Share

Pembalasan yang Lebih Kejam

last update Last Updated: 2022-08-10 11:03:32

Pagi buta, Tama menuruni tangga menuju kamar Namira. Ia menggenggam ponsel sembari membaca setiap komentar yang mampir di postingan Namira.

“Na, bangun!”

Tama menggedor pintu. Tak mendapat jawaban, ia mendorong handel hingga pintu terbuka.

“Na!”

“Apa, Mas?” jawab Namira di belakang Tama.

“Dari mana kamu?”

“Ngepel, kan tugasku-“

“Mana ponselmu?” tanya Tama bernada marah.

“Kenapa memangnya?” jawab Namira santai.

“Kenapa-kenapa! Cepet halus postingan status Facebookmu sebelum Lolita membacanya.”

Tama masuk ke kamar. Mencari ponsel Namira.

“Bukan hanya dia yang bisa pamer. Aku pun bisa pamer suami, pamer barang-barang mewah dan pamer liburan.”

“Na! Keterlaluan kamu. Sekarang semua orang sudah tau hubungan kita. Kamu tau gak apa akibatnya?” Tama menghardik. Ia berteriak di hadapan Namira.

Tanpa sepengetahuannya, Namira mengunggah foto bersama Tama. Foto saat berlibur, barang-barang branded pemberian Tama dan foto pernikahan mereka.

“Kamu tak hanya menghancurkan kepercayaanku, tapi juga sud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
cuman gini pembalasan istri sah dlm cerita kau njing!! lebih pintar pelakor kau bikin walaupun dari kampung dan masih muda. otak sampah mu g berfungsi ya ketika menulis slur cerita kayak gini.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Saling Menyerang

    “Teman-teman, pesananku apa sudah datang?” Lolita berucap mendekati teman-temannya.“Nih,” jawab salah seorang yang mendekat membawakan plastik hitam.“Apa itu?” Namira mulai khawatir saat Lolita mendekat.‘Jangan-jangan ular!’ pikirnya.“Ini sebenarnya hadiah untukmu. Gak seberapa, sih. Sebagai pelajaran aja. Lagipula baumu lebih busuk dari bau benda ini.”“Apa maksud Mbak Lita.”Lolita mengeluarkan isian dalam plastik dan langsung melemparkannya ke arah Namira.Namira menjerit ketika sebutir telur mendarat tepat di kepalanya. Bau busuk menguar. Namira menutup hidung.“Hadiah karena kamu sudah merebut Tama dariku.”Belum sempat berbalik dan melawan, Lolita sudah melempar telur busuk yang kedua. Kalo ini tepat mengenai punggung Namira.“Itu untuk uang suamiku yang melayang tak berguna karena kamu pakai untuk mempercantik diri.”“Hentikan!” Namira berteriak. Ia mengeluarkan hardikan sesekali memuntahkan isi perut, tetapi tidak berhasil.“Ini untuk tas, sepatu, perhiasan dan barang-bara

    Last Updated : 2022-08-11
  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Kepergian Namira

    “Na!”Tama meraih tangan Namira agar mendengarkan penjelasannya. Minimal, ia ingin meminta maaf atas perbuatan Lolita yang sudah sangat keterlaluan.“Kamu mau ke mana kalau pergi dari sini? Aku minta maaf atas perlakuan Lolita baru saja.”“Untuk apa minta maaf? Aku malah beruntung diberi lucutan semangat dengan penghinaan dia di hadapan teman-temannya. Aku semakin bersemangat jika harus pergi dari kehidupan kalian dan harus segera bangkit untuk membalas perlakukannya.”Namira menyentak tangan Tama. Marah, ia marah sekali. Apalagi setiap mengingat bagaimana Lolita begitu keji memperlakukannya.“Tunggu dulu. Jangan pergi saat sedang emosi.” Tama berusaha mencegah. “Gak perlu sok perduli. Oya, aku lupa.”Namira menurunkan tas punggungnya. Membuka dan mengeluarkan dompet dari sana.“Ini aku kembalikan. Kartu kredit dan rekening darimu. Di dalam sana, barang-barang pemberianmu masih utuh. Tak ada satupun yang kubawa pergi.”“Na, kamu gak akan bisa hidup susah.”“Siapa bilang hidup susah.

