Home / Pernikahan / Gairah Panas Adik Iparku / Jalang yang Sebenarnya!

Share

Jalang yang Sebenarnya!

Author: Itsme AnH
last update Last Updated: 2023-10-29 12:13:35

“Kamu mencoba menggertakku?”

Jessica tertegun, dia tidak menyangka adik ipar yang sebelumnya tidak pernah berinteraksi dengannya ternyata sangat menyebalkan.

“Apakah aku terlihat sedang main-main, Jessy?” katanya menunjukkan wajah serius.

Jessica bersungut-sungut, “Kamu gila, Aaron!” Padahal, laki-laki itu telah berjanji akan tutup mulut, tetapi dia juga yang mengancam ingin mengumbar skandal mereka.

Di bawah tekanan dan ancaman Aaron, Jessica akhirnya setuju diantarkan ke Kediaman Smith—kediaman orangtuanya.

Selama dalam perjalanan, Jessica tidak mengatakan sepatah kata pun, dia seperti gadis bisu yang hanya menatap keluar jendela.

Setelah mengalami perjalanan dalam keheningan, mobil mewah Aaron pun terparkir di halaman Kediaman Smith.

Jessica menundukkan kepalanya ingin membuka sabuk pengaman, tetapi dia merasa kesusahan sehingga gagal membukanya.

Melihat itu, Aaron dengan cepat bereaksi. “Biar aku yang membukanya.”

Detik berikutnya, Aaron sudah membungkuk, sementara Jessica hanya diam membeku, membiarkan pria itu membantunya lepas dari sabuk pengaman.

‘Mobil mewah memang cukup merepotkan!’ rutuk Jessica di dalam hati.

Aroma khas dari tubuh Aaron yang menenangkan kembali memenuhi indera penciuman Jessica, membuat wajahnya sedikit memerah karena aroma itu turut menyeret ingatan yang seharusnya tidak perlu diingat lagi.

Saat Jessica mencoba menepis ingatan kotor itu, pikiran bahwa dia bahkan tidak tahu aroma apa yang melekat di tubuh Aland, memenuhi kepala kecilnya dan membuat hatinya seperti dicubit.

Sama halnya seperti Jessica, Aaron juga bisa mencium aroma wewangian dari tubuh wanita itu karena jarak di antara mereka yang begitu dekat.

Aaron sudah tidak asing dengan berbagai macam aroma parfum buatan yang seringkali dipakai wanita-wanita ketika mengelilinginya. Bagi Aaron, mereka seperti kawanan lebah yang terus berdengung di sekitarnya dan hanya membuatnya jijik.

Namun, wangi pada Jessica benar-benar berbeda dan sangat menenangkan hingga membuatnya merasa nyaman. Yang paling penting, Aaron sangat tidak asing dengan aroma ini ….

“Parfum apa yang kamu pakai?” Aaron bertanya setelah membuka sabuk pengaman Jessica.

‘Parfum?’ Jessica mengerutkan kening, sebelum akhirnya menggelengkan kepala. “Aku tidak memakai parfum apa pun.”

“Kalau tidak pakai parfum, kenapa baumu harum …” Aaron mendongak, tetapi dia langsung membeku ketika gerakannya itu justru membuat bibirnya tanpa sengaja menempel pada bibir Jessica yang lembab.

Jessica juga membeku. Kenangan saat Aaron mencium bibirnya dengan buas semalam kembali melintas di ingatannya.

Namun, dia segera tersadar dan mengedipkan matanya beberapa kali dengan cepat, sebelum akhirnya segera mendorong Aaron ke belakang dengan marah.

“Kamu sedang mencari kesempatan, kan?” Jessica menuduh Aaron dengan keji, tatapannya menyiratkan aura membunuh yang kuat.

Bagaimanapun, dia sudah memiliki dendam kesumat pada Aaron sehingga apa yang dilakukan oleh pria itu selalu salah di matanya meski itu murni ketidaksengajaan.

“Aku minta maaf, aku tidak ….” Aaron ingin mengatakan bahwa dia tidak sengaja, tetapi kemudian dia berpikir untuk sedikit menggoda Jessica, “Emmm, bagaimana kalau aku membiarkanmu membalasku?Kamu bisa menciumku sebagai gantinya.”

Melihat Aaron menyeringai, Jessica semakin mendelik tajam. “Aku pikir, kamu seharusnya membiarkanku menamparmu!”

Selesai berbicara, Jessica langsung keluar, sebelum akhirnya mengempaskan pintu mobil Aaron dengan keras sebagai pelampiasan emosinya pada laki-laki itu.

