Share

Manis Tapi Berbisa

last update Last Updated: 2023-04-25 17:41:21

"TING TONG." Bel pintu penthouse milik Jordan Fremantle berbunyi. 

Pria yang sedang memerangkap tubuh Chantal Brickman pun terpaksa membatalkan niatnya untuk menggoda gadis itu dengan sedikit agresif. Jordan bangkit dari kasurnya lalu berjalan membukakan pintu untuk tamunya.

Pintu itu pun mengayun terbuka dan sosok berseragam putih khas dokter tersenyum memamerkan sederet gigi putihnya yang tersusun rapi. "Selamat petang, Mister Fremantle. Siap melayani Anda, Sir!" ucapnya.

"Selamat petang, Dokter Damian Brinkeley. Silakan masuk," sambut Jordan dengan sopan seraya menggeser tubuhnya agar tamunya dapat masuk ke penthousenya.

"Jadi, dimana pasien saya, Mister Fremantle?" tanya Dokter Damian seraya mengedarkan pandangannya di ruangan luas berinterior mewah itu mencari-cari manusia selain mereka berdua.

Jordan pun berjalan mendahului dokter pribadinya menuju ke tempat tidurnya. "Kucing kecil yang terluka itu ada di atas ranjangku, Dok. Hati-hati karena dia sedikit bengal!" Tawa Jordan terdengar membahana di kamar tidurnya.

"Pasti seorang wanita bertemperamen panas ya? Baiklah—" Dokter Damian mengikuti langkah Jordan hingga dia bertemu dengan pasiennya yang penampilannya sedikit berantakan, tetapi tak mengurangi kadar kemolekannya dari sisi manapun. "Menarik!" gumamnya saat bertemu pandang dengan sepasang mata hijau bak zamrud Colombia.

Dokter Damian pun mengitari ranjang raksasa tersebut lalu duduk di tepiannya. Dia berkata dengan nada ramah, "So ... apakah ada yang perlu saya sembuhkan, Nona Cantik? 

Melihat dokter muda itu sepertinya tertarik kepada Chantal, dengan suara keras bernada tajam Jordan berseru, "Obati pergelangan tangannya, Dokter Damian. Pembuluh darahnya cedera karena terlalu halus dan aku memegangnya agak kencang tadi!"

Kedua kepala di atas ranjang lebar itu sontak menoleh bersamaan ke arah Jordan. Aura dominan dan sebersit keposesifan terasa nyata menggantung di udara. Dokter Damian Brinkeley pun tahu diri, kliennya nampaknya memiliki hubungan spesial dengan makhluk cantik di hadapannya itu.

"Ohh, baiklah. Saya akan memeriksanya segera, Mister Fremantle!" sahut Dokter Damian lalu dengan cekatan tanpa banyak bicara dia mulai memeriksa pergelangan kanan tangan Chantal.

"Siapa namamu, Miss?" tanya Dokter Damian sembari mengambil sebuah tube salep dari tas medisnya. Kemudian dia mengoleskan salep tersebut ke pergelangan tangan yang membiru kemerahan akibat kondisi hematoma. 

Sembari tersenyum ramah wanita muda itu menjawab, "Namaku Chantal Brickman, Dok. Apakah ini tidak berbahaya? Rasanya nyeri dan tanganku sedikit tak bertenaga sekarang."

"Ohh—benar, itu efek pecah pembuluh darah nadi. Istirahatkan sejenak tangan kananmu dan oleskan salep ini 3 kali sehari maka segalanya akan membaik, oke?" tutur Dokter Damian Brinkeley seraya menyerahkan tube salep tersebut ke telapak tangan Chantal.

Setelah memeriksa tekanan darah, reflek pupil, dan ritme napas serta jantung pasiennya, Dokter Damian memutuskan bahwa kondisi Chantal secara umum baik-baik saja. Dia pun bangkit dari tepi ranjang dan berkata kepada Jordan, "Nona ini baik-baik saja kondisinya selain hematoma di pergelangan tangan kanannya. Saran saya lebih baik perlakukan dia dengan lebih lembut karena dinding pembuluh darahnya tipis sehingga mudah pecah bila tertekan keras."

