Home / Romansa / Gairah Memabukkan Selingkuhanku / Bab 64: Langkah Berikutnya

Share

Bab 64: Langkah Berikutnya

Author: Vani Vevila
last update Last Updated: 2024-06-21 23:15:48

Sambil mengunyah suapan daging bercampur nasi dan sayur, Naya memerhatikan wajah Evan. Ekspresi tenang yang tidak pernah lepas dari pria itu meski sedang dalam situasi tidak mengenakan memang selalu menghipnotis dirinya. Seperti saat ini, bisa saja ia masih menangis, entah menangis bodoh atau menangis karena tidak percaya. Pengkhianat yang justru mendapat pengkhianatan.

Tetapi Evan berhasil membuatnya tenang. Pikirannya memang masih berkecamuk, tapi keberadaan Evan membuat ia sadar, berkhianat bisa jadi pilihan yang baik. Apalagi dalam kondisi seperti ini, munculnya persoalan Lukas dan wanita itu, juga fakta yang tiba-tiba saja muncul. Mungkin Tuhan sengaja mempertemukan ia dengan Evan.

"Jadi, bisa kan kita lebih dari ini, Na?" tanya Evan sambil menatap mata Naya.

Pertanyaan itu membuat Naya hampir mengeluarkan kunyahannya. "Maksud kamu?"

"Kita menikah aja ya?" Evan tersenyum, senyuman dengan tatapan mata penuh kesungguhan. "Aku ingin kita benar-benar jadi satu. Nggak ada lag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 1: Peretemuan

    Sudah puluhan kali Naya mengatakan bahwa, dia tidak menyukai grup itu. Bahkan lagu-lagunya saja tidak dia kenal betul, sekadar tahu kalau grup dengan musik pop punk itu lagi populer dan banyak dibicarakan.Solar? Bensin? Minyak tanah? Apalah namanya yang jelas Maria terus-terusan membujuknya untuk ikut datang ke konser kecil mereka malam ini. Maria menarik tangan Naya dengan sekuat tenaga, sampai wanita berambut panjang itu terpaksa ikut menuju tempat mobil Yaris silver kesayangan Maria di parkiran.Maria membukakan pintu penumpang depan. "Masuk nggak lo! Kalau nggak kita bukan temen! Rugi lo nggak punya temen kayak gue!"Naya memandangi wajah Maria, matanya menyipit dan kening mengkerut. "Kan udah gue bilang, gue seenggak tahu itu sama Solar, yang ada mati gaya gue di sana. Nama yang nyanyi nggak tahu, laguny

    Last Updated : 2022-01-24
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 2: Suara Berat yang Khas

    Posisi Evan yang terlalu dekat, bercampur suara berat pria itu sekilas membuat Naya terpesona. Tapi Naya segera menggeleng dan menutup matanya, menjauh dari tubuh Evan. Naya kembali mengatur napas. Dia menoleh ke arah kerumunan penonton di depan stage, tidak terlihat Maria sedikitpun, padahal sekarang juga dia butuh temannya itu untuk bantu atasi kondisi aneh ini. Naya pun lagi-lagi tersenyum kikuk tanpa tahu ingin membalas dengan kata-kata apa yang diucapkan oleh Evan.Evan yang menyadari suasana canggung ini memainkan gelas di tangannya, campuran bir dan perasan lemon. “Kenapa? Merah banget mukanya.”Naya mengelus pipinya sendiri. “Oh, iya, biasa, nggak kuat kalau minum alkohol banyak-banyak.”Tentu jawabannya tidak masuk di akal mengingat mereka baru saja menenggak sedikit minuman dari gel

    Last Updated : 2022-01-24
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 3: Rasa Bahagia

    Apa dia suka nongkrong di sana? Apa kalau aku ke sana bisa ketemu dia? Naya menepuk dahinya sendiri. Dia tidak mengerti mengapa keinginannya bertemu lagi dengan Evan begitu tinggi. Sudah sangat lama dia tidak merasakan perasaan spesial seperti ini.Padahal pertemuan saat itu biasa saja. Sama seperti Bimo yang sesekali menggodanya di kantor. Tapi bayangan tentang pria bernama Evan itu terus muncul di kepala. Apa karena aku kangen sama Lukas, ya? Apa karena aku ngerasa kosong? Aku jarang ngabisin waktu sama Lukas karena dia sibuk. Naya terus memutar otak, mencari jawaban.Sebenarnya sudah biasa jika ia harus libur bertemu pacarnya, Lukas memang selalu sibuk dan tidak suka pergi ke pusat keramaian, ia ingib membeli sesuatu.

