Keluarganya adalah sekumpulan manusia yang tidak peka. Begitu pikir Claus. Mereka sudah lama tak bertemu, wajar jika masih ingin melepas rindu. Namun, Claus tak bisa segera pergi ke kamar pengantin karena kedua kakeknya terus mengajak bicara hingga langit mulai gelap. “Sudah waktunya makan malam, Kakek. Mari segera bersiap ke ruang makan,” ujar Claus dengan otot halus tampak di pelipisnya, tetapi masih memaksakan senyuman. “Astaga! Kami keasyikan ngobrol sampai lupa waktu.” Adam dan Simon tertawa riang. Sementara itu, Angela pun juga mengalami hal yang serupa. Di ruangan lain, para wanita dari keluarga Claus terus-menerus bertanya padanya. Angela bahkan masih memakai gaun pengantin. Hanya Ariana yang mengetahui bahwa pernikahannya hanya karena kecelakaan. Mereka menyembunyikan fakta tersebut pada para tetua keluarga agar tak khawatir. “Jangan khawatir, Angela. Claus anak yang baik dan bertanggung jawab. Dia pasti akan membahagiakanmu,” bisik Ariana selagi mereka pergi ke ruang ma
Bugh!Angela tanpa sadar meninju punggung Claus. Karena banyak otot di punggungnya, Claus hanya terkejut.“Lakukan saja sendiri! Aku mau mandi!” sergah Angela.Dengan langkah tergesa, Angela kabur menuju kamar mandi pribadi. Mana bisa dia melepas celana seorang pria begitu saja?!Claus tercengang melihat istrinya tak melakukan tugas dengan benar hanya karena malu. Sudah jelas, dia perlu mengajari Angela lebih keras.“Aku bilang, aku mau mandi, Angela! Apa kau sengaja masuk kamar mandi dulu untuk merayuku? Jangan bermimpi aku akan tergoda! Kita akan melakukannya di tempat kering!” Claus berjalan cepat mengikuti Angela.Blam!!Angela membanting pintu kamar mandi, tepat di depan wajah Claus.“Angela Quinn!!” teriak Claus sambil menggedor pintu.Angela mendengar, namun tak mau menjawab, apalagi sampai membuka pintu. Kini, hanya kamar mandi yang bisa menjaga privasinya.“Jangan berlagak jual mahal! Aku akan mandi bersamamu seperti harapanmu! Cepat buka!”Angela memutar keran agar suara Cla
Deg! Jantung Angela hampir copot. Kantuknya langsung hilang. Namun, dia tetap pura-pura tidur. “Kau benar-benar tidur atau hanya pura-pura, hmm?” Angela berhenti bernapas saat merasakan bibir Claus menyentuh ceruk lehernya. Tangan Claus semakin melingkar erat, membelit tubuhnya seperti ular yang sedang memangsa buruannya. “C—Claus, kau mau apa?” Angela akhirnya terpaksa bicara, merasa geli dan tak nyaman. “Membimbingmu. Apa lagi?” Mata Angela melebar. Claus tiba-tiba menyesap lehernya seperti makhluk pengisap darah yang kelaparan. Tak membiarkannya bernegosiasi. “H–hentikan, Claus ….” Claus berhenti, tapi hanya untuk memprotes tak percaya, “Kau menyuruhku berhenti?” Selama beberapa hari terakhir, Claus sudah melakukan simulasi malam pertama dalam kepalanya. Mustahil dia sudi berhenti. “Maaf, Claus … tapi … tapi, aku … belum siap.” Angela menggeliat kecil supaya Claus sedikit menjauh. Sekujur tubuhnya tergelitik meski hanya merasakan deru napas Claus menerpa kulitnya. “Kau s