Aaron tidak marah menyaksikan mobil kesayangan yang harganya bisa membeli sebuah pulau, menjadi bahan pelampiasan kemarahan Jessica. Dia justru tertawa geli melihat kelakuan adik iparnya itu.

Tanpa Jessica atau pun Aaron sadari, interaksi mereka disaksikan sepenuhnya oleh Rebecca Smith, adik tiri Jessica, yang berada di lantai atas.

"Dasar wanita jalang!" Rebecca menatap Jessica dengan penuh kebencian dan mencibir dengan sinis. Detik berikutnya, Rebecca tersenyum dengan penuh hinaan sambil bergumam, ‘Apa dia menjadi jalang karena diabaikan oleh suaminya selama bertahun-tahun?’

Fakta tentang Jessica ditinggal pergi oleh Aland Albert sudah menjadi rahasia umum, jadi tidak heran jika banyak orang yang berpikiran seperti Rebecca.

‘Jessica tidak dicintai hingga diabaikan oleh suaminya, Aland!’ Begitulah kira-kira kalimat yang mereka ucapkan untuk Jessica dan nasib pernikahannya yang malang.

Rebecca menatap mobil yang tadi mengantar Jessica, meski bukan yang paling mewah, tetapi mobil itu tidak kalah mewah. Terlebih plat nomornya ….

Dia belum pernah melihat plat nomor itu sebelumnya, tetapi telah mendengar dari temannya bahwa plat nomor tersebut sangat fenomenal, bahkan orang yang mengemudikannya dapat melawan arus di Jincheng City dan tidak ada yang bisa menyalahkannya.

Seketika, Rebecca penasaran pada sosok yang ada di dalam mobil.

"Bagaimana Jessica bisa berhubungan dengan orang itu?"

Sementara itu, Aaron membuka kaca jendela dan berbicara pada Jessica yang telah menjauh dengan sedikit berteriak. “Aku akan menjemputmu nanti.”

“Tidak perlu—" Belum Jessica selesai bicara, mobil Aaron sudah melaju dengan kencang meninggalkan kediaman Smith. Pada akhirnya, Jessica hanya bisa mendengus dan tidak lagi memperdulikan apa pun tentang Aaron. "Terserah saja jika dia mau menjemput, aku akan pergi sebelum dia datang," kata Jessica dengan tak acuh.

Di balkon kamarnya, Rebecca masih mencoba mengintip sosok Aaron dengan rasa ingin tahu yang tinggi.

Namun, mobil itu malah sudah pergi dan hanya meninggalkan hembusan angin hingga membuat Rebecca berdecak kesal. "Ckk, seharusnya aku turun saja tadi."

Karena tidak puas hati, Rebecca berlari menuruni tangga untuk menemui Jessica.

Begitu tiba di hadapan Jessica, Rebecca langsung mencemooh. “Jessica, siapa pria yang baru saja mengantarmu? Aku tidak menyangka kamu baru saja menikah selama tiga tahun, tapi sudah begitu tidak sabar sehingga mengajak seorang kekasih gelap untuk pulang ke rumah.”

Ya, rumor dia yang ditinggalkan itu memang sudah menyebar. Tidak heran, hal itu jadi bahan orang-orang untuk mengolok Jessica, tidak terkecuali keluarga baru ayahnya.

Padahal dulu, mereka adalah salah satu dari ribuan wanita yang sempat iri padanya karena dinikahi oleh seorang pengusaha muda seperti Aland Albert.

Sebenarnya, Jessica sudah terbiasa, tetapi ada satu kata dari Rebecca yang tiba-tiba membuat keningnya berkerut.

Kekasih gelap?

Pikiran Jessica langsung tertuju pada satu nama … Aaron Albert.

'Aku memang terlibat hubungan tak seharusnya dengan Aaron, tapi ….' Jessica berhenti sejenak, lalu melanjutkan pemikirannya. ‘Bisakah Aaron dideskripsikan sebagai kekasih gelap?’

Namun, segera wanita itu mengenyahkan pikiran-pikiran tidak berguna itu. Tujuannya ke rumah ini bukan untuk membahas apa pun dengan Rebecca. Jadi, dia juga tidak punya kewajiban apa pun untuk menjawab segala tanya dari wanita itu.

“Di mana kakek? Aku ingin menemuinya.”

Tanpa menunggu jawaban Rebecca, Jessica berlalu pergi dan naik ke lantai atas.

Selama tiga belas tahun terakhir, Kakek Tua Smith hanya terbaring tidak sadarkan diri di ranjang kamarnya dan telah diumumkan koma oleh beberapa dokter terbaik Jincheng City.

