Share

Cemburu

Author: Embun Senja
last update Last Updated: 2024-09-04 12:37:34

Bella tampak terkesiap. Namun, ia segera menormalkan eskpresinya. "Tidak ada alasan lain. Aku hanya ingin pergi.”

“Ayo kita pulang, Nilesh. Berlama-lama di kafe ini, juga tidak akan merubah keadaan," ucap Bella lagi.

Ia takut Nilesh berhasil mengorek rahasia mengerikan itu.

Nilesh tampak menghela napas.

Pria itu sebenarnya merasa kesal karena tahu tak bisa membujuk Bella sama sekali.

Terpaksa, pria itu pun keluar bersama Bella dari kafe itu.

Meski demikian, Nilesh masih merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Entah apa …..

Hanya saja, satu hal yang mengganggunya. Mengapa Bella juga tidak mau jujur pada Nilesh? Apakah gadis itu tak menyadari perasaannya?

Tanpa disadari pria itu, Bella melirik Nilesh dalam diam. "Maafkan aku Nilesh, aku tidak ingin menjadi masalah untukmu nanti," ucapnya dalam hati.

Sementara itu, Arland terpaksa meninggalkan hotel itu dan kembali ke kantornya karena mendadak ada meeting dadakan dengan beberapa orang penting dari perusahaan asing.

Mereka sangat menginginkan bisa bergabung dengan perusahaan Mars group, bahkan hingga melakukan penawaran gila-gilaan.

Hanya saja, Arland tak tertarik. Selesai meeting, ia kembali ke ruangannya diikuti oleh Kay yang menyadari itu.

"Apa yang terjadi Tuan Muda? Mengapa kau lagi-lagi tidak fokus?" ucap Kay, tampak kesal.

Dia bahkan sengaja menekan kata “Tuan Muda” untuk menunjukkan kemarahannya pada Arland.

"Tidak ada. Aku hanya ingin menenangkan diri, mungkin aku sangat lelah."

Arland pun menghela nafasnya kuat-kuat lalu bersandar di kursi kebanggaan Mars group.

Kay menggelengkan kepalanya.

Ia masih tak terima jawaban Arland.

Namun mendadak, ia mendapat sebuah ide.

"Bagaimana jika kita ke club nanti malam? Di sana, banyak gadis-gadis muda yang lebih cantik dari Maudy!" usul Kay, masih mengira semua masalah Arland terjadi karena Maudy.

Arland menggelengkan kepala. "Aku tidak tertarik."

Pikirannya hanya tertuju pada wajah Bella. Pria itu bahkan langsung mengemasi barang-barangnya, sementara Kay terkejut setengah mati.

“Kau–”

"Aku akan pulang. Jika ibuku menelepon, katakan aku di apartemen."

"Sial, aku tidak mau!" ucap Kay menatap tajam pada Arland.

Ia sangat tahu maminya Arland adalah wanita dengan banyak pertanyaan.

Yang ada, Kay akan habis tenaga menjawab pertanyaannya.

"Kau adalah sahabatku, kau pasti bisa mengatasinya."

Arland pun memacu mobilnya lalu meninggalkan Mars group.

Ia pun kembali ke apartemennya untuk menenangkan pikirannya.

Hanya saja, saat matanya terpejam, ia melihat wajah Bella menari-nari membuatnya semakin tidak tenang.

Rasanya, ia ingin kembali menemuinya, tapi mengapa ia selalu ditolak?

"Ck! Mengapa selalu wajah gadis itu yang aku lihat?" Arland duduk lalu memegang kedua pipinya, kemudian ia beranjak ke kamar mandi.

Berendam di bathtub untuk merilekskan pikiran nya yang lelah. Sayangnya, tak bisa.

“Haruskah aku ke club seperti kata Kay?” gumam Arland mengingat tawaran temannya beberapa waktu lalu.

Bukan gadis cantik yang ia mau, melainkan alkohol yang benar-benar kuat untuk membuatnya lupa akan segala hal yang terjadi beberapa hari ini.

Segera setelah membersihkan diri, Arland lantas mengambil ponselnya dan mengabarkan Kay.

Tanpa basa-basi, Arland menuju salah satu mobil mewahnya.

Hanya saja, saat dirinya berhenti di lampu merah, tanpa sengaja dia melihat motor warrior warna hijau di samping mobilnya.

Awalnya, Arland tidak terlalu memperhatikan siapa mereka.