"Baiklah, akan kuingat pesan darimu, Dok. Pembayaran jasa Anda akan ditransfer sekretaris pribadiku. Terima kasih sudah mau datang ke mari," ujar Jordan sembari mengantar Dokter Damian menuju ke pintu keluar penthousenya.

"Sama-sama, Sir. Kalau begitu saya pamit dulu. Sampai jumpa!" balas Dokter Damian tanpa ingin berlama-lama di sana. Dia melangkah cepat menuju ke lift untuk turun dari lantai 80 gedung pencakar langit yang tinggi menjulang di tengah kota Los Angeles tersebut.

Kepergian dokter pribadi Jordan bertepatan dengan pegawai room service yang mengantar pesanan makan malam Jordan. Dia pun membiarkan pria muda itu masuk menghidangkan berbagai masakan Italia di meja makan bundar di penthousenya.

Dengan langkah ringan Jordan pun menjemput Chantal di tempat tidurnya. Dia mengulurkan tangan kanannya seraya berkata, "Dinner is ready. Ayo Cantik isi perutmu sebelum jatuh sakit. Hari masih panjang, aku ingin kau bersiap setelah makan untuk menghadiri undangan pesta mewah di hotel tak jauh dari sini bersamaku."

"Terserah saja, bukankah aku saat ini berstatus tawananmu, Jordan?" sahut Chantal dengan nada dingin. Satu hal yang terpenting adalah mengisi perutnya yang kosong dan kadar gula dalam darahnya agaknya menurun drastis karena puasa yang dipaksakan.

Sembari menikmati makan malam yang agaknya terlalu awal, Jordan memandangi cara makan Chantal yang anggun. Dia pun penasaran untuk mengetahui latar belakang kehidupan wanita itu lebih dalam lagi. 

"Pada hari biasa, apa yang kau kerjakan, Chantal? Kuharap bukan sekadar menghabiskan uang papamu yang didapat secara haram," tanya Jordan dengan sarkastis.

Chantal tidak menyukai dirinya dihakimi dengan semena-mena atas dosa papanya. Dia sama sekali tak ada hubungannya dengan raibnya modal jumbo milik pria yang duduk di samping kursinya saat ini.

"Apa perlu aku menjawab pertanyaan dengan disertai tuduhan tanpa dasar darimu, Sir?" balas Chantal dengan keenganan nyata. Dia pun tersenyum sinis sembari mengunyah polpette di mulutnya.

"Katakan saja jawaban yang kuminta, Cantik. Kau terlalu gemar memancing amarahku!" Jordan bersikap acuh dan mengambil menu lain di meja makan untuk mengenyangkan perutnya.

Chantal pun menjawab santai, "Aku desainer fashion dari sebuah rumah mode terkemuka berkelas internasional. Aset berharga bagi majikanku, kalau aku menghilang ... mereka pasti akan mencariku." 

"Hmm ... pekerjaan yang menarik. Setidaknya kau bukan wanita tak berguna yang hanya bisa menghamburkan uang dan penggila pesta dengan seks bebas pada umumnya wanita di Hollywood," balas Jordan merendahkan Chantal sekali lagi hingga wanita itu memutar bola matanya.

"Menghina orang sepertinya sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging dalam dirimu, Jordan. Sepertinya aku akan mengalami tekanan batin akut bila terlalu sering bersama denganmu!"  Chantal menggunakan tangan kirinya untuk mengangkat gelas bertangkai tinggi berisi air mineral untuk minum lalu dia meletakkannya kembali ke meja. 

"Permisi!" Wanita bermata hijau itu bangkit berdiri dari kursi dan hendak meninggalkan meja makan. Namun, lengan Jordan menangkap pinggang ramping Chantal dengan sigap hingga bokong wanita itu sontak jatuh ke pangkuannya.

