Share

Mendadak Pingsan

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-24 17:14:33

Tidak lama setelah liburan berakhir, akhirnya sidang pertama Jeremy pun digelar. Anna bersyukur karena ia masih bertahan untuk menghadiri sidang Jeremy walaupun Anna merasa tubuhnya makin lemas dari hari ke hari.

Anna pun bersiap pagi itu dengan dress formalnya dan memulas make up di wajahnya. Anna tidak mau terlihat pucat dan tidak mau membiarkan Jeremy melihat kelemahannya.

Namun, rencananya itu tidak berjalan mulus saat Anna bercermin dan menemukan bahwa matanya mulai menguning. Salah satu gejala sirosis hati yang makin parah adalah menguning di beberapa bagian tubuh, seperti mata dan wajah.

Tatapan Anna goyah dan debar jantungnya memacu kencang. Air matanya mendadak mengalir, tapi ia segera menghapusnya.

"Ya Tuhan, kupikir obat-obatan itu ada gunanya, tapi mengapa mataku malah menguning? Tidak boleh ada yang melihatnya! Tidak boleh!"

Anna segera membongkar obat-obatan yang ia miliki. Ada obat tetes mata di sana dan Anna langsung memakainya. Biasanya saat mata merah, satu atau d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Heni Kristianti
jangan sampai anna neninggal thor kasian diego dan darren thor
goodnovel comment avatar
Endah Sekar Dilah
dah mau selesai nih kayaknya,ana sdh mau meninggal. dulu Bu Martha mau meninggal juga foto2
goodnovel comment avatar
Easy Loundry
iya, aku langsung bad mood banget pas dia sakittt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Sebuah Keputusan

    Anna membuka matanya perlahan saat akhirnya ia sadar. Rasanya masih begitu berat membuka mata sepenuhnya, tapi suara-suara di sekitarnya mulai terdengar samar-samar."Anna ... kau sudah sadar?" Suara itu lembut, tapi penuh ketakutan.Anna mencoba menggerakkan jari-jarinya, dan seketika genggaman erat melingkupinya. Kali ini, Anna berhasil membuka matanya sedikit demi sedikit, meskipun pandangannya masih buram. Sosok pria yang berdiri di samping ranjangnya akhirnya mulai terlihat lebih jelas.Diego."Syukurlah kau sudah sadar. Kau tiba-tiba pingsan tadi, Anna." Diego mendesah lega. "Aku ... di mana?" lirih Anna berusaha bicara. "Kau di UGD sekarang. Kami membawamu ke rumah sakit terdekat karena kami sangat panik. Dokter bilang tekanan darahmu rendah dan kau dehidrasi. Mereka harus memberimu cairan infus agar kondisimu stabil."Anna mengerjapkan mata, mengamati selang infus yang tertancap di punggung tangannya. Sejenak, pikirannya masih kosong, sebelum rasa nyeri samar mulai terasa d

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Selamat Tinggal

    Tidak semua pertanyaan mengapa, akan ada jawabannya. Karena itu, Anna tidak lagi bertanya mengapa hidupnya seperti ini karena itu tidak akan mengubah apa pun. Anna sudah memutuskan untuk pergi dan menjemput takdirnya sendirian. Tidak akan ada penyesalan karena Anna tahu apa yang ditinggalkannya akan baik-baik saja. Selama dua hari berikutnya, Anna pun menyibukkan dirinya dengan membuat album kenangan berisi foto-foto Darren. Anna mencetak foto di ponselnya lalu menjadikan album kenangan. Anna juga berdandan dengan baju yang berbeda-beda lalu membuat beberapa video rekaman di ponselnya. Anna menyiapkan video pesan cinta untuk ditunjukkan pada Darren setiap Darren berulang tahun sampai Darren berumur delapan belas tahun. Semua Anna siapkan agar Darren tidak melupakannya. Anna juga menulis surat perpisahan untuk semua orang, sebelum hari itu tiba. Hari di mana Anna akan berpisah dengan semuanya. "Mama menyayangimu, Darren. Kalau kau besar nanti, kau harus selalu ingat kau pernah pun

