Share

Lelaki menjengkelkan

Author: Althafunnisa
last update Last Updated: 2022-08-24 05:36:20

Dengan malas, Cinta membuka amplop tersebut. Matanya melebar sempurna melihat isi amplop.

"Kamu benar -benar gila. Apa maksudmu dengan mengambil gambar kejadian itu dan mencetak nya seperti ini, hah?"

Plakkkkk

 Cinta menampar wajah Daniel dengan keras.

Tapi seperdetik berikutnya Daniel mencium bibir Cinta dengan kuat.

"Setiap kamu menamparku, aku akan menciummu," ujar Daniel menatap Cinta dengan tersenyum.

Cinta meraih handle mobil, tapi. Lagi-lagi Daniel menahannya. Daniel mengunci pintu mobil sehingga Cinta tidak bisa keluar.

"Dengarkan baik-baik. Menikahlah denganku. Apa yang terjadi malam itu adalah jebakan dari paparazy yang haus akan uang. Paparazy sengaja mencampur makanan yang aku pesan untukmu dengan obat perangsang." Daniel menatap Cinta

"Kamu pikir aku percaya, hah? Lelaki brengsek seperti kamu, bagaimana bisa aku percaya?" Cinta masih mencoba untuk keluar dari mobil.

"Dengarkan aku!" Daniel mencengkram bahu Cinta.

"Kemarin, paparazy itu mendatangi kantorku dan memberikan Poto-Poto ini. Dia mengancam akan menyebarluaskan semua ini ke sosial media dan relasi bisnis ku jika aku tidak memberikannya uang sebanyak dua miliar." Daniel lalu merenggangkan cengkeramannya.

"Hhh, aku tidak percaya. Dan aku tidak akan pernah percaya lagi pada lelaki seperti kamu!' Cinta melepaskan tangan Daniel dari bahunya.

"Kalaupun ada yang memerasmu, itu bukan urusanku. Lepaskan aku. Aku mau pulang!" Cinta kembali memberontak, ia menarik-narik handle pintu mobil. Namun sia-sia.

"Menikahlah denganku!" ucap Daniel dengan suara lembut, menatap serius kepada Cinta.

Cinta kembali mengangkat tangan nya untuk menampar Daniel, tapi cepat diturunkannya lagi. Sementara itu, Daniel menyodorkan pipinya

"Kenapa? Mau menampar aku? Ayo tampar! tampar aku. Tampar!"

Daniel menyodorkan pipinya tepat di depan wajah Cinta.

Cinta mendorong tubuh Daniel dengan sekuat tenaga, mengambil kunci motornya dan kembali meraih handle mobil.

 Cinta berhasil keluar dari mobil dan melajukan sepeda motornya dengan tergesa -gesa.

"Dasar laki-laki gila" Cinta menggerutu dan melajukan sepeda motornya lebih kencang lagi.

Cinta berhenti di sebuah mini market untuk membeli minuman dingin dan cemilan untuk di bawa pulang ke rumah. Setelah memilih belanja yang akan dibeli, Cinta membawa ke kasir dan segera membayarnya. 

"Biar saya yang akan membayar semuanya!" Daniel tiba-tiba hadir di samping Cinta.

"Tidak perlu! Aku bisa bayar sendiri," ucap Cinta sembari tetap menyodorkan uangnya.

Daniel menahan tangan Cinta dan berbisik.

"Berani kamu menolak, aku akan menciummu di sini." Daniel mengedipkan matanya dengan nakal.

Cinta mundur selangkah dan membiarkan Daniel membayarnya. Daniel menyerahkan kantong belanjaan yang penuh dengan barang tersebut kepada Cinta, lalu melenggang pergi.

Cinta menerimanya, tapi, Cinta mengernyitkan keningnya karena barang yang di bawanya sangat berat. Cinta memeriksa kantong tersebut. Dan menemukan banyak sekali cemilan dan beberapa mainan anak perempuan.

"Ini …." Cinta berlari keluar menyusul Daniel 

"Hey, tunggu!" Cinta memanggil Daniel, tapi, Daniel tidak menoleh.

"Hey, kamu tuli, ya?" Cinta menyentuh pundak Daniel dan sontak membuat Daniel memandang ke arahnya.

"Aku bukan hey, aku punya nama, DANIEL." Daniel menjawab

Cinta menatap kesal ke arah Daniel. "Daniel, mengapa kantong ini berat sekali? dan ada banyak barang yang tidak aku beli di dalamnya!"