    Last Updated : 2022-01-24
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 4: Jatuh Cinta Sama Kamu, Boleh?

    Tidak lama, Evan membawanya kembali ke meja untuk menghabiskan minum mereka.“Kamu bawa mobil atau motor?” Naya melihat roknya, akan sangat heboh jika ia harus naik motor dengan pakaian kerjanya itu.“Tenang, aku bawa mobil.” Evan membimbing Naya ke mobilnya yang terparkir, mempersilakan masuk dengan membukakan pintu. Naya tersenyum dengan perlakuan Evan kepadanya.Setelah memberi tahu arah apartemennya, mereka pun sampai. Evan memilih mengambil parkir daripada membuat Naya turun di lobby layaknya menurunkan penumpang dari mobil taksi.“Padahal di lobby aja.” Naya mengepak barangnya, bersiap turun dari mobil. “Thank you, lagi. Hahaha perasaan aku thank you mulu ya ke kamu.”

    Last Updated : 2022-01-24
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 5: Dia Evan Rasuli

    Pagi ini Naya terbangun sebelum alarm di ponselnya berbunyi. Sambil bersandar pada kepala kasur, ia memijat kepalanya. Rasanya pengar. Naya juga merasakan mual dan panas di perutnya. Dia menghela napas, menutup mata. Tidak, semalam dia tidak begitu mabuk dan masih sadar akan semuanya. Dia sempat bersih-bersih, menghapus riasan, mandi dan keramas menggunakan air hangat, serta menyeduh peppermint tea.Kalau kangen, aku kerja di Fleur. Ya, itu chat yang Evan kirim tadi malam setelah dia berhasil mengusir pria itu dari apartemennya.Naya pun mengingat bagaimana pria asing bernama Evan semalam mengantarnya pulang dan berhasil menciumnya. Tangan Naya refleks menyentuh bibirnya saat bibir Evan memainkan bibirnya. Dia menggeleng, berusaha membuang ingatan tentang kejadian semalam.

    Last Updated : 2022-01-24
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 6: Begitu Menggoda

    Sejak sampai kembali ke apartemen Naya merasa gelisah. Dia memandangi jam dinding dan jam pada ponselnya bergantian. Setelah berhasil meminta Lukas untuk pulang lebih cepat dengan alasan ingin istirahat, Naya berharap apa yang dikatakan oleh Evan adalah sebuah kebenaran. Benar jika itu merupakan janji untuk bertemu.Lagipula Lukas baik-baik saja dan terlihat senang ketika ia meminta pulang, tidak memakan banyak waktu di mall, tempat yang membosankan bagi Lukas. Lalu bagaimana Naya bisa yakin bahwa Evan akan muncul di lobby nanti?"Ah, udahlah… Cowok kayak dia juga punya bakat jadi cowok brengsek, goda sana, goda sini." Naya membanting ponsel, pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Dia memutuskan untuk menghabiskan malam dengan menonton series sambil menikmati camilan yang ia beli saat pergi tadi.Jam

    Last Updated : 2022-01-24
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 7: Berantakan

    Lukas jarang memberinya ciuman. Seperti ciuman yang dilakukan oleh Evan sekarang. Bagi Naya, pria asing di hadapannya ini hadir untuk membayar semua hal yang ia harapkan ada di diri Lukas. Dia selalu ingin Lukas lebih berani dalam mengutarakan perasaan dalam hubungan spesial mereka. Termasuk ucapan manis dan menggoda yang sekarang malah Naya dapatkan dari Evan, orang yang baru dia kenal.Kedua tangan Evan menarik perlahan cardigan yang Naya, melepasnya, dan lanjut membuka atasan piyama dengan tetap melumat bibir Naya yang kini semakin ganas karena Naya sudah mampu mengikuti.Yang ada di pikiran Naya hanya menikmati apa yang dilakukan Evan kepadanya dan terpesona dengan bentuk wajah pria itu. Ketika wajah mereka semakin dekat, Naya bisa melihat lebih rinci wajah Evan yang baginya biasa tapi istimewa. Alis Evan yang tidak tipis, tapi juga tidak tebal.

