“Kau tetap ingin menikah denganku?” tanya Andrew balik.
“Kenapa tidak? Jangan bilang kau ragu padaku. Kau meragukanku? Kau takut kalau aku kembali selingkuh di belakangmu?” tanya Chacha balik dan Andrew menggelengkan kepalanya.
“Bukan. Aku pikir kau akan ragu menikah denganku karena takut kembali kusakiti,” kata Andrew membuat Chacha berdecak.
“Aku sudah mengatakannya padamu, kalau aku percaya padamu. Kau janji akan berubah, maka aku percaya kau tak akan melakukan hal itu kembali padaku. Aku percaya padamu Andrew, jadi jangan ragu. Aku ingin menikah denganmu secepatnya,” kata Chacha dengan serius. Andrew menatap manik mata Chacha untuk mencari kebohongan, namun ia tak menemukan hal itu. Andrew mengecup bibir Chacha dengan tersenyum.
“Terima kasih Baby,” ucap Andrew pelan.
“Peluk aku, aku sangat merindukanmu,” kata Chacha manja membuat Andrew tertawa. Pria itu langsung saja meme
“Bagaimana dok, apakah semuanya aman?” tanya wanita paruh baya itu kepada Elang yang baru saja memeriksa keadan suaminya yang sedang terbaring di atas bangkar.“Keadaan Bapaknya sudah sehat, kalau besok keadaannya masih stabil seperti ini sudah boleh pulang. Besok pagi saya kembali datang untuk memeriksa keadaan Bapak, tetap seperti ini ya Pak. Pola makannya tolong dijaga, pikirannya juga,” kata Elang memberi arahan.“Baik dok, terima kasih,” balas pasiennya itu.“Baik, saya permisi,” kata Elang berpamitan. Pria itu keluar dari ruangan tersebut beserta perawat yang mendampinginya. “Apa saya ada kunjungan lagi?” tanya Elang sambil menuliskan resep obat kepada pasien yang baru saja dikunjungi itu.“Untuk hari ini selesai dok. Dokter juga nggak ada jadwal praktek, tapi untuk penanganan besok akan ada cukup padat. Apa mau digeser ke hari ini saja?” tanya perawat tersebut.“Tidak, tetap lakukan seperti yang sudah ada. Hari ini saya mau pulang cepat ke rumah ingin bertemu dengan anak-anak, j
“Adelicia pasti senang kita bisa pulang bersama seperti ini,” kata Chacha dengan semangat sambil menggenggam tangan Agrata yang ada di sampingnya.Kali ini Andrew harus mengalah pada anak sulungnya, kini perannya tergantikan oleh Agrata. Chacha lebih memilih bersama dengan Agrata duduk di belakang. Sedangkan Andrew harus berada di depan bersama Bernard. Hanya dengan Chacha, Andrew mau mengalah sampai seperti ini.Hal yang tak pernah dilakukannya pada siapapun, hanya Chacha yang mampu membuat Andrew untuk duduk di depan. Andrew hanya akan duduk di depan kalau pergi dengan Chacha berdua saja tanpa menggunakan supir, selain itu pria itu tak akan duduk di depan. Tapi kali ini ia harus berada di depan dan membiarkan Agrata bersama dengan Chacha di belakang.“Berhenti menatapku seperti itu, kau tak terima aku duduk di sini?” tanya Agrata sarkas pada Andrew membuat Bernard harus menahan diri untuk tidak tertawa. Selain Chacha yang berani pada An
Chacha, Andrew, Agrata dan Adelicia kembali makan malam bersama. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu bersama di rumah, Andrew juga sudah kembali di sore hari supaya bisa makan malam dengan kedua anaknya. Handphone Chacha berdering, wanita itu melihat ponselnya dan menghela napas saat melihat nama yang tertera memenuhi layar ponselnya itu.Wanita itu menolak panggilan tersebut dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana miliknya. Lalu kembali fokus dengan makannya, Andrew melihat hal itu namun ia memilih diam. Setelah makan malam, mereka masih berada di meja makan menikmati makanan penutup yang memang sudah disediakan.“Setelah pulang dari rumah sakit ada hal yang ingin kau sampaikan, ada apa?” tanya Agrata yang ingat janji Chacha. Wanita itu tersenyum senang sambil menatap Andrew.“Aku akan memberitahu mereka,” kata Chacha dan Andrew menganggukkan kepalanya.“Aku akan menikah dengan Daddymu,” kata Chacha dengan sem
“Berhenti memikirkanku Lang. Kamu harus kembali sama Indira, dia membutuhkan kamu. Anak-anak kalian juga butuh kamu. Aku akan menikah sama Andrew, aku harap kamu bisa melupakan aku secepatnya,” kata Chacha dengan tegas.“Aku bukannya nggak mau melupakan kamu. Tapi aku memilih untuk tidak melupakan kamu Cha, kamu bukan orang yang bisa dilupakan begitu saja dengan mudah,” kata Elang dengan suara yang serak.“Lang, maaf. Kita ditakdirkan untuk bertemu, menjalin hubungan tapi tidak sampai akhir. Dari awal sampai sekarang takdir kita hanya seorang sahabat tak lebih. Kita yang menyalahi takdir dengan mencoba hidup bersama. Maaf Lang, aku sudah mengambil keputusan. Aku tak akan pernah kembali kesana, aku harap kamu juga bisa hidup bahagia dengan Indira dan memperbaiki semuanya. Jangan melakukan kesalahan yang sama lagi Lang, Indira wanita yang baik dan pantas untuk dicintai. Jangan ganggu aku sama Andrew lagi. Walaupun Andrew menyakitiku tapi dia