Namun saat seorang gadis di boncengan itu menoleh ke arahnya, darah Arland terasa mendidih.

Ia melihat Bella bersenda gurau dengan seorang pria lain!

Rahang Arland mengeras.

Tatapan matanya tertuju sangat tajam pada mereka berdua. Sayangnya, Bella tidak mengetahui itu.

Tepat ketika lampu sudah hijau, Arland bahkan tidak pergi menuju club sesuai rencananya semula, melainkan mengikuti Bella dari belakang.

Perasaan pria itu sangat kacau.

Arland bahkan tidak pernah mengalami hal seperti ini ketika Maudy, menyelingkuhinya.

“Sialan!” makinya entah pada siapa.

Related chapters

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Menculik

    Menahan gejolak emosi, Arland terus mengikuti Bella. Terus begitu, hingga tepat di sebuah gang, motor yang diikutinya tampak berhenti. Hanya saja, Arland mendadak mencengkram setirnya kuat. Lagi-lagi, ia bisa melihat Bella terlihat begitu akrab dengan pria yang tak dikenalnya itu. Apakah ini alasan Bella tak mau menerima permintaan maaf atau tanggung jawabnya? Terlebih, tatapan mata pria itu penuh cinta pada Bella! "Siapa laki-laki itu?" geram Arland. Kepalanya mendadak dipenuhi keinginan memukul atau menghabisi pria yang bahkan namanya tak ia ketahui itu. Tahu bahwa cepat atau lambat itu bisa terjadi jika masih terus di sana, Arland langsung memacu mobilnya lalu pergi menuju club dengan kecepatan tinggi. Ia tak ingin masalah pribadinya merusak reputasi perusahaan keluarga yang dibangun sejak lama. Ada banyak orang yang bergantung padanya. Hanya saja, begitu tiba di club, ia tak bisa menahan diri lagi. Dengan cepat, Arland meneguk minuman yang ada di meja Kay, h

    Last Updated : 2024-09-04
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Gairah (18+)

    Tak lama, keduanya tiba di ruangan megah nan indah milik Arland. Meski demikian, Bella masih belum juga sadar. Pria itu lantas membaringkan tubuh Bella di atas ranjang yang empuk dan lembut, lalu meneguk beberapa gelas alkohol yang kebetulan ada di ruang penyimpanan miliknya. Tubuh pria itu terasa semakin panas, hingga ia memutuskan berendam di bathtub. untuk menetralkan hawa panas di tubuhnya. Sayangnya, usaha Arland sia-sia saat wajah Bella melintas di pikirannya. Ia keluar dengan hanya handuk melilit bagian pinggang ke bawah. Tanpa busana, Arland masuk ke dalam kamar. Iblis menguasai dirinya, hingga Arland langsung membuka pakaian Bella satu per satu. Memandangi wajah gadis yang ternyata mampu membuat hasratnya semakin menggebu–sesuatu yang tak pernah Arland rasakan sebelumnya. Tangan pria itu bergerak tanpa dikomando menyentuh seluruh tubuh Bella. Dengan cepat, Arland sudah berada di atas tubuh gadis itu dan mengecup bibir Bella dengan lembut, hingga menuju

    Last Updated : 2024-09-04
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Ponsel

    Arland panik melihat Bella yang begitu pucat. Segera saja, pria itu mencari keberadaan kunci mobilnya kemudian mengangkat tubuh Bella untuk keluar dari apartemen.Arland pun memacu mobilnya dengan keceapatan tinggi."Bella, aku mohon bertahanlah." Ia semakin panik saat melihat bibir Bella mulai membiru.Untungnya tak lama, keduanya tiba di rumah sakit.Buru-buru Arland menggendong Bella."Dokter… dokter...!" Suara pria itu menggelar, hingga menarik beberapa perawat membawa sofa bed agar Bella segera mendapatkan pertolongan. Arland meletakkan Bella lalu menggenggam tangannya dengan erat. Tanpa ia sadari peluh sudah menetes di pelipisnya. "Maafkan aku Bella." Hanya kata itu yang terdengar dari bibir Arland. Ia begitu menyesali perbuatannya--menghancurkan kehidupan orang yang bahkan tidak ia kenal.Beberapa saat kemudian, Bella pun mendapatkan pertolongan. Namun, Arland tidak bisa masuk ke dalam ruangan itu sebelum dokter menyuruhnya masuk,.Mondar-mandir di depan pintu ruangan, pr