    Last Updated : 2022-08-11
  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Hambar

    Setelah meminta baby sitter menjaga Tiara, Lolita buru-buru mengganti pakaiannya. Ia berniat menemui Mita di butiknya.Satu pesan balasan masuk ke ponselnya. Mita membalas pesan yang baru saja Lolita kirim.[Ke kafe aja. Aku di sini.]Lolita segera mencari uang dalam laci. Sebab, ia lupa menarik uang tunai sebagai persiapan. Terlebih Tama sudah menyita semua ATM dan kartu kreditnya.Empat lembar ratusan ribu berhasil diketemukan. Ia tersenyum senang, lalu gegas meninggal rumah.Dalam perjalanan, Lolita sempat membaca-baca pesan yang belum sempat ia buka. Satu pesan berhasil menyita perhatiannya. Sebuah pesan dari mama mertua.Baru saja hendak membalas, tiba-tiba ponselnya berdering.Papa calling ....Sebenarnya, Lolita enggan menjawab panggilan Tama. Tetapi Tama akan marah jika ia sengaja mengabaikan panggilannya. Terlebih ia pergi dengan keadaan marah.“Halo, assalamualaikum, Pa.”“Waalaikumsalam. Mama mau ke mana?” tanya Tama. Seketika Lolita mengeryit. Ia lupa jika Tama selalu mema

    Last Updated : 2022-08-15
  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Diri Seorang Dika

    “Buru-buru?” tanya Deka.“Eh, iya. Sudah ditunggu soalnya.”“Aku antarkan, boleh?” Deka menawarkan diri. Lolita hanya tersenyum, tak enak hati menolak tawaran Deka.“Oh, bawa mobil, ya?” Deka menggaruk-garuk kepala.“Iya,” jawab Lolita segan.“Iya ya, kamu seorang Nyonya sekarang. Jadi ... ya-ya sudah. Silahkan!” Deka memberi jalan agar Lolita bisa pergi.“Lit,” panggil Deka. “Kapan-kapan kita ngobrol, ya?” lanjutnya.Lolita yang tadinya sedang menarik pintu mobil menjadi urung.“Em ... iya kapan-kapan. Bilang aja kalau mau berkunjung ke sini.”“Oke. Oh, iya, aku izin minta nomor ponselmu ke Mita, ya?”Lolita tampak berpikir sejenak. Lalu, mengangguk sambil tersenyum sebagai jawaban.Ia bergegas memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan kafe Mita dan seorang laki-laki yang berasal dari masa lalunya.Deka sebenarnya bukan orang lain bagi Lolita. Ia adalah mantan kekasih Lolita sebelum Lolita memutuskan menikah dengan Tama.Hubungan keduanya berjalan cukup lama, tiga tahun lamanya. Deka

    Last Updated : 2022-08-15
  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Menutup Diri

    **“Ma, papa sudah pesan dua tiket untuk ke Lombok. Kita bisapergi sekalian liburan.”Tama meletakkan ponsel ke pangkuan Lolita. Wanita itumeraih dan mengamati tampilan di layar. Sebuah aplikasi online jasapenerbangan.“Berapa hari?” tanya Lolita.“Dua hari. Papa ada lima kali pertemuan di sana. Nantidisela-sela waktu itu, kita bisa pergi jalan-jalan. Buruan siap-siap.”Tama duduk menjajari Lolita. Tangannya meraih jemari lentik itu.“Papa akan menebus kesalahan. Izinkan papa melakukan apapunyang membuat mama senang, ya?”Lolita tak tampak menjawab. Ia malah bergeser dan merebahkantubuhnya di ranjang.“Ma.”“Iya. Masih besok kan?” Lolita menyahut“Sekarang, Ma.”“Hah!” Lolita berjingkrak kaget.**Penerbangan sore dipilih Tama. Ia mengajak Lolita menginapdi hotel kenamaan di sana. Tiara tak diperbolehkan ikut, karena harus sekolah.“Mama mau makan apa? Keluar apa dibawakan kesini?” tanyaTama sesaat setelah mereka sampai di hotel.“Dibawa ke sini aja. Mama capek,” jawab Lolita.“Oke.”