"AAARRGHH!" pekik Chantal terkejut. Bibirnya segera dikuasai oleh Jordan hingga tak mampu melancarkan protesnya. 

Kepalan tangan wanita itu terlalu mungil untuk mencederai Jordan dengan pukulan-pukulannya. Ketika ciuman paksa itu berakhir, napas keduanya tersengal-sengal dan mereka saling bertukar tatapan.

"Aku suka bibirmu yang manis, tapi berbisa itu, Chant! Kau lebih cantik bila tidak berbicara sinis seperti ini," ujar Jordan membelai bibir bawah Chantal dengan ibu jari tangannya. 

"Sayangnya aku bukanlah istrimu, aku hanyalah tawananmu untuk memancing papaku keluar dari tempat persembunyiannya bukan, Mister Jordan Fremantle?" tepis Chantal dengan nada kesal.

Alis Jordan berkerut sengit. Dia pun menjawab perkataan Chantal, "Kalau dengan menikahimu maka bisa menjinakkan temperamen liarmu ini, ada bagusnya kita lakukan usaha itu, Chantal Brickman. Aku tidak keberatan dan ketahuilah bahwa aku seorang pria single potensial yang menjadi incaran banyak gold digger di luar sana. Kau beruntung!"

Mulut Chantal ternganga dengan tidak anggun mendengar ucapan Jordan. Dia tak menyangka akan ada pikiran sekonyol itu dalam diri pria egois di hadapannya.

Comments (5)
goodnovel comment avatar
Aan Supriyatin
up Thor cerita suka sekali
goodnovel comment avatar
Nanda Yusra
bagus dong bisa jadi istri
goodnovel comment avatar
Susi Susilowati
wah seru ni, sandera jadi istri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gairah Terlarang Sang CEO   Kau Melihat Segalanya Tanpa Sensor?

    "Aku tak mau menikah denganmu! Singkirkan tangan kotormu itu dariku, Mister Fremantle!" sembur Chantal dengan galak usai kesadaran kembali menguasai dirinya pasca syok mendengar ucapan Jordan.Pria itu menggelengkan kepalanya dan mengetatkan dekapan kedua lengannya di sekeliling tubuh ramping Chantal. Bulatan kembar di dada wanita itu terdesak hingga menyembul di hadapan Jordan. "Sangat menggairahkan bukan?" desis pria itu menatap terang-terangan aset berharga milik Chantal.Rasanya Chantal ingin menampar-nampar wajah pria mesum yang tengah memeluknya dengan tidak senonoh. "Dasar pria keparat! Menjijikkan. Rendahan!" Amarahnya memuncak seiring berlalunya waktu yang harus dijalaninya bersama Jordan. Jelas sekali mereka bagaikan kucing dan tikus yang saling membenci.Tawa Jordan membahana di penthouse mewah miliknya. Kemarahan Chantal justru menggemaskan baginya dan memberikan hiburan tersendiri baginya. Dengan girang dia mendaratkan ciuman-ciuman iseng di wajah wanita yang meronta-ront

    Last Updated : 2023-04-27
  • Gairah Terlarang Sang CEO   Dia Bukan Pacarmu Lagi!

    "Ayo kita berangkat sekarang, Chant!" Suara maskulin dari belakang punggung sofa itu membuat Chantal menolehkan kepalanya.Tatapan mata wanita itu terjatuh dari ujung sepatu fantofel hitam di atas lantai kayu mengkilap itu hingga naik ke wajah berkarakter yang tak dapat dipungkiri memang istimewa. 'He's charming actually!' batin Chantal tanpa ingin mengungkapkan isi kepalanya."Tentu saja, mari kita pergi berpesta, Jordan!" sahut Chantal seraya melemparkan senyumnya kepada lelaki gagah berparas tampan di hadapannya.Jordan tidak mencukur bulu-bulu gelap kecoklatan di wajahnya yang membuat penampilannya macho dan nampak jantan sekalipun setelan tuxedo warna khaki yang dikenakannya sangatlah rapi. Tak ada kesan nerdy atau culun sama sekali dalam pancaran aura kuatnya.Langkah kaki Chantal anggun mendekati Jordan lalu meletakkan tangannya di lengan pria yang tengah menawannya itu. "Welcome to Holywood life, Chantal. Kamu akan bertemu banyak selebritis dan kaum jetset di pesta nanti," uj

