"Don, apa Marcus sudah menemukan penggunaan terakhir kartu kredit atau debit pria sialan itu?" tanya Jordan yang berusaha melacak keberadaan istrinya yang lenyap diculik oleh David Guilermo di Gedung Stopera tadi malam.Telepon ke Los Angeles ke ahli IT Fremantle Corporation yang baru saja dilakukan oleh Donovan Bailey membuahkan hasil. Dia pun menjawab dengan binar harapan di mata birunya kepada bosnya, "Marcus mengatakan bahwa transaksi kartu American Express milik David Guilermo dilakukan di Catania, Pulau Sicilia. Dia membayar sebuah villa sewaan yang terletak dekat tebing yang berhadapan dengan Laut Ionia, Master Jordan.""Ahh ... dia tak cukup mengelabuhi kecerdikanku rupanya. Siapkan mobil untuk mendatangi Tuan Guilermo di Catania. Dimana distrik lokasi villa itu, Don? Sopir pasti butuh koordinat letak pasti alamat yang kita tuju!" tutur Jordan penuh semangat. Semalaman hingga pagi ia menguatirkan istri mungilnya yang sedang hamil itu. Dia berharap Chantal tak akan menerima ser
Di dalam air laut yang dingin itu Chantal yang nekad terjun dari tebing setinggi 100 meter itu merasa panik. Perempuan itu memang mencoba berenang sekuat tenaganya melawan arus gelombang bawah laut yang menghempasnya. Namun, napasnya mulai tak mampu dia kendalikan dalam kondisi stres takut tenggelam.'Hubby, maafkan aku karena telah memilih jalan nekad untuk melepaskan diri dari David. Sampai jumpa di kehidupan berikutnya—'Sementara itu Jordan yang menyusul terjun tak lama setelahnya segera berenang mencari Chantal hingga ke dasar lautan luas itu. Dia berusaha menahan napas sekuatnya sebelum sesekali muncul ke permukaan mengambil udara. Pria itu tak kenal menyerah mencari sosok istrinya di dalam air yang berwarna agak keruh tersebut.Dia menebak Chantal sudah tenggelam menuju ke dasar laut karena kehabisan napas. Maka dia mencoba mengambil napas panjang di permukaan laut lalu mulai menyelam ke laut yang lebih dalam. Sebuah kelebatan siluet warna putih di sisi timurnya tertangkap oleh
Setelah melihat suami sah Chantal berlari ke ujung tebing dan terjun menyusul mempelai wanita yang seharusnya dinikahi David, pria itu tercenung sejenak dalam posisi jatuh berlutut sebelum tertawa membahana setelahnya.Sergio Portabelo yang berdiri mematung di belakang bosnya di tebing yang telah memakan 2 nyawa itu hanya bisa terdiam mengamati David yang bertingkah seperti orang tak waras. Dia menghela napas panjang.David pun bangkit berdiri dari permukaan batu keras lalu membalik badannya seraya berkata, "Wanita bodoh itu lebih memilih untuk pergi ke neraka dibanding kubawa ke surga dunia! Baguslah suaminya ikut menyusulnya ke neraka jahanam. Ayo kita tinggalkan saja tempat sialan ini, Sergio!" "Tentu saja, Master David. Mari—" Asisten pribadi David itu mengikuti langkah bosnya menuju ke gazebo untuk menjelaskan kepada pendeta yang seharusnya memberkati pernikahan sakral tadi.Father Jonathan Kleypass menatap sang mempelai pria dengan wajah penuh tanda tanya, dia pun berkata, "Ada
"Don, aku sudah membuat janji dengan dokter spesialis obsgyn di Paris Saint-Joseph & Marie Lannelongue Hospitals. Kita langsun naik taxi saja ke sana!" tutur Jordan yang segera ditindak lanjuti oleh kepala pengawal pribadinya itu. "Baik, Sir akan saya sampaikan ke para pengawal lainnya. Silakan tunggu di pintu keluar lobi bandara. Segera saya carikan taxinya!" jawab Donovan lalu mengatur segala keperluan atasannya bersama anak buahnya.Tak butuh waktu lama untuk rombongan itu meninggalkan bandara menuju ke rumah sakit terbaik di Paris saat ini. Mereka menggunakan 2 buah taxi bandara. "Dimana kita akan menginap malam ini, Jordan?" tanya Chantal penasaran sekalipun ia tahu suaminya seorang penata tour yang canggih. Jordan sangat mementingkan kenyamanan selama bepergian."Di hotel bintang 5 tentunya, Darling. Apa kau sudah tak sabar untuk bergulat denganku di atas ranjang?" jawab Jordan mencandai istrinya. Dia mengecupi garis rahang Chantal dengan mesra tanpa memedulikan sopir taxi yan
