Share

Bab 131

Sesekali aku menatap Mama Rini yang matanya masih menyimpan kesedihan, dan aku paham itu. Meskipun, Mas Kelvin adalah keponakannya, tetap saja berbeda dengan anak kandung. Aku menghela napas, begitu rumit hidupku.

Mutiara mendekatiku dan menyematkan cincin yang dia pegang, karena aku tidak kunjung memberikan jawaban. Bagaimana aku bisa memberikan jawaban, saat seseorang ada yang terluka, melihat kebahagian ini.

"Mama lama!" keluh Mutiara.

Anakku memperhatikan jariku yang dihiasi oleh dua cincin dari dua lelaki yang berbeda, kemudian Mutiara menatap mama Rini dan kembali ke jariku.

"Oma, enggak apa-apa, kan?" tanya Mutiara pada Mama Rini.

Mama Rini meitikkan air mata, aku tahu, dia masih tidak ikhlas. Ada seseorang yang menggeser anaknya dalam waktu yang singkat.

Mutiara memeluk Mama Rini, hingga mereka berdua jatuh di sofa, tentu saja aku langsung memarahi Mutiara.

"Nak, kasihan Oma! Kan, oma belum sembuh!" keluhku.

"Biar saja, ini, kan cucu oma!" Mama Rini membela Mutiara.

"I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status