Asher tersenyum samar melihat wajah lesu putranya yang baru saja menikah. Di ruang makan itu, hanya Claus yang tampak tak berselera menikmati sarapan.Duduk di samping Claus, Angela juga terus menunduk. Meski begitu, Angela tetap menelan suapan demi suapan seperti tanpa beban.‘Dia pasti gagal,’ terka Asher dalam hati.Setelah tahu bahwa Claus dan Angela hanya dijebak, otomatis Asher mengerti kesulitan putranya menghadapi malam pertama. Asher tidak kasihan, tetapi malah senang.Sebaik apa pun keturunannya, hanya dirinya yang terhebat. Dia mampu menaklukkan Laura di malam pertama dengan mudah.“Bagaimana dengan rencana bulan madu kalian? Aku akan menyiapkan tempat jika kalian belum memikirkannya,” tanya Asher, sengaja ingin melihat reaksi Claus.Bukan Claus yang bereaksi, melainkan Angela. Wanita itu sampai tersedak makanan.“Astaga, pelan-pelan makannya, Angela. Kau tidak sopan sekali!” tegur Nena.“Tolong jangan memarahi menantuku, Nyonya,” sahut Laura halus.Mengabaikan keluarga lai
“Angela, apa kau benar-benar akan ke kantor dan tidak jadi bulan madu?” Collin mendekati Angela yang hanya berdiri kebingungan di tempat parkir kediaman.“Iya. Ada proyek dengan Tuan Duke yang harus segera diselesaikan. Mungkin kami akan bulan madu setelah ini.”“Oh, kalau begitu, kita berangkat ke kantor bersama saja. Kau bisa bercerita padaku kalau kesulitan menghadapi Claus. Aku yang paling tahu tentangnya.”Angela akhirnya sampai di kantor dengan Collin. Dia minta turun tepat di depan gedung perusahaan.“Terima kasih tumpangannya, Tuan Collin.”“Collin saja. Kita sudah jadi keluarga sekarang,” ucap Collin, tersenyum hangat.“Aku tetap akan memanggilmu Tuan Collin di kantor.”Selagi mereka bercakap singkat, dari lantai tiga, Claus yang sedang berdiri di dekat dinding kaca besar melihat sosok mereka. Dia meremas erat gelas kopi dalam genggamannya hingga tumpah.“Tuan Claus! Kopinya ….” Hector buru-buru menyeka tangan atasannya menggunakan tisu.“Aku akan menghadiri pertemuan dengan
Angela tahu jika cara bicara ayah mertuanya selalu vulgar, juga tak memedulikan perasaan orang lain, dan hanya bicara sesuai apa yang dipikirkannya. Tak elak, Angela sangat senang mendengar hinaan Asher pada Britney.Dia mengikuti Asher selagi menyeringai saat melewati Travis dan Britney. Sangat memuaskan melihat wajah Britney merah padam karena tersinggung, tetapi tak berani membantah. Sementara itu, Travis tampak malu berada di dekat kekasihnya.“Terima kasih, Papa. Tapi, bukankah kata-katamu agak berlebihan?” “Hah? Aku hanya mengatakan yang sejujurnya. Kalau bukan karena permintaan papanya, wanita itu tidak akan pernah diterima di Smith Group. Aku tidak memecatnya karena dia belum cukup mengganggu ketenanganku. Dan aku juga tidak berlebihan saat memuji pelayan di rumah.”Angela mengakuinya. Hanna, pelayan pribadi Laura, juga memiliki pendidikan tinggi, pun memiliki paras menawan. Pelayan lain di kediaman juga lulusan perguruan tinggi di bidang masing-masing. Asher tak pernah main
“Ah … lebih keras, Sayang!” Angela Quinn meremas berkas penerimaannya di Smith Group kala mendengar lenguhan menjijikan dari kamar calon suaminya. Pelan-pelan, wanita 22 tahun itu menuju kamar yang pintunya sedikit terbuka dan menemukan … pria itu tengah bersama wanita lain!“Kau sangat nikmat, Sayang. Aku mencintaimu,” ujar Travis penuh kasih sayang, lalu mengecup kening selingkuhannya.“Haaa … kalau begitu, kenapa kau malah melamar gadis desa macam Angela?”“Mau bagaimana lagi? Orang tuanya terus-terusan mendesak agar segera meresmikan hubungan kami. Kalau aku membuat mereka kecewa dan akhirnya Angela memutuskanku, siapa yang akan membantuku membuat desain perhiasan?”“Ck! Lalu bagaimana denganku kalau kau menikahinya?”“Sabar, Sayang. Jika aku sudah resmi menjadi manajer di Smith Group, aku akan segera menceraikannya.” Travis tampak berpikir sebelum kembali berkata, “atau aku akan mengulur waktu pernikahan kami sampai saat itu tiba. Bagaimana menurutmu?”Keduanya pun tertawa.Saki