"Itu … aku memberikannya untuk calon istriku." Daniel tersenyum dan mendekatkan wajahnya.

"Gila! siapa yang bilang aku calon istrimu?" Cinta mundur selangkah, untuk menghindari tatapan Daniel.

"Aku, aku yakin kalau kamu adalah calon istriku!" Daniel semakin mendekat.

"Stop! aku bilang stop! jangan mendekat." Cinta menahan pergerakan Daniel. 

"Jangan pernah bermimpi kalau aku akan bersedia menikah denganmu. Aku tekankan itu!" Cinta berjalan menuju sepeda motornya. Dan meninggalkan Daniel yang masih tersenyum sendiri.

"Kita lihat saja! sampai sejauh mana kamu akan bertahan dengan pertahananmu!" Daniel menatap kepergian Cinta dengan senyuman.

***

Cinta sampai di rumahnya ketika hari telah petang. Cinta mengetuk pintu dan memberi salam. Carisa menyambut mamanya dengan senyum bahagia 

"Mama sudah pulang?" Carisa memeluk dan mencium pipi Cinta dengan sayang.

"Iya, Sayang." Cinta menggandeng tangan Carisa dan meletakkan bawaannya di atas meja.

"Mama belanja banyak sekali?" Carisa membongkar kantong belanja yang di bawa Cinta.

"Wahhhhh … mainan Carisa banyak banget. Makanannya juga enak-enak." Carisa berceloteh sembari terus membongkar barang tersebut.

Cinta melihat isi kantong belanja tersebut. Ntah pikiran dari mana sehingga Daniel membelikan semua barang-barang tersebut. Yang memang sangat dibutuhkan oleh Cinta. 

Cinta menghempaskan tubuhnya di ranjang. Mengingat rangkaian kejadian hari ini. Cinta tidak menyangka akan bertemu dengan Daniel. Dan lagi-lagi Daniel menawarkan menikah dengannya.

***

Daniel dan Andi melanjutkan perjalanan pulang ke apartemen. Sepanjang perjalanan, Daniel terlihat senyum sendiri sambil sesekali mengusap bibirnya.

Andi yang melihat bosnya dari spion bertanya-tanya.

"Hmmmm ... sepertinya Bos sedang berbahagia." Andi melirik bosnya dari kaca spion mobil

"Tidak. Biasa saja. Mengemudi yang benar!" Daniel menyangkal, tapi masih tersenyum.

"Setiap melihat wajahnya, aku merasa ingin di dekatnya dan mendekapnya," gumam Daniel di dalam hati.

"Boss, saya sudah menemukan dimana paparazy itu tinggal," ucap Andi tiba-tiba.

"Kalau begitu, langsung kesana saja. Aku akan membuat perhitungan dengannya." Daniel memberi perintah.

"Baik, Boss" Andi melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.

Mobil terus melaju dan berhenti pada sebuah gank.

"Paparazy itu tinggal di gank ini boss!" Andi keluar dari mobil disusul oleh Daniel.

Tokkkk tokkkk tokkkk

Andi mengetuk pintu rumah yang ditempati paparazy.

Tokkkk tokkkk tokkkk

Daniel dan Andi saling melempar pandang.

"Maaf, mencari siapa?" seorang wanita paruh baya menyapa meraka.

"Saya ingin bertemu dengan orang yang tinggal dirumah ini" jawab Daniel.

"Ooooo. Wartawan itu baru saja menyerahkan kunci rumah kepada saya. Katanya mau pindah." Wanita itu menjelaskan.

"Shit, kita kecolongan." Daniel menunjuk rumah tersebut dengan dagunya.

"Baik, terimakasih infonya, Bu … kami permisi," pamit Andi kepada wanita tersebut.

"Paparazy itu benar-benar licik. Dia tau kalau kamu telah menyelidikinya" Daniel meghempaskan bokongnya di dalam mobil

"Maaf, Bos, ini keteledoran saya," ucap Andi meminta maaf.

"Sudahlah, kamu harus mencari lagi keberadaannya." Daniel mengepalkan tangannya.

"Baik, Boss!" sahut Andi.

"Lalu, apa kamu sudah melakukan apa yang perintahkan terhadap sepeda motor Cinta?" Daniel menatap Andi dari kaca spion.

"Sudah, Bos. Saya memasang GPS di sepeda motor Cinta. Dan saya yakin, dia tidak akan menyadarinya. Bos bisa memantaunya melalui ini …" Andi memberikan sebuah ponsel kepada Daniel.