    Last Updated : 2023-04-28
  • Gairah Terlarang Sang CEO   Terjepit Di Antara Ego Dua Pria

    "Chant, ingat bahwa kau harus tetap bersamaku!" desak Jordan menatap wanita di tengah dirinya dan David Guilermo itu dengan serius.Chantal menoleh ke arah Jordan. Namun, David meraih tangan kirinya untuk ditarik menjauh dari Jordan. "Jauhi pria bodoh dan sinting itu, Sayang!" ujar David seraya menarik pacarnya melangkah cepat di atas high heels hingga terhuyung-huyung bertabrakan dengan pengunjung pesta lainnya.Tentu saja Jordan tak terima begitu saja tawanannya dibawa kabur pria yang tak dikenalnya dan mengaku-ngaku sebagai pacar Chantal. Dia mengerang lalu mengejar pasangan muda mudi tersebut seraya berseru, "Stop! Jangan kabur dariku!"Kepala Chantal menoleh ke belakang dengan wajah kebingungan dengan situasi yang serba salah itu. Dia masih terus diseret oleh David menuju ke arah lift.Langkah lebar kaki jenjang Jordan memangkas jarak di antara mereka hingga dia dapat menangkap pinggang ramping Chantal dan menghentikan langkah wanita itu. Pegangan tangan David pada kekasihnya son

    Last Updated : 2023-04-28
  • Gairah Terlarang Sang CEO   Perawan yang Membangkitkan Gairah Terlarang

    "Jordan, jangan seret aku seperti ini!" teriak Chantal bernada kesal karena tangan kirinya lagi-lagi ditarik dan dia dipaksa mengikuti langkah cepat pria setinggi nyaris 2 meter itu.Sekalipun Jordan hanya berjalan biasa, tetapi jangkauan langkahnya sangat lebar dan termasuk cepat bagi Chantal yang tubuhnya lebih mungil. Pria itu mendadak berhenti melangkah hingga Chantal menubruk tubuh bagaikan Tembok Raksasa China yang kokoh itu.Sebelum wanita cerewet itu benjol mencium lantai Jordan pun segera menangkap tubuh berlekuk sexy itu ke dalam pelukannya. "Hey, kau aman. Bukalah matamu, Chant!" ujar Jordan terkekeh menatap wajah Chantal yang sedang memejamkan matanya rapat-rapat karena mengira dia akan jatuh ke lantai.Sepasang mata hijau bak Zamrud Colombia itu pun terbuka menatap lurus ke mata biru Jordan. Dia merasa limbung dan tak tahu harus berkata apa terhanyut dalam tatapan mata sebiru langit cerah di hadapannya."Mungkin kau lelah, mari kugendong saja kembali ke penthouseku di lan

    Last Updated : 2023-04-30
  • Gairah Terlarang Sang CEO   Menawan Hatimu, Nona!

    Bunyi anak kunci diputar dari dalam kamar mandi membuat Jordan menyeringai lebar. Ancamannya berhasil dengan efektif. Seraut wajah pucat pasi menatap dirinya dengan memelas hingga dia pun tak tega melakukan ancamannya."Kucing kecilku rupanya menyembunyikan ekornya, hmm?" sindir Jordan menaikkan sebelah alisnya membalas tatapan Chantal.Wanita itu mengatupkan kedua telapak tangannya di depan dadanya. "Kumohon jangan sakiti aku—" "Aku ingin membawamu ke surga dunia bukannya mau melukaimu, apa salahku?" Jordan bersedekap seraya tertawa mengejek."Sudah kukatakan tadi, aku tak mau!" tolak Chantal bersikukuh."Kenapa?" tanya Jordan datar sekalipun dirinya penasaran. Toh dirinya diinginkan oleh banyak wanita selama ini tanpa harus mengejar-ngejar salah satu dari mereka hingga ke kamar mandi seperti saat ini. Chantal adalah satu-satunya yang berbeda. "Kau sangat kekanak-kanakan, Chant!" tukas Jordan seraya menyandarkan kedua tangannya di bingkai pintu kamar mandi di mana Chantal berdiri b