    Last Updated : 2024-09-04
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Sunny

    Hanya saja, kemarahan itu tak bertahan lama.Bella akhirnya tersadar sesuatu. "Bagaimana aku memberitahu Sunny jika aku berada di sini?" Air matanya pun menetes membasahi pipinya. Entah mengapa, ia merasa jadi sensitif.Bahkan, ingatan kebersamaan dirinya dan sahabat di kos, membuatnya pedih. "Aku harus bisa keluar dari sini, aku muak dengan ini semua, mengapa aku yang mengalami nasib buruk ini? Siapa pria itu? Siapa Maudy? Kekejaman orang kaya selalu menindas yang lemah," gumamnya setelah sedikit lega.Namun untuk sekarang, ia perlu beristirahat!Tak lama, Bella pun tertidur lelap setelah lama menangis, hingga ia terbangun kembali kala dokter memeriksa keadaannya.Untung saja, Bella sudah boleh pulang besok pagi. Semua biaya pengobatan telah di lunasi oleh Arland. "Semoga kamu baik-baik saja," ucap sang dokter dalam hati, lalu meninggalkan Bella sendirian.Ya, dia menyadari hubungan pasiennya ini dan pria yang mengantarnya .... tampak rumit.Tak terasa, matahari mulai terbit.

    Last Updated : 2024-09-04
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bertemu!

    Suara ketukan pintu membangun Sunny yang masih tidur. "Siapa?" tanya Sunny dari dalam kamar namun tidak ada jawaban. Ia melangkah lalu membuka pintu dengan pelan, tiba-tiba saja seseorang langsung memeluknya sambil menangis dengan kencang, "Bella, ya ampun Bella kamu kemana saja?" tangisan Sunny pun pecah karena melihat Bella pulang dengan selamat. "Sunny....." Bella hanya menangis menyebutkan nama Sunny, mereka masih berpelukan dan enggan melepaskan, "Kamu kemana saja Bella, kenapa tidak memberitahu ku? Aku bisa menjemput mu jika kamu menghubungiku." Bella tidak menjawab pertanyaan Sunny, ia hanya menangis di dekat Sunny, mereka duduk di atas kasur tempat mereka tidur, tangisan Bella semakin pecah karena ia tidak sanggup menceritakan beban di hatinya. "Tunggu sebentar ya, akan ku ambilkan segelas air hangat untukmu", kata Sunny setelah ia tahu jika tubuh Bella sedikit hangat, Sunny tahu jika Bella sedang sakit. Setelah Sunny mengambilkan air, ia diam-diam menghubungi Ni

    Last Updated : 2024-09-04
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bukan Maudy

    Sementara itu....Sebelum Arland tiba di apartemen, Kay sudah terlebih dahulu menunggunya di sana, ia sangat ingin tahu apa yang terjadi pada Tuan Muda nya itu, terlebih lagi ada orang yang mengganggu perusahaan Mars group. Kay sangat kesulitan menemukan siapa dalang di balik pengiriman surel yang ia terima di email-nya. Saat ia berdiri di depan mobilnya, ia sudah melihat mobil Arland dari kejauhan masuk ke area apartemen elit di kota itu. Arland memarkirkan mobilnya lalu naik ke atas di ikuti oleh Kay yang selalu setia menemaninya. "Hal penting apa yang ingin kau sampaikan sampai kau harus menungguku? Aku yakin ini masalah yang cukup besar," ucap Arland saat mereka di lift. "Akan ku ceritakan setelah kita tiba di apartemen, aku juga sudah tidak sabar untuk mengetahui siapa dalang di balik pengiriman surel itu," Kay begitu serius saat bicara dengan Arland. "Mari kita bermain," ucap Arland sambil menaikkan bibirnya sebelah kanan, mereka sudah tiba di dalam apartemen elit itu. S

    Last Updated : 2024-09-06
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Hilang.