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Surat Terakhirnya

    "Papa sudah menjemput Darren!" teriak Joyce pagi itu. "Darren sudah siap! Mama sudah siapin seragam Darren di kursi. Darren pakai seragam sendiri," lapor Darren. "Wah, pintar sekali! Tapi mana Mama? Mengapa meminta Papa yang menjemput?" "Anna bilang dia ada keperluan dan dia sudah pergi pagi-pagi sekali," seru Diego yang masih begitu santai. "Benarkah? Mengapa aku tidak tahu? Anna tidak ada di kamarnya, Bik?" tanya Joyce. "Bu Anna tidak ada, Bu," sahut Bik Nim yang juga tidak diberitahu apa pun. "Eh, mengapa misterius sekali? Lalu jam berapa dia pergi?" seru Joyce lagi. "Tadi jam tiga, Bu," sahut sang pelayan yang membukakan Anna pintu tadi. "Jam tiga? Mau apa dia pergi jam tiga?" "Tapi katanya Bu Anna sudah bilang pada semua orang." "Dia memang sudah bilang padaku, Joyce," seru Diego lagi. "Tapi dia tidak bilang padaku dan dia juga tidak membawa mobilnya. Itu kunci mobilnya ada di tempat biasa," sahut Joyce bingung. "Tidak apa. Aku mengantar Darren dulu lalu aku kembali k

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Menyimpan Rahasianya

    "Selamat pagi, Pak Rusli. Ada kiriman dari Bu Anna." Pak Rusli baru saja tiba di kantornya pagi itu saat sang sekretaris menyerahkan amplop coklat titipan Anna yang diantarkan sendiri oleh Anna. "Kiriman dari Bu Anna? Kiriman apa?" "Ini!" Pak Rusli menerimanya. "Bu Anna sendiri yang mengirimkannya? Mengapa kau tidak meneleponku?" "Bu Anna buru-buru tadi, Pak. Dan juga, katanya tidak usah bertemu, hanya tolong sampaikan ini saja." "Ah, baiklah!" Pak Rusli pun membawa amplop coklat itu ke ruang kerjanya dan buru-buru membukanya. Tidak ada barang berharga di dalamnya, selain beberapa amplop berlogo rumah sakit yang membuat Pak Rusli mengernyit. "Apa ini? Amplop rumah sakit? Rumah sakit Bu Martha waktu itu? Ada apa ini?" Sambil mengernyit, Pak Rusli pun membuka amplop itu dan membacanya dengan seksama. Ada nama Anna di sana dengan hasil pemeriksaaan darah yang semuanya tidak normal. Pak Rusli sampai memeriksa namanya sekali lagi dan benar itu nama Anna, tanggal lahir, dan semua

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Alasannya Pergi

    Diego masih mematung setelah membaca surat yang Anna tinggalkan. Tangannya gemetar, tapi untuk sesaat, ia benar-benar tidak percaya apa yang terjadi. Diego menatap semua orang di sekelilingnya dan ia mendapati Bik Nim yang menangis sambil memegang lembaran uang di tangannya. Anna memberikan uang di amplopnya untuk Bik Nim sambil menulis surat perpisahan yang membuat Bik Nim sesak. Diego menggeleng melihatnya. Diego tidak mau percaya Anna pergi, tapi uang yang diberikan Anna pada Bik Nim dan pelayan menegaskan itu. "Ini pasti bercanda kan? Dia tidak benar-benar pergi kan? Semalam aku masih melakukan video call dengannya. Semalam kami berjanji ke dokter bersama hari ini." "Dia pasti akan kembali nanti! Dia tidak punya alasan untuk pergi meninggalkan kita! Bajunya masih ada kan? Bajunya masih ada kan?" Napas Diego tersengal dan air matanya masih terburai, tapi Diego langsung menoleh ke arah tangga dan berlari ke atas, untuk memeriksa baju Anna langsung. Bik Nim dan Joyce mengikut