    Last Updated : 2022-01-24
  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 8: Kenikmatan yang Diberikan Evan

    Naya sudah tidak mampu menahan desahannya, batinnya berteriak ingin menolak apa yang sedang ia terima. Namun setan di dalam dirinya begitu kuat, membuat ia menikmati semuanya. Gerakan dan perlakuan Evan terhadapnya, suara desahan Evan yang mulus masuk ke telinga, juga embusan napasnya yang menggelora. Aroma tembakau bercampur mint keluar dari sana, semakin membuat Naya ketagihan."Kamu suka?" bisik Evan dengan jarinya yang masih bergerak di bawah sana.Naya mengangguk, sejujurnya ia malu."Mau yang lebih?" Evan mempercepat gerakannya.Lagi-lagi Naya mengangguk. Pipinya semakin merah merona.Kamu udah sinting, Naya!Evan kembali menciuminya, dari telinga, pipi,

    Last Updated : 2022-01-24

Latest chapter

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 64: Langkah Berikutnya

    Sambil mengunyah suapan daging bercampur nasi dan sayur, Naya memerhatikan wajah Evan. Ekspresi tenang yang tidak pernah lepas dari pria itu meski sedang dalam situasi tidak mengenakan memang selalu menghipnotis dirinya. Seperti saat ini, bisa saja ia masih menangis, entah menangis bodoh atau menangis karena tidak percaya. Pengkhianat yang justru mendapat pengkhianatan. Tetapi Evan berhasil membuatnya tenang. Pikirannya memang masih berkecamuk, tapi keberadaan Evan membuat ia sadar, berkhianat bisa jadi pilihan yang baik. Apalagi dalam kondisi seperti ini, munculnya persoalan Lukas dan wanita itu, juga fakta yang tiba-tiba saja muncul. Mungkin Tuhan sengaja mempertemukan ia dengan Evan. "Jadi, bisa kan kita lebih dari ini, Na?" tanya Evan sambil menatap mata Naya. Pertanyaan itu membuat Naya hampir mengeluarkan kunyahannya. "Maksud kamu?" "Kita menikah aja ya?" Evan tersenyum, senyuman dengan tatapan mata penuh kesungguhan. "Aku ingin kita benar-benar jadi satu. Nggak ada lag

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 63: Rasa Perih Bercampur Nikmat

    Sama sekali tidak terbayang, Naya yang baru saja terluka, mendapatkan rasa perih yang sudah pasti akan lama terobati, saat ini mendapat kenikmatan yang membuatnya lupa akan rasa perih teraebut. Sekilas air mata Naya menggenang, kembali mengalir. Namun tangisan itu tidak datang dan langsung menghilang saat nafas juga aroma tubuh Evan kini menguasainya. "Kamu cantik banget, Na. Aku selalu kangen lihat ekspresi kamu kayak gini, suara kamu, desahan..." Evan masih memainkan jarinya. "Aku juga, aku selalu ingin lakuin ini sama kamu. Setiap hari. Ahhh.. Evan...." Naya menggelinjang, sebelum Evan memberi sentuhan dahsyatnya, ia sudah mendapat kenikmatan. Evan tersenyum puas, baginya, berhasil memberi kenikmatan pada Naya adalah satu pencapaian. Apalagi ia belum memainkan miliknya. Evan mengecup tubuh Naya, dari satu bagian ke bagian yang lain. Meninggalkan tanda. "Aahh... Hh.." Naya sangat menikmati. Entah karena ia sedang dalam kondisi sangat tidak baik, lalu mendapat kenikmatan d

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 62: Obat Luka dari Evan

    Naya sudah mengajukan cuti dua hari ke kantor. Tidak mungkin datang ke kantor dengan mata bengkak, wajah kucel, dan tubuh lemas. Rasanya setengah jiwa masih mengambang entah di mana. Mungkin karena masalah kemarin belum selesai dan ada ujungnya. Sejujurnya, Naya masih penasaran dan ingin bertanya banyak tentang wanita bernama Hana. Wanita yang dijodohkan pada Lukas. Tapi sudah, cukup, Naya merasa bila ia tahu lebih dalam tentang wanita itu dan Lukas sama saja seperti sedang menyayat pergelangan tangan sendiri. Akan terasa sakit, jelas menimbulkan luka, dan bekas yang sulit hilang. Kedua tangan Naya memijat kepala, terlalu banyak nangis membuat kepalanya terasa tidak enak. Nyeri. Dia mengambil ponselnya, ada tiga missed call dari Lukas. Tepat ketika dia sedang membuka aplikasi chat, datang panggilan ke ponselnya. Evan. "Hi.." Nada suara Naya parau. "Aku di lobby. Boleh ke sana?" Informasi itu membuat Naya sedikit terkejut. "Aku lagi jelek," ucap Naya. Bagaimana bisa dia m

