Setelah puas mencium Viola, Gerald pun melepaskan ciumannya dari perempuan satu itu. Gerald tampak puas saat melihat bibir Viola yang membengkak. Tampak merekah indah dan mengundang Gerald untuk kembali memberikan ciuman yang sama panasnya seperti sebelumnya. Namun, ini belum saatnya. Gerald memiliki sebuah rencana lain untuk bersenang-senang dengan Viola. Hanya saja, untuk saat ini Gerald harus membuat Viola mengisi energinya terlebih dahulu. Viola harus makan, agar bisa bersenang-senang dengan benar nantinya. Gerald mengambil nampan dan memilih untuk menyuapi Viola. Tentu saja, hal itu membuat Viola membulatkan matanya. “A, Apa?” tanya Viola.
“Makan,” perintah Gerald singkat dengan memberikan tatapan tajam pada Viola.
Tentu saja, hati Viola memberontak dan tidak ingin menerima suapan tersebut. Rasanya Viola ingin mnepis nampan berisi makanan tersebut, serta membuat kekacauan. Namun, saat ini Viola bahkan masih bisa melihat senjata api yang Ger
“Katakan, di mana Viola?” tanya Dafa sembari mencengkram leher Ezra. Pria itu tampak terengah-engah karena baru saja kembali berengkar dengan Ezra, bahkan berkelahi dengan hebatnya.Farrah juga ada di sana, dan tampak begitu cemas dengan keadaan Dafa. Tidak seperti sebelumnya, kini Ezra melawan balik dan membuat Dafa sama babak belurnya dengan dirinya. Farrah sama sekali tidak peduli dengan keadaan Ezra, tetapi Farrah begitu cemas dengan keadaan Dafa. Rasanya, jika saja Dafa tidak mengajak mereka bertemu bertiga, Farrah sama sekali tidak mau lagi bertemu dengan Ezra. Karena bagi Farrah, Ezra adalah biang masalah yang sudah membuat hubungannya dengan Dafa semakin renggang. Jika saja sejak awal Ezra tidak membuat masalah, Farrah sama sekali tidak akan berakhir seperti ini dengan Dafa.Kini, Dafa memperlakukan Farrah dengan sangat dingin. Semua telepon Farrah sama sekali tidak pernah Dafa angkat. Pesan yang dikirimkan oleh Farrah juga tidak pernah dibalas oleh
“Dafa!”Meskipun mendengar teriakan itu, Dafa sama sekali tidak berniat untuk menghentikan langkahnya. Saat ini, Dafa tengah berada di salah satu perusahaan ayahnya. Meskipun sibuk karena harus mencari informasi mengenai hilangnya Viola, tetapi Dafa tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai salah satu manager muda di perusahaan keluarganya. Tidak seperti anak orang kaya lainnya, Dafa tidak langsung mendapatkan posisi tinggi, tetapi memilih untuk memulai bekerja dari posisi rendah. Semua usaha dan kemampuannya berhasil membuatnya duduk di posisi manager di usianya yang masih muda tersebut.“Dafa, aku mohon, beri aku waktu untuk menjelaskan,” ucap Farrah sekali lagi dan membuat Dafa pada akhirnya menghentikan langkahnya.Dafa menatap Farrah dan berkata, “Kita bicara di kafe depan.”Pada akhirnya, keduanya duduk di meja yang berada di sebuah kafe yang terleltak di seberang gedung perusahaan di mana Dafa bekerja
“Ayah, penyelidikan pihak kepolisian hanya menemukan jalan buntu. Aku tidak bisa mendapatkan informasi apa pun mengenai Viola. Flo benar-benar menutup mulutnya, ia bahkan tidak menyebutkan apa pun berkaitan dengan bisnisnya menjual para wanita penjaja seks komersial,” ucap Dafa tampak begitu frustasi saat berbicara dengan ayahnya, Dani.Dani adalah seorang pengusaha yang sudah dikenal namanya di kota ini. Pribadinya yang bijaksana dan dapat diandalkan, mendorongnya untuk masuk ke dalam ranah politik. Kabarnya tahun depan akan menjadi tahun pertamanya terjun ke dunia politik secara resmi. Karena mengetahui masalah yang berkaitan dengan para gadis yang terpaksa harus menjual diri mereka karena terlilit hutang atau bahkan sengaja dijebak oleh pihak bar untuk melunasi hutang yang bahkan tidak mereka ketahui, Dani pun memilih untuk memberikan dukungan pada putranya untuk mengungkapkan hal ini pada publik. Sebagai seseorang yang berpengalaman dalam hal ini, Dani pun mem
“Ingat, jangan mengatakan hal yang macam-macam,” ucap Bram pada Evelin yang tengah merapikan pakaiannya saat melangkah menyusuri lorong kediaman mewah milik Gerald. Kediaman keluarga Dalton di Indonesia ini memiliki tampilan yang menunjukkan kesuksesannya Gerald sebagai seorang pengusaha muda yang sukses. Tentu saja, tampilan kediaman Gerald di negara lain juga tidak kalah mewah dan indahnya dengan kediamannya ini.Mendengar apa yang dikatakan oleh Bram, Evelin pun menghentikan langkahnya dan menatap Bram dengan tajam. Tentu saja Bram juga menghentikan langkahnya dan menatap Evelin dengan kening mengernyit. Bram sama sekali tidak merasa sudah melakukan kesalahan yang patut mendapatkan tatapan tajam seperti saat ini. “Apa ada yang ingin kau katakan padaku?” tanya Bram.“Ya. Aku ingin mengatakan jika aku tidak menyukaimu, kau menyebalkan,” jawab Evelin, sama sekali tidak membuat Bram terkejut.Sejak awal mengenal, Evelin dan Bra