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Belahan Jiwa yang Hilang

    "Kondisi Bu Anna sudah sangat buruk saat terakhir kali Bu Anna ke sini. Kami sudah membujuk dan memaksa Bu Anna untuk rawat inap, tapi Bu Anna menolak." Diego langsung pergi ke rumah sakit bersama Joyce dan Pak Rusli setelah mengetahui penyakit Anna. Logo rumah sakit menunjukkan rumah sakit tempat Martha dirawat dulu dan nama dokter yang merujuk untuk pemeriksaan laboratorium adalah nama dokter yang menangani Martha. Tidak sulit bagi mereka menemukan dokter itu. Hanya saja, mereka harus menunggu di sana sampai akhirnya dokter datang dan apa yang dokter ceritakan tentang pertemuannya dengan Anna malah membuat Diego emosi. "Jadi Anna sudah tahu dia sakit, tapi menolak berobat? Lalu kau hanya pasrah saja dan membiarkan pasienmu meninggal perlahan, hah?" Diego menggebrak meja dan menyambar jubah sang dokter. Pak Rusli dan Joyce sampai langsung menarik Diego dan menghentikannya. "Diego, sabar, Diego! Jangan bersikap kasar!" "Aku tidak bisa! Katakan di mana Anna, apa yang sebenarnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Memanfaatkan Kesempatan

    Satu minggu benar-benar terasa seperti satu tahun bagi Diego. Setiap hari ia mencari Anna walaupun ia tidak kunjung menemukannya. Diego sampai hanya menjenguk Darren sesekali, tapi Diego menelepon Darren setiap hari untuk melihat wajah Anna di wajah anaknya itu. Jiwa Diego benar-benar seolah hilang separuh. Diego kehilangan fokusnya dalam bekerja, kehilangan fokus dalam melakukan apa pun, jambang mulai memenuhi dagunya, dan rambutnya pun tidak terawat. Sampai akhirnya Diego sadar ia tidak bisa begini terus. Mimpinya malam itu membuatnya bangkit. Anna muncul di mimpi Diego dan mengingatkan dirinya akan tanggung jawabnya. Di dalam mimpinya, Anna terlihat begitu cantik dan terus tertawa sumringah. Anna menggandeng Diego dan Darren bersamanya, lalu mereka duduk bertiga di hamparan rumput yang luas. Diego berbaring dengan kepala ada di pangkuan Anna dan Darren duduk di perut Diego. Bertiga mereka sangat bahagia. "Papa sayang tidak sama Mama sama Darren?" tanya Anna sambil membelai say

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Melihat Anaknya Disakiti

    "Aku sudah mengecek di semua rumah sakit di kota ini sampai kota terdekat, tapi tidak ada nama Anna Wijaya di sana. Di bandara pun tidak ada nama Anna Wijaya yang melakukan penerbangan selama satu bulan terakhir." Jovan melaporkan hasil pencariannya pagi itu. Sudah satu bulan sejak Anna pergi meninggalkan surat untuk semua orang dan sampai detik ini sama sekali tidak ada petunjuk tentang Anna. Diego pun sudah sampai depresi mencari Anna, tapi Diego tidak menyerah dan ia masih yakin Anna baik-baik saja di suatu tempat. "Baiklah, Jovan! Baiklah! Cari lagi! Tetap cari dia dan jangan menyerah!" Jovan menatap Diego sedikit lebih lama dan mengangguk. "Aku mengerti, Pak." Jovan pun keluar dari ruang kerja itu dan Diego yang ditinggalkan langsung menyisir rambutnya frustasi. Perasaannya tidak bisa diungkapkan lagi. Diego sangat merindukan Anna-nya. "Kau tidak tahu seberapa sulit aku bertahan seperti ini, Anna! Sulit sekali sampai aku hampir gila." "Kau harus baik-baik saja, Anna! Berj