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 61: Terlalu Percaya Adalah Kesalahan Fatal

    Hampir saja Naya menangis saat mendengar kalimat itu. Air matanya telah berkumpul di pelupuk, siap untuk terjun. Dia coba menahannya, membuat dadanya terasa sangat sesak. Ingin sekali berteriak sekencang-kencangnya. Memang salah menghadapi kenyataan pahit ini dengan mengamuk? Naya masih menahan segalanya. Dia berharap secepatnya sampai di ruman.Pada akhirnya, Tuhan menunjukkan bahwa, semua manusia itu punya bakat buat jahat. Bukan hanya Naya yang berselingkuh dengan Evan, tapi Lukas juga mengkhianati dirinya lebih parah. Jauh lebih dulu, langkahnya lebih cepat. Bahkan sampai tidak terlihat. Yang ada, hanya hasil dari langkah-langkah itu, lubang dalam karena injakan sepatu yang tajam. Naya yang selama ini berusaha menutupi kehadiran Evan ternyata sama saja seperti Lukas yang berusaha menutupi adanya keluarga kecil, beserta kehidupannya yang kalau dipikir menjadi sangat asing. Konyol."Makasih lho." Naya berusaha baik-baik saja, meski tubuh, hati, dan pikirannya terasa remuk."Santai

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 60: Seperti Melewati Babak Baru

    Entah dari mana rasa sakit itu muncul kembali dalam hatinya. Meski ia belum benar-benar tahu apa yang sedang terjadi, tapi kecurigaannya terhadap sosok anak kecil dalam pangggilan video yang baru saja dilihat mengarah pada hubungan Lukas dengan wanita bernama Hana.Naya memandangi langit yang mulai terang di luar sana. Dia menghela napas untuk kesekian kalinya. Cara Naya menenangkan diri walau tentu tidak bisa sepenuhnya. "Mau aku antar sekarang?" Tiba-tiba Lukas muncul, wajahnya tampak lebih tenang dari sebelumnya.Naya memegang dan memijat bahunya sendiri. "Kan aku udah bilang nggak usah.""Atau aku aja gimana? Kak Lukas jagain Kak Hana aja. Dia butuh kakak di sampingnya." Eva ikut menawarkan jasa. "Aku bawa mobil."Asing, tentu saja. Naya baru mengenal Eva sekian jam lalu, tapi perempuan yang terlihat lebih muda darinya itu sudah bersedia mengantar pulang. Tetapi sesi seperti ini tidak ingin Naya lewatkan begitu saja. Dia bisa mendapat lebih banyak informasi mengenai Hana dan Luk

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 59: Lukas yang Masih Ingin Berjuang

    Setelah hampir empat jam menghabiskan waktu di perjalanan, tanpa obrolan apapun, mereka sampai ke tujuan. Seorang gadis berambut pendek dengan pakaian casual terlihat berdiri di depan pintu ruang UGD.Naya memerhatikan gadis itu, wajahnya sangat menggambarkan rasa khawatir. Saat mengetahui Lukas telah datang, gadis itu sontak mendekati."Kak, Mbak Hana nggak apa-apa kok kata dokter. Cuma tetap harus dirawat dulu buat dipantau. Lagi nunggu kamar aja."Lukas menoleh ke pintu UGD. "Beneran nggak apa-apa?"Gadis itu mengangguk. "Udah sadar, tapi masih lemes banget.""Kakak dari mana? Kantor?" Dia lanjut bertanya sambil melihat Naya, lalu tersenyum."Dari luar kota. Oh iya, ini Naya." Lukas memperkenalkan Naya."Naya.""Eva. Temannya Kak Lukas?"Naya menelan ludah. Apa yang harus ia katakan? Naya hanya bisa mengangguk."Tadi gimana ceritanya? Dia ngapain? Minum obat asal-asalan atau gimana?" Lukas seolah mengalihkan pembicaraan."Iya, obat tidurnya sendiri. Kata dokter bikin badannya nggak