Di dalam kediaman Smith, hanya Jennifer Wang, ibu kandung Jessica dan Kakek Tua Smith yang selama ini bersikap baik padanya.

Namun, ibu Jessica terpaksa membawanya pergi dan tinggal di Mansion Tua yang ada di pinggiran Kota Yinli begitu mengetahui Alexander Smith, ayahnya, memiliki dua anak dari wanita lain—Veronika Chen, ibu Rebecca.

Alasan itu jugalah yang membuat Jessica lebih memilih mengenakan marga sang ibu, daripada sang ayah.

Namun, tidak lama setelah kepergian dia dan ibunya, Kakek Tua Smith juga tiba-tiba jatuh sakit dan tidak sadarkan diri hingga hari ini. Di dalam hati, Jessica yakin dan percaya bahwa sakitnya Kakek Tua Smith pastilah merupakan sebuah kesengajaan yang direncanakan.

Saat ini, Jessica telah memeriksa denyut nadi Kakek Tua Smith, dia kemudian memasukkan jarum ke titik akupunturnya.

Setelah merawat pria tua itu sebentar, Jessica menutupi tubuh sang kakek dengan selimut sambil berbicara dengan lembut. “Kakek, jangan khawatir. Aku akan menyembuhkanmu dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi hari itu.”

Di sisi lain, Rebecca yang ditinggalkan oleh Jessica, dengan penuh semangat pergi menemui Veronika yang tengah membantu para pelayan mempersiapkan makan siang mereka.

“Bu, barusan aku melihat Jessica Wang diantar pulang oleh seorang pria! Itu pasti kekasih gelapnya!” Rebecca berbicara dengan nada yang menggebu-gebu, menunjukkan betapa semangatnya dia.

Bahkan, dia tidak hanya tidak memanggil Jessica dengan nama akrab ‘Jessy’ tetapi juga menyebut nama keluarga wanita itu hanya untuk memberikan batas dengan tegas bahwa mereka tidak bersaudara.

Meski mereka memiliki ayah yang sama, Rebecca benar-benar enggan mengakui bahwa Jessica adalah kakaknya.

Veronika yang tengah merebus sup Akar Teratai pun terkejut mendengar berita yang dibawa oleh Rebecca dengan heboh. “Benarkah dia punya kekasih gelap? Dia benar-benar wanita jalang yang tidak tahu malu!”

Veronika juga tidak ingin ketinggalan memaki Jessica, seolah-olah lupa bahwa dialah jalang yang sebenarnya!

Jika tidak, bagaimana mungkin salah satu putrinya dengan Alexander memiliki umur yang bahkan lebih tua satu tahun dari Jessica?

“Benar, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri, Ibu.” Rebecca masih dengan penuh semangat membiacarkan tentang Jessica. “Aku yakin, itu bukan suaminya, tetapi kekasih gelapnya!”

Saat ini, Rebecca masih mempercayai desas-desus yang beredar di luar mengenai rumah tangga Jessica dan Aland yang terancam punah. Jadi, mana mungkin Aland akan bepergian dengan Jessica, bahkan mengantarkan wanita itu pulang ke rumah.

Melihat ibunya begitu serius memasak sup Akar Teratai, padahal tidak ada di antara mereka penghuni Kediaman Smith yang memakan sup tersebut, Rebecca pun mengerutkan keningnya dan bertanya dengan heran. “Ibu, untuk siapa kamu memasak sup Akar Teratai itu?”

“Jessica Wang,” sahut Veronika dengan santai.

“Apa? Apa aku tidak salah dengar?” Rebecca terkejut, dia tidak percaya hingga menyalahkan telinganya sendiri.

"Kamu tidak salah dengar," sahut Veronika sembari menuangkan sup Akar Teratai ke dalam sebuah mangkuk. "Aku memang membuat sup ini khusus untuknya."

“Ibu, mimpi apa kamu sampai berbaik hati memasak untuknya?” Rebecca terkejut, dia benar-benar tidak bisa percaya ibunya akan sebaik hati itu terhadap Jessica.

Veronika tersenyum, dia mengeluarkan sebuah kantong kecil berisi bubuk putih dan menuangkannya ke dalam mangkuk yang sudah diisi dengan sup itu. “Jangan terperdaya, aku punya rencana lain dengan sup ini.”

Di sisi lain, Jessica telah turun dari kamar Kakek Smith dan berjalan ke arah luar dengan cepat. Dia ingin segera pergi meninggalkan Kediaman Smith karena urusannya telah selesai.