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28

Bab terbaru

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Pulang ke Rumah

    "Terima kasih untuk bantuan dan perawatannya selama ini!" Anna benar-benar berterima kasih dari hatinya yang paling dalam untuk dokter dan suster yang merawatnya selama berminggu-minggu ia dan Diego menginap di rumah sakit. "Sama-sama, Bu Anna! Kami senang sekali melihat Bu Anna dan Pak Diego bisa keluar dari rumah sakit dalam kondisi yang stabil." "Aku juga senang, Suster. Aku sudah tidak sabar pulang ke rumah. Istirahat di rumah jauh lebih menyenangkan." "Tentu saja, Bu! Jangan lupa untuk menjaga kesehatan ya." Hari itu akhirnya Anna dan Diego diijinkan keluar dari rumah sakit. Tentu saja mereka harus tetap kontrol rutin dan membatasi aktivitasnya. Mereka masih belum boleh beraktivitas berat dan terlalu lelah karena tubuh mereka masih adaptasi.Biasanya pasien transplantasi butuh waktu beberapa bulan sampai satu tahun untuk bisa beraktivitas normal, tergantung pemulihan masing-masing. Dokter juga sudah menjelaskan bagaimana Anna dan Diego harus beraktivitas di rumah nanti. Mer

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Sekamar Berdua

    "Apa aku sudah cantik, Joyce? Apa ini tidak terlalu menor?" Anna berdandan hari itu karena setelah beberapa hari dirawat, Diego akhirnya akan keluar dari ruang isolasi dan dipindahkan ke kamar rawat inap biasa. Ini akan menjadi pertemuan pertama antara Anna dan Diego secara langsung tanpa ada batasan kaca dan jantung Anna kembali berdebar kencang. Joyce yang melihatnya sampai terus tertawa sendiri. Di umur Anna yang sudah matang, tidak seharusnya Anna heboh sendiri seperti ini, tapi Joyce paham, sangat paham. Bahkan, Joyce ikut tidak sabar menantikan pertemuan itu. "Sudah cantik, Anna! Sama sekali tidak menor! Aku yakin Diego tidak akan berkedip melihatmu!" Anna tergelak mendengarnya dan mendadak tersipu sendiri. Tidak lama kemudian, Darren pun datang bersama Bik Nim dan Retha. "Mama!" "Darren Sayang!" Anna memeluk anak kesayangannya itu. Anna sendiri sudah mulai belajar berjalan, tapi karena tubuhnya masih adaptasi, Anna masih harus memakai kursi roda untuk berpindah tempat.

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Tanda Cintanya

    "Diego sudah sadar, Anna! Diego sudah sadar!"Akhirnya Anna mendengar kabar yang ingin ia dengar. Anna sampai tidak bisa beristirahat sepanjang sisa hari itu karena ia memikirkan Diego-nya. "Kau yakin, Joyce? Kau tidak berbohong kan? Kau sudah melihatnya? Apa itu benar? Diego sudah sadar?" "Diego sudah membuka matanya. Aku bertemu dengan dokter dan suster di bawah." "Ya Tuhan! Syukurlah! Syukurlah Diego sudah membuka matanya." Anna kembali menangis malam itu, tapi tangisan ini tangisan bahagia. "Terima kasih, Tuhan! Terima kasih! Tapi aku mau melihatnya, Joyce! Aku mau melihatnya!" "Sabar dulu, Anna! Kata suster, Diego baru saja membuka matanya malam ini dan dia belum boleh dijenguk oleh siapa pun. Dokter juga harus memastikan Diego stabil setidaknya sampai besok. Besok baru kita bisa melihatnya." "Tapi aku ingin melihatnya sebentar saja." "Sepertinya tidak bisa, Anna. Diego ada di ruang isolasi yang peraturannya sangat ketat. Kita harus bersabar sampai besok. Aku juga akan me

