Home / Rumah Tangga / Gairah Saudara Ipar / Menggoda Adik Ipar

Share

Menggoda Adik Ipar

Author: Nona Lee
last update Last Updated: 2022-12-01 20:58:08

"Kau itu terlalu cantik untuk menderita, jadi bagaimana jika kita bersenang-senang?"

"Bersenang-senang apa Ndri?"

Otak wanita cantik itu langsung berkeliaran kemana-mana. Mungkin karena mendengar kata bersenang-senang langsung dari mulutnya. Padahal mungkin, kata bersenang-senang yang di ucapkan oleh Andri, berati hal lain.

Pelukan itu sangat hangat, hingga membuat Mona merasakan kenyamanan. Dia menatap sang adik ipar, dalam sekali. Sedangkan Andri hanya tersenyum, dengan pelukan yang masih begitu erat.

"Apa yang sedang Kakak pikirkan? Wajah kak Mona merah seperti itu," bisik Andri.

Mona memang sedang membayangkan yang tidak-tidak. Terlebih ketika pelukan yang dia rasakan begitu dalam sekali. Sebuah benda asing pun kian wanita itu rasakan, hangat dan sedikit menonjol.

"Aku tidak memikirkan apapun, wajahku merah karena gerah!" Tegas Mona pada adik iparnya itu.

"Bohong, Kakak pasti sedang memikirkan yang tidak-tidak. Aku tahu itu loh kak Mona.."

Andri senang sekali menggoda kakak iparnya itu. Padahal jika Mona mau, dia bisa membuat lelaki itu tak berdaya dengan kata-katanya.

Hingga sebuah ide konyol pun Mona pikirkan. Dia melepaskan pelukan yang erat itu, kemudian menatap Andri dengan senyuman kecil diwajahnya. Membuat lelaki itu seketika terdiam, yang tadinya menggoda sang kakak ipar.

Lengan mungil itu mengusap wajah tampan Andri, turun hingga ke dada. Seketika lelaki itu pun merasakan sensasi yang luar biasa, menyelinap ke seluruh tubuhnya. Nikmat dan penuh gairah.

Padahal Mona hanya sedang mengusap tubuhnya, bukan menggoda dalam hal lain.

"Kau berusaha untuk menggodaku? Jangan salah, jika aku lebih hebat melakukan hal itu daripada dirimu.."

Bisikan wanita itu semakin membuat Andri tak karuan. Dia ingin sekali berteriak kencang, menyerah dengan apa yang sudah dia mulai terlebih dahulu. Mona adalah kelemahan Andri, dia tidak bisa menahan daya tarik istri kakaknya itu.

Andri meminta sang kakak ipar untuk mundur, jangan sampai hal buruk terjadi jika dia sudah kelewatan. Andri adalah seorang lelaki dewasa, dia juga memiliki batas kesabaran dalam godaan seperti ini. Apalagi jika Mona terlalu berlebihan dalam melakukan segalanya, bisa-bisa mereka terbuai oleh nafsu.

"Kak aku mau pulang sekarang saja, kebetulan perutku sakit sekali."

Andri berusaha untuk menghindar, dia tidak ingin terlibat lebih jauh dalam hal menggairahkan seperti ini. Namun kakak ipar mengetahuinya, Andri pasti sedang mencari sebuah alasan untuk pergi, dan itu tidak bisa di biarkan. Dia menahan tubuhnya, sembari memasang wajah menyebalkan. Bisa-bisanya lelaki itu ingin lepas dari permainan yang sudah dia buat sendiri, tidak akan bisa.

"Kau ini banyak sekali alasan. Bukankah kau sendiri yang sudah memulai? Kenapa berhenti secara tiba-tiba?" Tanya wanita itu pada adik iparnya.

"Aku hanya bercanda Kak, maaf juga karena sudah memeluk mu. Harusnya aku tidak boleh melakukan hal seperti itu, kak Mona ini, kan kakak iparku."