"Oke, terima kasih!" Daniel langsung melihat ke layar tersebut.

"Dimana ini? mengapa jauh sekali dan seperti berada di hutan," ujar Daniel mengerutkan keningnya

"Karena Cinta memang tinggal di desa terpencil, Bos," jelas Andi.

"Pantas saja, waktu itu Cinta tidak mau diantar pulang," gumam Daniel.

Daniel mengambil amplop coklat,dan memandang Poto yang diberikan oleh Paparazy.

Poto Daniel mencium Cinta ketika mereka baru saja terbangun dan menyadari kejadian semalam. 

"Aku tidak akan melepaskanmu, kamu harus menjadi milikku," Daniel berbicara di dalam hati.

Daniel seorang lelaki yang keras. Dia sebelumnya tidak pernah dekat atau pun menjalin hubungan dengan wanita mana pun. Namun sejak kejadian malam itu, Daniel berambisi untuk mendapatkan Cinta. Ia ingin menjadikan Cinta sebagai pelabuhan hatinya yang pertama dan terakhir.

***

Cinta duduk di samping ranjang Carisa, menatap putri semata wayangnya yang sedang fokus merangkai manik-manik.

Carisa seorang anak yang cerdas, sangat menyukai kesenian. Carisa suka menari, menyanyi, dan membuat beberapa kerajinan tangan yang terbuat dari manik-manik ataupun barang bekas.

"Mama, apakah seseorang boleh memiliki cita-cita lebih dari satu?" Carisa menoleh ke arah Cinta sambil terus fokus meronce manik-manik.

"Tentu saja, Sayang … Carisa punya cita-cita apa?" tanya Cinta mendekati Carisa.

"Hmmmm … Carisa ingin jadi seorang Dokter, tapi Carisa juga ingin jadi seorang Penyanyi. Apa boleh, seorang Dokter menjadi penyanyi juga, Ma?" tanya Carisa menatap ke arah Cinta. Carisa meletakkan manik-manik kembali pada kotaknya, lalu memeluk Cinta dengan manja.

"Tentu saja boleh, Sayang … yang penting, Carisa bisa menjalani semuanya dengan baik." Cinta membelai rambut Carisa dengan lembut.

"Dengan baik, maksudnya bagaimana, Ma?" Carisa tampak bingung.

"Iya, ketika Carisa sedang menangani pasien, Carisa harus bisa menolak tawaran menyanyi. Karena, nyawa orang jauh lebih penting dari segalanya, Sayang!" Cinta menerangkan kepada Carisa.

"Apakah menjadi penyanyi juga membutuhkan uang banyak untuk sekolah, Ma?" Carisa mendongak menatap mamanya.

"Kenapa bertanya seperti itu, Sayang?" tanya Cinta dengan wajah penuh tanda tanya.

"Aku takut, nanti mama akan lelah bekerja karena Carisa banyak kemauannya." Carisa menundukkan wajahnya.

"Carisa mau jadi Dokter aja, Ma … sekalian jualan online seperti mama. Kan, jadinya Carisa juga punya 2 cita-cita. Menjadi dokter dan pedagang yang sukses!" Carisa tersenyum dan memeluk Cinta dengan erat.

"Sayang, apapun cita-cita kamu, mama akan mendukung dan akan membantu mewujudkannya dengan bekerja keras. Dan … tidak lupa dengan Do'a juga." Cinta menoel hidung Carisa dengan gemas.

"Terimakasih, Ma …" ucap Carisa.

Carisa dan Cinta bercengkrama dengan hangat, Carisa bercerita tentang teman-temannya, tentang Ibu Gurunya, dan tentang mama teman-temannya.

Carisa sekolah di Taman Kanak-Kanak yang dikelola oleh sahabat karib Cinta.

"Ma … kapan kita membuat kue lagi?" tanya Carisa pada Cinta.

"Kue? Emangnya temanmu ada yang mau ulang tahun?" Cinta mengernyitkan keningnya.

"Tidak, Ma … Carisa pengen membuat kue coklat yang dihiasi banyak mutiara." Celoteh Carisa.

"Nanti, kalau mama ada waktu, kita buat kuenya, ya!" Ujar Cinta tersenyum.

"Yeayyyy, makasih, Mama …" Carisa mencium Cinta dengan gemas.

Cinta lalu mengajak Carisa beribadah sebelum tidur, dan membacakan dogeng tentang putri yang baik hati.