Selain itu, dia juga ingin menghindari kedatangan Aaron.

Namun, Veronika yang telah menyajikan sup Akar Teratai, memanggil dan menghentikan langkah Jessica.

"Jessy, aku telah membuatkanmu Sup Akar Teratai, kemarilah dan cicipi supnya."

Jessica mengangkat alisnya. 'Veronika membuatkan sup Akar Teratai untukku? Apa matahari telah terbit dari Barat? Dia berencana meracunikun kan?'

Related chapters

  • Gairah Panas Adik Iparku   Rumah Duka

    Jessica menarik paksa kedua sudut bibirnya untuk membentuk sebuah senyuman. “Tidak perlu, aku harus pergi sekarang.”Jessica benar-benar tidak punya waktu untuk berbasa-basi dengan Veronika, apalagi menyentuh Sup Akar Teratai buatannya yang tidak teruji klinis.Di samping itu, Jessica juga tengah mencoba menghindari Aaron yang ingin menjempuntnya.“Jessy, minumlah supnya walau hanya seteguk saja.” Veronika berbicara dengan ekspresi menyedihkan seolah-olah dia telah ditindas oleh Jessica selama ribuan tahun.Jessica memutar bola matanya dengan jengah, dia sama sekali tidak tersentuh dengan drama yang dimainkan oleh Veronika sehingga tidak berniat singgah ke dapur.“Jessy, kenapa kamu tidak menghargai niat baik ibumu?” Melihat ekspresi menyedihkan di wajah istrinya, Alexander yang baru saja datang entah dari mana, langsung merasa tertekan dan tidak senang pada Jessica. “Bukankah kamu pulang untuk makan siang bersama? Kenapa kamu terburu-buru ingin pergi? Padahal, ibumu sudah menyibukkan

    Last Updated : 2023-11-15
  • Gairah Panas Adik Iparku   Mengorbankan Jessica

    Begitu melihat kepala Jessica terkulai lemah di atas meja, Alexander menggenggam tangan Veronika dan mengecupnya dengan mesra, “Kamu adalah malaikat penyelamat bagi Keluarga Smith.” Ya, Jessica langsung tak sadarkan diri, setelah meneguk sesendok Sup Akar Teratai yang disuguhkan oleh Veronika. Menyembunyikan kesenangan di dalam hatinya, Veronika memasang ekspresi bersalah saat menatap Alexander dan berkata, “Alex, apa tidak masalah menjebak putrimu sendiri?” “Siapa suruh dia tidak mematuhi aku.” Alexander tersenyum jahat, lalu lanjut berbicara tanpa rasa bersalah. “Lagipula, dia tidak pernah melakukan apa pun untukku atau Keluarga Smith. Jadi, tidak ada salahnya berkorban sedikit.” Sebelumnya, Smith Company mengalami masalah keuangan dan seperti biasa, Alexander hanya bisa berkonsultasi pada Veronika mengenai masalah yang dia hadapi. Pada saat yang sama, Veronika juga sangat menginginkan Rebecca mendapatkan peran utama dari Tuan Simon—sutradara terkenal di Sky Hill. Karena itu, d

    Last Updated : 2023-11-16
  • Gairah Panas Adik Iparku   Mempermainkan Aku

    Saat Tuan Simon hendak memanjat tubuh Jessica yang ada di atas ranjang, wanita itu tiba-tiba saja membuka matanya. Jessica menatap Tuan Simon dengan mata memicing, memancarkan aura bahaya yang membuat pria berperut buncit itu terkejut dan sedikit bergidik ngeri. Tuan Simon merasakan getaran di hatinya, dia pun bertanya langsung pada Jessica yang dikabarkan akan tidur selama dua jam. “Kamu … kamu kenapa bangun?” ‘Nyonya Smith tidak mungkin membohongi aku, kan?’ Tuan Simon mengerutkan kening dengan tidak senang dan menggertakkan giginya. ‘Awas saja jika dia berani mempermainkan aku!’ Melihat ekspresi di wajah Tuan Simon, Jessica tersenyum lebar disertai dengan tatapan berbinar. “Jika aku tidak bangun, maka aku akan kehilangan kesempatan untuk melihat pertunjukan yang bagus.” Detik berikutnya, ekspresi tegas menyelimuti wajah Jessica yang menatap tajam pada Tuan Simon. “Aku harus bangun untuk menghentikan aksi bejatmu!” “Kamu—” Belum Tuan Simon menyelesaikan kata-katanya, Jessi