Kini lelaki itu mungkin merasa bersalah, dengan semua tindakan yang sudah dia lakukan. Andri tidak pantas melakukan hal seperti itu, karena mirip seperti pelecehan.

Namun Mona sendiri tidak terlalu mempermasalahkan, karena berkat Andri kesedihannya hilang. Dia sempat terpuruk karena memikirkan nasibnya, tapi lelaki itu memeluk erat tubuhku begitu saja. Hal yang membuat hati seorang wanita seperti Mona luluh, perempuan yang tenggelam dengan begitu banyak kesedihan di dalam hidupnya.

"Kau tidak perlu minta maaf, lagi pula itu hanya sebuah pelukan iba, bukan hal lainnya. Oh iya kau mau membawa sedikit masakannya? Akan aku bungkuskan. Terima kasih karena sudah mau datang kemari ya Ndri, kau menghiburku sekali."

Mona pergi meninggalkan Andri di sana, dia akan membungkus sedikit makanan untuk lelaki itu. Mertuanya juga mungkin bisa mencicipi sedikit masakan buatannya, walau tidak terlalu enak.

Kepala wanita itu mulai pusing, mungkin karena efek kesedihan yang selalu dia tahan. Mona adalah wanita yang sangat kuat, dia bisa melewati semuanya sendirian tanpa didampingi seorang suami. Orang yang seharusnya selalu ada di saat dia membutuhkan sebuah pelukan.

Dengan sebuah senyuman terpaksa, Mona membawa keresek di tangan kanannya. Andri pun sudah bersiap-siap disana dengan jaket yang dia gunakan. Mungkin lebih baik jika dia cepat pulang, dari pada terlibat gairah yang akan membuatnya celaka.

"Ini bawa pulang, berikan juga pada ibu mertua. Terima kasih sudah mengajakmu pergi ya Ndri, semoga saja kapan-kapan kita bisa bermain lagi."

Andri mengambil kantong keresek itu, kemudian tersenyum manis padanya. Semoga yang dia lakukan hari ini benar-benar menyenangkan, mereka bisa pergi bersama dan menikmati waktu berdua. Walaupun ini bukan sebuah kencan, setidaknya bisa membuat hati keduanya merasa bahagia.

"Kakak terlalu banyak mengucapkan terima kasih, lagi pula itu hanya sebuah jalan-jalan. Oh iya, jika Kakak mau, besok main saja ke rumah. Dari pada terus disini sendirian," ucap Andri.

"Iya boleh juga Ndri, besok tolong jemput Kakak ya," ucap Mona antusias.

"Baik, kalau begitu aku pulang ya Kak. Sampai jumpa besok!"

Sekarang lelaki itu sudah pergi meninggalkan rumah ini. Sedangkan Mona bersiap untuk tidur, dia akan bermimpi indah malam ini. Dengan semua hal manis yang dia lewati dari pagi hingga malam.

Drasss

Hujan turun membasahi langit malam, membuat suasana terasa semakin sepi. Andri menatap jendela kamarnya yang mengembun. Air hujan dan suhu udara yang dingin, membuat jendela kaca di sekitar kamar dipenuhi uap uap air. Seketika pikirannya pun melayang, memikirkan betapa hangatnya pelukan yang Andri lakukan pada kakak iparnya tadi. Entah sejak kapan, pikiran lelaki itu menjadi sangat mesum. Mungkin karena sebelumnya dia belum pernah bersentuhan dengan lawan jenis, kecuali Mona.

"Jika saja aku sedang berada dirumahnya sekarang. Jika saja wanita itu adalah istriku, mungkin aku akan sangat bahagia. Bodoh sekali, karena Raka menyia-nyiakan wanita secantik kak Mona. Apa yang kurang pada diri wanita itu? Dia sudah sangat sempurna hanya dengan tubuh dan wajah yang seperti itu. Andri kau sudah gila! Bagaimana mungkin dirimu menginginkan kakak iparmu sendiri? Kau bisa sangat berdosa jika sampai merebutnya dari kakakmu!"

