Share

Bab 19

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-10 21:01:16

William berjalan perlahan ke ruang tengah dengan tongkat di tangannya.

Langkahnya tenang, namun pikirannya dipenuhi berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi di pesta perayaan tahunan nanti.

Di sana, Robert sudah menunggunya, berdiri dengan tangan bersilang di depan dada, ekspresi wajahnya serius.

“Tuan William,” bisik Robert saat William mendekat. “Anda harus tetap memberikan sinyal waspada, terutama terhadap mereka yang kelihatan baik tapi sebenarnya munafik. Jangan lengah.”

William tersenyum tipis, mengibaskan tangannya seolah ingin mengusir kekhawatiran Robert. “Jangan khawatir terlalu banyak, Robert. Aku tahu bagaimana caranya menghadapi mereka,” jawabnya dengan tenang.

Namun, percakapan mereka terputus ketika kepala pelayan tiba-tiba datang bersama Elizabeth.

William dan Robert saling berpandangan, bingung dengan kedatangan mereka.

“Maaf mengganggu, Tuan,” kata kepala pelayan. “Atas perintah Nyonya Besar
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
ORTYA POI
Wow semua wanita akan bersaing untuk dapat perhatian dari semua tamu yang datang pastinya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 20

    “Wah, jalang sialan ini sudah datang,” gumam Emily kesal. Menarik lengan William, Emily berbisik kepada pria itu, “Tinggalkan aku sendiri dulu, ya. Aku harus meladeni siluman kalajengking ini.”William merasa berat, namun dia tetap menganggukkan kepalanya. “Emily! Akhirnya aku bertemu denganmu,” sapa Jessica, suaranya terdengar ramah namun penuh kepura-puraan. Emily menoleh, matanya yang tajam menangkap raut wajah Jessica. Hanya tersenyum tipis, Emily harus menahan perasaan jengkelnya. “Kenapa sulit sekali menghubungimu akhir-akhir ini? Aku sampai rindu, tahu,” lanjut Jessica, nada manisnya semakin terdengar dipaksakan. Emily menghela napas, kemudian membalas dengan senyuman tipis. “Yah, kurasa itu adalah masa terbaikku, Jessica. Jauh dari... orang-orang yang tampak seperti kelinci lucu, tapi ternyata tikus got.” Jessica tersenyum kaku mendengar sindiran itu. Amarahnya mulai memuncak, namun dia beru

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 21

    “Tidak. Emily tidak mungkin mengetahuinya. Aku yakin, ini pasti perbuatan William. Pria itu sudah mempengaruhi Emily,” jawab Hendrick. Emily tidak mungkin secepat itu berubah pikiran, mustahil. Pada dasarnya, Emily adalah wanita yang naif, dan bodoh. Sudah bertahun-tahun mereka mengenal, sejak mereka kecil. Hendrick merasa lebih mengenal Emily dibanding siapapun. Jessica terdiam. Akan tetapi, otaknya menolak mempercayai ucapan Hendrick. Di saat itu, kedua orang tua Emily datang, bersama Sean. Melihat itu, Hendrick langsung mendekati mereka, menyapa dengan sopan, ramah, dan hangat seperti biasanya. “Paman, Bibi, Sean, kalian sudah datang?” ucap Hendrick, mengulurkan tangannya. Julia dan Johan menyambut uluran tangan Hendrik dengan perasaan bahagia, begitu juga dengan Sean. “Kau sudah lama datangnya, Hendrick?” tanya Johan. “Ah, belum lama ini, Paman,” jawab Hendrick

