Maaf, Ash. Kamu sekarang hanya tokoh sampingan.. :)
“Tunangan?” Charles terkejut sesaat, lalu tersenyum. “Anda semakin mirip dengan Tuan Asher yang pandai membuat lelucon!”Claus langsung menarik Angela. Melingkarkan tangan di pinggang wanita itu dengan mesra dan sedikit memaksa. Dia hanya perlu menunjukkan bahwa ucapannya adalah kebenaran.Dengan tatapan sarat makna, Angela berbisik pada Claus, “Jangan menyentuhku seenaknya ….”Claus mengabaikan kekesalan Angela yang disentuh secara tiba-tiba. Dia malah mencium samping kepalanya, dan sontak membuat semua orang terkejut bukan main, termasuk Travis yang menganggap pemandangan itu bukanlah kenyataan.Apakah pria yang menjadi pusat perhatian itu sebenarnya adalah Collin? Tak ada yang bisa percaya jika Claus Smith mencium seorang wanita di depan umum dan dengan senyum bahagia! Hanya melihat senyum Claus pun, banyak yang merasa ada kejanggalan, karena Claus tidak pernah terlihat tersenyum.Tidak. Bahkan, Collin yang ramah hanya dekat dengan satu wanita. Si kembar Smith hanya berteman denga
Travis baru menyadari kesalahannya saat orang-orang mulai memberikan tatapan menghakimi. Sayangnya, semua sudah terlambat.“Kau mengaku sebagai calon suami putriku, namun apa yang kudengar bukan seperti itu, Travis. Semua orang di depan memberi tahu kami kalau kau dan calon istrimu itu sedang mempermalukan Angela!” tunjuk Harry pada Britney.Harry mengepalkan tangan, geram dan ingin memukul pria yang telah mengkhianati putrinya, menipu dan memanfaatkan keluarga mereka. Jika bukan karena isyarat mata Asher, dia mungkin akan langsung melakukannya.Asher tampak ingin mengatakan sesuatu. Sekali lagi, ada orang yang mendahului.“Tuan Travis, secara tidak langsung, kau juga mengatakan jika saudara kembarku telah merebut calon suamimu. Apa kau pikir, aku akan melepasmu?!” kecam Collin.Semua orang menyudutkannya. Travis tak punya jalan keluar untuk mengatasi situasi ini.“B–Bukan begitu … maksudku … bukankah aneh jika Angela sudah akan bertunangan dengan orang lain, sementara kami baru putus
‘Kenapa Claudia ada di sini?’ batin Claus gelisah, kemudian mengalihkan tatapan ke arah saudara kembarnya yang menyambut wanita itu. Laura jelas tak mengundang keluarga Foster! Sedekat apa pun hubungan Asher dan John Foster, acara malam ini dikhususkan untuk mengumumkan pertunangannya, hanya kepada orang-orang dari perusahaannya. Asher pun jelas tak mungkin mengundang mereka, di mana pertunangan salah satu putranya dengan putri John Foster belum ditentukan.“Collin Smith …,” geram Claus lirih. Tangannya menggenggam tangan Angela dengan erat. Hingga membuat wanita itu merintih kesakitan.Angela berusaha mengepalkan tangan agar terbebas dari genggaman itu. Ketika Claus mengendurkan genggamannya, Angela sontak mengikuti arah pandangan Claus yang terpaku pada satu tempat, dan tak jadi menegurnya.‘Siapa wanita itu?’Angela hanya melihat wanita yang ditatap Claus dari belakang. Perawakan wanita itu ramping, dengan rambut cokelat muda bergelombang dan tampak berkilau.Wanita itu langsung