Andri mengusap wajahnya, dia tidak boleh serakah tentang wanita. Apalagi jika wanita yang dia inginkan itu adalah milik kakaknya sendiri, Raka. Sampai kapanpun, Mona tidak akan pernah mungkin berpaling padanya.

Kedua mata lelaki itupun akhirnya terpejam, dia akan memiliki Mona di alam mimpi saja. Karena di dunia nyata, wanita itu adalah milik kakaknya.

Sementara itu dilain tempat, Mona sedang asyik memandangi foto pernikahannya dengan Raka. Di sana terdapat foto keluarga, yang ada Andri di dalamnya. Entah bagaimana bisa wanita itu malah mengelus wajah sang adik ipar di sana, bukan membayangkan suaminya.

Pelukan yang Andri lakukan, benar-benar sudah mengubah sesuatu. Dia menjadi begitu ambisius tentang apa yang dirasakannya. Mona menginginkannya lagi, sebuah pelukan di malam yang dingin ini.

"Mona tidurlah! Kau tidak boleh membayangkan hal yang tidak-tidak. Kesepian memang bisa membuat seseorang menjadi gila, tapi tidak denganmu! Andri adalah seorang adik ipar, dan dia tidak mungkin memberikan kehangatannya padamu! Eh atau mungkin bisa jika aku menggodanya?"

Related chapters

  • Gairah Saudara Ipar   Berdua Saja Di Rumah

    "Kau yakin wanita itu akan datang kemari?"Seorang wanita paruh baya sedang makan dengan lahapnya, dia terlihat begitu sibuk dengan notepad yang ada atas meja makan itu. Kania. Dia adalah ibu dari Andri dan juga Raka, mertua Mona. Wanita paruh baya itu memang jarang sekali terlihat di rumah, dia selalu sibuk dengan pekerjaan kantor yang begitu menumpuk. Seperti hari ini, rencananya untuk libur harus gagal karena rapat dadakan di kantor. Padahal menantunya sendiri akan datang dengan maksud yang baik, Mona ingin bertemu dengan ibu dari lelaki yang dia cintai."Iya, Mona akan datang kemari. Tidak bisakah Ibu libur hari ini saja? Kak Mona begitu kesepian di rumah, jadi dia aku ajak main kemari saja."Andri memang bermaksud baik, dia ingin membuat kakak iparnya itu bahagia. Di hari-harinya yang penuh dengan perasaan sepi, setidaknya wanita itu akan merasa terhibur di sini. Bertemu dengan mertua, dan juga adik iparnya. Namun sayang, Kania adalah tipikal orang yang sibuk. Dia sangat menyuka

    Last Updated : 2022-12-02
  • Gairah Saudara Ipar   Saling Melempar Diri

    “Lupakan saja lelaki brengsek itu! Kau hanya akan sedih jika terus mencintainya!”Sebuah kata-kata yang membuat Mona membulatkan matanya. Dia menatap sang adik kakak yang terlihat penuh dengan amarah. Apa yang terjadi dengan lelaki itu? Kenapa Andri tiba-tiba berbicara seperti itu padanya?Dia meminta Mona untuk melupakan Raka, sang suami. Padahal selama ini, Andri sendiri yang berusaha untuk berpikir positif pada kakaknya itu. Raka sibuk bekerja di sana, sehingga tidak memiliki waktu yang banyak untuk keluarganya sendiri. Hal yang begitu dipercaya oleh Andri.Namun sekarang kenapa cara berpikirnya tiba-tiba berubah? “Kenapa kau berbicara seperti itu Andri? Dia itu Kakakmu, kau tidak boleh berbicara hal yang buruk tentangnya. Bukankah kau sendiri tahu jika Raka sangat sibuk dengan pekerjaannya? Jadi aku akan sangat mengerti.”Mona berusaha untuk selalu berpikiran positif, walaupun pada kenyataan hatinya merasa risau. Dia hanya ingin pernikahannya dengan lelaki yang begitu dia cintai