Setelah Carisa tertidur, Cinta mematikan lampu, lalu kembali ke kamarnya.

Cinta mencoba memejamkan matanya, tapi, tiba-tiba bayangan Daniel dan kejadian malam itu membuat Cinta gelisah.

"Sial. Kenapa wajah Daniel selalu bermain di pelupuk mata, sih!" Cinta mendengus kesal.

Bersambung

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Agus Roma
Mabuk karena ciuman Daniel terkenang juga ada tamparan dapat ciuman
goodnovel comment avatar
Lisa Meliana
wahhh wahhh udh mulai terbayang bayang niii cinta ama muka Daniel.........
goodnovel comment avatar
Toni Ni
seru banget 1 tamparan d balas 1 ciuman
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Bertemu paparazi

    Bab 6Bertemu PaparaziCinta kembali menerima telepon dari admin jasa pengiriman, untuk mengambil paketnya. Cinta berharap, kali ini dia tidak bertemu lagi dengan Daniel, karena Cinta benar-benar malas berdebat dengannya.Cinta memarkirkan sepeda motornya di halaman kantor jasa pengiriman.Seperti biasa. Gadis berwajah cantik itu mengambil paket orderan jualan online yang ditekuninya selama 1 tahun terakhir.Cinta masuk, dan mengambil beberapa paket yang telah dimasukkannya kedalam kardus. Lalu mengikat kardus tersebut di jok belakang sepeda motor. Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling halaman parkir kantor tersebut. Dan Cinta bernapas lega karena tidak melihat kendaraan Daniel. "Alhamdulillah, lelaki gila itu nggak mengikuti," gumam Cinta tersenyum.Cinta melajukan sepeda motornya membelah jalan raya dengan kecepatan sedang. Tiba-tiba, sebuah mobil membunyikan klakson kepada Cinta berkali-kali. Membuat Cinta Refleks melajukan sepeda motornya lebih ke pinggir jalan. Tapi mobil

    Last Updated : 2022-08-27
  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Dilecehkan Paparazi

    Bab 7Dilecehkan PaparaziPlakkkkkkkCinta melayangkan tamparan ke wajah paparazi."Hahahaha! Anda ternyata galak juga, Nona. Saya fikir, jika dosis obat peransang itu saya tambahkan, anda akan melayani saya dengan maksimal!" Paparazi mengambil sebuah botol air mineral ."Apa maksud anda?" Cinta semakin ketakutan "Yahhhhh ... saya telah mencampur makanan yang dipesan tuan Daniel dengan ini," ujar Paparazi seraya memperlihatkan sebuah botol kaca berukuran kecil. Lalu paparazi memasukkan seluruh isi botol tersebut kedalam air mineral."Apa yang anda lakukan?" Cinta mundur dan mencoba meraih handle pintu mobil Tapi paparazi lebih sigap mengunci pintunya.Cinta semakin ketakutan ."Ckckckckck, Nona Cinta, saya tidak meminta anda melayani saya dengan sepenuh hati. Karena setelah meminum ini. Anda akan menjadi liar dan binal dari malam itu." Paparazi kembali menyeringai."Tolong lepaskan saya!" Air mata Cinta luruh."Sayangku … malam itu saya sengaja memasukkan obat ini dengan dosis norma

    Last Updated : 2022-08-27
  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Merawat Cinta

    Bab 8Merawat Cinta"Saya sudah berusaha cepat,Pak. Tapi, jalanan sedang padat oleh anak-anak sekolah yang membawa motor dengan bergerombol." Andi menatap Daniel dari kaca spion."Saya tidak akan memaafkan diri sendiri, jika terjadi hal buruk pada Cinta." Daniel mengusap kasar wajahnya.Andi melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi. Andi tidak ingin Daniel terus gelisah karena memikirkan Cinta."Aku akan membuat perhitungan dengan paparazi itu, jika terjadi sesuatu pada Cinta." Daniel mengepalkan kedua tangannya. Andi memarkir mobil di halaman rumah sakit. Daniel langsung berhambur turun dari mobil dan langsung menuju ke meja perawat."Suster, bisakah anda memberitahu saya, di mana pasien korban kecelakaan tadi siang dirawat?" Daniel terburu - buru menanyakan keberadaan Cinta kepada perawat jaga Suster tersebut terlihat bingung"Ehem. Maksud saya pasien atas nama Cinta, dirawat diruang mana?" Daniel menjelaskan maksud perkataannya kepada perawat jaga."Ooo … Nona Cinta? yang meng