“Claus Smith! Aku akan menghajarmu kalau kau menghina menantuku!” bentak Asher sambil menunjuk putranya dengan geram.“Ck!” Claus melipat tangan di depan dada, mengabaikan teguran ayahnya yang selalu tak masuk akal baginya. “Kau pikir, aku takut berkelahi denganmu?” gumamnya.“Apa katamu?! Katakan sekali lagi?!”‘Uh … ayah dan anak ini benar-benar sangat mirip. Sepertinya, mereka sudah biasa bertengkar seperti ini,’ batin Angela.Asher akhirnya berhenti marah-marah ketika mobil mereka sampai di tempat parkir kediaman. Angela baru sadar jika dia tidak diantar pulang ke tempat tinggalnya, sedangkan orang tuanya sudah berpamitan pulang saat di gedung acara tadi.“Maaf, Tuan, Nyonya.” Angela menghentikan Laura dan Asher yang sudah bergandengan tangan akan masuk ke dalam rumah. “Saya pamit pulang dulu. Tidak perlu diantar. Saya akan memanggil taksi. Terima kasih karena membela saya di depan Travis malam ini.”Claus ikut berhenti di samping Angela, menyelipkan kedua tangan di saku celana. D
“Ikut denganku. Hari ini ada rapat dengan perusahaan yang bekerja sama dengan Smith Group,” perintah Claus, sebelum Angela masuk ke ruangan divisinya.“Tapi, Tuan Claus, mengapa saya harus ikut dalam rapat penting itu?” tanya Angela, sekaligus mengingatkan Claus bahwa dia tak penting di perusahaan.Di perusahaan, Angela merasa perlu bersikap sopan pada Claus. Meski hati kecil Angela ingin mengutuknya.Angela merasakan firasat buruk kala melihat tatapan Claus yang tidak biasa. ‘Apa yang dia rencanakan dengan melanggar perintah Tuan Asher? Mungkinkah dia akan menjebakku agar Tuan Asher menyalahkanku karena bersikap plin-plan, seakan-akan aku ingin mendapatkan perhatian dari karyawan lain dengan mengikutinya?’Bagaimana dia tak berpikir buruk pada Claus yang selalu sinis padanya? Setiap kali menatapnya, Angela merasakan pria itu seperti membenci keberadaannya.Dia pun tak menyukainya. Namun, Claus tetap lebih berkuasa darinya.“Jangan banyak bicara dan segera ikuti aku,” tegas Claus.***
“Tuan Duke,” panggil Ivy sopan, menyadarkan Duke dari lamunan. “Mari segera mulai rapatnya.”Duke bergegas duduk di kursi dekat Claus. Dia masih sesekali melirik Angela, membuat Claus menjadi tak nyaman.“Kenapa kau menatap tunanganku seperti itu?”Duke sontak menatap Claus dengan mata yang sedikit terbuka lebih lebar. “Tunangan?” Tentu saja, dia terkejut karena selama ini mereka mengincar satu wanita yang sama. Ivy pun yang ikut mendengar langsung tersedak ludah dan terbatuk sambil membeliakkan mata pada Angela seakan menuntut jawaban.“Ivy, keluar dari sini sebentar. Aku akan memanggil jika memerlukanmu,” titah Duke dengan raut wajah menegang.Ivy membungkuk hormat pada Duke dan Claus sebelum pergi. Setelah mendengar pintu ditutup, Duke langsung berdiri, menarik kerah jas Claus hingga terseret berdiri.Pria tampan dengan kulit kecokelatan itu menatap tajam Claus, seperti akan menghajarnya. Otot lengannya mencuat ketika mencengkeram jas Claus yang berusaha ditarik empunya.Angela ter
Kerutan tampak jelas di antara alis Claus kala menatap tangan Angela dan Duke yang masih terpaut. Apalagi, ketika mendengar gumaman lirih Duke menyebut tunangannya malaikat.“Maksudku, namamu mempunyai arti malaikat.” Duke melanjutkan ucapannya.“Ah … benar ….” Angela terkekeh kecil.Dia pikir, Duke adalah pria kaku yang tidak bisa bercanda. Tapi, tampaknya dia keliru. Meski tak seperti sedang membuat lelucon, dia mengira jika Duke sedang bercanda dengannya.“Apa kalian akan terus berpegangan tangan selama rapat?” tegur Claus.Duke dan Angela sama-sama menarik tangan mereka, kemudian tersenyum sebelum duduk. Awalnya, Claus tak terganggu oleh hal-hal kecil itu. Namun, makin lama, cara bicara mereka semakin berlebihan, seakan-akan sudah mengenal lama.Sejak Duke menyuruh Ivy masuk untuk menjelaskan proyek baru mereka, Duke sering menanyakan pendapat Angela tentang acara yang akan mereka selenggarakan. Bahkan, Claus tidak dimintai pendapat sama sekali.“Ingat, Tuan Duke, aku yang punya w