    Last Updated : 2022-12-03
  • Gairah Saudara Ipar   Penolakan Berujung Pasrah

    Tubuh Mona terasa begitu gelisah. Ciuman yang dilakukan oleh adik iparnya itu berhasil membuat birahinya naik. Dia tidak tahan lagi, terlebih karena Mona sudah lama tidak mendapatkan sentuhan dari sang suami. Lelaki itu berhasil mengisi kesepian di dalam hatinya, hingga membangkitkan gairah yang selalu wanita itu tahan setiap saat.Ciuman yang semakin membara itu terhenti oleh dorongan yang dilakukan Mona. Membuat Andri menatap kakak iparnya dengan penuh kebingungan. Kenapa wanita itu menghentikan ciuman mereka? Apakah Mona merasa menyesal?"Ada apa?" Tanya Andri pada kakak iparnya itu."Ini terlalu berlebihan. Lebih baik kita hentikan saja Andri," ucap wanita itu.Mona berusaha untuk lepas dari dekapan lelaki itu, namun Andri menahannya. Dia sudah terpancing nafsunya oleh Mona, tapi wanita itu malah meminta untuk berhenti. Rasanya tanggung sekali, apalagi milik Andri sudah menegang seperti ini."Aku tidak ingin menghentikan permainan ini. Kau yang sudah memulai semuanya Kak, jadi jan

    Last Updated : 2022-12-04
  • Gairah Saudara Ipar   Apa Ini Sebuah Penyesalan?

    "Eh Mona, kau masih di rumah ternyata. Aku pikir kau sudah pulang," ucap wanita paruh baya itu.Kania baru saja pulang dari kantor, dia langsung duduk di samping Mona yang saat itu tengah menonton televisi. Andri memang belum sempat mengantarkan wanita itu pulang, karena tubuhnya yang terasa lemas. Mereka sudah melakukan perbuatan menyenangkan itu beberapa kali. Padahal sebelumnya Mona sempat menolak, bahkan munafik. Wanita itu penuh dengan gairah, dia terus meminta Andri untuk melayaninya. Sekarang lelaki itu kewalahan, kedua kakinya gemetar dan lemas, belum lagi wajahnya yang lesu tak bertenaga."Belum Bu. Tadi diluar hujan, jadi sembari menunggu Ibu pulang aku main dulu saja."Wanita itu tersenyum manis, dia meneguk teh yang ada di atas meja. Mona bahkan sempat menawarkan minuman itu pada sang mertua, namun Kania menolaknya."Bagaimana Raka, apa dia sering menelpon? Ibu dengar, pekerjaannya sudah tidak terlalu sibuk. Mungkin dia bisa pulang lebih sering," ucap wanita paruh baya it

    Last Updated : 2022-12-05
  • Gairah Saudara Ipar   Jangan Menaruh Cemburu

    "Kau? Kenapa kalian bisa bersama malam-malam begini?"Suara Raka terdengar sangat marah, dia merasa sangat curiga ketika adik dan juga istrinya berada di tempat yang sama. Apalagi sekarang waktu sudah memasuki malam hari, orang-orang seharusnya tidur bukan malah berduaan seperti itu. Andri sepertinya sudah salah langkah, dia terlalu kesal karena mendengar suara kakaknya berbicara dengan nada tinggi. Lelaki itu memarahi wanita yang sangat dia cintai saat ini."Apa yang harus aku katakan?" Bisik Andri sembari menjauhkan ponselnya.Mona menggelengkan kepalanya, "Mana aku tahu. Oh iya, bilang saja jika kau baru mengantarku pulang.""Oh, ok ok!" Sahut Andri cepat.Lelaki itu kembali mendekatkan ponselnya ke arah telinga, lalu menjawab pertanyaan sang kakak yang sejak tadi terus saja mengoceh tanpa henti. Hati lelaki itu merasa penuh curiga, dengan kedekatan Andri dan juga Mona."Andri?! Apa kau tidak mendengarkan Kakakmu bicara!" Bentak Raka dari dalam telpon."Sinyalnya sedang jelek Kak