    Last Updated : 2022-08-15
  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Jenuh

    Berhari-hari Lolita tidak keluar rumah. Ia lebih banyak berdiam diri di kamar. Bersama Tiara jika gadis kecil itu sedang di rumah. Tiara juga sama seperti Tama, ia punya jadwal tersendiri di luar jam sekolah.Dalam diamnya ia berpikir keras, tentang pernikahan yang dijalani bersama Tama. Belum pun genap lima tahun menjadi istri dan nyonya Aditama, tetapi langkahnya semakin berat saja.Berhari-hari merenung, berharap menemukan jawaban atas apa yang sebenarnya ia kehendaki. Hingga sering kali tanpa sadar mengabaikan kehadiran Tama, sepertimalam itu.“Mama gak merespons saat papa ajak bicara. Ada masalah, Ma?” Tama mengancingkan piyama usai membersihkan diri.Lolita menggeleng. Ia duduk di depan meja rias, kemudian menolehke arah Tama yang baru saja duduk di ranjang. Entah kenapa, rasa yang dulu menggunung kini berkurang jauh sekali. Rindu yang dulu selalu menggebu-gebu, sirna karena sebuah penghianatan.“Mama mau menyampaikan pendapat," ucap Lolita.Tama langsung memandang istrinya deng

    Last Updated : 2022-08-25
  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Bertemu Mantan Lagi

    Siang ini, Tama mengajak Lolita ke pusat perbelanjaan. Hari Minggu, ia merasa bosan hanya berkutat di dalam rumah saja. Awalnya Lolita menolak, tetapi Tiara yang mendengar pembicaraan orang tuanya menjadi antusias dan bersemangat ingin pergi. Tama dan Lolita pun akhirnya memenuhi keinginanTiara. Ingin menyenangkan putri satu-satunya mereka.Lolita memilih sebuah mall untuk melepas penat. Pun karena atas permintaan Tiara. Akhirnya tempat itu menjadi kesepakatan bersama.Tama menggenggam tangan Lolita saat memasuki mall. Tiara tampak berceloteh dengan riangnya. Bocah berkuncir dua itu membayangkan akan segera menemui aneka permainan yang pernah ia kunjungi sebelumnya.Mereka langsung menuju lantai tiga, tempat di mana hanya ada arena permainan di sana.“Mama ajak Tiara, gih. Papa tunggu di sini aja.”Tama menunjuk sebuah bangku yang digunakan sebagian pengunjung untuk menunggu anak-anak bermain. Tama mengamati keduanya dari kejauhan sambil berencana memainkan ponsel.“Oke. Papa mau mama

    Last Updated : 2022-08-25
  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Teman Lama

    Menjalani rutinitas baru bagi Tama bukanlah sesuatu yang membosankan. Ketika disambut baik oleh Lolita, ia merasa sangat diperhatikan.Lebih-lebih karena dirinya dalam masa merebut hati Lolita kembali. Pastinya, apapun akan ia lakukan untuk mendapatkan kepercayaan.Namun, lain halnya jika ketidakharmonisan mereka tercium oleh orang lain yang tak menghendaki rumah tangganya membaik, Tama pun harus mengambil tindakan tegas.Dengan matanya sendiri, ia memergoki Deka berusaha mendekati Lolita. Ia bukan tak mau menegur di depan umum atau menghajarnya sekalian,tetapi itu bukan cara yang elegan baginya. Ia punya jabatan dan nama baikyang harus dijaga. Hal itu yang membuat Tama hanya membiarkan Deka berlalu begitu sajausai menemui Lolita.Tama berpura-pura tidak mengetahui dan anehnya, Lolita pun tidak mengatakan apa-apa. Ia memutuskan mengintai Deka, pria seusianya yang masih sendiri oleh sebab penyesalan yang menghukumnya.Deka bukan orang asing di hadapan Tama. Deka salah satu orang andalan

    Last Updated : 2022-10-09

Latest chapter

  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Selamanya ....