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 22

    “Kau sama saja. Sudah aku bilang, Hendrick adalah orang licik! Sekarang, terserah padamu maunya apa.” Emily melangkah cepat meninggalkan Sean yang masih terpaku di lorong sepi itu. Rasa kecewa memenuhi hatinya, tetapi dia menolak untuk memperlihatkan kelemahannya. Dia sudah cukup bersabar. Jika Sean dan orang tua mereka memilih untuk terus buta dan membela Hendrick, maka itu adalah keputusan mereka. Emily tidak akan lagi mencoba meyakinkan mereka. “Emily, tunggu!” teriak Sean, langkah kakinya mendekat. Namun, Emily berhenti sejenak, menoleh, dan menepis tangan Sean yang mencoba menahannya. ”Aku lelah, Kak,” katanya dingin. “Aku sudah berusaha menjelaskan, tapi kalian tetap tidak mau mendengar. Jadi jangan minta aku untuk terus bertahan menghadapi kebohongan Hendrick. Jika kau ingin hancur bersamanya, silakan.” Sean terdiam, tidak bisa menemukan kata-kata yan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 23

    “... I–ini, lagu legendaris terbaik!” “Benar, nadanya yang sulit untuk ditiru bisa dinyanyikan dengan mudah!” “Wah, dia benar-benar hebat rupanya.” Jessica melotot, tak percaya. Nada-nada yang dihasilkan kali ini berbeda. Sebuah melodi indah mengalun, membungkam seluruh ruangan. Semua tamu pun berbisik penuh kekaguman. “Ada sentuhan nada modern, ini keren!” Emily memainkan lagu klasik tahun 1930-an, sebuah lagu yang bercerita tentang kebangkitan setelah keterpurukan. Setiap nada yang dimainkan mengandung emosi yang mendalam, menggetarkan hati para tamu. Ketika Emily mulai bernyanyi, suaranya begitu jernih dan menyentuh. Liriknya penuh makna, seolah menggambarkan perjuangannya sendiri. Para tamu yang sebelumnya mencela kini terpana, terdiam, bahkan ada beberapa yang meneteskan air mata karena keindahan musik dan lirik yang dibawakan Emily. Jessica kini tampak semakin kesal. Senyum sinis di wajahnya menghilang, tergantikan oleh rasa tidak nyaman. Saat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-11
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 24

    Alura dan kekasihnya saling menatap dengan ratapannya begitu mendalam. “Kau...” Alura menahan kesalahannya terhadap kekasihnya itu, kembali fokus kepada Emily. “Emily, sepertinya sekarang kau ini Jadi ketularan buta,” sarkas Alura. Mendengar itu, Emily pun melotot tajam. William terdiam, sudah terlalu terbiasa mendengarnya dihina seperti sekarang ini. Tuan Xavier hanya mengamati, tidak ingin ikut campur urusan anak muda. “Emily, Aku adalah sahabatmu, tentu saja aku ingin yang terbaik untukmu,” ucap Alura. “Tapi, apa yang kau katakan tadi sudah benar-benar sangat keterlaluan!” Emily pun mendesah Frustrasi. Sekarang, barulah dia sadar kalau dulu dia berada di lingkaran setan. Tidak ada yang bisa melihat kebenaran, semuanya selalu berpihak kepada Hendrick “Alura,” katanya santai, namun ekspresinya penuh ancaman. “Asal kau tahu, aku sama sekali tidak pernah merasa otakku se–waras i

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 25

    Setelah mengobrol dengan santai di restauran, Emily dan William pun kembali ke rumah. William dan Tuan Xavier juga sempat juga membicarakan hal serius tentang bisnis, kedepannya mereka berdua akan bekerja sama untuk saling menguntungkan. Emily dan William bersiap masuk ke kamar. Namun, tiba-tiba saja Elizabeth menghentikan langkah mereka. “Tuan, sebelum anda masuk ke kamar, apakah boleh saya memeriksa keadaan anda?” tanyanya. Mendengar itu, Emily pun memutar bola matanya, jengah. Di ruang tengah rumah, Elizabeth duduk di sebelah William dengan peralatan medis kecil di tangannya. Dia memeriksa denyut jantung William dengan stetoskop, kemudian beralih memeriksa denyut nadinya. Wajah Elizabeth terlihat serius, seolah benar-benar fokus pada tugasnya. Namun Emily duduk sambil melipat tangan di dada, menyaksikan adegan itu dengan tatapan tidak suka. Suaminya disentuh oleh wanita lain, bahkan d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 26