‘Apa aku barusan berpikir wanita yang mungkin menjebakku itu menarik? Wah … aku benar-benar sudah gila! Aku pasti terobsesi dengan kinerja karyawan sampai berpikir dia yang sedang bersemangat itu cukup menarik.’Lagi pula, mereka bisa saja pura-pura baru mengenal dan sengaja menunjukkan adegan itu untuk mengelabuinya, pikir Claus.“Saya akan menunggu Anda, Nona.” Perkataan Duke pada Angela menyadarkan Claus.Angela langsung berlari kecil kembali ke ruangannya untuk mengambil desain perhiasan yang ditinggal di laci meja kerjanya.“Bukankah kau bilang sedang sibuk dan hanya bisa meluangkan waktu sebentar?” sindir Claus kala Angela sudah tak terlihat.“Acaraku setelah ini dibatalkan. Aku malah ingin mengajakmu makan siang bersama, sekaligus membicarakan lokasi yang akan kita gunakan.”Claus tersenyum tanggung. Bahkan, Duke mengajaknya makan siang pun cukup mengherankan.Walaupun dia memperkenalkan Duke pada Angela sebagai temannya, namun dia merasa hubungan mereka tidak se-dekat itu samp
Angela tahu jika cara bicara ayah mertuanya selalu vulgar, juga tak memedulikan perasaan orang lain, dan hanya bicara sesuai apa yang dipikirkannya. Tak elak, Angela sangat senang mendengar hinaan Asher pada Britney.Dia mengikuti Asher selagi menyeringai saat melewati Travis dan Britney. Sangat memuaskan melihat wajah Britney merah padam karena tersinggung, tetapi tak berani membantah. Sementara itu, Travis tampak malu berada di dekat kekasihnya.“Terima kasih, Papa. Tapi, bukankah kata-katamu agak berlebihan?” “Hah? Aku hanya mengatakan yang sejujurnya. Kalau bukan karena permintaan papanya, wanita itu tidak akan pernah diterima di Smith Group. Aku tidak memecatnya karena dia belum cukup mengganggu ketenanganku. Dan aku juga tidak berlebihan saat memuji pelayan di rumah.”Angela mengakuinya. Hanna, pelayan pribadi Laura, juga memiliki pendidikan tinggi, pun memiliki paras menawan. Pelayan lain di kediaman juga lulusan perguruan tinggi di bidang masing-masing. Asher tak pernah main
“Angela, apa kau benar-benar akan ke kantor dan tidak jadi bulan madu?” Collin mendekati Angela yang hanya berdiri kebingungan di tempat parkir kediaman.“Iya. Ada proyek dengan Tuan Duke yang harus segera diselesaikan. Mungkin kami akan bulan madu setelah ini.”“Oh, kalau begitu, kita berangkat ke kantor bersama saja. Kau bisa bercerita padaku kalau kesulitan menghadapi Claus. Aku yang paling tahu tentangnya.”Angela akhirnya sampai di kantor dengan Collin. Dia minta turun tepat di depan gedung perusahaan.“Terima kasih tumpangannya, Tuan Collin.”“Collin saja. Kita sudah jadi keluarga sekarang,” ucap Collin, tersenyum hangat.“Aku tetap akan memanggilmu Tuan Collin di kantor.”Selagi mereka bercakap singkat, dari lantai tiga, Claus yang sedang berdiri di dekat dinding kaca besar melihat sosok mereka. Dia meremas erat gelas kopi dalam genggamannya hingga tumpah.“Tuan Claus! Kopinya ….” Hector buru-buru menyeka tangan atasannya menggunakan tisu.“Aku akan menghadiri pertemuan dengan