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kesadaran yang Akhirnya Pulih

    "Maaf, Bu. Waktu kunjungan yang diijinkan oleh dokter sudah habis. Anda harus keluar dulu ya." Seorang suster tersenyum ramah pada Anna yang masih menggenggam tangan Diego."Sebentar lagi saja, Suster. Aku masih merindukannya ...." "Maaf, Bu, tapi aturan di ruang isolasi sangat ketat. Makin lama Anda di sini, resiko pasien akan makin besar." Anna tersenyum lirih sambil terus membelai tangan Diego dalam genggamannya. Anna pun mengangguk dan dengan enggan mengucapkan perpisahannya dengan Diego. "Diego, aku harus pergi dulu karena suster tidak mengijinkan aku terlalu lama. Tapi aku menunggumu. Ingatlah kalau aku menunggumu. Kau harus segera sadar. Kau mengerti?" Anna mencium tangan Diego dan menatapnya lekat, sebelum akhirnya Anna mengangguk menatap suster. Suster pun mendorong kursi roda Anna menuju ke pintu keluar. Namun, belum sempat mereka keluar, suara bip yang lebih cepat dari biasanya terdengar dari monitor di ruangan Diego. "Sebentar, Bu!" Suster langsung berhenti mendoro

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Suara yang Memanggilnya Kembali

    "Di mana aku?"Diego berjalan sendirian di tengah taman yang luas. Langkahnya ringan, nyaris tanpa suara, seolah-olah ia hanya melayang di atas tanah. Di sekelilingnya, pohon-pohon tinggi menjulang, daunnya berwarna keemasan seakan diterpa cahaya matahari senja yang lembut. Angin bertiup pelan, membawa aroma tanah basah dan bunga yang bermekaran. Namun, ada sesuatu yang aneh, tidak ada suara burung, tidak ada suara angin yang berdesir di antara dedaunan. Hening. Sepi.Diego menunduk, memperhatikan dirinya sendiri. Bajunya putih bersih, kakinya tidak beralas, tapi ia tidak merasakan dingin atau pun panas. Rasanya kosong, seakan-akan tubuhnya bukan lagi miliknya. Ini ... mimpi? Atau ... apakah ia sudah mati?Tiba-tiba, di kejauhan, Diego melihat sesuatu yang begitu indah. Anna-nya berdiri di bawah sebuah pohon sakura yang sedang berbunga, angin menerbangkan kelopak-kelopak merah muda di sekitarnya. Wajah Anna berseri-seri, tubuhnya tampak sehat, tidak lagi pucat dan lemah seperti tera

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kembalilah Padaku

    "Dokter, tolong katakan padaku siapa yang mendonorkan hatinya padaku! Tolong, Dokter!" Dokter visit sore itu ke kamar Anna dan Anna mendesaknya untuk memberitahu identitas pendonornya, tapi sang dokter yang sudah terikat janjinya kukuh tidak memberitahukan apa pun. "Maaf, ini permintaan dari pendonor untuk identitasnya dirahasiakan." "Tapi pendonornya dari keluargaku kan? Mana dia? Aku mau melihatnya, Dokter! Dia keluargaku kan?" Sang dokter nampak salah tingkah dan melirik suster yang sudah keceplosan itu."Maaf lagi, Bu Anna! Tapi Anda baru saja sembuh, Anna harus tenang dulu!" "Aku tenang, Dokter! Aku sangat tenang. Aku hanya mau tahu siapa yang sudah mendonorkan hatinya padaku, aku harus berterima kasih padanya." "Seperti yang sudah kubilang, kami tidak bisa memberitahukan identitas pendonor. Tolong istirahat, Bu Anna!" Dokter dan suster akhirnya berhasil keluar dari kamar itu tanpa memberitahukan apa pun pada Anna, tapi begitu Joyce masuk, Joyce yang menjadi sasaran Anna.