    *Lewat tengah malam, perutku terasa perih. Mungkin karena sejaksore tidak terisi nasi. Aku terjaga, Kemudian bangkit. Lolita tak ada di sisiku.Dia sedang di kamar mandi, karena terdengar bunyi gemericik air.Aku memutuskan menurunkan kaki sambil memandang ke meja. BiasanyaLolita meletakkan makanan di sana. Ternyata benar. Ada dua piring teronggok di meja.Aku menyambar piyama yang sudah dipersiapkan Lolita, lalu mengenakannya.Pakaianku masih berserakan di atas ranjang. Aku tak memperdulikannya karena rasalapar sudah mendera.Sepiring nasi terasa masih hangat. Sepertinya Lolita barusaja meletakkan di sini. Sepiring lagi berisi lauk pauk. Aku langsung melahap makananini hingga habis.Lolita tersenyum ketika mendapati dua piring telah kosong.“Kelaparan rupanya,” sindirnya.“Mama membuat tenagaku habis,” balasku.“Kok mama, Papa yang minta tambah.”“Itu karena Mama memancing terus.”“Idih!”Walaupun tak ingin diprotes, tetapi dia malah mendekatiku lagi.Malahan kali ini, pakaiannya senga

  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Pelajaran Berharga

    Tama duduk di balik kemudinya. Sementara Lolita dan Namiraduduk di jok belakang. Akhirnya, ia berhasil meyakinkan Teguh untuk membawapulang Namira.Sesekali terdengar suara perbincangan kedua wanita itu. Tamasendiri tak ingin terlibat dalam percakapan keduanya. Ia memilih fokusmengendarakan mobil.Sesampainya di rumah, Lolita sudah menyediakan kamar untuk Namira.Kamar yang terletak di sebelah kamar Tiara, di mana pernah ditempati Namira waktu dulu.“Ini kamarmu,” ucap Lolita sambil membuka pintunya.“Di bawah aja, Mbak. Kamar yang dulu ‘kan kosong.”Lolita sedikit tertunduk. Ada sayatan yang melukai hatinya mendengarucapan Namira. Ia teringat kamar pembantu yang dipaksa untuk didiami Namira saatwanita itu kepergok menjadi istri muda suaminya.“Itu kamar pembantu. Maaf, Na, untuk kejadian waktu itu.”“Bukan salah Mbak Lita.”“Tetap saja aku sudah keterlaluan waktu itu.”“Semuanya salahku, Mbak. Aku yang rakusakan harta mas Tama, iri hati melihat kebahagian Mbak Lita. Aku memaksa mas Ta

  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Kehilangan

    Seorang pria sedang menunduk di depan sebuah pusara.Tangisnya tak berhenti meski rintik-rintik gerimis mulai berjatuhan.Ceceran lumpur bekas galian makam mengotori bawah celananya.Tak ada niat ingin beranjak pergi, bahkan ketika langit sore mulai gelap.“Pak, sebentar lagi hujannya deras dan sudah mau malam.Sebaiknya kita pulang saja,” ucap salah seorang dari anak buahnya.Pria itu tak juga mengangkat kepalanya. Ia terus tertunduk. Sedih.Seorang anak buahnya membentang payung. Hujan yang mulaideras membuatnya segera mendekati pria itu lagi yang keukeh tak mau pulang, lalumelindunginya dengan tulus.“Pak Teguh, hari sudah gelap,” ucap seorang pembawa payungtadi mengingatkan. Barulah Teguh mengangkat wajah. Ia mengusap nisan kayu yangbasah oleh hujan.“Maafkan papa, Nak. Beristirahatlah dengan tenang,” ucapnyasendu. Teguh berdiri menatap nisan itu sebelum benar-benar pergi.Senja yang tak lagi kemerahan, senja yang sudah bergantimalam membawa Teguh meninggalkan area pemakaman putri ke