    Last Updated : 2022-08-27
  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Tebakan Daniel

    Bab 9Tebakan Daniel"Menurut mu apa yang dilakukan paparazi terhadap Cinta?" Daniel mendudukkan bokongnya di kursi kantin rumah sakit"Saya juga tidak bisa menebak, Bos. Tapi kalau mendengar cerita penjual buah tadi, sepertinya Nona Cinta ketakutan." jawab Andi sambil meletakkan gelas berisi air mineral.Daniel mengerutkan keningnya."Kita harus secepatnya menemukan dan memberi pelajaran paparazi itu. Aku khawatir, kedepannya dia akan terus mengganggu Cinta." Daniel menatap serius kepada Andi."Tentu saja, Bos! menurut saya Paparazi menginginkan sesuatu dari Nona Cinta. Nanti, kita bisa tanyakan kalau Nona Cinta sudah siuman." Andi menyandarkan tubuhnya di kursi. Lalu kembali meneguk air mineral."Aku tersiksa melihat Cinta seperti ini, aku tidak ingin ada orang yang melukainya." Daniel mengepal kedua tangannya."Bos tenang saja, saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan kembali Paparazi, dan membuat perhitungan dengannya!" ujar Andi tegas.Daniel menatap Andi Dan mengang

    Last Updated : 2022-08-27
  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Menerima kompensasi

    Bab 10Menerima kompensasi"A-aku tidak sengaja karena aku kaget membaca chat dari paparazi." Cinta menundukkan wajahnya. Perasaan takut kembali menyelimuti hatinya.Daniel membuka chat yang ada di ponsel tersebut. Dan menemukan chat dari Paparazi."Bre**sek. Paparazi itu benar-benar harus diberi pelajaran." Daniel mengepal tangannya dan giginya menggemelutuk menahan amarah."Berani-berani nya dia melecehkanmu dan mengancam dengan cara seperti itu!" Daniel menatap Cinta dengan tatapan sendu. Ia mengerti ketakutan Cinta. Beruntung, Daniel segera menemukan Cinta, dan memindahkannya ke ruangan VIP. Kalau tidak, mungkin sudah terjadi sesuatu yang buruk pada Cinta. Karena Daniel meminta pihak Rumah Sakit untuk merahasiakan keberadaan Cinta di sana."Lalu. Bagimana keadaan kamu? apa yang sakit?" Daniel memandang cinta dengan cemas."Hanya pelipis dan lengan ini." Cinta menjawab sambil memegang pelipis dan tangannya yang lecet dan diperban.Daniel memegang pelipis dan tangan Cinta yang terlu

    Last Updated : 2022-08-27
  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Daniel Mualaf

    Bab 11Daniel MualafDaniel mengerutkan keningnya, dan bertanya "Kenapa?""Aku tidak ingin keluargaku tau tentang pernikahan ini , putri semata wayangku tidak mengizinkanku untuk menikah lagi. Dia akan lari ke rumah papanya jika aku menghadirkan papa baru dalam kehidupannya. Aku tidak mau itu terjadi," jelas Cinta kepada Daniel.Daniel terdiam, tapi tatapan matanya tidak berpaling dari Cinta."Lagi pula aku tidak mencintaimu." Cinta berujar seraya memalingkan wajahnya.Daniel meraih tangan Cinta."Kamu yakin tidak mencintaiku? Hati-hati dengan ucapanmu. Kita lihat saja nanti. Aku akan membuatmu mencintaiku." Daniel tersenyum, dan mengedipkan matanya."Aku tidak akan jatuh cinta padamu. Tidak akan. Cinta itu hanya omong kosong." Cinta menatap tajam ke arah Daniel."Aku hanya ingin memperingatkan. Hati-hati dengan hatimu." Daniel masih tersenyum manis, dan semakin mendekatkan wajahnya."Istirahatlah, aku akan menjagamu!" ujar Daniel seraya berjalan ke arah sofa dan duduk disana.Cinta m

    Last Updated : 2022-08-28
  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Meninggalkan Carisa

