumah tangganya bersama dengan istri mudanya sedang berada di dalam masalah.Wanita muda yang masih seumuran dengan Gendis itu ketahuan berselingkuh dengan teman satu kampusnya, bukan hanya Gita yang tahu akan hal itu.Namun, Gendis juga mengetahui akan hal itu. Karena mereka memang kuliah di dalam satu universitas yang sama.Gendis juga sempat bercerita jika dia merasa kesal terhadap perempuan itu, tetapi jika mengingat akan Ganjar yang selalu mengabaikan dirinya, Gendis berkata akan bersikap masa bodoh."Bukan begitu, aku hanya ingin menebus kesalahanku. Selama ini aku tidak pernah mengurusi putri kita, jadi... izinkan aku untuk memperbaiki hubunganku bersama dengan Gendis.'' Ganjar berucap dengan wajah mengiba.Gita sangat mengerti jika dirinya tidak begitu menyukai pria yang sudah menjadi mantan suaminya itu, itu terjadi karena dulu Ganjar benar-benar sudah mencampakkan dir

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-30
  • Gerry's Love Story    Usaha

    Selepas kuliah Gerry langsung mengantarkan Gendis, tentunya dia meminta kepada Mark untuk terus menjaga Gendis. Karena dia harus segera pergi, Mark hanya mengangguk patuh tanpa banyak bicara.Setelah itu, Gerry tidak langsung pergi menuju tempat di mana Gita bekerja. Dia malah pergi ke rumah mak Odah, karena dia ingin mengambil sesuatu yang saat ini begitu dia butuhkan.Selain itu, dia juga begitu merindukan ibunya. Dia ingin menemui wanita yang sudah melahirkannya itu, wanita pengertian yang selalu bekerja keras untuk membiayai hidupnya.Saat tiba di gang tempat di mana rumah mak Odah berada, Gerry menitipkan mobil Gita di supermarket yang tidak jauh dari sana. Lalu, dengan tergesa dia melangkahkan kakinya untuk bertemu dengan ibunya tersebut."Assalamualaikum, Emak!" teriak Gerry saat melihat mak Odah yang sedang melayani pembeli.Mak Odah langsung menolehkan wajahnya ke arah Gerry, dia tersenyum dengan begitu senang kala melihat putra semata wayangnya itu datang untuk mengunjunginy

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Gerry's Love Story    Pria Tua Menyebalkan

    Sebenarnya Gerry merasa sangat kesal, karena dia melihat Gita bersama dengan laki-laki yang tidak dia kenal. Laki-laki itu terlihat berpenampilan begitu rapi, memakai setelan kerja dan laki-laki itu juga terlihat mapan walaupun mukanya terlihat tua.Namun, dia berusaha untuk menenangkan hatinya. Dia tidak boleh asal marah-marah saja, dia tidak boleh asal menuduh istrinya.Dia masih mengingat kata-kata yang diucapkan oleh ibunya, dia harus berusaha untuk menjadi suami yang baik untuk Gita.Dia harus berusaha untuk menjadi suami yang pengertian, perhatian dan bisa menjadi sosok bapak yang baik untuk Gendis.Gerry berusaha untuk memasang senyum terbaiknya, lalu dia menghampiri Gita dan menunduk untuk mengecup keningnya."Iya, aku sudah datang. Maafkan aku, karena aku datang telat," ujar Gerry seraya menyimpan makanan kesukaan Gita di atas meja.Gita membalas senyuman Gerry yang terlihat begitu manis, kemudian dia menolehkan wajahnya ke arah pria tua yang ada di hadapan Gita."Kenalin, Ge

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-31
  • Gerry's Love Story    Panas