  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Oh, Namira

    Tama menghubungi semua teman-teman Lolita. Terutama Mita, satu-satunya teman yang ia datangi secara langsung. Tapi, Mita tidak mengetahui keberadaan sahabatnya.Tama mengkhawatirkan keadaan Lolita karena sudah dua jam tidak dapat dihubungi.Ia panik, takut jika terjadi sesuatu pada diri istrinya. Apalagi Lolita sedang hamil tua.“Ya Allah, di mana kamu, Ma?”Berulang kali menyentuh nama Lolita pada layar pipih ponselnya. Tapi, tak juga mendapat jawaban, nomor ponsel Lolita tidak bisa dihubungi.Sementara itu, seseorang yang sedang dikhawatirkan sedang menikmati makanannya. Lolita sudah menghabiskan setengah dari isi nasi kotak sambil mengaktifkan ponselnya.Setelah mengurus Namira dan membayar biaya administrasi, ia berpamitan untuk mencari makanan, karena rasa lapar mendera.Ponselnya langsung berdering begitu mendapat sinyal.“Halo, Ma. Mama di mana saja? Dua jam papa seperti orang stres nyariin Mama.” Tama terdengar sangat panik.“Aku di rumah sakit, Pa. HP baru aktif lagi.”“Mama

  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Hanya Membantu

    “Bu, kayaknya tempat yang ibu tuju jauh dari hunian.Maksudnya, rumah di sana masih jarang-jarang. Saya pernah ke sana satu kali,”ucap sopir taksi itu memberitahu. Sejenak, Lolita takmenyahut. Lalu berisaham meyakinkan hatinya. “Gak apa-apa, Pak.Saudara saya sedang butuh pertolongan di sana,” ucapnya yakin.“Oke kalau begitu.”Mereka bercakap-cakap tentang keadaan tempat yang akanmereka datangi. Meski di sana rumahnya jarang-jarang, tapi ada juga yangmelewati jalanan itu. Rata-rata para petani, terlihat dari bawaan mereka.“Itu sepertinya rumah yang ibu maksud,” ucap sopir sambilmenunjuk rumah bercat coklat.Terlihat lebih mewah dari rumah-rumah yang lainnya, berdiri diatas dataran tinggi.“Berhenti di sini, Bu?”Lolita mengamati sekitar rumah sebelum meyakinkan bibirnya untukmenjawab si sopir.“Iya, Pak,” jawabnya.Si sopir menghentikan laju kendaraan tepat di depan pintu pagar.“Pak, jika saya tidak keluar selama setengah jam, tolong hubungi suami saya. Ininomornya.” Lolita menyodo

  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Demi Nyawa Namira

    Lolita sendiri menjadi tercengang, heran sekaligus takpercaya. Namira pandai memainkan sandiwara. Ia tak mempercayainya. Namun,melihat sorot mata ketakutan wanita itu dan raut wajah saat melihat sosok Teguhkeluar dari toilet, membuat Lolita bertanya-tanya. Ada sesuatu yang tidakseharusnya terjadi pada diri Namira.“Sayang.” Panggilan Tama mengalihankan lamunannya. Lolita menggenggamrobekan kertas yang diberikan Namira tadi, kemudian menyambut kedatangan Tamayang membawa piring.“Kenapa?” tanya Tama melihat gelagat aneh istrinya.“Gak ada. Lama nungguin Papa,” jawabnya no berbohong.“Oh, toiletnya antriannya panjang, Sayang.” Tama meletakkansepiring makanan di hadapan Lolita.“Papa gak makan?”“Gak usah. Mama saja.”Tama mengedarkan pandangan ke samping kanan dan kiri. Tampakseberapa orang yang bisa kenal. Ia melambaikan tangan dan tersenyum.“Ma, papa ngobrol dulu sama temen, ya? Tuh, di situ,” pintaTama sambil menunjuk seorang pria berperawakan tinggi, putih, dan bermatasipit. Keturu