    "Beraninya kau mengkhianati Maudy pria biadab, setelah kau merebutnya dengan segala kelicikan sekarang kau mencampakkannya," Arland mengepalkan tangannya, seketika rahangnya mengeras seakan ingin menerkam mangsa. Ketika lampu sudah berwarna hijau, ia berencana untuk mengikuti Andrew, namun ia langsung teringat pada Bella, gadis yang berhasil membuatnya melupakan Maudy, cinta pertamanya. "Untuk apa aku mengikutinya, aku sudah tidak perduli dengannya," gumam Arland, namun jauh di lubuk hatinya ia masih peduli pada Maudy, bukan karena rasa cinta namun karena mereka sudah saling mengenal sejak mereka masih anak-anak. Namun saat ini, dia tidak bisa melepaskan Bella, bagaimana pun juga Bella segalanya yang utama baginya. Setelah tiba di depan kosan Bella, ia memarkirkan mobilnya agak jauh supaya Bella tidak menyadari kedatangannya. Ia berjalan perlahan menuju pintu kamar kos, ia melihat sekeliling sangat sepi dan pintu-pintu kosan itu tertutup. "Apa jangan-jangan Bella pergi? tida

    Last Updated : 2024-09-06
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Berhasil Pergi!

    Bella dan Sunny diam-diam pindah kos ke tempat yang jauh dari kosan sebelumnya, mereka dibantu oleh Nilesh. Mereka pindah karena permintaan dari Bella Shara. Tidak ada diantara mereka yang tahu mengapa Bella mendesak untuk segera pindah. "Aku tidak tahu apa alasan Bella untuk pindah dari kosan lama, jangan-jangan telah terjadi sesuatu padanya," ucap Nilesh saat ia bersama dengan Sunny. "Mungkin saja telah terjadi sesuatu padanya, tapi dia tidak menceritakan itu pada kita, karena aku yakin Bella tidak mungkin memaksa untuk pindah jika tidak terjadi sesuatu, tapi kenapa Bella tidak menceritakan apapun pada kita? Bella semakin lama semakin berubah, coba tanyakan padanya Nilesh apa yang sebenarnya telah terjadi, mungkin saja beban yang ia rasakan sangat sulit untuk di ceritakan, aku sangat khawatir," kata Sunny. Ia tidak ingin melihat Bella seperti orang yang ketakutan. Sementara di sisi lain, Bella mulai merasa aman karena ia tahu pria yang merenggut mahkotanya dengan paksa itu tidak

    Last Updated : 2024-09-06

Latest chapter

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Akhir cerita, (Selesai)

    Ia melihat sosok pria yang berdiri di depannya, ia melihat dengan matanya tanpa berkedip, ia segera menangis lalu memeluk Arland dengan penuh haru, sedangkan Kay segera masuk ke dalam. Saat Bella tidak kunjung masuk ke dalam rumah, Novia segera melihat keluar, ia kaget, ia segera memeluk papanya, air mata di pipinya jatuh saat ia berada di pelukan papanya. "Papa kemana saja? kenapa tidak pernah pulang?" tanya Novia. "Maafkan papa ya nak, papa sangat sibuk, tapi papa tidak pernah melupakan Novia dan juga mama, doa kalian lah yang membuat papa pulang ke rumah dengan selamat." Novia sangat terharu mendengarnya, ia pun segera membawa papanya masuk, Bella segera membuatkan makanan untuk Arland, Arland segera mandi saat ia tiba di rumah, ia menikmati setiap sentuhan air yang membasahi tubuhnya. Kay memberi kejutan pada Sunny, ia berdiri di depan pintu kamar saat Sunny menggendong Kayra Maharani, Sunny segera berlari memeluk Kay, ia juga menangis terharu saat memeluk Kay, ia merasa

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Penyelesaian Tak Terduga

    Kay menikahi Sunny secara mendadak, sedangkan Maudy depresi karena tidak bisa mendapatkan apapun yang ia rencanakan selama ia tinggal di rumah Alexander. Arland dan Kay secara brutal terus mengejar keberadaan Anthony dan Nilesh, meskipun sangat lama ia baru menemukan tempat persembunyian Anthony, mereka mencari hingga ke pelosok kampung, banyak rintangan yang dilalui untuk menemukan persembunyian Anthony yang saat ini menjadi buronan karena banyak permasalahan yang mereka hadapi. Bella berbulan-bulan menunggu kepulangan suaminya, ia khawatir dengan keselamatan suaminya, ia merasa seperti seorang istri militer yang menunggu suaminya antara hidup dan mati. Bella menunggu dengan sabar, meskipun kadang Novia masih selalu bertanya di mana keberadaan papanya. Yang lebih sedihnya lagi, saat hari pernikahan Sunny harus rela melepaskan kepergian suaminya untuk mencari keberadaan Anthony, dengan hati yang penuh rasa khawatir dan air mata yang terus mengalir ia terus berdoa dan berharap