Angela merasakan manik biru pria itu menatapnya naik-turun—dari wajah ke bawah lehernya—dia spontan menundukkan pandangan. “Apa yang kau lihat?!” bentak Angela. “Itu … kelihatan …,” tunjuk pria itu dengan tatapan matanya, yang terarah ke dada Angela yang tak tertutup apa pun.“Ahhh!! Dasar, pria mesum!!!” pekik Angela sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.“Apa? Pria mesum, katamu?” Pria itu marah dan tak terima. “Kau sendiri yang telanjang bulat di depanku! Cepat pakai bajumu dan enyah dari hadapanku!!”Angela segera melompat dari ranjang, memungut pakaiannya, lalu segera pergi. Dibanding menanggapi kata-kata kasar pria itu, Angela memikirkan kesuciannya yang telah dia jaga selama ini! Namun, mengapa dia merasa baik-baik saja?‘Entah kenapa bisa kami berakhir tidur seranjang tanpa busana, yang jelas, aku sangat yakin jika kami tidak berbuat apa pun.’Ya, kejadian itu adalah kecelakaan kecil dan tak akan mengubah hidupnya. Dia akan fokus membalaskan dendamnya pada ‘calon su
Angela tahu jika cara bicara ayah mertuanya selalu vulgar, juga tak memedulikan perasaan orang lain, dan hanya bicara sesuai apa yang dipikirkannya. Tak elak, Angela sangat senang mendengar hinaan Asher pada Britney.Dia mengikuti Asher selagi menyeringai saat melewati Travis dan Britney. Sangat memuaskan melihat wajah Britney merah padam karena tersinggung, tetapi tak berani membantah. Sementara itu, Travis tampak malu berada di dekat kekasihnya.“Terima kasih, Papa. Tapi, bukankah kata-katamu agak berlebihan?” “Hah? Aku hanya mengatakan yang sejujurnya. Kalau bukan karena permintaan papanya, wanita itu tidak akan pernah diterima di Smith Group. Aku tidak memecatnya karena dia belum cukup mengganggu ketenanganku. Dan aku juga tidak berlebihan saat memuji pelayan di rumah.”Angela mengakuinya. Hanna, pelayan pribadi Laura, juga memiliki pendidikan tinggi, pun memiliki paras menawan. Pelayan lain di kediaman juga lulusan perguruan tinggi di bidang masing-masing. Asher tak pernah main
“Angela, apa kau benar-benar akan ke kantor dan tidak jadi bulan madu?” Collin mendekati Angela yang hanya berdiri kebingungan di tempat parkir kediaman.“Iya. Ada proyek dengan Tuan Duke yang harus segera diselesaikan. Mungkin kami akan bulan madu setelah ini.”“Oh, kalau begitu, kita berangkat ke kantor bersama saja. Kau bisa bercerita padaku kalau kesulitan menghadapi Claus. Aku yang paling tahu tentangnya.”Angela akhirnya sampai di kantor dengan Collin. Dia minta turun tepat di depan gedung perusahaan.“Terima kasih tumpangannya, Tuan Collin.”“Collin saja. Kita sudah jadi keluarga sekarang,” ucap Collin, tersenyum hangat.“Aku tetap akan memanggilmu Tuan Collin di kantor.”Selagi mereka bercakap singkat, dari lantai tiga, Claus yang sedang berdiri di dekat dinding kaca besar melihat sosok mereka. Dia meremas erat gelas kopi dalam genggamannya hingga tumpah.“Tuan Claus! Kopinya ….” Hector buru-buru menyeka tangan atasannya menggunakan tisu.“Aku akan menghadiri pertemuan dengan
