"Master Jordan, silakan buka aplikasi pesan email Anda. Elvis Newman mengirimkan link video untuk private streaming aktivitas Nyonya Chantal dari Bahama Island, Karibia," ujar Donovan memberi tahu bosnya permintaan mata-mata yang menguntit Chantal Brickman. Dia menahan hasrat untuk tertawa melihat Jordan yang tergesa-gesa mencari ponselnya. Setelah menemukan ponselnya di bawah tumpukan berkas yang berserakan di meja kerjanya, Jordan segera terpaku memandangi layar ponselnya dengan wajah berjuta emosi. "Ohh, Darling! Aku sangat merindukanmu, seandainya saja kau tahu itu," gumam Jordan muram. Dia ingin menemui Chantal, tetapi itu sangatlah berbahaya. Sampai saat ini tak ada pemecahan untuk persoalan ancaman pembunuhan terhadap dirinya.Rekaman video yang terkirim kepada Jordan berisi seorang wanita yang tengah berbadan dua tersebut sedang berenang di kolam renang salah satu resort mewah lalu berjemur dengan bikini biru cerah di bangku kayu panjang. Melihat tubuh istrinya yang selalu m
"Jordan, Jessi, lihat ke mari! Senyum!" seru paparazi pemburu gosip panas selebritis Holywood di trotoar depan restoran Malibu One Star yang terkenal hanya bisa dimasuki oleh orang berkocek tebal atau memiliki status sebagai pesohor.Dengan malas Jordan menyunggingkan senyum tipisnya dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya. Seorang wanita bergaun sexy berbahan sutera hitam ketat dengan belahan hingga setengah paha kanannya bergelanyut manja di lengan kokohnya. Teman kencannya belakangan ini yang bernama Jessica Carrera tersebut seolah menikmati popularitasnya karena dapat berkencan dengan most wanted bachelor (bujangan paling diminati) di penjuru California.Sepasukan pengawal Jordan mengamankan bos besar mereka dari empat penjuru mata angin dengan penuh kewaspadaan. Donovan dan John Hennesey berbisik satu sama lain karena sedikit kesal, keramaian seperti itu berbahaya untuk Jordan yang masih diburu oleh para pembunuh bayaran di luar sana."Jordan, terima kasih sud
"DORR DORR DORR!" Baku tembak yang sengit dengan tidak sepadan antara seorang pembunuh bayaran yang mengincar Jordan melawan selusin pengawal pribadi pria tersebut menyebabkan para pengunjung restoran elite berkonsep fine dining itu menjerit-jerit ketakutan."Bunuh saja dia, John!" perintah Donovan yang sempat terkena tembakan di perut kirinya dan terjatuh ke lantai.John Hennesey menembak jitu leher pria tersebut yang langsung tumbang tertelungkup menatap lantai. Dia bergegas memeriksa kondisi pembunuh bayaran tadi. "Dia tewas, Don! Bagaimana kondisimu?" ujar John cemas melihat rekannya yang bocor perutnya dan bersimbah darah merah segar."SHIT! Panggil ambulans untuk membawa Donovan, Arthur, dan Ben!" teriak Jordan ke pengawalnya yang tak terkena tembakan.Situasi restoran chaos dan masih tegang dipenuhi adrenalin karena peristiwa teror mendadak bersenjata api barusan. Manager restoran dibantu staff yang ada mengurus bill tamu dan meminta mereka tenang karena polisi harus meminta k
"Baby Girl, sshh ... kumohon jangan menangis lagi! Aku benci saat-saat ini ... seharusnya aku ada di sisimu. Rinduku sangat berat, tapi pembunuh bayaran masih menjadi ancaman berbahaya untukmu dan anak kita kalau kamu ada di sisiku!" tutur Jordan dengan tatapan yang sanggup meluluhkan hati Chantal.Ini memang bukan perkara mudah bagi mereka berdua. Kemudian Chantal pun meminta sesuatu, "Telepon aku seperti ini setiap hari sekali saja, Hubby. Kau pasti tahu bahwa aku pun sangat merindukanmu. Kenapa kau tak pernah mau menghubungiku hingga akhirnya malam ini aku yang meneleponmu duluan?!""Aku tak bisa karena sulit untuk menahan perasaanku bila mendengar suaramu atau melihat wajahmu. Padahal mendatangimu sama saja membuatmu menjadi sasaran tembak berjalan," jawab Jordan dengan berat hati."Harus! Aku yang akan menerormu dengan panggilan video call kalau kau tak mau, Jordan!" ancam Chantal dengan nada merajuk manja.Akhirnya Jordan pun mengiyakan permintaan istrinya, "Besok malam, aku aka