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Sengaja jatuh supaya Kay bersamanya

    "Wanita ular itu pernah menjadi kekasih mu," ucap Bella dalam hatinya, tapi ia juga mengikuti Arland ke halaman belakang, meskipun wajahnya cemberut dan terus ngedumel di dalam hatinya. Arland menyuruhnya menutup mata, setelah 2 menit Bella membuka matanya karena di suruh oleh Arland, Arland berlutut di hadapannya lalu memberikan cincin yang indah di jarinya. "Cincin?" ucap Bella kaget sambil tersenyum. Arland segera memeluknya lalu mengelus rambutnya, ia tahu Bella sangat lelah beberapa hari terakhir. "Jangan salah paham padaku, aku selalu memikirkan kebaikanmu dan juga kebahagiaan mu, aku selalu memikirkan mu." Bella tersenyum lalu memeluk suaminya, ia pun bahagia kegirangan, akhirnya setelah beberapa hari ia akhirnya di perhatikan lagi oleh suaminya. Bella dan Arland bermesraan di halaman belakang, dan pemandangan itu dilihat oleh Maudy, ia rupanya sangat terluka melihat itu, seperti di tusuk duri di jantungnya. "Kurang ajar, beraninya kau bermesraan di depanku Bella, lihat s

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Wanita ular

    "Untuk apa kau menangis? pergi dari sini!" ucap Arland. "Kenapa kau mengusir ku Arland? Bella dan Sunny juga mengusirku, kenapa tidak ada belas kasih mu padaku?" "Aku tahu apa yang terjadi di sini saat aku tidak ada di rumah, kau mengusir Sunny karena kau sama sekali tidak suka padanya, kehadiran Sunny jadi ancaman bagimu, apakah aku benar?" tanya Arland. Maudy terdiam, semua orang menatapnya sehingga ia sangat membenci Bella. "Aku tidak mengatakan apapun padanya, justru ketika aku baru turun dari kamar mereka berdua berusaha membuatku jatuh, mereka gagal lalu mereka mengusirku, harusnya kau paham apa yang terjadi di sini Arland, aku tidak pernah berubah padamu!" "Apa aku perlu menunjukkan video saat kau mengusir Sunny? kau sangat kasar padanya, jika Kay tahu kau mengusir Sunny maka habislah kau!" ucap Arland. Maudy sama sekali tidak berkutik, ia terdiam, tidak tahu harus mengatakan apa supaya Arland berpihak padanya. "Aku minta maaf Arland, aku tidak bermaksud membuat mu

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Maudy di usir dari rumah Alexander

    Zian hanya bisa menggeleng saat sudah tahu yang terjadi pada Arland, Arland memang melakukan kesalahan tapi itu sama sekali tidak di sengaja ataupun dia sadari, ia melakukan itu saat mabuk. "Lalu apa hubunganya dengan Anthony? kenapa ia selalu mengganggu anak dan istrimu?" tanya Zian sekali lagi. "Dia sebenarnya salah paham, aku tidak tahu apa yang dikatakan ayahnya padanya sehingga ia sangat membenci keluargaku, tapi yang pasti papa tidak pernah melakukannya kesalahan pada keluarganya," ucap Arland. Zian mengerti, sebenarnya ini hanya masalah pribadi yang belum selesai. Zian pun tahu cara memecahkan masalah ini, tapi pastinya dari salah satu pihak pasti ada yang tidak setuju. "Sebenarnya memecahkan masalah ini sangat mudah, tapi tergantung kedua belah pihak, jika salah satunya tidak setuju maka masalah ini akan tetap berlanjut hingga anak cucu kalian." Arland diam, ia sebenarnya tidak ingin memiliki masalah dengan siapapun, karena saat ini ia hanya memikirkan keluarganya saja.