  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Sebuah Pengakuan

    Dalam perjalanan, Lolita berceloteh tentang Namira. Tama enggan mendengarkan. Tapi tetapi pura-pura demi menyenangkan istrinya yangakhir-akhir ini lebih sensitif.“Kayaknya dia lagi sakit deh, Pa. Masa jalannya pakai kursiroda.” Lolita berucap dengan santai.“Kasihan ya, Pa,” tambahan lagi karena Tama tak menanggapi.“Ck, jangan terlalu mengurusi urusan orang lain, Ma. Kita sudah lama tidak membahasnya lagi kan?” Tama mengingatkan.“Cuma penasaran, Pa.”“Buka saja media sosialnya kalau penasaran. Beres kan?”“Bener-bener. Tumben Papa nyuruh begitu?”“Daripada ribut tanyaini itu sama papa dan papa gak tau jawabannya? Apa perlu papa yang talkingakunnya?”“Eh, eh, jangan dong!”Tama tertawa melihat respons Lolita yang cemberut sambil mengutak-atikponselnya.“Mama ngapain?”“Lihat facebook sama ig dia.”Mendadak Tama menyambar ponselnya, lalu mengantongi.“Pa.”“Kita makan dulu. Papa gak suka membicarakan nama diaapalagi saat kita makan. Ayo turun.”Mereka sudah sampai di depan sebuah kaf

  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Melewati Masa Sulit

    Pandangannya mengitari area parkiran. Mencari posisimobilnya yang berdiam di sudut halaman. Tiba-tiba pandangan menangkap sosok Namira. “Kenapa sih, duniaterasa sempit. Di mana-mana ketemu dia melulu,” gerutunya. “Astagfirullah!” iaberucap kembali ketika melihat wanita itu terhuyung dengan di bantu seoranglaki-laki yang pernah datang bersama Teguh. Namira tampakkesakitan sambil memegangi bagian bawah perutnya. “Dia sakit? Ataujangan-jangan ....”Lolita mundur beberapa langkah hingga tubuhnya terhadangtiang di sebuah lorong.“Sakit, Pi ...,” keluh Namira sambil di dorong menggunakankursi roda. Teguh terlihat mengiringi Namira. Hingga rombongan itu menghilangdi ujung lorong, Lolita tetap tertegun di tempatnya.Rasa penasaran memenuhi isi kepala. Lolita berpikir sejenaksebelum akhirnya mengikuti Namira dari jarak jauh.Namira langsung mendapat penanganan. Lolita menemukan Teguhsedang menelepon seseorang di luar ruangan. Suaranya tak jelas. Lolita mendekatuntuk mendapat informasi. Saya

  • Gara-gara Status Facebook Istri Pertamaku   Anugerah Terindah

    Keesokan harinya, kondisi Lolita masih juga belum berubah. Bahkan kondisi tubuhnya semakin lemah. Ia menolak ketika Tama memanggilkan dokter untuknya. Lolita sendiri merasa hanya butuh istirahat.Hingga siang hari, keadaannya tidak kunjung membaik. Iseng-iseng ia menyuruh Ipah membeli alat tes kehamilan. Sebenarnya tidak mempercayai jika ia sedang mengidam.“Tak ada salahnya dicoba,” gumamnya sambil membuka alat itu. Ia mencelupkan ke dalam air seni yang sudah ditampungnya. Dadanya berdebar menunggu setiap detik hingga terpampang jelas dua garis merah.“Alhamdulillah!” serunya dari dalam kamar mandi.Lolita buru-buru keluar untuk berbagi kebahagiaan dengan Ipah. ARTnya terlihat sangat senang, sama seperti Lolita.“Ibu saya buatkan sup biar segar badannya. Dari tadi pagi belum makan lo,” ucap Ipah menawarkan.“Boleh. Jangan terlalu asin ya? Di banyakin kentangnya, saya lagi malas makan nasi,” balas Lolita.“Siap, Bu.” Ipah gegas ke bawah untuk mengeksekusi masakan untuk Lolita.Lolita

DMCA.com Protection Status