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 58: Dia Coba Bunuh Diri Lagi

    Lukas menghapus air mata Naya, mengusap kedua pipi Naya lembut. "Maaf, Na. Aku nggak bisa apa-apa. Kamu tahu kan soal keluargaku?"Seketika ingatannya tentang keluarga Lukas yang perfctionist muncul di benaknya. Ayah dan Ibu Lukas selalu menginginkan anak-anaknya sukses dengan jurusan atau bidang pekerjaan sesuai harapan mereka. Seperti Lukas yang mengambil jurusan Hubungan Internasional saat kuliah, berdasarkan permintaan dari orang tuanya.Sejujurnya, Naya sedikit lupa tentang bagaimana ia dulu memiliki perasaan spesial kepada Lukas. Saat awal bertemu, Lukas mengajak Naya berkenalah ketika berada di acara peluncuran toko yang menjual aneka kebutuhan sehari-hari. Toko tersebut milik teman Naya yang juga merupakan teman kuliah Lukas."Jadi, kita benar-benar harus menyudahi hubungan ini? Kamu serius mau putus sama aku? Terus apa artinya 2,5 tahun ini?" Naya berusaha menghetikan tangisnya."Aku sayang sama kamu, Na. Aku nggak mau pisah, tapi gimana? Aku nggak bisa lawan permintaan Ayah d

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 57: Bagai Petir Menyambar

    Yang Naya inginkan sekarang hanyalah Lukas secepatnya sampai. Mengapa? Kenapa? Pria itu menyimpan rahasia apa? Apa selama ini dia berselingkuh? Atau bagaimana? Naya memejamkan mata sesaat. Setelah seharian tadi ia 'ngebolang' sendirian, sambil menunggu Lukas yang akan tiba malam ini, Naya memutuskan beristirahat di hotel.Pukul 18.40.Badan dan pikiran dalam benaknya terasa sangat lelah. Ingin rasanya ia tidur sesaat, melupakan semuanya satu sampai dua jam saja. Tetapi rasa lelah itu justru membuatnya terus membuka mata. Naya malah terus-menerus memutar otak, membayangkan apa yang nanti akan Lukas katakan. Apa hubungannya dengan pria itu memang sudah waktunya harus berakhir? Malam ini? Waktu terus berjalan dan tepat saat pukul 20.46, masuk telepon dari Lukas."Aku di lobby, Na," ucap Lukas singkat.Telepon tetap tersambung meski tidak ada pembicaraan lebih lanjut. Tepat saat pintu lift terbuka, Naya bisa langsung melihat Lukas yang mengenakan sweater hijau gelap dengan celana creamny

  • Gairah Memabukkan Selingkuhanku   Bab 56: Aku Pikir, Aku Sudah Memahami Semuanya, Tapi…

    Tangan Naya menggenggam erat ponsel, dia memejamkan mata. Naya belum siap mendengar penjelasan dari Lukas."Hm?" Sambut Naya di ponselnya."Kamu di mana? Surabaya? Kenapa nggak hubungi aku dulu?""Kenapa bohong?""Aku nggak ada maksud bohong sama kamu, Na. Aku cuma butuh banyak waktu buat fokus sama kerjaan aku.""Nggak masuk akal. Selama ini aku nggak pernah ganggu kerjaan kamu kok.""Ya aku…""Udah, kamu kenapa? Ada apa? Kamu jujur aja sama aku. Kalau memang kita harus selesaikan hubungan kita, ya udah, kita akhiri baik-baik. Nggak gini caranya!"Naya tidak bisa menahan tangisnya. Dia terus coba mengatur napas dan suaranya yang semakin parau. "Ceritanya panjang, Na. Aku harus jelasin langsung sama kamu. Kamu di mana? Aku jemput kamu sekarang atau malam ini? Aku cari tiket pesawat paling cepat.""Nggak usah. Aku balik sendiri aja. Kamu nggak usah jemput aku."Naya mematikan telepon, melempar ponselnya ke sudut kasur. Rasanya dia tidak ingin lagi mendengar suara pria itu. Ponselnya k

DMCA.com Protection Status