Share

Rencana sih, mau lanjut kuliah.

"Selamat sore Tuan Alex," sapa Lukas saat melihat Alex turun dari mobil.

"Sore Pak Lukas," sahut Alex dengan ramah, "Apa Bram ada di rumah?" lanjutnya bertanya.

"Ada Tuan, beliau sedang ada tamu."

"Ow, kalau begitu aku menunggu di sini saja." Alex menjatuhkan bokongnya di sofa teras, ditemani oleh Lukas.

Setelah 30 menit berlalu, akhirnya Notaris dan Pengacara ke luar dari pintu utama. Alex segera masuk, bergegas menaiki tangga menuju ruang kerja Bram di lantai tiga.

"Tok...tok...tok..."

"Masuk." Terdengar suara bariton dari dalam.

"Selamat sore Bro," sapa Alex sambil menjulurkan kepala dari balik pintu.

Bram yang sedang menulis sesuatu, refleks memutar kepala ke arah datangnya suara.

"Alex, ayo masuk," sahut Bram, sembari mengajak sahabatnya untuk masuk.

Alex melangkah dari pintu, duduk di sofa tamu yang ada di sana. Begitu juga dengan Bram, ia meninggal kursi kerjanya lalu menghampiri Alex ke sofa.

"Tumben, enggak biasanya," ucap Bram.

"Iya Bro, ada hal penting yang ingin aku bicara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
kamu itu jahat thoer. padahal Bram belum tau jika briyan anaknya jemes
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status