"Segera evakuasi korban tembak segera ke rumah sakit terdekat!" titah Letnan Ryan Dornan sembari bertolak pinggang. Dia segera menyambangi TKP baku tembak di lantai 65 gedung SEI Tower milik Jordan Fremantle sesaat setelah petugas 911 menghubungi kantor LAPD. Baru saja semalam Jordan mendapat ancaman pembunuhan di restoran fine dining yang berlokasi di tengah kota, pagi ini pria kaya raya itu sekali lagi nyaris terbunuh dalam baku tembak.Korban tertembak jumlahnya lebih banyak, 4 orang pembunuh bayaran dan 6 orang pengawal Jordan. Sepertinya akan lebih baik bila Jordan menghindari bepergian ke tempat publik untuk sementara waktu hingga penyelidikan pelaku yang membuat sayembara pembunuhan itu terungkap."Jordan, aku akan mengirim petugas kepolisian Los Angeles untuk memperketat keamanan SEI Tower di pintu-pintu masuk gedung ini. Kumohon jangan lakukan aktivitas di luar SEI Tower untuk sementara waktu. Kita sudah dekat dengan jejak sang penjahat, bersabarlah!" tutur Letnan Ryan Dorna
"Calvin, tolong bujuk puteramu untuk menarik laporan hukum atas Pablo, keponakanku!" ujar Fernando Alex Guilermo di telepon.Papa Jordan yang sedang berada di Queens, New York pun berdecak kesal seraya menjawab, "Hahh! Nyawa puteraku seperti berada dalam arena permainan karambol saja. Dia diburu nyawanya ke mana pun bergerak selama berbulan-bulan. Entah kau yang menyuruh Pablo atau inisiatifnya sendiri, tapi segalanya terlalu membuat Jordan marah. Bicaralah sendiri kepada puteraku, Nando!""Ohh God. Tak mungkin Jordan mau mendengarkanku, Calvin. Keponakanku juga memiliki keluarga yang menantikan kepulangannya," ujar Fernando mengiba. Dia tak menyangka bahwa sayembara itu akan terbongkar oleh pihak kepolisian LAPD."Apa sayembara bodoh itu sudah dihentikan?" tanya Calvin dengan tegas."Ya, sudah dihentikan. Pablo telah mengakhirinya. Maka dari itu ... ayolah lepaskan dia!" desak Fernando lagi."Urus saja dengan pengacaramu, Nando. Kami tak akan mempersulit dan menyerahkan mekanisme nor
Dua bulan waktu yang dilalui oleh Jordan sendirian di Los Angeles. Dia masih saja menjalani kencan-kencan makan malam dengan beberapa selebritis Holywood random yang diatur jadwalnya oleh sekretaris pribadinya, Jason Oldthief. Serangan dari pembunuh bayaran usai kesepakatan damai dengan Fernando Alex Guilermo sudah tak muncul sama sekali. Memang Jordan sengaja memamerkan dirinya di tempat-tempat publik untuk melihat kebenaran janji pria berdarah Latin tersebut. Dan memang segalanya aman-aman saja.Donovan berjalan di sisinya untuk menemui teman kencan dinner Jordan malam ini, Alexandra Biel. Penyanyi pendatang baru itu memiliki suara merdu dan berpembawaan kalem saat di telepon berbincang dengannya siang tadi."Master Jordan minggu depan sepertinya sudah memasuki jadwal HPL nyonya Chantal. Apakah Anda masih ingat?" ujar Donovan yang bingung kenapa bosnya masih saja menjalani kencan-kencan palsu dengan banyak wanita silih berganti."Tentu saja aku ingat, Don. Besok siang aku akan bera
Suasana pesta meriah di atas yacht terdengar hingga beratus meter jaraknya. Beberapa kapal nelayan maupun yacht lainnya yang berlayar di dekat Santa Monica Harbour hanya bisa memaklumi kebisingan tersebut.Alexandra Biel menjadi bintang pesta mewah tersebut. Artis penyanyi solo wanita pendatang baru itu mendapat privilege gratis dari Jordan untuk menggunakan salah satu yachtnya dengan suplai makanan minuman selama 3 hari. Namun, dengan tamu undangan pesta yang berjumlah 20 pasang itu rasanya suplai tak akan mencukupi untuk 3 hari, hanya 2 hari paling lama."CHEERS! Untuk Alexa yang bersinar dan makin sukses!" seru Cindy, rekan penyanyi satu label musik dengan Alexandra."Wow, enak sekali Champagne ini, Lexa. Aku tebak harganya pasti mahal!" puji Roland Spanning setelah menenggak habis segelas penuh French Champagne sajian pesta.Eva Pinkie pun menyahut, "Itulah kelebihan seorang wanita cantik, Roland. Tanpa banyak usaha, dia dihujani dengan pemberian mewah dari tycoon Los Angeles. Aku