    Last Updated : 2022-12-06
  • Gairah Saudara Ipar   Let's Play Baby

    "Arghh... Andri jangan lakukan itu!""Ahh..."Suara desahan terus saja keluar tanpa henti, walaupun Mona berusaha untuk menahannya. Lelaki tampan bertubuh kekar itu, begitu lihai memainkan klitoris yang basah dan berlendir. Bagi sebagian orang memang sangat menjijikan. Namun untuk Andri, ini adalah rasa ternikmat yang mampu membangkitkan gairahnya.Wanita itu sudah mengalami klimaks berkali-kali, namun Andri tetap merasa tidak cukup. Dia kembali menghujani kakak iparnya dengan jilatan dan lumayan yang cepat, mematikan. Bahkan tak sungkan, dua buah jari masuk ke dalam sana untuk mengocoknya."Andri cukup! Arghhh..."Tubuh Mona bergetar karena tidak kuat lagi menahan nikmat. Andri pun melepaskannya, kemudian membuka celana yang sejak tadi terasa begitu sesak. Benda panjang dan cukup besar itu sudah mulai mengeras, bahkan tak sabar untuk segera keluar. Haus akan kehangatan yang baru saja dia rasakan beberapa saat yang lalu.Lengan berurat itu meminta Mona untuk memegang miliknya terlebih

    Last Updated : 2022-12-07
  • Gairah Saudara Ipar   Budak Seks

    "Ahhh.. mghhh... yes baby! Faster!""Fuck! Ahh... Ahh.. ahh..."Suara desahan yang memilukan keluar dari speaker ponsel. Seolah menunjukan betapa nikmat dan kasarnya permainan yang tengah mereka lakukan. Seorang wanita tanpa busana terlihat serius menatapnya, mata indah itu seolah tak berkedip dengan pemandangan yang dia lihat. Pikiran dia bahkan tengah kemana-mana, membayangkan dirinya berada di posisi tersebut. Untung saja di rumah tidak ada siapapun lagi kecuali dirinya, karena jika tidak akan sangat memalukan.Mona. Sejak kapan dia jadi budak seks seperti ini? Ketika dirinya begitu haus akan sentuhan laki-laki. Padahal wanita ini sudah berusaha sangat keras, untuk menahan gairah yang senantiasa muncul. Namun kedatangan Andri di dalam hidupnya, membuat Mona tidak bisa menahan diri. Lelaki itu mampu membuat gejolak yang selama ini dia tahan muncul dengan brutal."Aishh.. aku benar-benar masih ingin melakukannya. Andri, kenapa dia masih belum datang juga? Bukankah kemarin lelaki itu

    Last Updated : 2022-12-08
  • Gairah Saudara Ipar   Gairah Yang Tak Ada Ujungnya

    Lelaki tampan itu membimbing Mona untuk melakukan apa yang dia inginkan. Sebuah gaya bercinta yang baru wanita itu ketahui setelah sekian lama menikah.Andri, lelaki itu membuka lebar paha sang ipar untuk menjilati benda basah beraroma khas itu. Sementara Mona, terpaku sesak dengan kejantanan Andri yang terus menusuk ke dalam mulutnya. Posisi yang bisa dikatakan sangat nikmat, namun cukup menyiksa karena tidak nyaman.Wanita itu tidak bisa mengeluarkan desahan, karena mulutnya penuh dengan batang keras nan panjang itu. Apalagi ketika Andri menyundulkan miliknya lebih dalam dari pada ini, hingga membuat Mona terbatuk-batuk karena menyentuh ujung tenggorokannya.Lelaki itu berkata tidak berpengalaman, namun mampu membuat Mona terlihat sangat bodoh. Dia dipermalukan karena tidak mengetahui gaya seperti ini, bahkan dengan permainan kecil yang seharusnya wanita bersuami itu ketahui.Andri memang terlalu banyak tahu, walaupun dia belum pernah mempraktekkan nya. Dia belajar banyak dari buku