Asher tersenyum samar melihat wajah lesu putranya yang baru saja menikah. Di ruang makan itu, hanya Claus yang tampak tak berselera menikmati sarapan.Duduk di samping Claus, Angela juga terus menunduk. Meski begitu, Angela tetap menelan suapan demi suapan seperti tanpa beban.‘Dia pasti gagal,’ terka Asher dalam hati.Setelah tahu bahwa Claus dan Angela hanya dijebak, otomatis Asher mengerti kesulitan putranya menghadapi malam pertama. Asher tidak kasihan, tetapi malah senang.Sebaik apa pun keturunannya, hanya dirinya yang terhebat. Dia mampu menaklukkan Laura di malam pertama dengan mudah.“Bagaimana dengan rencana bulan madu kalian? Aku akan menyiapkan tempat jika kalian belum memikirkannya,” tanya Asher, sengaja ingin melihat reaksi Claus.Bukan Claus yang bereaksi, melainkan Angela. Wanita itu sampai tersedak makanan.“Astaga, pelan-pelan makannya, Angela. Kau tidak sopan sekali!” tegur Nena.“Tolong jangan memarahi menantuku, Nyonya,” sahut Laura halus.Mengabaikan keluarga lai
Deg! Jantung Angela hampir copot. Kantuknya langsung hilang. Namun, dia tetap pura-pura tidur. “Kau benar-benar tidur atau hanya pura-pura, hmm?” Angela berhenti bernapas saat merasakan bibir Claus menyentuh ceruk lehernya. Tangan Claus semakin melingkar erat, membelit tubuhnya seperti ular yang sedang memangsa buruannya. “C—Claus, kau mau apa?” Angela akhirnya terpaksa bicara, merasa geli dan tak nyaman. “Membimbingmu. Apa lagi?” Mata Angela melebar. Claus tiba-tiba menyesap lehernya seperti makhluk pengisap darah yang kelaparan. Tak membiarkannya bernegosiasi. “H–hentikan, Claus ….” Claus berhenti, tapi hanya untuk memprotes tak percaya, “Kau menyuruhku berhenti?” Selama beberapa hari terakhir, Claus sudah melakukan simulasi malam pertama dalam kepalanya. Mustahil dia sudi berhenti. “Maaf, Claus … tapi … tapi, aku … belum siap.” Angela menggeliat kecil supaya Claus sedikit menjauh. Sekujur tubuhnya tergelitik meski hanya merasakan deru napas Claus menerpa kulitnya. “Kau s
Bugh!Angela tanpa sadar meninju punggung Claus. Karena banyak otot di punggungnya, Claus hanya terkejut.“Lakukan saja sendiri! Aku mau mandi!” sergah Angela.Dengan langkah tergesa, Angela kabur menuju kamar mandi pribadi. Mana bisa dia melepas celana seorang pria begitu saja?!Claus tercengang melihat istrinya tak melakukan tugas dengan benar hanya karena malu. Sudah jelas, dia perlu mengajari Angela lebih keras.“Aku bilang, aku mau mandi, Angela! Apa kau sengaja masuk kamar mandi dulu untuk merayuku? Jangan bermimpi aku akan tergoda! Kita akan melakukannya di tempat kering!” Claus berjalan cepat mengikuti Angela.Blam!!Angela membanting pintu kamar mandi, tepat di depan wajah Claus.“Angela Quinn!!” teriak Claus sambil menggedor pintu.Angela mendengar, namun tak mau menjawab, apalagi sampai membuka pintu. Kini, hanya kamar mandi yang bisa menjaga privasinya.“Jangan berlagak jual mahal! Aku akan mandi bersamamu seperti harapanmu! Cepat buka!”Angela memutar keran agar suara Cla
Keluarganya adalah sekumpulan manusia yang tidak peka. Begitu pikir Claus. Mereka sudah lama tak bertemu, wajar jika masih ingin melepas rindu. Namun, Claus tak bisa segera pergi ke kamar pengantin karena kedua kakeknya terus mengajak bicara hingga langit mulai gelap. “Sudah waktunya makan malam, Kakek. Mari segera bersiap ke ruang makan,” ujar Claus dengan otot halus tampak di pelipisnya, tetapi masih memaksakan senyuman. “Astaga! Kami keasyikan ngobrol sampai lupa waktu.” Adam dan Simon tertawa riang. Sementara itu, Angela pun juga mengalami hal yang serupa. Di ruangan lain, para wanita dari keluarga Claus terus-menerus bertanya padanya. Angela bahkan masih memakai gaun pengantin. Hanya Ariana yang mengetahui bahwa pernikahannya hanya karena kecelakaan. Mereka menyembunyikan fakta tersebut pada para tetua keluarga agar tak khawatir. “Jangan khawatir, Angela. Claus anak yang baik dan bertanggung jawab. Dia pasti akan membahagiakanmu,” bisik Ariana selagi mereka pergi ke ruang ma