    "Boleh, Yang. Kamu boleh minta aku suapin, tapi aku mau makan kamu dulu." Gerry langsung menggigit cuping telinga Gita setelah mengatakan hal itu.Sontak saja hal itu membuat tubuh Gita meremang, terlebih lagi Gerry langsung menelusupkan tangannya pada pangkal paha istrinya.Bahkan, tanpa ragu Gerry langsung mengusap milik istrinya yang selalu membuat dirinya tergila-gila itu. Gita langsung menggeliatkan tubuhnya, bahkan tanpa sadar Gita sampai menggoyangkan pinggulnya.Dia tidak bermaksud untuk menggoda Gerry, itu adalah respon dari apa yang dilakukan oleh suaminya terhadap dirinya. Namun, tanpa sadar hal itu justru membangunkan sesuatu yang sedari tadi tertidur dengan pulas."Sayang, dia sudah tidak sabar untuk masuk. Boleh, ya?" tanya Gerry dengan suaranya yang terdengar begitu berat.Bahkan, tatapan mata Gerry sudah diselimuti kabut gairah. Gita yang paham langsung menganggukkan kepalanya, apa salahnya dia memberikan servis terbaiknya terhadap suaminya saat ini juga.Toh pada keny

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Gerry's Love Story    Hal yang Menyebalkan

    "Kapan kamu pulang, Yeobo? Kenapa sekarang aku merasa jika kamu begitu dekat denganku? Tetapi kamu begitu sulit untuk aku gapai, perasaan macam apa ini?" tanya Mak Odah dengan air mata yang mulai mengalir di kedua pipinya.Mak Odah merasa kesal terhadap dirinya sendiri, karena akhir-akhir ini dia selalu merasa begitu dekat dengan suaminya. Dia selalu merasa ada bayangan suaminya di dekatnya, sayangnya dia tidak bisa menggapai bayangan tersebut.Setiap hari dia berusaha untuk menggapainya, tapi sayangnya bayangan itu seakan lari dan menjauh dari dirinya.Hal itu justru menambah kerinduannya terhadap pria yang sampai saat ini masih dianggap sebagai suami itu, hal itu membuat dirinya tersiksa dan merasa sedih yang teramat sangat.Bahkan sudah satu minggu ini, setiap dia tidur selalu berselimutkan mantel milik suaminya. Dia merasa lebih tenang dan lebih lelap dalam tidurnya."Aku yakin jika kamu masih hidup, Yeobo. Lalu, kapan kamu datang untuk menemuiku dan putra kita?" tanya Mak Odah de

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-01
  • Gerry's Love Story    Perawatan

    Terlihat senyum dari seorang pria matang berparas tampan baru saja masuk ke dalam rumah sederhana yang dia sewa di tanah air bagian timur, rumah yang akan dia tempati selama 1 bulan sebelum dia menemui anak dan juga istrinya.Sebenarnya dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan anak dan juga istrinya, tetapi ini adalah jalan untuk mendapatkan uang yang banyak agar bisa membangun usaha baru bersama dengan anak dan juga istrinya di tanah air.Pria bermata sipit berusia empat puluh dua tahun itu juga berencana akan mengganti kewarganegaraannya menjadi WNI, sudah cukup dia menderita karena sudah berpisah dengan istrinya dan juga putranya.Dia ingin menebus kesalahannya selama sepuluh tahun meninggalkan mereka berdua, dia ingin memberikan kemewahan dan juga kehidupan yang layak untuk keduanya."Aku sudah datang, Nyi. Aku sudah merasa semakin dekat dengan kamu, sepertinya aku harus segera menjalankan project ini dengan cepat. Agar aku bisa segera bertemu dengan kamu dan dengan putra kita,"

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Gerry's Love Story    Merasa Tak Enak Hati

    "Mau ke mane mereka? Kenapa si Odah keliatan cakep bener? Mau kondangan atau mau kawin lagi ye, kaya saran gue?" tanya Alma pada dirinya sendiri.Sebenarnya Alma merasa kasihan kepada mak Odah, karena perempuan itu selalu saja banting tulang untuk menghidupi dirinya dan juga putra semata wayangnya.Dia berpikir jika mak Odah menikah kembali, akan ada pria yang menafkahi hidupnya. Akan ada pria yang membahagiakannya, pastinya akan ada pria yang menjadi selimut malamnya.Tidak lama kemudian, Alma nampak memukul-mukul keningnya sendiri dengan telapak tangan kanannya."Elu kenape sih, Alma? Kenapa nyuruh-nyuruh si Odah buat kawin mulu? Kenapa mengira si Odah akan lebih bahagia dengan menikah kembali? Ck! Gue aja punya laki sengsara mulu," ujar Alma seraya melengos masuk ke dalam rumahnya.Jika Alma terlihat masuk ke dalam rumahnya, berbeda dengan Gita dan juga mak Odah. Kedua orang itu kini langsung pergi menuju salon.Gita pergi dengan wajah sumringahnya karena ada temannya, sedangkan ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02