    Last Updated : 2022-12-09

Latest chapter

  • Gairah Saudara Ipar   Balas Dendam [Part ke-4]

    "Lebam? Kau yakin jika itu ulah Kakakmu?"Kania menatap serius pada putra bungsunya itu, dia memastikan jika ini bukanlah bualan yang dibuat oleh Andri. Kania hanya khawatir, jika menantunya itu membuat sebuah fitnah, agar Raka semakin terpojokkan. Memanfaatkan kepolosan Andri sebagai jalan. Benar-benar wanita licik yang hanya mementingkan harta dan kedudukan."Bu, bisa saja lelaki itu marah dan melampiaskan semuanya amarahnya pada kak Mona. Bukanlah Ibu lihat? Bagaimana Kakak begitu kesalnya mendengar kedudukan yang selama ini dia miliki, Ibu berikan padaku. Lelaki itu memiliki temperamen yang buruk," ucap Andri pada sang Ibu."Iya aku memang melihat tempramen lelaki itu berbeda dari sebelumnya, iya mungkin karena keadaan yang dia rasakan saat ini. Namun apapun itu, kau tidak berhak ikut campur dalam urusan rumah tangga Kakakmu. Biarkan saja meraka mengurus masalah mereka masing-masing Andri," ucap Kania pada putranya itu.Andri bingung harus berkata apa lagi, dia seolah dibatasi ten

  • Gairah Saudara Ipar   Balas Dendam [Part ke-3]

    "Sialan!"Andri mengumpat kesal, dengan wajah paniknya. Bukan hanya lelaki itu saja, tetapi Mona juga. Kedua orang yang sudah ketahuan basah tengah bercinta di ruangan terbuka itu, tidak bisa berkata-kata lagi. Mereka saling menatap, sembari memperbaiki penampilan yang acak-acakan. Mona benar-benar bingung, bagaimana jika kejadian ini sampai kepada suami dan mertuanya?!"Apa yang kau lihat? Pergi sana!"Lelaki itu membentak wanita paruh baya yang sejak tadi masih berdiri kaku memandang dirinya. Itu adalah bi Mina, pembantu yang sudah bekerja bersama keluarganya 20 tahun. Dia sangat syok, melihat pemandangan yang tidak menyenangkan seperti ini. Namun apapun itu, dia tidak bisa menegur bahkan menasehati majikan kesayangannya itu."Maafkan Bibi, permisi..."Bi Mina pergi meninggalkan kedua pasangan yang masih terengah-engah itu, berusaha tidak ikut campur tentang apa yang terjadi. Sementara Mona sibuk mencari cara, agar hal buruk tidak menimpanya."Andri bagaimana ini? Dia pasti mengadu

  • Gairah Saudara Ipar   Balas Dendam [Part ke-2]

    "Office boy??"Mona membulatkan matanya, mendengar cerita dari suaminya itu. Mertua yang begitu dia hormati, mulai bertindak diluar nalar terhadap Raka, setelah kejadian yang menimpanya beberapa waktu yang lalu. Satu kesalahan lelaki itu lakukan, namun Kania membalasnya dengan banyak hal yang cukup mengejutkan. Dari mulai mencabut jabatan, hingga kehidupan mewah yang selama ini Raka rasakan. Mona pun ikut terjerat dalam situasi ini, karena dia adalah istrinya. Walaupun sang ibu mertua tidak menyalahkan dia atas apapun, tetap saja Mona merasa ikut terpojokkan sekarang ini.Sekarang, sebuah pekerjaan baru Raka lakoni. Posisi yang tidak pernah dia bayangkan seumur hidupnya. Bagaimana nanti orang-orang akan menilai dirinya? Jika seorang bos besar seperti dirinya, kini tak memiliki kekuasaan apapun. "Aku tidak habis pikir, bagaimana bisa wanita tua itu memberiku pekerjaan yang sangat rendah seperti itu. Apa anak sialan itu yang meminta Ibu melakukannya?!" Gerutu Raka pada sang istri.Mona