    Last Updated : 2023-05-01
  • Gairah Terlarang Sang CEO   Ulah Hacker Pacar Chantal

    Saat Jordan sedang mandi di bawah shower tiba-tiba lampu kamar mandi padam, lampu dari daya cadangan yang masih menyala redup di sudut langit-langit ruangan penthouse. "Damn, apa-apaan ini?! Kenapa bisa terjadi mati listrik sepagi ini?" rutuk pria itu segera menyelesaikan mandinya lalu mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Dengan pinggul berlilitkan handuk setengah basah, Jordan keluar dari kamar mandi dan menghampiri tempat tidurnya. "Kuharap kau tidak takut dengan gelap, Chant. Apa kau baik-baik saja?" tanya Jordan dengan sebersit nada kekuatiran."Aku baik-baik saja. Apa ada pemadaman listrik dari pusat?" balas Chantal karena jarang sekali mati listrik kecuali ada badai besar melanda kota.Jordan mengendikkan bahunya seraya menjawab, "Entahlah, mungkin saja begitu. Aneh sekali karena ini masih pagi. Aku akan menanyakan ke pengelola gedung. Tunggu di sini saja, jangan kemana-mana!" Pria itu pun melangkah cepat menuju ke walk in closet miliknya untuk memilih pakaian kerjanya dengan p

    Last Updated : 2023-05-01
  • Gairah Terlarang Sang CEO   Diintai Dari Dua Sudut

    Lawrence Brickman telah kembali dari Kepulauan Karibia. Dia memperpendek waktu liburannya setelah mengetahui bahwa Chantal kesayangannya ditawan oleh Jordan Fremantle. Sungguh sebuah gangguan yang tak terduga dan kini dia bertekad untuk membebaskan puteri tunggalnya itu dari cengkeraman pengusaha tiran yang sempat ditipunya.Pria tua itu menyamar dengan penampilan yang sama sekali berbeda. Dia mengenakan kaca mata minus berbingkai kotak lebar dan mengecat rambutnya yang kelabu beruban menjadi warna cokelat tua segar yang membuat dirinya nampak jauh lebih muda. Namun, guratan di kulit wajahnya tak mampu menyembunyikan usia yang sebenarnya.Dia menerima pesan melalui surelnya dari Jordan bahwa pria muda kurang ajar itu akan menikahi Chantal siang nanti di balai kota Los Angeles. Lawrence sangat kesal karena setahunya Chantal menjalin hubungan kekasih dengan David Guilermo sejak 2 tahun lalu. Pemuda genius itu sangat sopan dan memuja puteri kecil kesayangannya. Lawrence pun merestui hubu

    Last Updated : 2023-05-01
  • Gairah Terlarang Sang CEO   Kekacauan Di Balai Kota

    "Maaf, pernikahan ini tidak dapat diproses secara legal. Calon pengantin pria sudah berstatus menikah dan belum bercerai!" tutur petugas catatan sipil yang membawa berkas identitas Jordan dan Chantal.Mendadak Jordan bengong karena syok berat. Sejak kapan dia menikah? Siapa yang dia nikahi selain Chantal? Ini sudah pasti kesalahan data identitas pribadinya, duga Jordan dengan yakin."Coba sebutkan nama istri yang tak pernah saya nikahi itu, Sir! Perlu Anda tahu, seumur hidup saya belum pernah menikah sebelum hari ini," ucap Jordan dengan tegas menatap lurus ke petugas catatan sipil tersebut.Pria berkaca mata dengan rambut beruban kelabu itu membolak-balik dokumen di tangannya. "Di catatan resmi pemerintah kota Los Angeles ini nama pasangan Anda adalah Virginia Anne Willbury," jawab petugas bernametag Antonio Baldwin itu."Saya belum pernah bertemu wanita itu satu kalipun. Dimana alamat rumahnya? Lebih baik saya suruh pengawal untuk menjemputnya dan memberi tahukan langsung kepada And