    Last Updated : 2023-11-23
  • Gairah Panas Adik Iparku   Kehancuran Veronika

    Setelah hampir setengah jam membiarkan Tuan Simon dikelilingi anjing hingga masa depan pria itu hampir suram, Jessica akhirnya kembali. Melihat kedatangan Jessica, anjing itu menjauhi Tuan Simon dan mengelilingi Jessica dengan manja. "Marco, kamu melakukannya dengan baik." Jessica mengelus bulu-bulu kusam di kepala anjing putih yang tidak terawat itu. "Pergilah dulu, nanti aku akan menemuimu." Anjing itu menikmati sentuhan kasih sayang yang tidak pernah didapatkan selama bertahun-tahun, dia seolah mengerti kata-kata Jessica dan terlihat enggan menurutinya. Seakan bisa membaca isi pikiran anjing kesayangannya, Jessica tersenyum menenangkan dan berkata, "Tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu lagi." Patuh, anjing itu pergi dan Jessica kembali fokus pada Tuan Simon. "Baiklah, mari kita akhiri permainan ini dan mulai berbicara dengan serius." Jessica menepuk-nepuk tangannya, mencoba menghalau semua kotoran yang melekat di sana. Tuan Simon yang terduduk di lantai dengan begi

    Last Updated : 2023-11-30
  • Gairah Panas Adik Iparku   Lepaskan Aku!

    "Bibi Veron, kenapa ... kenapa Tuan Simon berbaring di sampingku? Dia ... dia berdarah ... perut Tuan Simon ... banyak mengeluarkan darah! Bibi, apa ... apa yang terjadi? Apa yang harus aku lakukan?" Jessica Wang menelpon Veronika dan memasang ekspresi terkejut, juga berbicara dengan panik. Veronika yang mulanya mengerutkan kening karena tiba-tiba mendapatkan panggilan telepon dari Jessica Wang, ikut panik mendengar apa yang wanita itu katakan. "Apa? Apa kamu katakan?" Menyadari Jessica Wang tidak pingsan saja, Veronika sudah sangat terkejut, apalagi saat mendengar berita yang wanita itu sampaikan. Bagaimana bisa Tuan Simon terluka? "Tuan Simon terluka!" Jessica Wang berbicara dengan lebih jelas. "Kenapa Tuan Simon sampai terluka? Apa yang kamu lakukan padanya?" Veronika mencerca, bahkan menuduh Jessica. "Bibi, aku tidak tahu apa-apa," kata Jessica Wang mencoba membuat pembelaan. "Dia sudah terluka parah saat aku bangun." Mendengar itu, Veronika langsung menutup panggilan tele

    Last Updated : 2023-12-05
  • Gairah Panas Adik Iparku   Mendetoksifikasi 'Racun'

    Saat ini, Jessica berusaha keluar dari Kediaman Smith dengan terhuyung-huyung sambil berpegangan pada apa pun di sekitar yang bisa menopang tubuhnya. Sebelumnya, dia bisa selamat dari obat bius yang Veronika campurkan ke dalam Sup Akar Teratai, karena dirinya sempat meminum pil detoksifikasi sesaat sebelum memasuki dapur. Dia yakin, ada masalah dengan Sup Akar Teratai dan ternyata, firasatnya benar! Meski bukan racun, tetap saja obat yang dimasukkan ke dalam Sup Akar Teratai itu sangat berbahaya. Jika lengah, efeknya lebih buruk daripada menenggak racun! Mungkin, saat itulah bermula kehancuran Jessica. Namun, sekarang dia malah terjebak karena kelalaiannya sendiri! "Bodoh! Bodoh sekali kamu, Jessy!" Jessica berulang kali memukul dan menggelengkan kepalanya, mencoba mempertahankan kesadarannya.. Di sisi lain, Aaron yang berjanji menjemput Jessica, baru saja keluar dari mobil dan memasuki Kediaman Smith seolah-olah rumah itu miliknya. "Jessy!" Melihat tubuh Jessica terhuyung

    Last Updated : 2023-12-06
  • Gairah Panas Adik Iparku   Kau Sudah Bosan Hidup, ya?