    Bab 12Meninggalkan Carisa."Sayang mama, kan sudah besar, sudah bisa bobo sendiri. Mama juga gak pernah lagi nemani Carisa bobo lagi kan akhir-akhir ini? " Cinta merangkul Carisa."Iya, tapi mama kan selalu mencium Carisa sebelum tidur." gadis kecil itu masih merajuk."Kita bicarakan ini nanti ya, Sayang. Sekarang mama mau istirahat dulu." Cinta mencium putrinya dan berlalu ke kamar.Cinta menghempaskan tubuhnya di tempat tidur. Pikirannya berkelana .Bagaimana mungkin dia melewati hari tanpa putrinya selama 4 hari.Cinta tidak ada pilihan lain selain menikah dengan Daniel. Karena untuk menghadapi paparazi sendiri, Cinta sangat takut.Tokkkkkk tokkkkk tokkkkPintu kamar Cinta diketuk."Masuk."Cinta melihat ibu dan ayahnya masuk kamar sambil menggendong Carisa."Ada apa Bu?" Cinta bangkit dari ranjangnya."Apa benar kamu melamar kerja di kota Jambi?" Ibu Cinta langsung menanyakan ke pokok permasalahan."Iya, Bu," jawab Cinta dengan tenang."Tapi kenapa? Kami masih sanggup menanggung

    Last Updated : 2022-08-28
  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Menikah

    Bab 13Menikah"Sayang, Ayo bangun nak. Kita menunaikan kewajiban dulu, Nak." Cinta mencium kening Carisa.Semalaman dia tidur memeluk Carisa.Gadis kecil itu ingin bermanja-manja sebelum mamanya berangkat ke kota Jambi.Carisa mengucek matanya dan langsung bangun. Lalu mereka menunaikan ibadah dua rakaat berjamaah.Pukul delapan pagi. Cinta sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kota. Dia tidak membawa sepeda motor karena Daniel berjanji akan menjemputnya di perbatasan kota.Cinta berangkat ke perbatasan kota diantar ayahnya dan Carisa. Ketika sebuah mobil berhenti. Seorang sopir Membukakan pintu mobil"Itu mobil siapa, Ma? Mobilnya keren," tanya Carisa menatap kagum pada mobil tersebut."Itu mobil di tempat Mama bekerja." Cinta dengan senyum terkembang."Silahkan, Nona," ujar Andi mempersilahkan Cinta masuk mobil dan tersenyum kepada ayah Cinta dan Carisa."Mama pergi ya, Sayang. Da dah." Cinta mencium punggung tangan ayahnya dan mencium kening Carisa, lalu melangkah masuk ke dalam m

    Last Updated : 2022-08-28

Latest chapter

  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    End

    Tuan Adiguna dan istrinya saling pandang. Mereka terkesima mendengar Cinta menceritakan tentang Dokter Arinda yang mampu menyembuhkan dirinya yang saat itu juga tengah depresi karena hampir diperkosa oleh mantan suaminya. "Tapi bagaimana dengan si kembar? Mereka tidak mungkin ikut kalian ke kota Jambi. Itu pasti akan sangat merepotkan pekerjaan kalian." Nyonya Adiguna menoleh ke arah si kembar yang sedang berebut mainan. "Bukankah ada Della yang bisa menjaga mereka?" "Tapi kami tidak ingin ada fitnah jika Della tetap berada di rumah ini." "Kalau begitu kalian bisa menikahkan Della terlebih dahulu." Daniel menyahut dengan cepat. "Nggak bisa begitu Mas Daniel. Aku tidak ingin menikah tanpa kehadiran Kak Risa," sanggah Della dengan cepat. "Jika kamu tetap berpegang teguh pada prinsipmu, itu artinya kamu tidak mencintai Risa." "Bukan begitu, Kak." "Saat ini Risa membutuhkan terapi yang hebat untuk mengembalikan ingatannya dan kesehatannya. Jika kita membawa dia ke rumah sakit jiwa

  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Exp 20

    Tubuh Della seketika melemas mendengar perkataan Cinta. Dia tidak menyangka kakaknya akan bernasib sangat menyedihkan malam itu. Dia tahu persis bagaimana Risa menjaga dirinya dengan baik dari godaan laki-laki demi menjaga kesucian cintanya dan kesetiaannya pada Gilang.Namun pada kenyataannya, Mr. Hua malah merenggut kesucian itu dengan seenaknya."Aku memintamu di sini untuk menjaga Risa di ruang rawat inap. Aku dan Daniel akan segera mengurusi Mister Hua agar mendapat hukuman yang setimpal," ujar Cinta seraya mengusap punggung Della dengan lembut.Cinta sedang memikirkan semuanya. Dia harus segera menyelesaikan masalah tersebut sebelum Mr. Hua memutar balikan fakta. Perempuan itu pun segera berlari menuju Daniel yang sedang berjaga di ruang ICU di mana Gio sedang dirawat."Sayang, kita tidak bisa menunggu ini terlalu lama. Kita harus segera menyerahkan Mr Hua kepada pihak polisi. Aku tidak ingin b******* itu bisa bebas begitu saja." Cinta berujar dengan wajah cemas.Daniel menoleh