Asher tersenyum samar melihat wajah lesu putranya yang baru saja menikah. Di ruang makan itu, hanya Claus yang tampak tak berselera menikmati sarapan.Duduk di samping Claus, Angela juga terus menunduk. Meski begitu, Angela tetap menelan suapan demi suapan seperti tanpa beban.‘Dia pasti gagal,’ terka Asher dalam hati.Setelah tahu bahwa Claus dan Angela hanya dijebak, otomatis Asher mengerti kesulitan putranya menghadapi malam pertama. Asher tidak kasihan, tetapi malah senang.Sebaik apa pun keturunannya, hanya dirinya yang terhebat. Dia mampu menaklukkan Laura di malam pertama dengan mudah.“Bagaimana dengan rencana bulan madu kalian? Aku akan menyiapkan tempat jika kalian belum memikirkannya,” tanya Asher, sengaja ingin melihat reaksi Claus.Bukan Claus yang bereaksi, melainkan Angela. Wanita itu sampai tersedak makanan.“Astaga, pelan-pelan makannya, Angela. Kau tidak sopan sekali!” tegur Nena.“Tolong jangan memarahi menantuku, Nyonya,” sahut Laura halus.Mengabaikan keluarga lai
Deg! Jantung Angela hampir copot. Kantuknya langsung hilang. Namun, dia tetap pura-pura tidur. “Kau benar-benar tidur atau hanya pura-pura, hmm?” Angela berhenti bernapas saat merasakan bibir Claus menyentuh ceruk lehernya. Tangan Claus semakin melingkar erat, membelit tubuhnya seperti ular yang sedang memangsa buruannya. “C—Claus, kau mau apa?” Angela akhirnya terpaksa bicara, merasa geli dan tak nyaman. “Membimbingmu. Apa lagi?” Mata Angela melebar. Claus tiba-tiba menyesap lehernya seperti makhluk pengisap darah yang kelaparan. Tak membiarkannya bernegosiasi. “H–hentikan, Claus ….” Claus berhenti, tapi hanya untuk memprotes tak percaya, “Kau menyuruhku berhenti?” Selama beberapa hari terakhir, Claus sudah melakukan simulasi malam pertama dalam kepalanya. Mustahil dia sudi berhenti. “Maaf, Claus … tapi … tapi, aku … belum siap.” Angela menggeliat kecil supaya Claus sedikit menjauh. Sekujur tubuhnya tergelitik meski hanya merasakan deru napas Claus menerpa kulitnya. “Kau s
Bugh!Angela tanpa sadar meninju punggung Claus. Karena banyak otot di punggungnya, Claus hanya terkejut.“Lakukan saja sendiri! Aku mau mandi!” sergah Angela.Dengan langkah tergesa, Angela kabur menuju kamar mandi pribadi. Mana bisa dia melepas celana seorang pria begitu saja?!Claus tercengang melihat istrinya tak melakukan tugas dengan benar hanya karena malu. Sudah jelas, dia perlu mengajari Angela lebih keras.“Aku bilang, aku mau mandi, Angela! Apa kau sengaja masuk kamar mandi dulu untuk merayuku? Jangan bermimpi aku akan tergoda! Kita akan melakukannya di tempat kering!” Claus berjalan cepat mengikuti Angela.Blam!!Angela membanting pintu kamar mandi, tepat di depan wajah Claus.“Angela Quinn!!” teriak Claus sambil menggedor pintu.Angela mendengar, namun tak mau menjawab, apalagi sampai membuka pintu. Kini, hanya kamar mandi yang bisa menjaga privasinya.“Jangan berlagak jual mahal! Aku akan mandi bersamamu seperti harapanmu! Cepat buka!”Angela memutar keran agar suara Cla
Keluarganya adalah sekumpulan manusia yang tidak peka. Begitu pikir Claus. Mereka sudah lama tak bertemu, wajar jika masih ingin melepas rindu. Namun, Claus tak bisa segera pergi ke kamar pengantin karena kedua kakeknya terus mengajak bicara hingga langit mulai gelap. “Sudah waktunya makan malam, Kakek. Mari segera bersiap ke ruang makan,” ujar Claus dengan otot halus tampak di pelipisnya, tetapi masih memaksakan senyuman. “Astaga! Kami keasyikan ngobrol sampai lupa waktu.” Adam dan Simon tertawa riang. Sementara itu, Angela pun juga mengalami hal yang serupa. Di ruangan lain, para wanita dari keluarga Claus terus-menerus bertanya padanya. Angela bahkan masih memakai gaun pengantin. Hanya Ariana yang mengetahui bahwa pernikahannya hanya karena kecelakaan. Mereka menyembunyikan fakta tersebut pada para tetua keluarga agar tak khawatir. “Jangan khawatir, Angela. Claus anak yang baik dan bertanggung jawab. Dia pasti akan membahagiakanmu,” bisik Ariana selagi mereka pergi ke ruang ma