David Guilermo membaringkan tubuh yang lemah tak berdaya itu ke atas ranjang hotel. Dia tak tahan lagi menyentuh wanita pujaan hatinya yang semula ia pikir telah mati tenggelam di dasar laut usai terjun dari tebing. Bibir pria itu memagut bibir ranum yang nampak pucat serta terasa dingin saat bersentuhan dengan dirinya."Chant, kenapa kau justru memilih Jordan dibanding aku? Aku sangat mampu membahagiakanmu dengan segala kekayaan serta cintaku kepadamu!" ujar David merayu Chantal yang masih terlelap dalam efek bius khloroform. Dia memandangi wajah lugu tersebut dari jarak sehasta lalu memutuskan untuk memeluk tubuh Chantal sambil berbaring miring di atas ranjang.Tak ada kekuatiran dalam diri David mengenai suami wanita yang dia culik tersebut. Di pikirannya dia merasa aman karena kota Paris sangatlah luas, Jordan tak mungkin menemukannya dengan cepat hingga beberapa hari ke depan. Maka pria itu pun tertidur dengan nyaman bersama Chantal.Sergio Portabelo beristirahat di sebelah kamar
Di atas Samudera Atlantik yang berwarna biru tertimpa sinar matahari pagi, Chantal mulai tersadar dari tidur panjangnya. Memang Jordan sengaja tak membangunkan istrinya karena dia berpikir kondisi kehamilan itu membuat Chantal mudah lelah."Ughh ... di mana aku?" gumam Chantal perlahan memfokuskan pandangannya ke sekitarnya. Dia tersadar sedang berada di kabin pesawat dan terkesiap mengira David menculiknya lagi padahal memang itu yang tadinya memang terjadi.Wajah Jordan muncul di atas Chantal dan membuat wanita itu menghela napas lega. "Hubby ... kupikir tadi aku melihat bayangan David di cermin wastafel. Bagaimana bisa kita ada di dalam pesawat?" tanya Chantal seolah tak mengerti.Jordan menaruh bantal untuk menyangga punggung istrinya dengan nyaman lalu menjawab, "Aku yang membawamu kembali dari David yang menculikmu di Paris. Yang terpenting adalah kau sudah aman dan kita sedang dalam penerbangan kembali ke LA, Darling!""Ohh—syukurlah kalau begitu. Aku sangat cemas dan segalanya
"BRAAKKK!" Suara meja yang dipukul kencang membuat seisi ruangan CEO Guilermo Enterprise berjengit. "Siapa bajingan yang berani membunuh anakku?! Katakan Sergio!" bentak Fernando Alex Guilermo dengan tatapan mata yang berbahaya ke asisten pribadi mendiang puteranya.Jasad David Guilermo mengapung di muara Sungai Seine dalam kondisi mengenaskan akibat terendam air selama berhari-hari. Sebuah lubang di keningnya bekas luka tertembus peluru tajam mengindikasikan bahwa kematiannya adalah sebuah kasus pembunuhan yang disengaja.Sayang sekali kamera CCTV di lantai 10 eror malam saat pembunuhan terjadi. Namun, Sergio yakin itu adalah ulah komplotan Jordan Fremantle. Mendiang bosnya sedang berurusan dengan pria tycoon asal Los Angeles itu karena menculik Chantal Brickman. "Master Fernando, tuan muda sedang berurusan dengan Jordan Fremantle, pemilik Sky Eternity Intercontinental Tower. Mungkin Anda bisa menyelidiki pria tersebut, Sir!" jawab Sergio sesuai kenyataan yang ia yakini.Pablo, sep
"Jenasah putera tycoon minyak wilayah pesisir barat pantai Amerika Serikat yaitu David Guilermo dilepas kepergiaannya dari rumah duka keluarga mendiang di Virginia dengan diikuti oleh orang tua beserta sanak saudaranya!" Suara pembaca berita Denise Walcot terdengar di siaran prime time news yang diputar oleh sopir limousine yang menjemput Chantal. Dengan terperangah Chantal menutup mulutnya dengan telapak tangan kanannya mendengar kabar duka atas meninggal dunia mantan pacarnya itu. "Don, kapan David meninggal dunia? Dia nyaris menculikku di Paris bukan?" tanya Chantal panik kepada Donovan Bailey yang duduk di bangku samping sopir dalam limousine.Pertanyaan nyonya bosnya itu menimbulkan kegundahan dalam hati Donovan. Pasalnya, ia lah yang menembak kening David di hotel malam itu. Setelah berdehem, kepala pengawal Jordan tersebut menjawab, "Saya kurang mengerti dengan situasi tersebut, Ma'am. Mungkin Master Jordan dapat menjelaskan mengenai penculikan di Paris lalu kepada Anda di pe