Para wartawan tampak mengarahkan kamera mereka dan beberapa dari mereka meneriakkan pertanyaan yang sebelumnya sudah mereka susun. Semua wartawan itu tengah mencecar sosok yang baru pagi tadi menjadi bahan pembicaraan negatif orang-orang. Sebenarnya, hal semacam ini bukanlah hal yang aneh. Namun, sosok yang kali ini menjadi fokus dari pembicaraan negatif, adalah orang yang tidak biasa. Dani jelas bukan orang yang lekat dengan imej negatif. Selain dikenal sebagai orang yang bijaksana dan dermawan, Dani juga sudah didukung untuk maju menjadi pejabat pada tahun depan. Namun, pagi inu skandal mengenai masa lalu Dani, membuat masyarakat sepakat jika Dani sama sekali tidak pantas menjadi seorang pemimpin, sementara dirinya sendiri adalah seorang pelanggar hukum. Dani memiliki skandal yang berkaitan dengan wanita.Ada bukti yang menunjukkan jika dirinya pernah tidur dengan seorang gadis bayaran. Selain itu, kini terdengar kabar jika kejaksaan akan melakukan investigasi mengenai alir
Dafa mengusap wajahnya kasar. Setelah kabar miring mengenai sang ayah naik ke permukaan, perusahaan mendapatkan kerugian besar akibat harga saham terjun bebas. Lebih dari itu, semua klien membatalkan kerja sama dan hal itu jelas membuat Dafa pusing karena kerugian perusahaan semakin menjadi. Kondisi sang ibu juga tidak terlalu baik karena kabar ini. Meskipun sudah mendengar penjelasan dari dirinya dan Dani, Gina tetap merasa terbebani dengan kabar yang beredar. Dafa sendiri tidak bisa bergerak dengan bebas untuk mencari informasi mengenai keberadaan Viola, karena ayahnya sudah memberikan peringatan untuk lebih berhati-hati dalam bergerak.Setelah menenangkan dirinya, Dafa pun memilih untuk kembali melanjutkan pekerjaannya. Ia tidak mungkin membiarkan perusahaan yang sudah dibangun oleh ayahnya hancur begitu saja karena ulah orang yang tidak kenal ini. Namun, begitu Dafa membuka komputernnya dan menghubungkannya ke internet, Dafa melihat berita eksklusif mengenai seorang pengu
“Ini kesempatan terakhirmu untuk menebus kesalahan yang sudah kau perbuat pada Viola,” ucap Dafa pada Ezra yang duduk di kursi penumpang di sampingnya.Kini, keduanya tengah berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh Dafa. Sebelumnya, sesuai dengan arahan Dani, Ezra pun dipanggil dan diajak berdiskusi mengenai Viola. Kini sudah jelas jika Gerald orang yang sudah membeli Viola dari pihak bar Flo. Karena sangat mustahil meminta kesaksian dari bar Flo, maka kini Ezra yang dimintai tanggung jawab untuk memberikan kesaksian. Meskipun Ezra orang yang sudah menyebabkan Viola terjerumus ke dalam lubang neraka ini, dan hampir melakukan kesalahan fatal dengan melelang Viola, tetapi Ezra adalah kakak kandung dari Viola. Ia juga memiliki kasih sayang untuk adiknya itu. Jadi, ia setuju untuk memberikan bantuan.Saat ini, Dafa dan Ezra tengah menuju sebuah hotel di mana jumpa pers akan dilangsungkan. Jumpa pers ini dilangsungkan oleh perusahaan Dalton, dengan Gerald yan
"Ayah!" Gina menatap suaminya dengan cemas. Saat ini, Gina dan Dani berada di hadapan pintu kamar putra mereka. Setelah dilepaskan dari kantor polisi, Dani memberikan perintah untuk mengurung Dafa di dalam kamarnya. Tentu saja, hal itu membuat Dafa merasa begitu marah. Dafa secara kasar bisa membaca jika sang ayah sudah membuat kesepakatan dengan Gerald. Jika tidak, Dafa tidak mungkin ke luar dari penjara semudah ini. Dani memejamkan matanya, saat kembali mendengar teriakan frustasi Dafa berikut dengan usaha Dafa mendobrak pintu kamarnya. Untungnya, pintu kamar tersebut terbuat dari kayu jati terbaik yang tentu saja tidak mudah untuk dirusak. Hanya saja, kini Dani harus mengambil keputusan yang sangat sulit. Ia jelas harus melindungi putranya, tetapi mungkin saja caranya melindungi Dafa akan membuatnya dibenci oleh putra semata wayangnya itu."Sayang, tolong buka pintu kamar Dafa. Jangan siksa dia seperti ini," ucap Gina memohon dengan berderai