    "Jalang sialan!" Rebecca menatap Jessica dengan penuh kebencian, tangannya sudah terangkat tinggi-tinggi hendak memukul wajah wanita itu. Namun, gerakannya dengan cepat ditahan oleh Aaron yang tiba tepat waktu di sisi Jessica. "Jangan gunakan tangan kotormu untuk menyakitinya!" Aaron melayangkan tatapan haus darah kepada Rebecca, dia menggenggam tangan wanita itu dengan keras seolah-olah hendak meremukkan tulangnya. Detik selanjutnya, Aaron menghempaskan tangan Rebecca dengan kasar hingga wanita itu tersungkur ke lantai. Kemudian, Aaron mengambil sapu tangan dari sakunya dan membersihkan tangannya seolah-olah ingin memusnahkan najis yang menempel akibat menyentuh Rebecca. Melihat amarah yang melintas di mata Aaron, Rebecca tidak bisa menahan getaran di hatinya. Dia juga tidak punya keberanian untuk melawan, meski sangat ingin. Di samping, Veronika justru tidak menyangka seseorang akan masuk tanpa izin ke rumah Keluarga Smith, dia pun mengamati pria yang berdiri di samping Jes

    Last Updated : 2023-12-08
  • Gairah Panas Adik Iparku   Ingin Memerasku, kan?

    "Alex, apakah menurutmu Jessica akan membantu Smith Company? Jika dia tidak berinvestasi, tidak akan ada lagi Keluarga Smith di Jincheng City." Dengan suara lembut mendayu-dayu, Veronika yang tengah duduk di sofa berbicara pada Alexander yang berdiri membelakanginya. "Aku ayahnya!" Alexander melepaskan genggaman Veronika padanya, lalu berbalik dan duduk di sofa yang berhadapan dengan wanita itu. "Apa dia punya hak untuk tidak membantu?" Alexander sangat percaya diri, statusnya sebagai seorang ayah akan membuat Jessica patuh padanya. Veronika duduk di sebelah Alexander, dia pun kembali berbicara sambil menyentuh paha sang suami dengan cara yang menggoda. "Jika Jessica ingin mengambil kesempatan ini untuk kembali ke Smith Company, dia ...." "Smith Company bukan tempat yang bisa dia masuki hanya karena dia mau, bahkan jika dia melakukannya, aku juga tidak akan membiarkannya mengancam posisi Natasha dan Rebecca di Keluarga Smith!" "Mengapa Tuan Smith memintaku kembali?" Suara Jessi

    Last Updated : 2023-12-17

Latest chapter

  • Gairah Panas Adik Iparku   Apa yang Kamu Banggakan?

    "Kenapa kau di sini?" Suara dingin Aland mengagetkan Jessica yang baru saja berganti pakaian dan hendak pergi meninggalkan Snow Butique sambil menenteng jas Aaron. Dia sedikit terkejut melihat keberadaan Aland yang sebelumnya sangat dia cintai dan dirindui siang-malam. Kini, perasaan itu musnah berganti dengan kekecewaan yang meninggalkan rasa permusuhan. Jessica menatap Aland, lalu dengan sinis melirik Natasha yang menempel di lengan pria itu. Kemudian, tatapan Jessica kembali tertuju pada Aland. "Apa masalahnya? Kenapa aku tidak boleh ada di sini?" Natasha melihat Jessica dari ujung kepala sampai ujung kaki, dia selalu iri hati saat menyadari saudari perempuannya selalu terlihat cantik meski hanya dibalut pakaian sederhana. Detik selanjutnya, tatapan Natasha jatuh pada jas pria di tangan Jessica. "Adik, kenapa kamu memegang pakaian pria di tanganmu? Itu bukan pakaian Aland, kan?" "Oh, aku bertanya-tanya kenapa kau belum sampai ke Orleander Breeze, padahal ibu bilang kau sud

  • Gairah Panas Adik Iparku   Membuat Banyak Segel di Tubuhmu

    "Apa?" Jessica menghentikan kegiatannya, dia menatap pria di sampingnya. "Aaron, kenapa kau mendesakku bercerai? Aku tidak sedang terburu-buru. Aku....""Apa kau pikir, kau tidak perlu bertanggung jawab setelah tiga kali tidur denganku?""Tanggung jawab?" Jessica menatap Aaron dengan tatapan tak percaya. "Hmmmm." Aaron mengangguk tanpa dosa. "Anggap saja sebagai kompensasi atas hilangnya waktu berhargaku dan kerusakan mental yang disebabkan olehmu.""Hah ... kerusakan mental?" Jessica terkekeh sinis. Bukankah dia yang merusak mentalku? "Kau tidak hanya mengambil kepolosanku, tapi juga berkali-kali mencoba memanfaatkan aku. Jadi, tentu saja kau harus bertanggung jawab!""Kau—" Jessica mengacungkan jari telunjuknya ke arah Aaron dengan gigi yang saling gemertakan seolah-olah ingin melumat pria itu. "Gila!""Apa aku salah?"Jessica diam, dia tidak punya kata-kata yang tepat untuk membalas Aaron. Lebih tepatnya, dia tidak ingin berdebat dengan Aaron untuk mencegah dirinya menjadi gila