  • Gairah Saudara Ipar   Balas Dendam [Part ke-1]

    "Jadi kau memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan pusat?"Kania menatap serius wajah putra bungsunya itu, dia merasa kaget karena keputusan Andri yang mendadak seperti ini. Setelah menaklukkan perusahaan yang dia rebut dari kakaknya, dia menginginkan perusahaan pusat yang ibu nya kuasai. Karena dengan begitu, Andri bisa leluasa mengawasi Mona dari kakaknya yang brengsek itu. Dia juga sedang menyiapkan rencana yang akan merusak rumah tangga Mona dan sang suami. Setelah itu dia akan memiliki wanita yang sangat dia cintai itu."Memangnya aku tidak boleh ikut bergabung dengan perusahaan kesayangan ibu itu? Bukankah aku juga anak kesayangan Ibu?" tanya Andri dengan senyuman kecil diwajahnya.Kania tertawa mendengar ucapan lelaki itu. Sejak kapan dia bersikap manis seperti ini? Karena sejak awal Andri tidak pernah tertarik sedikitpun dengan yang namanya dunia bisnis. Dia bahkan selalu marah jika disangkut pautkan dengan hal seperti itu. Namun sekarang? Lelaki itu sangat terobsesi, seol

  • Gairah Saudara Ipar   Mengadu

    "Apa yang terjadi dengan wajahmu? Siapa yang melakukan semua ini Mona?!"Andri dibuat syok dengan keadaan wajah Mona yang penuh dengan memar. Setelah cukup jauh diperjalanan dan menahan perasaan rindu, lelaki ini malah dibuat syok setengah mati. Wanita yang dia cintai penuh dengan luka lebam, bahkan raut wajahnya penuh dengan rasa takut. "Raka, dia menyiksaku setiap hari Andri."Mata lelaki itu semakin membulat sempurna, ketika tahu sang kakak lah yang melakukan semua ini pada kekasihnya Mona. Sebuah fakta yang sangat mengejutkan, dan benar-benar tidak bisa termaafkan. Emosi lelaki itu jelas memuncak, mengetahui wanita yang sangat dia cintai di perlakukan seperti ini. "Lelaki sialan! Berani sekali dia berbuat seperti ini padamu. Kenapa kau tidak bilang padaku dari awal hah? Kenapa kau biarkan Kakakku menyiksamu seperti ini?!"Hati Andri rasanya remuk, hancur, tak berbentuk. Dia tidak bisa berkata-kata lagi dengan kondisi yang sedang Mona alami sekarang. Ini mungkin jawaban dari semu

  • Gairah Saudara Ipar   Semua Salahmu

    "Kau senang melihat suamimu hancur? Bukankah ini yang kau tunggu-tunggu selama ini Mona?"Sudah hampir sebulan Raka tidak kembali ke perusahaan itu, mengurus bisnis keluarga yang dulu dia jalani setiap harinya. Kini lelaki itu sudah menganggur, tak diperlukan lagi oleh ibunya. Setiap Minggu dia hanya mendapat jatah uang dari Kania, untuk hidup sehari-hari. Uang di dalam tabungannya tidak cukup banyak, karena dia berikan pada wanita selingkuhannya. Namun hubungan mereka benar-benar berakhir, karena Raka tak memiliki apapun lagi. Andri adalah orang paling penting di perusahaan sekarang, dan semua orang menghormatinya. Raka merasa iri sekali."Kau bicara apa? Apa kehadiranku disini tidak cukup untuk membuktikan apapun Raka?"Mona menahan amarahnya, dengan menusuk roti di atas piring itu dengan garpu. Selama Raka berada dirumah, dia tidak bisa melakukan apapun kecuali melayani lelaki itu. Mona juga harus menahan rasa rindunya pada sang kekasih karena lelaki ini. Andri, entah kapan mereka