*Untuk Paman John Foster …Aku mendengar dari papa kalau Paman John sudah memilihku untuk menjadi menantu. Melalui surat ini, dengan berat hati aku harus harus menolak keinginanmu.Aku pernah berjanji kalau aku akan melindungi Jolie sampai dia memilih seorang pria yang akan dinikahinya. Aku akan tetap menjaga janjiku, namun aku tidak bisa menikah dengannya.Kuakui, aku telah melakukan kesalahan karena menambahkan nama putrimu agar mirip dengan namaku. Mungkin dari situ mulanya, aku berpikir bahwa aku mencintai putrimu.Namun, seiring berjalannya waktu, aku pun menyadari bahwa perasaan itu bukan cinta yang ditunjukkan pada wanita. Aku tidak merasakan debaran tidak biasa ketika bersama Jolie, melainkan kasih sayang seperti yang kurasakan pada Lana.Walau akhirnya aku tidak jadi menikah dengan Jolie, aku tidak akan pura-pura tidak tahu jika ada sesuatu yang terjadi. Meskipun begitu, kuharap tidak akan pernah terjadi sesuatu yang buruk menimpa Jolie.Lagi pula, ada Duke Volker yang akan
“Claus, di mana kau?!” Seruan Asher mengejutkan Angela dan Claus.Angela buru-buru mematikan sambungan telepon. Teramat kaget ketika melihat Claus telah berdiri sambil pura-pura baru saja membuka pintu, menatapnya penuh arti.“Di sini kau rupanya! Cepat tidur! Malam ini jadi malam terakhir aku merasakan siksaan ini.”Setelah Claus masuk ke kamarnya dan mengunci pintu, Angela ambruk lemas, terduduk di lantai. Debaran dalam dadanya begitu kuat sampai mengabaikan panggilan telepon yang berdering.“Apa dia mendengar ucapanku tadi?” Wajahnya merona karena sangat malu. Dia hanya menebak-nebak jika Claus mungkin menyukainya, tetapi orang yang bersangkutan mendengar sendiri!“Sudah malam, Angela. Cepat ke sini!” seru Laura.Malam ini, Laura akan menggantikan Nena menemani Angela. Lebih tepatnya, mengawasi agar Angela dan Claus tak melakukan perbuatan terlarang sebelum menikah.Angela bergegas masuk setelah menemukan kewarasannya kembali. “Kudengar, Claus tadi melamarmu, iya?” tanya Laura an
‘Angela, kita sudah mengenal dan menjalin hubungan cukup lama. Aku tidak mau kalau hubungan kita terus seperti ini. Aku ingin segera mengakhiri hubungan kita saat ini. Jadi, maukah kau menikah denganku?’Angela tiba-tiba teringat ucapan Travis ketika melamarnya, tepatnya sebelum Travis berangkat ke ibu kota. Travis berjanji akan menikahinya setelah sukses dan memiliki penghasilan stabil.‘Aku sangat mencintaimu, Angela. Aku akan melakukan apa pun agar bisa selalu bersamamu, menua denganmu.’Kata-kata yang menghangatkan hati di bawah langit jingga dan deburan ombak di tepi pantai kala itu, membuat suasana menjadi romantis dan penuh keharuan. Meski akhirnya berakhir dengan kepalsuan.Namun, wanita mana yang tak senang mendengar sebuah pengakuan yang menggetarkan hati?Seharusnya seperti itu …“Hah?? Apa maksudmu??” Angela tercengang oleh ucapan Claus Smith.Dia mengambil kotak cincin itu tanpa berpikir panjang karena sangat terkejut dan takjub, juga ingin melihat kemurnian batu permata