Share

Mati adalah pilihan yang tepat untukku.

Dua hari telah berlalu, saat ini Ramel sudah kembali ke kediaman Wijaya. Sebenarnya dokter belum mengizinkannya untuk pulang, tetapi Ramel memaksa dan meminta dokter untuk datang setiap hari memeriksanya.

Saat ini Mansion megah itu sedang kedatangan tamu, orang tua Sarah dan klien Ramel yang lainnya datang untuk menjenguknya.

Setelah beberapa menit berbincang-bincang dengan Ramel, satu persatu mulai meninggalkan kediaman Wijaya. Kini hanya tinggal Ramel dan Hendrawan di dalam kamar.

"Papah turut prihatin atas musibah ini."

Kata-kata itu menghentikan langkah Bella untuk masuk ke dalam kamar. Wanita cantik itu berdiri di depan pintu untuk mendengar perbincangan antara suaminya dan Hendrawan.

"Papah benar-benar terkejut," lanjut Hendrawan.

"Aku masih bingung Pah, berlian tidak mungkin hangus terbakar, tetapi kenapa satupun tidak bisa ditemukan," sahut Bryan.

"Aku juga berpikir seperti itu, tapi kita tunggu saja informasi dari pihak kepolisian," ucap Hendrawan.

"Berlian terbakar?" tanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status