  • Gairah Saudara Ipar   Menghadapi Kenyataan

    "Tidak bisa katanya? Kau pikir bisa lepas dariku begitu saja Mona? Jangan harap."Andri terlihat sangat kesal dengan lengan yang mengepal kuat, dia bahkan melampiaskan semua amarahnya pada dedaunan yang berjejer di jalanan. Setelah mengantar wanita itu pulang, Andri tidak berniat sedikitpun untuk mampir. Dia sudah sangat marah, kesal, dan takut mengontrol emosinya. Kata-kata yang keluar dari mulut Mona membuat hatinya sakit dan kecewa. Wanita itu seakan menolak ajakannya untuk menikah, bahkan melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius lagi. Padahal Andri sudah hampir berhasil, membuat rumah tangga kakaknya hancur. Dia tidak perduli tentang apa yang terjadi, jika Mona menjadi janda, maka kesempatan memilikinya lebih besar lagi."Lihat saja, bagaimana aku menghancurkan rumah tanggamu sialan!"Lelaki itu masuk ke dalam kamarnya, lalu berbaring di atas ranjang yang empuk. Sejak tadi suara ketukan pintu terus menggangu, namun Andri membiarkannya. Itu adalah sang kakak yang mu

  • Gairah Saudara Ipar   Semakin Terpancing

    "Mona, tinggalkan saja kakakku ini. Dia bukan lelaki yang bisa membuatmu bahagia.""Bicara apa kau brengsek!"Raka semakin terpancing emosinya, dia mengeluarkan kata-kata yang tidak bisa ditebak oleh Mona. Dia begitu kasar, dengan gestur tubuh yang mendukung. Andri hanya menatapnya dengan senyuman tipis, dia akan membuat lelaki itu mengeluarkan sifat aslinya. karena dengan begitu, sang istri akan semakin muak padanya."Kenapa? kakak tidak suka aku mengatakan itu?" pancing Andri kepada Kakaknya."Kau ingin mencari muka? tidak kusangka sifatmu itu benar-benar licik," ucap Raka dengan smirk khas di wajahnya. "Iya, aku memang licik. Seperti yang kau lihat sekarang ini."Mona tidak mengerti tentang apa yang mereka bicarakan, keduanya seperti sedang memperebutkan sesuatu. Posisi, mungkin Andri berusaha untuk mengambil hak yang dimiliki Raka sekarang. Kedua pertikaian lelaki itu semakin memanas, bahkan kini Raka tak segan untuk mendorong adiknya. Mona memang cukup senang jika sampai Andri

  • Gairah Saudara Ipar   Jangan Bersandiwara

    Mona mungkin sudah tahu kemana jalan ucapan dari Andri, namun dia berusaha untuk bersandiwara. Walaupun sebenarnya dia sudah sangat gemas dengan situasi ini, tidak tahan untuk segera membongkar kebusukan suaminya. Dia yang menyebabkan hidupnya hancur, terbelenggu dalam kehidupan rumah tangga yang semu. Tak ada kata kebahagiaan, karena yang ada adalah derita. Jika saja boleh memilih, Mona mungkin akan menikahi adik iparnya. Lelaki yang kini, lebih mengerti dirinya dari siapapun."Apa yang kau sembunyikan dariku Raka?" tanya Mona pada lelaki itu.Raka tertawa kecil, "Apa yang kau bicarakan? Tidak ada hal yang aku sembunyikan disini.""Jangan bersandiwara lagi Kak, wanita itu harus mengetahui apa yang kau lakukan."Andri mulai memancing perdebatan, dia ingin hubungan pasangan suami istri itu benar-benar hancur. Mona tidak akan terikat lagi dengan kakaknya, dan dia bisa dengan bebas memiliki wanita itu.Egois? ini bukan saatnya membicarakan tentang hal itu. Kebahagiaan Mona adalah hal pal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status