  • Gairah Panas Adik Iparku   Perceraian

    Jessica terdiam. Sebelumnya, dia berniat meminta bantuan pada Aland untuk berinvestasi pada Smith Company agar kesepakatannya dengan Alex bisa terpenuhi. Namun, begitu mengetahui perselingkuhan Aland dan Natasha, Jessica membuang jauh-jauh pemikirannya itu. Di matanya, aku hanyalah wanita yang tidak diinginkan. Bagaimana mungkin bajingan itu bersedia membantuku? Jessica menggertakkan gigi, sementara otaknya sedang berpikir dengan liar. Detik selanjutnya, dia langsung menoleh ke arah Aaron saat pemikirannya membawa satu nama. "Aaron ...." Jessica memasang senyum terbaik yang terlihat begitu dipaksakan hingga Aaron menatapnya dengan aneh. Bukannya senang ditatap oleh Jessica dengan dengan netra berbinar dan senyum lebar, Aaron justru bergedik ngeri. "Apa?" "Maukah kamu membantuku?""Bantuan seperti apa yang kamu inginkan?"Jessica menggigit bibirnya, tampak ragu mengutarakan niatnya. Meski demikian, dia tetap berbicara dengan perlahan. "Aku ingin kamu berinvestasi pada Smith Comp

  • Gairah Panas Adik Iparku   Apa Rencanamu Selanjutnya?

    "Aland, kamu sudah lama kembali ke Jincheng City, kenapa tidak menemui istrimu?" Seorang wanita bertubuh sintal menggulingkan pria bertubuh kekar yang menindihnya, sebelum akhirnya dia bertengger di atas tubuh pria itu dengan begitu menggoda. "Hanya wanita membosankan yang bahkan tidak diinginkan oleh ayahnya sendiri, untuk apa aku menemuinya?" Pria itu membalas dengan sinis dan menatap wanita di atasnya dengan tatapan mendamba. "Hanya kamu yang aku inginkan!"Detik selanjutnya, apa yang seharusnya terjadi pada sejoli haram itu akhirnya terjadi. Tanpa sepengetahuan mereka yang sedang dimabuk asmara, Jessica langsung membeku di depan pintu yang tidak tertutup rapat itu. Mata Jessica langsung basah, bahkan telinganya juga berdengung karena mendengar percakapan dan menyaksikan kegiatan bejat kedua orang di dalam sana yang mengeluarkan suara-suara sialan. "A—land ... Natasha ...." Jessica tergugu dalam diam, dia berusaha keras meredam suara tangisnya agar tidak didengar oleh siapa pun

  • Gairah Panas Adik Iparku   Ingin Memerasku, kan?

    "Alex, apakah menurutmu Jessica akan membantu Smith Company? Jika dia tidak berinvestasi, tidak akan ada lagi Keluarga Smith di Jincheng City." Dengan suara lembut mendayu-dayu, Veronika yang tengah duduk di sofa berbicara pada Alexander yang berdiri membelakanginya. "Aku ayahnya!" Alexander melepaskan genggaman Veronika padanya, lalu berbalik dan duduk di sofa yang berhadapan dengan wanita itu. "Apa dia punya hak untuk tidak membantu?" Alexander sangat percaya diri, statusnya sebagai seorang ayah akan membuat Jessica patuh padanya. Veronika duduk di sebelah Alexander, dia pun kembali berbicara sambil menyentuh paha sang suami dengan cara yang menggoda. "Jika Jessica ingin mengambil kesempatan ini untuk kembali ke Smith Company, dia ...." "Smith Company bukan tempat yang bisa dia masuki hanya karena dia mau, bahkan jika dia melakukannya, aku juga tidak akan membiarkannya mengancam posisi Natasha dan Rebecca di Keluarga Smith!" "Mengapa Tuan Smith memintaku kembali?" Suara Jessi

  • Gairah Panas Adik Iparku   Kau Sudah Bosan Hidup, ya?