    Last Updated : 2023-05-16

Latest chapter

  • Gairah Terlarang Sang CEO   Love is Blind (THE END)

    "Hello, Gorgeous!" Perempuan itu tersenyum miring di ambang pintu penthouse Calvin Fremantle yang berada di Queens, New York.Calvin mendengkus geli sembari bersedekap menghadapi Jessica Carrera. Dia sudah sebulan ini menghindari wanita muda yang merengek meminta alamat tempat tinggalnya sekarang."Bagaimana bisa kau mendapatkan alamat tempat tinggalku, Jess?" tanya Calvin menghela napas dalam-dalam lalu mempersilakan wanita yang jauh-jauh terbang dari Los Angeles ke tempatnya itu masuk.Ketika Calvin menutup pintu penthousenya, Jessica segera memeluknya erat dari belakang punggungnya. "Aku mendesak Jordan agar memberi tahukan alamatmu. Kau tega meninggalkanku, Honey!" rajuknya."Hmm ... memang hanya Jordan yang mengetahui tempat tinggalku dan beberapa kolega dekatku yang pastinya tak kau kenal," jawab Calvin dengan perasaan bercampur aduk. Dia lalu bertanya, "Jess, untuk apa kau mencariku? Bukankah banyak pemuda yang berlutut di bawah kakimu untuk mendapatkan perhatian darimu?"Jessi

  • Gairah Terlarang Sang CEO   Akhir Kemelut Dari Pembalasan Dendam David Guilermo

    "Welcome home, Jordan, Chantal!" sambut Calvin di ruangan CEO Sky Eternity Intercontinental Tower. Dia memeluk hangat putera dan menantu kesayangannya bergantian. Kemudian dia menggendong cucu pertamanya sembari menyapa Raphael juga yang menjawab dengan bahasa bayi."Papa, maaf telah merepotkanmu begitu lama!" ujar Jordan sambil terkekeh mengamati kakek dan cucunya yang cepat sekali akrab itu."Hey, it's okay. Duduk dulu di sofa dan mengobrol," ajak Calvin berjalan menuju ke sofa vinyl hitam.Setelah duduk Jordan bertanya, "Apa Papa tertarik untuk menetap di LA? Aku akan suruh bawahanku menyiapkan unit mewah yang kosong di SEI Tower."Penthouse Jordan hanya memiliki sebuah ranjang dan dia telah kembali meninggalinya tak lama lagi. Calvin pun mengerti itu tanpa harus dikatakan secara lugas oleh puteranya. Maka dia pun menjawab, "Lebih baik sore nanti Papa kembali ke Queens, tak perlu repot-repot menyiapkannya, Jordan!""Aku ikut apa yang baik menurut Papa saja. Di SEI Tower banyak unit

  • Gairah Terlarang Sang CEO   Ulang Tahun Pertama Raphael

    Pemberhentian kapal Fortune Marine selanjutnya adalah Norwegia. Negara yang tenang dan sedikit penduduknya itu alamnya masih banyak yang tak tersentuh karena terdiri dari fyord, pegunungan tinggi yang tertutup salju, dan lembah bertebing curam. Julukannya adalah The Land of Midnight Sun karena pada puncak musim panas bulan Mei dan Juni, matahari masih tampak bersinar pada malam hari. Namun, saat itu bulan Oktober.Kapal Jordan mengarungi perairan Laut Norwegia menuju ke Kepulauan Lofoten di malam hari dengan kecepatan yang diperlambat oleh Kapten Andres Fuller. Malam itu Jordan sengaja mengajak Chantal naik ke dek kapal untuk melihat langit menakjubkan yang bertabur bintang dan dapat melihat perubahan cahaya warna-warni di kejauhan di atas daratan."Indah bukan?" tanya Jordan memegangi gelas berisi port wine dengan seringai lebar di wajahnya sembari menemani Chantal yang sedang mengamati langit dengan teleskop tersangga sebuah tripod.Donovan dan John sekali lagi beralih profesi menja