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Fakta di Balik Kesembuhannya

    Empat hari berlalu sejak Anna sadar dan kondisi Anna sudah benar-benar stabil, Anna pun akhirnya dipindahkan ke kamar rawat inap biasa dan semua orang pun bernapas lega karenanya. Anna sudah bisa duduk di ranjangnya walaupun belum bisa terlalu lama karena rasanya masih pegal. Terkadang ada rasa aneh di tubuhnya karena menurut dokter, organ-organ Anna masih beradaptasi lagi. Tapi kondisi Anna sudah sangat aman."Pak Rusli, Anda datang!" sapa Anna saat Pak Rusli menjenguknya untuk pertama kalinya sejak Anna sadar. Sebelumnya, Anna ditempatkan di ruang isolasi yang tidak bisa sembarangan dijenguk, sehingga Pak Rusli baru datang sekarang. "Bu Anna, aku senang sekali melihat Anda sudah sadar. Ini benar-benar mukjizat. Aku sedih sekali saat tahu Anda pergi dan menyembunyikan penyakit Anda." "Semua sudah berlalu, Pak Rusli. Tapi Tuhan baik, Tuhan sangat baik. Tuhan mengijinkan kita memenangkan kasus dengan Jeremy dan Tuhan memberiku kesempatan hidup kedua." "Anda benar, Bu Anna. Tuhan s

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Seseorang yang Dinantikan

    Cahaya putih yang menyilaukan menusuk kelopak mata Anna saat ia membuka matanya. Ada sensasi berat di tubuhnya, seolah ia baru saja melewati sesuatu yang sangat besar. Dadanya terasa sesak, dan ada selang oksigen yang membantu pernapasannya. Semua terasa asing, tapi juga … ringan.Anna berkedip beberapa kali, mencoba menyesuaikan diri dengan ruangan di sekelilingnya. Dinding putih, bau antiseptik yang menusuk, serta suara monitor jantung yang berdetak pelan di sampingnya. Pandangannya masih buram, tapi ia bisa melihat bayangan beberapa orang di sekitarnya. "Anna, kau sudah sadar? Anna ...."Anna mengenali suara Joyce yang penuh kecemasan. Perlahan pandangannya mulai jelas dan benar saja, wajah Joyce terlihat di hadapannya. Sahabatnya itu membungkuk sambil tertawa haru. "Anna ... kau lihat aku? Kau kenal aku kan?" "J-Joyce ...."Anna mencoba berbicara, tapi tenggorokannya kering, suaranya hanya keluar sebagai bisikan. Ia mencoba menggerakkan tangannya dan Joyce langsung menggenggamn

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kita Akan Bertemu Lagi

    "Bu Martha, aku tahu Anda sudah tenang di sana. Aku tidak akan mengganggu Anda. Aku hanya ingin meminta ... kalau Anda dekat dengan Tuhan, tolong minta keselamatan ... bukan untukku, tapi untuk Anna." "Anna akan dioperasi dan restuilah agar operasi ini berjalan lancar. Maaf waktu itu aku terlambat mengetahui semuanya. Maaf aku tidak sempat menyelamatkan Anda. Tapi kali ini ... aku janji akan menyelamatkan anak Anda." "Aku janji akan membuat anak Anda bahagia. Aku janji, Bu Martha. Aku hanya meminta restu Anda ...." Diego menatap langit penuh bintang malam itu dan berharap Martha bisa mendengarnya. Semua pemeriksaan sudah dielesaikan dalam beberapa hari berikutnya dan Diego dinyatakan siap melakukan operasi transplantasi hati itu. Jadwal operasi pun sudah dibuat dan besok, Diego akan memberikan hatinya untuk wanita yang sangat ia cintai itu. Semua orang sudah merestui, entah terpaksa atau tidak, Diego sudah tidak mau memikirkannya lagi. Diego hanya minta doa agar semuanya dilanca

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status