  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Exp 19

    Cinta seketika menarik napasnya dalam-dalam karena apa yang dikatakan oleh Daniel memang benar. Cinta bahkan mencurigai Daniel telah melakukan perselingkuhan dengan Risa setelah mendapat kiriman foto tersebut.Tiba-tiba saja Cinta menjadi kepikiran tentang siapa yang telah mengirimkan foto Daniel bersama Risa di jalan tersebut."Daniel Siapa kira-kira yang telah mengirimkan fotomu ke ponselku?" tanya Cinta Seraya menoleh ke arah Daniel."Kita akan segera mencari tahu setelah kita menemui Risa," sahut Daniel.Daniel kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi hingga beberapa menit kemudian ia telah memarkirkan mobilnya di halaman sebuah hotel.Daniel langsung mengajak Cinta untuk naik ke lantai tiga di mana ia meninggalkan Risa di dalam kamar tadi.Setelah sampai didepan pintu kamar Risa, Daniel dan Cinta pun mengetuk pintu berkali-kali, akan tetapi pintu tersebut tak kunjung dibuka. Daniel dan Cinta saling pandang karena pikiran mereka mulai berkelana."Aku menghawatirkan Risa

  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Exp 18

    Cinta terbelalak mendengar ucapan Daniel. Ia tidak menyangka sama sekali bahwa Daniel berbohong demi menutupi kebusukannya. Cinta mendorong tubuh Daniel dengan kuat sehingga Daniel terjatuh di atas ranjang."Cinta, apa yang kamu lakukan? Apa kamu tidak mempercayaiku sebagai suamimu?" Daniel menatap Cinta dengan tajam. Ia merasa Cinta mencurigainya, terlihat dari sorot mata Cinta yang begitu tajam.Cinta melengos mendengar perkataan Daniel. Ia sangat kecewa karena ternyata Daniel sudah berani bermain dibelakangnya dengan Risa. Bahkan saat ini Daniel berani berbohong dan mengatakan bahwa Risa diperkosa oleh Mister Hua. Sebuah kenyataan yang tidak bisa dipercaya karena Mister Hua sudah pulang terlebih dahulu setelah meeting selesai. Bagaimana mungkin Cinta bisa mempercayai perkataan Daniel."Kamu pikir aku percaya dengan apa yang kamu katakan? Kamu pikir aku akan percaya dengan kamu mengatakan bahwa Risa diperkosa oleh Mister Hua? Itu alasan yang sangat tidak masuk akal, Daniel." Cinta m

  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Exp 17

    Daniel membawa Risa menuju sebuah hotel untuk menenangkan Risa. Lelaki bermata sipit itu tidak tega membawa Risa pulang ke rumahnya karena keadaan Risa yang sangat memprihatinkan. Risa pun tidak ingin pulang ke rumahnya karena ia merasa masih sangat ketakutan. Risa terus memeluk dirinya dengan jas milik Daniel. Risa meminta Daniel untuk membawanya ke sebuah hotel karena ia tidak ingin apa yang terjadi padanya diketahui oleh anak-anaknya ataupun Della. Ia merasa apa yang terjadi pada dirinya merupakan aib yang harus dia tutupi dari siapa pun.Daniel segera membawa Risa masuk ke dalam kamar hotel dan mendudukkan Risa di tepian ranjang. Ada rasa iba dalam hati Daniel melihat Risa yang begitu ketakutan. Seketika Daniel teringat pada pesan Gilang untuk menjaga Risa dan Gio juga perusahaannya dengan baik. Daniel bahkan telah berjanji pada Gilang di atas makamnya.Risa merapatkan jas yang Daniel berikan ke tubuhnya. Rasa takut membuat Risa tidak ingin melepaskan pelukannya dari Daniel. Pere