Pagi hari yang cerah kembali menghampiri di kediaman Andrew. Kali ini Adelicia banyak cerita tentang sekolahnya pada Andrew. Pria itu mencoba mendengarnya dengan serius dan mencoba menanggapinya. Chacha dibuat tertawa karena Adelicia marah ketika Andrew mulai tak fokus. Agrata dan Adelicia juga akan bersiap untuk berangkat sekolah, sedangkan Chacha akan menyelesaikan proses pemotretannya sebelum bergabung di perusahaan Andrew.“Andrew! Akhirnya kau kembali!” teriak Eleanor yang baru saja datang dengan napas yang tak beraturan. Dua penjaga juga ada di belakangnya dengan napas yang tak beraturan juga.“Maaf Tuan, kami sudah mencoba menahan supaya tidak masuk. Tapi dia memaksa dan menerobos dengan kasar,” kata penjaga tersebut dengan takut.“Kalian sangat tak bisa diandalkan, sepertinya kalian harus diganti. Untuk menahan satu orang wanita saja tak bisa,” kata Agrata dengan sarkas. Chacha dan Andrew cukup terkejut melihat sikap A
“Kau tak percaya padaku? Kau ragu padaku?” tanya Andrew balik membuat Chacha bungkam. “Aku mengeluarkannya diluar, aku tak bodoh untuk hal itu. Aku tahu dia sengaja mengatakan itu untuk membuat kita ribut. Kau jelas tahu tujuannya apa. Kenapa kau bisa percaya padanya dengan mudah? Aku akan pastikan kalau itu bukan anakku jika dia benar hamil. Aku ragu kalau dia sedang hamil. Bernard tahu apa yang harus dilakukannya, dia akan pastikan kebenaran itu. Kalau benar dia hamil Bernard akan cari tahu dengan siapa wanita gila itu hamil. Aku tak bodoh dan Bernard juga tak bodoh. Aku tak mudah ditipu, aku juga tak akan membuangnya dengan sembarangan. Banyak orang yang memanfaatkanku,” tegas Andrew membuat Chacha menghela napasnya.“Aku juga sedikit ragu tadi melihat bagaimana dia bersikap. Aku hanya ingin memastikannya padamu. Untuk hidup bersamamu aku harus bisa bersikap. Banyak orang yang ingin merusak hubungan kita, aku juga harus bisa bermain licik sepertimu untuk bisa menghadapi orang-orang
Suasana bandara saat ini sungguh sangat ramai, banyak orang yang datang dan pergi. Hal itu juga yang sedang dialami oleh Agrata. Ia harus melepaskan Greisy untuk pergi meninggalkannya. Chacha ikut serta menemani Agrata yang ingin melepaskan Greisy pergi.“Aku percaya padamu untuk bisa mendidik Agrata menjadi anak yang baik dan anak yang sukses untuk ke depannya. Agrata berada pada orang yang tepat, aku menitipkannya padamu,” kata Greisy sambil menggenggam tangan Chacha erat dengan mata yang berkaca-kaca.“Terima kasih sudah mempercayaiku. Aku berharap kau juga menemukan kehidupanmu yang baru di sana. Jangan lupa pulang, bagaimanapun Agrata juga masih membutuhkanmu. Kalau ada apa-apa kau bisa menghubungiku, aku akan membantumu. Terus berkomunikasilah dengan Agrata, walaupun kalian berpisah aku yakin kalian akan saling merindukan,” kata Chacha sambil tersenyum. Greisy memeluk Chacha dengan erat sambil menangis, Chacha mengelus punggung Greisy untu
Segala persiapan pernikahan Chacha dan Andrew juga sudah matang dan sebentar lagi mereka akan menggelar pernikahan mereka. Keluarga Chacha juga sudah datang dari Jakarta, kini mereka dalam perjalanan dari bandara ke rumah Andrew. Chacha sudah menunggu di rumah dengan Andrew dan kedua anak Andrew.“Mom, apakah nanti aku akan memanggilnya uncle?” tanya Adelicia semangat. Chacha sudah memberitahu kepada mereka bahwa saudara laki-lakinya akan datang menjelang pernikahan mereka.“Ya, kau bisa memanggilnya seperti itu. Kau juga punya sepupu, pasti kau senang bermain dengannya. Dia anak dari saudaraku,” kata Chacha memberitahu.“Aku boleh mengajaknya bermain di kamarku?” tanya Adelicia dan Chacha menganggukkan kepalanya. “Yeayyy,” teriak Chacha kesenangan.Suara mobil terdengar membuat mereka langsung saja berjalan ke depan. Beberapa pelayan dan pengawal juga sudah menunggu di depan untuk menunggu mereka turun lalu membawa barang mereka. Orang yang pertama kali turun adalah Andre beserta deng