    "Jalang sialan!" Rebecca menatap Jessica dengan penuh kebencian, tangannya sudah terangkat tinggi-tinggi hendak memukul wajah wanita itu. Namun, gerakannya dengan cepat ditahan oleh Aaron yang tiba tepat waktu di sisi Jessica. "Jangan gunakan tangan kotormu untuk menyakitinya!" Aaron melayangkan tatapan haus darah kepada Rebecca, dia menggenggam tangan wanita itu dengan keras seolah-olah hendak meremukkan tulangnya. Detik selanjutnya, Aaron menghempaskan tangan Rebecca dengan kasar hingga wanita itu tersungkur ke lantai. Kemudian, Aaron mengambil sapu tangan dari sakunya dan membersihkan tangannya seolah-olah ingin memusnahkan najis yang menempel akibat menyentuh Rebecca. Melihat amarah yang melintas di mata Aaron, Rebecca tidak bisa menahan getaran di hatinya. Dia juga tidak punya keberanian untuk melawan, meski sangat ingin. Di samping, Veronika justru tidak menyangka seseorang akan masuk tanpa izin ke rumah Keluarga Smith, dia pun mengamati pria yang berdiri di samping Jes

  • Gairah Panas Adik Iparku   Mendetoksifikasi 'Racun'

    Saat ini, Jessica berusaha keluar dari Kediaman Smith dengan terhuyung-huyung sambil berpegangan pada apa pun di sekitar yang bisa menopang tubuhnya. Sebelumnya, dia bisa selamat dari obat bius yang Veronika campurkan ke dalam Sup Akar Teratai, karena dirinya sempat meminum pil detoksifikasi sesaat sebelum memasuki dapur. Dia yakin, ada masalah dengan Sup Akar Teratai dan ternyata, firasatnya benar! Meski bukan racun, tetap saja obat yang dimasukkan ke dalam Sup Akar Teratai itu sangat berbahaya. Jika lengah, efeknya lebih buruk daripada menenggak racun! Mungkin, saat itulah bermula kehancuran Jessica. Namun, sekarang dia malah terjebak karena kelalaiannya sendiri! "Bodoh! Bodoh sekali kamu, Jessy!" Jessica berulang kali memukul dan menggelengkan kepalanya, mencoba mempertahankan kesadarannya.. Di sisi lain, Aaron yang berjanji menjemput Jessica, baru saja keluar dari mobil dan memasuki Kediaman Smith seolah-olah rumah itu miliknya. "Jessy!" Melihat tubuh Jessica terhuyung

  • Gairah Panas Adik Iparku   Lepaskan Aku!

    "Bibi Veron, kenapa ... kenapa Tuan Simon berbaring di sampingku? Dia ... dia berdarah ... perut Tuan Simon ... banyak mengeluarkan darah! Bibi, apa ... apa yang terjadi? Apa yang harus aku lakukan?" Jessica Wang menelpon Veronika dan memasang ekspresi terkejut, juga berbicara dengan panik. Veronika yang mulanya mengerutkan kening karena tiba-tiba mendapatkan panggilan telepon dari Jessica Wang, ikut panik mendengar apa yang wanita itu katakan. "Apa? Apa kamu katakan?" Menyadari Jessica Wang tidak pingsan saja, Veronika sudah sangat terkejut, apalagi saat mendengar berita yang wanita itu sampaikan. Bagaimana bisa Tuan Simon terluka? "Tuan Simon terluka!" Jessica Wang berbicara dengan lebih jelas. "Kenapa Tuan Simon sampai terluka? Apa yang kamu lakukan padanya?" Veronika mencerca, bahkan menuduh Jessica. "Bibi, aku tidak tahu apa-apa," kata Jessica Wang mencoba membuat pembelaan. "Dia sudah terluka parah saat aku bangun." Mendengar itu, Veronika langsung menutup panggilan tele

  • Gairah Panas Adik Iparku   Kehancuran Veronika

    Setelah hampir setengah jam membiarkan Tuan Simon dikelilingi anjing hingga masa depan pria itu hampir suram, Jessica akhirnya kembali. Melihat kedatangan Jessica, anjing itu menjauhi Tuan Simon dan mengelilingi Jessica dengan manja. "Marco, kamu melakukannya dengan baik." Jessica mengelus bulu-bulu kusam di kepala anjing putih yang tidak terawat itu. "Pergilah dulu, nanti aku akan menemuimu." Anjing itu menikmati sentuhan kasih sayang yang tidak pernah didapatkan selama bertahun-tahun, dia seolah mengerti kata-kata Jessica dan terlihat enggan menurutinya. Seakan bisa membaca isi pikiran anjing kesayangannya, Jessica tersenyum menenangkan dan berkata, "Tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu lagi." Patuh, anjing itu pergi dan Jessica kembali fokus pada Tuan Simon. "Baiklah, mari kita akhiri permainan ini dan mulai berbicara dengan serius." Jessica menepuk-nepuk tangannya, mencoba menghalau semua kotoran yang melekat di sana. Tuan Simon yang terduduk di lantai dengan begi

DMCA.com Protection Status