  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Exp 16

    Cinta mondar-mandir di dalam kamarnya karena waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan Daniel belum kembali ke apartemen. Perempuan berambut pendek itu menatap keluar jendela dan memandangi lampu lampu yang menerangi kota Jakarta sehingga kota itu terlihat sangat indah. Cinta kembali mengecek ponselnya dan melakukan panggilan kepada Daniel. Namun telepon Daniel tak kunjung diangkat membuat Cinta semakin gelisah. Saat ia sedang berusaha menenangkan pikirannya, tiba-tiba kedua bayi kembarnya menangis bersamaan membuat Cinta semakin bingung. Cinta pun mencoba menenangkan Anggun dan Anggur dengan memeluk kedua bayi itu bersamaan. Namun meskipun Cinta sudah menggendong kedua bayi kembar itu dan menyanyikan lagu-lagu yang biasa dinyanyikan akan tetapi bayi-bayi itu tak kunjung reda tangisannya. Carissa yang saat itu sedang berada di ruang depan bersama Meri menoleh ke arah pintu kamar Ibunya yang tertutup rapat. "Kenapa dede bayi menangis terus dari tadi ya, Bik?" Carissa menge

  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Exp 15

    Risa tidak menyadari ada mobil yang menguntitnya dari tadi di belakangnya. Risa sedang menyetel musik yang sering diputar oleh Gilang setiap kali mereka bepergian. Matahari mulai meninggalkan bumi dari pancarannya. Biasnya yang kuning keemas-emasan perlahan-lahan menghilang. Risa mempercepat laju kendaraannya karena ia tidak ingin sampai di rumah ketika waktu sudah melewati salat magrib. Risa terlambat karena tadi mengalami kemacetan yang cukup panjang sehingga ia harus terlambat pulang ke rumah. Sebelumnya Risa tidak pernah pulang setelah memasuki waktu magrib karena dia tidak pernah mengalami macet panjang seperti saat ini. Jalanan mulai lengang. Saat Risa masih dengan santainya mengemudikan mobilnya, tiba-tiba sebuah mobil menghadang mobil Risa dari depan. Mobil tersebut melintang dan menyebabkan Risa menghentikan laju kendaraannya. Risa mengernyitkan keningnya karena penumpang tersebut tak kunjung keluar dari mobil. Risa sedikit merasa takut karena jalanan tersebut cukup sepi

  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Exp 14

    Risa terkejut saat melihat kehadiran Mister Hua yang tiba-tiba berada di dalam ruang meeting. Semua anggota meeting pun tak satupun yang berani bersuara. Mereka terdiam seribu bahasa seakan menyalahkan Risa atas keputusan yang diambil olehnya. "Maaf Pak, Anda terlambat selama lebih dari lima belas menit, Saya tidak menyangka jika anda akan tetap menghadiri meeting ini," sahut Risa Seraya mengangguk hormat pada Mister Hua. Mr.Hua menyunggingkan senyumnya dan mendudukkan bokongnya di kursi yang telah tersedia. Lelaki berkulit putih dengan tinggi hampir menyamai Daniel tersebut menatap penampilan Risa dari ujung kaki sampai ujung kepala. Risa yang diperhatikan dengan seksama oleh Mister Hua merasa risih dan memutuskan untuk duduk di kursi. "Mungkin lebih baik saya menjelaskan tentang perkembangan perusahaan kami dengan duduk saja," ujar Risa. Perempuan berambut panjang itu kemudian menjelaskan secara detail kepada seluruh pengusaha yang hadir tentang perkembangan perusahaannya dan ju

  • Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO    Exp 13

    # 13Risa memang tidak memiliki sahabat di Jakarta karena dulu ia bekerja di cafe dan hanya memiliki satu teman yaitu Anita, tapi telah lama, sahabatnya itu tidak bisa lagi dihubungi karena pindah ke luar pulau Jawa.Risa hanya mengenal Cinta dan Rachel yang merupakan sahabat suaminya. Akan tetapi, Rachel pun tidak berani Risa jadikan teman curhat karena perempuan yang merupakan kelahiran Tiongkok itu jarang berada di Jakarta.Risa kembali menatap keluar jendela dan melihat sinar matahari mulai bergeser dari atas kepala menyinari tepat jendela kantor nya. Perempuan berambut panjang itu menghela napas dalam-dalam. Ia mencoba menghibur hatinya yang sebenarnya sedang dilanda rindu yang teramat sangat pada Almarhum Gilang suaminya."Namun terkadang aku yang terlanjur lelah mengurusi si kembar suka mengalami penurunan mood jika sudah berada di perusahaan. Begitupun sebaliknya, aku yang sedang capek dengan urusan pekerjaan mudah tersulut emosi saat berada di rumah dan menghadapi kelakuan si

DMCA.com Protection Status