*Untuk Paman John Foster …Aku mendengar dari papa kalau Paman John sudah memilihku untuk menjadi menantu. Melalui surat ini, dengan berat hati aku harus harus menolak keinginanmu.Aku pernah berjanji kalau aku akan melindungi Jolie sampai dia memilih seorang pria yang akan dinikahinya. Aku akan tetap menjaga janjiku, namun aku tidak bisa menikah dengannya.Kuakui, aku telah melakukan kesalahan karena menambahkan nama putrimu agar mirip dengan namaku. Mungkin dari situ mulanya, aku berpikir bahwa aku mencintai putrimu.Namun, seiring berjalannya waktu, aku pun menyadari bahwa perasaan itu bukan cinta yang ditunjukkan pada wanita. Aku tidak merasakan debaran tidak biasa ketika bersama Jolie, melainkan kasih sayang seperti yang kurasakan pada Lana.Walau akhirnya aku tidak jadi menikah dengan Jolie, aku tidak akan pura-pura tidak tahu jika ada sesuatu yang terjadi. Meskipun begitu, kuharap tidak akan pernah terjadi sesuatu yang buruk menimpa Jolie.Lagi pula, ada Duke Volker yang akan
“Claus, di mana kau?!” Seruan Asher mengejutkan Angela dan Claus.Angela buru-buru mematikan sambungan telepon. Teramat kaget ketika melihat Claus telah berdiri sambil pura-pura baru saja membuka pintu, menatapnya penuh arti.“Di sini kau rupanya! Cepat tidur! Malam ini jadi malam terakhir aku merasakan siksaan ini.”Setelah Claus masuk ke kamarnya dan mengunci pintu, Angela ambruk lemas, terduduk di lantai. Debaran dalam dadanya begitu kuat sampai mengabaikan panggilan telepon yang berdering.“Apa dia mendengar ucapanku tadi?” Wajahnya merona karena sangat malu. Dia hanya menebak-nebak jika Claus mungkin menyukainya, tetapi orang yang bersangkutan mendengar sendiri!“Sudah malam, Angela. Cepat ke sini!” seru Laura.Malam ini, Laura akan menggantikan Nena menemani Angela. Lebih tepatnya, mengawasi agar Angela dan Claus tak melakukan perbuatan terlarang sebelum menikah.Angela bergegas masuk setelah menemukan kewarasannya kembali. “Kudengar, Claus tadi melamarmu, iya?” tanya Laura an
‘Angela, kita sudah mengenal dan menjalin hubungan cukup lama. Aku tidak mau kalau hubungan kita terus seperti ini. Aku ingin segera mengakhiri hubungan kita saat ini. Jadi, maukah kau menikah denganku?’Angela tiba-tiba teringat ucapan Travis ketika melamarnya, tepatnya sebelum Travis berangkat ke ibu kota. Travis berjanji akan menikahinya setelah sukses dan memiliki penghasilan stabil.‘Aku sangat mencintaimu, Angela. Aku akan melakukan apa pun agar bisa selalu bersamamu, menua denganmu.’Kata-kata yang menghangatkan hati di bawah langit jingga dan deburan ombak di tepi pantai kala itu, membuat suasana menjadi romantis dan penuh keharuan. Meski akhirnya berakhir dengan kepalsuan.Namun, wanita mana yang tak senang mendengar sebuah pengakuan yang menggetarkan hati?Seharusnya seperti itu …“Hah?? Apa maksudmu??” Angela tercengang oleh ucapan Claus Smith.Dia mengambil kotak cincin itu tanpa berpikir panjang karena sangat terkejut dan takjub, juga ingin melihat kemurnian batu permata