    Emily duduk di ruang tamu besar rumah keluarga William, berhadapan dengan Kelly. Tatapannya lembut, namun ada kilatan otoritas yang sulit dibantah. “Emily, sayang,” ujar Kelly dengan senyum tipis, memulai pembicaraan dengan nada manis. “Ada sesuatu yang ingin Ibu minta darimu.” Emily meneguk ludah, mencoba menjaga ekspresinya tetap tenang. “Apa itu, Bu?” Kelly menyandarkan tubuhnya ke sandaran sofa, tangannya yang berlapis cincin berlian menggenggam cangkir teh. “William menyimpan beberapa dokumen penting. Ibu hanya butuh meminjamnya sebentar, untuk... keperluan keluarga.” Mata Emily langsung membulat. Ia merasa jantungnya berdebar kencang. Dokumen yang dimaksud Kelly pasti berisi informasi yang sangat penting, mungkin tentang perusahaan atau properti William. Emily menggigit bibirnya, mencoba mencari alasan. “Tapi, Bu... aku rasa William tidak akan suka jika dokumen itu dipinjam tanpa sepengetahuannya.”

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-12
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 27

    Robert dan William tiba di rumah dengan wajah tegang. Tanpa membuang waktu, mereka langsung menuju ruang keluarga tempat Emily berada. Emily, yang sejak tadi merasa gelisah, langsung berdiri saat melihat Robert dan William masuk dengan aura yang begitu menekan. “Kenapa anda masuk ke ruang kerja Tuan William dan mengambil dokumen penting itu, Nyonya Emily?” suara Robert menggema, penuh kemarahan. Emily menatap Robert, lalu beralih kepada William yang berdiri di belakangnya. Tatapan William tidak seperti biasanya, bukan marah yang terlihat, melainkan kekecewaan yang mendalam. Itu lebih menyakitkan bagi Emily dibandingkan apa pun. “Sekretaris Robert... aku hanya meminjam dokumen itu. Aku akan mengembalikannya besok,” Emily mencoba menjelaskan dengan nada pelan, berharap bisa meredakan suasana. Namun, Robert hanya tertawa kecil, lalu mendengus. “Meminjam? Anda pikir dengan mengatakan itu, masalah selesai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13

Bab terbaru

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 280

    Sudah dua minggu berlalu. Elle kini benar-benar seperti kehilangan harapan. Kabar tentang Lavine sama sekali tidak ada, seolah pria itu lenyap begitu saja dari dunia. Nomor ponsel Lavine tetap tidak bisa dihubungi, bahkan lewat jalur lain pun tidak membuahkan hasil apapun. Rose sempat mencoba menghibur Elle, mengatakan mungkin Lavine pergi untuk alasan pribadi. Tapi di hati kecilnya, Elle tahu ini lebih dari sekadar ‘pergi tanpa pamit.’ Ada sesuatu yang terjadi, tapi entah apa itu. Setiap malam, Elle duduk di ruang tamu apartemennya, menatap layar ponsel yang kosong. Pesan terakhir dari Lavine tetap utuh, tidak bertambah sama sekali. Di kantor, Elle memang tetap tampil profesional. Namun mereka yang mengenalnya dengan baik, seperti Rose dan beberapa staf dekat, bisa melihat ada perubahan di mata Elle. Tatapannya sering kosong, sering kali terdiam lama tanpa ia sadari.

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 279

    Elle berlari menyusuri bibir pantai, memanggil-manggil nama Lavine dengan suara parau. Pasir basah mengotori kakinya, dan ombak kecil terus menerpa kakinya yang makin gemetar. Malam semakin larut, suasana pantai yang tadinya meriah berubah sunyi dan mencekam. Rose yang mengejar dari belakang segera mengambil ponselnya. Dengan tangan yang bergerak gugup, ia menghubungi pusat keamanan setempat. “Ini darurat!” seru Rose kepada petugas yang mengangkat telepon. “Kami telah kehilangan seseorang. Kami butuh bantuan pencarian segera di sekitar area pantai!” Petugas itu segera mengonfirmasi laporan Rose dan mengerahkan beberapa anggota tim penyelamat yang memang sudah bersiaga di lokasi acara tersebut. Sementara itu, Elle terus mencari, matanya nanar menatap setiap sudut pantai. “Lavine, jawab aku...! Dimana kau sekarang...” Elle hampir menangis. Dia terus berlarian,mencari ke manapun yang bisa di jangkau.

