Share

Aku mencintaimu Mas Rame.

Bella hanya diam, butiran bening yang terus saja mengalir dari sudut matanya.

"Apa kau tidak mendengarnya Bella?" tanya Ramel yang terus saja memacu pinggulnya.

"Katakan jika kamu tidak puas dengan milikku," lanjutnya.

"Cukup Ramel, cukup." Seiring bersama tangisan.

"Tidak, aku akan memuaskan kamu, sampai kamu tidak bisa melupakannya dan tak bergairah kepada pria lain," ucap Ramel.

Ia terus saja memacu pinggulnya dengan kasar, hingga ujung benda tumpul itu menyemburkan cairan kental ke dalam perut Bella.

Setelah itu Ramel membuka ikat tangan Bella, menutupkan selimut ke tubuh polos wanita cantik itu.

Tania yang sedari tadi berdiri di balik pintu kamar, tidak berhenti meneteskan air mata. Sebenarnya ia sedih melihat Bella diperlakukan seperti itu, tetapi Tania tahu bahwa Ramel memiliki alasan untuk melakukannya.

Waktu menunjukkan pukul 1 siang, Ramel dan Bella belum juga ke luar dari kamar. Sementara Tania sudah menyiapkan makan siang di atas meja.

"Bella, Ramel, makan siang sudah siap
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status