Bab terbaru

  • Gerry's Love Story    Kenapa juga dia memakai baju seksi seperti itu?

    Gendis kini sudah kembali bekerja, matanya terlihat begitu serius menatap layar laptopnya. Tangannya terlihat begitu lihai dalam mengetikkan sesuatu, tetapi pikirannya melayang entah ke mana.Otaknya berkelana memikirkan tentang pernikahannya bersama dengan Noah, jika dia benar-benar menikah dengan pria itu, akankah dia bahagia dengan pernikahannya, pikirnya."Aku harus berobat, karena ternyata rasa takut itu masih ada." Mata Gendis terlihat berkaca-kaca, tidak lama kemudian dia kembali mengerjakan tugasnya.Gendis pikir jika dirinya harus pergi ke psikiater, dia harus melakukan terapi. Jika dia terus seperti itu, rasanya kasihan terhadap Noah. Dia juga merasa kasihan terhadap dirinya sendiri, karena disadari atau tidak akan menyakiti dirinya dan juga orang lain.Jika Gendis sedang fokus bekerja, berbeda dengan Noah yang terlihat begitu fokus dengan lamunannya. Dia masih teringat akan Gendis yang terlihat ketakutan saat dia menggenggam kedua tangannya."Aku harus ke rumahnya nanti mal

  • Gerry's Love Story    Jangan pegang-pegang!

    Gendis menatap wajah Noah dengan raut kebingungan, dia juga harus menemukan pria yang mau menikahi dirinya dalam satu bulan jika tidak mau dijodohkan.Namun, rasanya jika dia langsung menikah dengan Noah, dia takut akan menyesal karena tidak mengenal pria itu.Akan tetapi, jika dia menolak ajakan dari Noah, dia takut nantinya malah akan dinikahkan dengan pria yang kata Gerry sangat jelek itu.Padahal, Gerry sengaja mengatakan jika pria yang dijodohkan dengan Gendis memiliki paras yang jelek, karena Gerry ingin putri sambungnya itu mencari jodohnya sendiri.Dia ingin agar Gendis menemukan pria yang dia sukai, bukan pria yang dijodohkan oleh Gita untuk putri sambungnya tersebut. Dia takut jika Gendis akan menyesal nantinya.Melihat Gendis yang hanya diam saja Noah menjadi ketakutan, dia takut jika Gendis akan menolak ajakannya untuk menikah.Noah memiliki alasan yang kuat memilih Gendis untuk menjadi istrinya, karena Gendis seorang janda dan memiliki seorang putra. Jika dia belum siap u

  • Gerry's Love Story    Maukah kamu menikah kontrak dengan aku?

    "Tidak apa-apa, sekarang katakan apa yang anda inginkan!" ujar Gendis setelah duduk di salah satu kursi yang ada di sana.Gendis duduk tepat di hadapan Noah, dia menatap pria itu dengan tatapan penuh selidik. Dia menebak jika pria itu pasti akan membicarakan hal yang penting. Namun, dia merasa bukan menyangkut masalah pekerjaan."Kita pesan makanan dulu, nanti aku akan bicara setelah kita makan.'' Noah tersenyum canggung ke arah Gendis.Ini pertama kalinya dia mengajak wanita yang tidak dia kenal untuk makan bersama, membicarakan masalah penting yang dirasa sangat mendadak."Hem!" jawab Gendis yang memang sudah merasa lapar.Pada akhirnya mereka pun memesan makanan yang diinginkan, setelah makanan datang, mereka melaksanakan makan siang tanpa ada yang berbicara. Suasana di antara keduanya begitu canggung.Setelah acara makan siang selesai, Noah berdehem beberapa kali. Lalu, dia menatap Gendis dengan begitu lekat."Sebenarnya kedatanganku untuk meminta tolong," ujar Noah memulai pembic

  • Gerry's Love Story    Mau makan siang bareng, gak?