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 278

    Dengan luka di lengannya yang terus mengalirkan darah, Lavine tetap berusaha tenang. Ia tahu, jika membuat keributan, orang-orang di area barbeque bisa panik dan suasana akan menjadi kacau. Ia menekan lukanya dengan kain yang ia temukan di sekitar tempat sampah, lalu menyusuri lorong belakang penginapan menuju jalan alternatif ke kamarnya. “Badjingan itu... jangan harap kau bisa mengelak kali ini,” batin Lavine. Langkahnya cepat dan sigap meski tubuhnya terasa lemas. Beberapa kali ia berhenti untuk memastikan tidak ada lagi yang mengikutinya. Begitu sampai di kamar, ia langsung mengunci pintu dan menahan napas sejenak, berusaha memproses apa yang barusan terjadi. Sebelum melakukan yang lain, ia cepat mengambil ponselnya, menghubungi Jordi. “Jemput aku sekarang. Seseorang mencoba untuk membunuhku. Aku di pantai...” Setelah selesai menghubungi Jordi, Lavine membuka laci dan mengambil kotak P3K yang tersedia di kamar itu, l

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 277

    Lavine terbahak-bahak melihat bagaimana Elle terus-menerus mual sambil memegangi perutnya yang sakit. Cara Lavine mengendarai boat sebelumnya memang sangat ekstrem dan tidak stabil, membuat Elle kewalahan menahan rasa pusing dan mual. Elle menoleh dengan wajah kesal, lalu memukul lengan Lavine pelan. “Kau sengaja ya melakukan itu, biar aku muntah?” gerutunya. Lavine hanya tertawa makin keras sambil mengangkat tangan, pura-pura minta maaf. “Sumpah, aku cuma ingin memberikan sebuah pengalaman seru!” katanya, masih dengan nada menggoda. “Tapi, sepertinya terlalu seru untukmu, ya? Hahaha.....” Elle menghela napas panjang, lalu duduk kembali sambil menenangkan perutnya. “Pengalaman seru katamu... aku hampir mati mabuk laut,” gumamnya pelan. Lavine hanya bisa tersenyum geli, menatap Elle yang masih cemberut tapi dalam hatinya justru terlihat manis saat marah-marah seperti itu.

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 276

    Elle tersenyum kecil tanpa sadar, matanya mengikuti setiap langkah Lavine yang berjalan dengan santai mendekatinya. Pria itu tampak sangat berbeda dari biasanya, setelan santainya kali ini justru membuatnya terlihat semakin menarik. Celana pendek berwarna netral, kemeja polos berlengan pendek yang sedikit tergulung di lengan, serta rambutnya yang berantakan ditiup angin, semua itu berpadu sempurna dengan kacamata hitam yang bertengger di wajahnya. Elle menggelengkan kepala pelan, berusaha menepis pikirannya sendiri yang makin tidak karuan belakangan ini. “Apa yang sebenarnya aku pikirkan, sih? Bisa-bisanya aku memiliki perasaan aneh ini?” gumamnya di dalam hati. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu memalingkan pandangannya, berharap detak jantungnya bisa kembali tenang. Tapi dari sudut matanya, ia tahu, Lavine menyadari pandangan yang tertuju padanya sejak tadi. Lavine tersenyum lebar saat akhirnya bisa d

