Share

Nyonya, apa Tuan tidak akan marah?

"Jika sampai terjadi sesuatu kepada putraku! Aku tidak akan pernah memaafkan kamu Amel, camkan itu." Kata-kata terakhir Tania sebelum pergi.

Amel hanya bisa meneteskan air mata, ia sama sekali tidak membuka mulut untuk menjawab Tania.

Setibanya di rumah sakit, Tania menghampiri Bram yang duduk di kursi besi di depan ruang UGD.

"Apa yang terjadi dengan putraku, Bram? Di mana putraku?" tanya Tania disela-sela tangisan.

"Kamu yang tenang ya, Bryan pasti baik-baik saja," ucap Bram untuk menenangkan Tania.

Ia mengelus lengan mantan istrinya itu, walaupun Bram sangat membenci Tania saat ini! Tapi dalam keadaan seperti ini ia harus bisa berdamai dengan dirinya sendiri.

Tidak lama kemudian tiba-tiba pintu UGD terbuka, seorang wanita berseragam putih ke luar dari dalam sana. Bram dan Tania yang duduk di kursi, segera bangkit lalu menghampirinya.

"Bagaimana keadaan putraku?" tanya Bram, begitu juga dengan Tania.

"Pasien belum sadarkan diri Pak, Bu," jawab sang perawat, "Apa Bapak dan Ib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Mumy Lailer
Knp perlu lock teruusan lorh
goodnovel comment avatar
Melda Sani
sudah banyak typo,salah tulis kisah cerita...
goodnovel comment avatar
Tetesan air
maaf kak, ada sedikit kesalahan. rahim yang diangkat di cerita yang satu lagi. ehhhh malah ke buat di sini.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status