  • Gairah Terlarang Sang CEO   Melintasi Samudera Atlantik Hingga Tiba Di Portugal

    Tiga minggu lamanya Jordan dan Chantal berada di Afrika Selatan. Mereka berpidah-pindah kota dari Johannesburg ke ibu kota Pretoria yang jalanannya dinaungi pohon Jacaranda di tepian kanan kiri hingga nampak rindang. Pada musim semi bunganya yang berwarna ungu penuh mengiasi setiap rantingnya yang subur.Kemudian juga mereka mengunjungi Pantai Nahoon di East London yang berombak dan cocok untuk berselancar. Jordan menyukai surfing, dia menyewa papan selancar di tempat persewaan bersama Donovan serta beberapa rekan pengawalnya yang memang bisa berselancar. Sedangkan, Chantal duduk bersantai di tepi pantai bersama Raphael menikmati sinar hangat matahari sambil minum air kelapa muda asli yang banyak dijual di sana.Setelah itu mereka juga mengunjungi Knysna, sebuah kota di sebelah laguna yang dihiasi hutan-hutan kuno indah dan pegunungan yang mengelilinginya. Di sana mereka berkunjung ke Taman Nasional Tsitsikamma.Upington yang berada di tepi Sungai Orange tak ketinggalan didatangi juga

  • Gairah Terlarang Sang CEO   Welcome to Africa

    Mendekati perairan Afrika Selatan gelombang lautan semakin tenang, cuaca cerah dan mataharu bersinar terik di siang hari. Jordan dan seisi kapal Fortune Marine sudah tidak memerlukan pakaian rangkap lagi seperti ketika mereka melintasi perairan Antartika."Sebetulnya apa yang membuatmu ingin mengunjungi Afrika, Jordan?" tanya Chantal yang berdiri bersama suaminya di dek kapal. "Afrika Selatan negara yang unik, percayalah ... perjalanan berat kita akan terbayar saat kau melihat-lihat seperti apa Negeri Pelangi itu. Hanya Afrika Selatan yang memiliki 3 ibu kota di seluruh dunia, Pretoria, Cape Town, dan Bloemfonstein. Namun, kota terbesarnya adalah Johannesburg yang menjadi penghasil emas, berlian, nikel, dan logam lainnya. Selain itu hanya di negara ini kita bisa menemukan satwa the big five yang liar paling sulit diburu; macan tutul, badak, kerbau Cape, gajah Afrika, dan singa. Aku akan mengajakmu ke Kruger National Park, itu salah satu game reserve terbesar di dunia. Kita akan kelil

  • Gairah Terlarang Sang CEO   Ingin Bercinta Dari Pagi Hingga Pagi Berikutnya

    Kapten Andres Fuller ternyata tidak menemukan kerusakan pada bodi maupun mesin kapal Fortune Marine. Maka Jordan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka dengan bertolak dari dermaga di siang hari usai makan siang di salah satu restoran yang ada di pelabuhan. "Aku senang kita bisa berlayar lagi. Suhu udara yang membekukan hingga ke tulang nampaknya tak cocok denganku, Jordan!" ujar Chantal saat kapal sudah mulai melaju dalam kecepatan stabil 21 knots.Gelombang laut Samudera Selatan masih tenang dan Kapten Andres memanfaatkan waktu di mana matahari masih bersinar sekalipun tidak secerah di daerah tropis. "Nampaknya kita akan menghabiskan waktu agak lama di lautan, semoga bahan bakarnya cukup," jawab Jordan yang tidak terlalu optimis dengan perjalanan mereka. "Mungkin akan membosankan, Jordan. Aku rindu menetap di daratan," ujar Chantal dengan nada lesu. Tidur di atas kapal yang terombang-ambing di tengah lautan terkadang membuatnya cemas.Kapal itu melaju setiap hari di saat