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 275

    “Kenapa kau tidak membalas pesan dariku?” Lavine menghela napas. “Takutnya kau cuma terpaksa mengajak saja, jadi aku tidak membalas pesan mu.” Elle pun berdecih sebal. “Sejak kapan kau peduli sekali dengan pendapatan ku? Bukanya kau hobi melakukan apa yang ingin kau lakukan tanpa peduli pendapat orang lain?” Mendengar itu, Lavine pun terkikik sendiri. “Ya ampun... Sekarang ini kau sudah sangat memahami ku, ya? Duh... jadi tersanjung. Kau pasti banyak memperhatikan ku belakangan ini, ya?” Elle menghela napas dengan ekspresi wajahnya yang sebal. “Gila kau ini. Mau atau tidak? Ada banyak kegiatan seru yang akan dilakukan dengan para staff kantor. Aku juga sudah menyiapkan door prize, loh...” Lavine tersenyum, sejak tadi terus mengamati ekspresi wajah Elle yang seperti berharap padanya. “Baiklah...” Setelah selesai berbicara dengan Elle, Lavine masuk ke dalam mobilnya dengan gerakan malas. Jordi, yang sudah menunggu di b

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 274

    Sore itu, langit tampak mendung ketika Lavine melangkah keluar dari gedung apartemennya. Dengan jas hitam dan kemeja yang sedikit terbuka di bagian atas, ia tampak seperti biasa, sangat santai, tapi menyimpan ketegangan yang jelas tidak akan tampak di permukaan. Di dalam mobil, Jordi menyetir tanpa banyak bicara. Lavine duduk bersandar, menatap keluar jendela sambil mengetukkan jari ke paha dengan irama acak. “Kira-kira kali ini dia ingin membahas apa lagi ya? Bisnis? Atau mungkin ada hubungannya dengan Elle? Hah! Tidak sabaran juga, aku jadi ingin cepat sampai.” katanya setengah bercanda, setengah kesal. Jordi melirik dari kaca spion. “Mungkin Tuan Ramon mulai sadar siapa yang sebenarnya punya andil besar dalam banyak hal akhir-akhir ini, Tuan.” Lavine hanya tertawa kecil, nada suaranya penuh ironi. “Hah! Kalau dia sadar, mungkin itu karena dia kepepet. Bukan karena dia benar-benar melihat.

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 273

    Rayn meninggalkan gedung perkantoran MJW dengan perasaan yang begitu menyesakkan. Pembicaraannya dengan Elle tidak berakhir seperti yang diinginkannya. Begitu sampai di dalam mobil, Rayn yang sangat kesal itu tidak lagi bisa menahan diri. Bukk!!! Dipukulnya kemudi mobilnya beberapa kali untuk melampiaskan amarah. “Badjingan!!!” teriaknya. “Kenapa... kenapa kau harus bisa melampaui ku, anak brengsek? Jelas-jelas yang mengalir di dalam tubuhmu adalah darah kotor dan rendahan, darah seorang pelacur yang menjijikan! Kau harusnya hidup dengan segala hinaan, berani sekali kau mengambil posisi yang harusnya menjadi milikku?!” Rayn merasa sudah benar-benar dikalahkan. Tatapan mata Elle saat bicara padanya tadi seolah telah menunjukkan bahwa Rayn bahkan tidak bisa lebih baik daripada Lavine. Grettt... Tangan Rayn terkepal erat. Matanya yang masih menyalak marah itu mulai bersia

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 272

    Esok harinya, di gedung MJW. Elle menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi kerjanya, memandangi Rose dengan ekspresi datar. “Kau yakin itu dari Rayn? Kakak tirinya Lavine?” tanyanya pelan. Rose mengangguk. “Ya, dikirim langsung atas nama Tuan Rayn. Dikirim pagi-pagi sekali, bahkan sebelum staff lengkap datang, Nona.” Elle menarik napas dalam, sedikit tidak nyaman. Dia tahu Rayn bukan tipe pria yang melakukan sesuatu tanpa maksud tersembunyi. Elle kemudian berdiri dan melangkah ke luar ruangannya. “Ayo, aku ingin lihat sendiri seperti apa lukisan yang dia berikan padaku,” ucapnya dingin. Sesampainya di lobi, matanya langsung tertuju pada lukisan besar yang diletakkan rapi di atas meja resepsionis. Pigura mewah, warna-warna kuat, dan goresan yang jelas menunjukkan keahlian pelukisnya. Namun, tidak ada yang membuat Elle terpikat walaupun dia sampai memicingkan matanya. “Cantik, tapi sayangnya sama sekali tidak menyentuh,” gumamnya,

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status