    Tadi malam Gendis terlihat begitu bersemangat sekali, dia berniat ingin mencari pria baik yang akan dia jadikan sebagai seorang suami.Tidak apa tidak ada rasa cinta di saat pertama dia menikah dengan pria tersebut, karena Gendis yakin jika rasa cinta itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu.Namun, hari ini dia terlihat begitu kebingungan. Selama 2 tahun lebih ini dia hanya serius dalam bekerja, Ia sama sekali tidak pernah pergi untuk berkumpul bersama dengan teman-teman kampusnya.Bahkan, setelah Jelita menikah dengan Gilang, dia jarang pergi bersama dengan sahabatnya itu. Jelita lebih banyak menghabiskan waktu bersama dengan Gilang, dia paham karena pasti Jelita sedang berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk suaminya.Apalagi setelah Jelita memiliki seorang putri, Jelita benar-benar tidak pernah keluar sama sekali dari rumahnya. Selain memang putri cantiknya belum berusia empat puluh hari, Jelita kini lebih betah lagi tinggal di dalam rumahnya.Terkadang Gendis merasa iri, ka

  • Gerry's Love Story    Kamu harus segera menikah, Sayang.

    Jika biasanya pagi-pagi Gendis akan untuk bersiap bekerja, pagi ini dia bangun untuk pergi mengajak Jo bermain di taman.Gendis bahkan membawa susu, roti isi, minuman dan juga beberapa camilan. Gendis persis seperti seorang ibu yang mengajak anaknya untuk jalan-jalan, atau piknik."Mom aku dan Jo pergi dulu, ya?" pamit Gendis.Gendis memakai sepeda menuju taman, Jo didudukan di depan dengan bangku khusus balita yang sudah dimodifikasi. Sedangkan untuk bekal dia simpan di dalam keranjang yang ada di belakang sepeda."Hati-hati!" pekik Gita ketika melihat putrinya yang sudah mulai mengayuh sepeda.Jo terlihat begitu riang, dia berpegangan pada setang sepeda dengan senyum mengembang di bibirnya. Jo selalu suka ketika Gendis mengajak dirinya pergi ke manapun."Topinya dipake, Sayang. Biar ganteng," ujar Gendis seraya membenarkan topi yang hampir dilepas oleh Jo."Hem!" jawab Jo dengan wajah ditekuk.Gendis hanya tertawa melihat wajah lucu dari adiknya tersebut, lalu dia mengayuh sepedanya

  • Gerry's Love Story    Bisa, pake cara yang lain.

    Waktu berjalan dengan begitu cepat, tanpa terasa kini sudah pukul 4 sore. Itu artinya para karyawan yang bekerja sudah bersiap untuk pulang ke kediaman masing-masing.Begitupun dengan Gerry, Gerry yang kini membantu sang ayah mengurus perusahaan baru saja selesai mengerjakan tugasnya. Gerry ditugaskan untuk mengurus perusahaan bersama dengan Gilang, sesekali Nawaf akan datang untuk membantu jika pekerjaan sedang banyak.Jafar yang dulu ditugaskan untuk membantu di perusahaan tersebut dipindahkan ke perusahaan cabang, karena perusahaan milik Nawaf tersebut semakin berkembang dan kini memiliki beberapa cabang di luar kota."Gerry, kasih gue kerjaan. Gue males balik ke rumah," pinta Gilang kepada Gerry yang hendak pulang ke kediaman Wijaya.Gerry merasa aneh dengan permintaan dari sahabatnya tersebut, karena biasanya ketika jam kerja habis mereka akan bersemangat untuk pulang.Namun, berbeda dengan Gilang. Pria itu malah terlihat menekuk wajahnya ketika jam kerja habis, dia seakan begitu

  • Gerry's Love Story    Ya ampun, kasihan sekali wanita itu.