  • Gairah Terlarang Sang CEO   Diterjang Badai Di Perairan Antartika

    "AAARRGHH!" pekik Chantal mencari keseimbangan pada dinding kabin ketika kapal yacht itu terombang-ambing parah karena gelombang lautan yang ganas disertai angin badai. Dia baru saja buang air kecil di kamar mandi karena suhu udara dingin membuatnya sering berkemih."Baby Girl, apa kau baik-baik saja?!" seru Jordan menghampiri Chantal di tengah kabin sambil mendekap erat puteranya yang tumben agak rewel. Chantal pun menjawab, "Aku baik-baik saja, Jordan. Bagaimana dengan Raphael? Dia masih menangis terus!""Coba kau susui dia, Chant. Dia pasti tidak tenang karena goyangan kapal yang terlalu heboh ini," usul Jordan sembari membantu istrinya kembali ke ranjang. Maka Chantal menuruti ide Jordan yang dia pikir tepat. "Aku akan naik ke kokpit sebentar untuk memeriksa keadaan. Pelayaran ini sedikit membuatku kuatir," pamit Jordan sebelum mengenakan jaket anti air di luar sweaternya. Udara di dalam kabin berpenghangat itu saja terasa dingin, apa lagi di luar ruangan.Jordan mengetok pintu

  • Gairah Terlarang Sang CEO   Terlarut Dalam Hasrat Si Daun Muda

    Tangannya berkelana mulai membuka kancing kemeja putih tuxedo Calvin dan juga sabuk celana pria itu. Akhirnya, Calvin membiarkan Jessica mengambil alih kendali atas tubuhnya yang juga mendambakan petualangan seks kilat dan meledak-ledak dengan daun muda yang molek itu.Ketika kain-kain penghalang di tubuh Calvin terlepas, Jessica membenamkan wajahnya di antara pangkal paha pria itu. Batang berurat Calvin memang masih berfungsi normal terasa sangat keras di dalam mulutnya yang sibuk menjilati dan mengurutnya ketat."Ohh ... luar biasa. Kau membuatku merasa muda kembali, Jess!" desis Calvin menahan sensasi kuat yang membuat dirinya ingin tumpah di bawah sana."Artinya kau setuju dengan permintaanku tadi. Jadi jangan protes lagi!" putus Jessica lalu menarik melepas pantiesnya dari balik gaun merahnya yang berbahan ringan longgar. Dia menduduki paha Calvin untuk menyatukan pusat gairah mereka berdua yang saling menginginkan satu sama lain.Jessica menghentakkan bokongnya dengan lincah nai

  • Gairah Terlarang Sang CEO   Hanya Sekadar Teman Kencan

    "Hai, Calvin. Terima kasih sudah bersedia menghadiri pesta ulang tahunku. Apa Jordan masih belum kembali ke LA?" sambut Fernando Alex Guilermo memeluk hangat Calvin Fremantle usai mendapat ucapan selamat.Pria yang nampak lebih muda dibanding usianya yang sebenarnya itu tersenyum lebar sambil menjawab, "Ini hari istimewamu, Nando. Masa aku tak datang ikut merayakannya? Jordan akan lama keliling dunia, mungkin dia sedang berada di Antartika bermain dengan pinguin. HA-HA-HA!"Jawaban Calvin membuat Fernando menggeleng-gelengkan kepalanya dengan emosi bercampur aduk, antara bingung dan juga kesal. Mungkin ada baiknya dia melupakan dendam mendiang puteranya sepenuhnya, pikir Fernando Guilermo diam-diam."Oke, nikmati pestanya, Calvin. Banyak wanita muda yang menarik bila kau butuh teman!" ujar Fernando Guilermo mendorong punggung kawannya ke lautan manusia yang memadati lantai ballroom salah satu hotel bintang 5 di Los Angeles.Di antara kerumunan tamu undangan yang hadir, sosok cantik it

DMCA.com Protection Status