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Nilesh minta tolong di bebaskan

    Kay dan Arland bicara berdua di luar rumah, ia sebenarnya tahu Maudy drop karena takut ketahuan ikut melakukan kesalahan. "Apa kau yakin dia benar-benar sakit?" tanya Arland. "Iya, dia sakit karena memikirkan papanya, jelas dia takut di penjara!" "Lihat saja nanti apa yang akan dikatakan oleh dokter, aku sebenarnya tidak penasaran kenapa dia tiba-tiba sakit!" ucap Arland sekali lagi. Dokter mulai memeriksa Maudy, Murni dan Bella masih ada di dalam kamar itu, dokter itu dengan cepat memberikan infus di tangannya lalu menyuruh Maudy minum obat. Setelah selesai menanganinya, dokter itu bicara dengan Murni dan Bella. "Jangan biarkan dia memikirkan hal yang tidak baik, itu bisa membuat calon bayinya dalam bahaya, Maudy tipe orang yang sangat mudah drop apalagi saat ini dia sedang hamil." "Apakah ada sesuatu yang membuatnya tiba-tiba sakit?" tanya Murni karena ia sangat penasaran. "Tidak, dia hanya tidak boleh memikirkan sesuatu yang berlebihan!" Dokter itu memberikan rese

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Maudy tiba-tiba drop

    Tiba-tiba Maudy merasa deg-degan, ia tahu arah pembicaraan Kay, lalu ia menghela nafas, ia tidak mau buru-buru berfikir negatif. Sunny duduk di samping Bella, ia menunggu kejutan apa yang akan di katakan Kay pada mereka semua. "Jangan terlalu lama membuat orang menunggu, katakan saja apa kejutannya!" ucap Murni, lalu Kay tersenyum, ia mengambil ponselnya lalu menelepon seseorang. "Halo, semuanya berjalan lancar?" tanya Kay, Arland hanya diam mendengar pembicaraan Kay. Ia mematikan ponselnya lalu menatap Arland, ia diam cukup lama. "Mereka sudah di tangkap, kali ini mereka tidak bisa membayar siapapun untuk di bebaskan, ada seseorang yang mendukung mereka melakukan itu, yang pastinya kita tak akan percaya jika dia ikut campur dalam segala hal." Maudy semakin penasaran, tapi ia tidak mau bertanya sama sekali, ia tidak mau membuat orang di rumah itu curiga. "Siapa yang kau maksud? mommy penasaran siapa saja orang yang ingin mengganggu keluarga kita" ucap Murni. "Banyak mom, salah

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kejutannya terlalu lama

    Arland masuk ke dalam ruangan setelah selesai menelepon Bella, ia melihat Kay duduk di tempat tidur, wajahnya masih terlihat sedikit pucat. "Sebenarnya kejutan apa yang ingin kau tunjukkan pada semua orang?" tanya Arland padanya. "Jangan tanya padaku, lihat saja nanti!" jawab Kay. Arland pun membantu Kay keluar dari ruangan itu setelah Tuan Alexander menelpon bahwa ia sudah berada di parkiran. Dengan pelan Kay berjalan karena kepalanya masih belum sembuh total, tapi ia berusaha untuk terlihat kuat. "Aku akan mengambil kursi roda kalau kau tidak kuat berjalan, aku takut kau pingsan lalu kembali ke ruangan itu lagi!" ucap Arland sambil terus memegangi pundak Kay. "Aku baik-baik saja, kau tidak perlu memejamkan ku seperti itu," jawabnya sambil bercanda. Mereka pun tiba di parkiran, Kay dengan pelan-pelan masuk ke dalam mobil, ia duduk di samping Tuan Alexander sedangkan Arland duduk di belakang. "Bagaimana keadaan mu Kay?" tanya Tuan Alexander sebelum ia memacu mobilnya, tapi tiba

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay menyiapkan kejutan

    "Oh, jadi kau sudah menampakan topeng aslimu padaku, ternyata selama ini kau tinggal di sini hanya untuk mencari tahu semua informasi tentang keluarga Alexander, tapi sayangnya kau tidak mendapatkan apapun, semua yang kau harapkan sia-sia, ku tidak akan memberimu sebesar pun, dan rencanamu untuk menghancurkan keluargaku tidak akan pernah terjadi, karena kau tahu saat ini Kay dan Arland juga sudah tahu apa yang kau rencanakan bersama dengan Anthony, tunggu saja giliran mau mendapatkan balasan dari mereka berdua!" ucap Bella padanya, Maudy terdiam mendengar apa yang di katakan Bella padanya, ia bahkan gemetar saat tahu Kay dan Arland sudah mengetahui apa yang ia rencanakan. "Apa yang kau katakan? bukanlah selama ini kau yang ingin menghancurkan kehidupan Alexander? kau mengambil semua yang mereka miliki, lalu kau menuduhku supaya mereka tidak curiga padamu, luar biasa, kau memang sangat pandai bersandiwara," Maudy menuduh Bella bersandiwara, ia juga mengatakan bahwa Bella lah yang ingin

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status