    Gendis benar-benar tidak menyangka Noah akan langsung menyetujui pengajuan program kerjasama yang ditawarkan oleh dirinya, karena banyak orang berkata jika Noah adalah orang yang sangat sulit untuk diajak kerjasama.Namun, nyatanya Noah tidak mengajak Gendis untuk membicarakan apa pun. Pria berusia dua puluh delapan tahun itu bahkan dengan mudahnya langsung meminta bolpoin dan menandatangani berkas kerjasama mereka.Ah! Rasanya Gendis benar-benar sangat bersyukur, selepas kepergian Noah, Gendis bahkan langsung berlari menuju ruangannya dan memeluk Jo dengan erat.Tidak lupa Gendis memberikan kecupan di pipi gembil Jo, lalu dia mencubit gemes kedua pipi adiknya tersebut.Jo sempat menghindari cubitan dari kakaknya tersebut, sayangnya tangan Gendis lebih cepat. Namun, Jo hanya mengusap-usap pipinya yang memerah tanpa marah. Karena hal itu memang sudah terbiasa Gendis lakukan."Jo! Kak Gendis sangat senang sekali, projects besar ini akhirnya bisa Kak Gendis dapatkan. Kak Gendis keren, ti

  • Gerry's Love Story    Kakak, Jo. Bukan Mama!

    Dua tahun kemudian."Jo! Kak Gendis mau kerja dulu, jangan nakal." Gendis mengecup pipi gembil adik tampannya.Dia merasa jika adiknya itu benar-benar menggemaskan, Gendis bahkan benar-benar lengket dengan adik tampannya itu. Ke manapun Gendis pergi, jika tidak sibuk dia akan mengajak adiknya tersebut.Jika orang yang pertama melihat kebersamaan mereka, tentu mereka akan menyangka jika Jo adalah anak dari Gendis.Jo langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat, adik laki-laki Gendis yang berusia 2 tahun itu seakan tidak mau berpisah dari kakaknya tersebut.Jo bahkan dalam setiap malamnya tidur bersama dengan Gendis, mereka begitu lengket dan tidak terpisahkan. Gita sampai kebingungan dibuatnya.Jika saja usianya masih muda, rasanya Gita ingin hamil kembali dan memiliki anak. Namun, rasanya semua itu tidak mungkin. Karena dokter berkata jika usia Gita sudah sangat matang."No! Jo mau ikut," jawab Jo seraya memeluk kaki Gendis.Gendis langsung terkekeh dibuatnya, karena setiap kali Gen

  • Gerry's Love Story    Buka Segel

    Gilang merasa sangat beruntung karena dia begitu diterima di keluarga Jelita, bahkan dengan mudahnya Neezar menentukan tanggal pernikahan setelah Jelita menerima lamarannya.Awalnya Neezar akan mengadakan acara pernikahan Gilang dan juga Jelita secara besar-besaran, karena memang Jelita adalah anak satu-satunya yang mereka miliki.Namun, Gilang dan juga Jelita sepakat untuk mengadakan acara pernikahan secara sederhana saja. Karena mereka merasa kurang nyaman jika harus melaksanakan acara pernikahan yang mewah dan juga megah.Keduanya sepakat untuk memulai rumah tangga dari kesederhanaan, tidak perlu pernikahan yang mewah. Namun, yang penting prosesi pernikahan yang dilaksanakan berjalan dengan penuh khidmat.Satu bulan kemudian Gilang dan juga Jelita melaksanakan acara pernikahan, pernikahan itu dilaksanakan di kediaman Jelita sendiri.Kedua keluarga sepakat hanya mengundang kerabat dekat dan juga para sahabat, tidak ada ribuan tamu undangan. Hanya keluarga inti dan para sahabat saja.

DMCA.com Protection Status