Share

Bab 117 Puzzle 31

Penulis: Lullaby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sore hari di istana Kekaisaran Aldovia. Bella tengah berjalan di taman depan paviliun yang disediakan untuknya dengan gaun putih berenda berhiaskan pita bulat dengan mutiara di bagian tengahnya. Pita tersebut menghiasi rambut cokelat Bella yang dikepang dengan volume cukup renggang. Kini, Bella usai berkeliling istana dan ingin menghirup udara segar yang ada di taman. 

Sementara di belakang Bella, terdapat Clara yang ikut berjalan untuk mendampingi sekaligus memberitahukan tempat-tempat penting di istana yang harus diketahui Bella. Di sebelah Clara juga terdapat Emma yang berjalan di belakang Bella sembari merentangkan payung untuk melindungi sang putri dari teriknya siang hari kala mereka berjalan-jalan sebelumnya. 

"Sepertinya beristirahat sebentar sambil minum secangkir teh akan menyenangkan," cetus Bella sembari menoleh ke belakang menatap Emma dan Clara.

Clara mengangguk, "Baik, Putri. Saya akan menunjukkan meja taman yang biasa digunakan untuk be

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 118 Puzzle 32

    Brukh!Bella terjatuh dari atas pohon dengan posisi tubuh tertelungkup. Oh, miris sekali! Pemandangan mengejutkan itu seketika singgah di depan mata pria yang tiba-tiba memekik dan mengagetkan Bella sebelumnya.Namun, suara kekehan justru lolos dari mulut pria tersebut. Ya, pria itu justru terkekeh geli melihat Bella terjatuh dengan posisi menyedihkan bagai seekor cicak tengkurap. Mendengar kekehan yang menggelegar, tentu terasa begitu menyebalkan bagi Bella.Dengan rahang mengetat, Bella mengangkat kepala cantiknya dan menatap tajam pada pria yang sedang tertawa di atas penderitaannya. Pria itu adalah Pangeran Stefan, Pangeran ketiga di Kekaisaran Aldovia.Beranjak berdiri, Bella memasang wajah ditekuk sembari menepuk-nepuk bawahan gaun mengembang dengan kedua telapak tangannya. Tanah dan daun kering menempel cukup banyak di gaun putih yang dikenakan gadis tersebut.Masih dengan wajah bersungut-sungut, Bella menoleh ke arah Pangeran St

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 119 Puzzle 33

    "Tentu saja jawabannya adalah iya, Lady. Seorang pria berjubah hitam dan berada di sekitar istana, siapa lagi pria itu jika bukan Pangeran kedua? Dia adalah kakakku." Pangeran Stefan menjawab masih dengan tubuh mematung dan bola mata tertuju pada seorang Pangeran berjubah hitam yang tengah berdiri dan menatapnya dari kejauhan."Apakah dia sekarang akan membunuhku karena berpikir aku akan kabur bersama Anda, Pangeran? Bagaimana jika dia berpikiran pendek dan mengira aku sedang berselingkuh dengan Adiknya?" celetuk Bella melontarkan pertanyaan konyol masih dengan bergumam lirih dan pandangan tertuju pada pria berjubah hitam yang memancarkan aura dingin dan suram di sana.Pangeran Stefan mengernyit dan seketika menoleh ke arah Bella, "Apa yang sedang kau katakan, Lady?"Di detik berikutnya, Pangeran Glenrhys justru membalik tubuh dan melenggang pergi. Ya, Pangeran itu pergi meninggalkan Pangeran Stefan dan Bella yang masih memaku dengan keterkejutannya. Bella menge

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 120 Puzzle 34

    Keesokan harinya. Berbeda dengan suasana meriah di aula istana Ratu kala sebelumnya sedang diadakan pesta debutante, kini suasana hening justru menyergap ke seluruh penjuru ruangan tersebut. Hanya ada beberapa orang di dalamnya: beberapa petugas kerajaan yang terpilih, ke empat selir Kaisar yang sedang duduk berjejer, Ratu Cecilia, dan juga Bella yang berdiri di hadapan ke empat selir dan juga Ratu."Selamat datang di istana, Lady Bella." Ratu Cecilia berujar dengan senyuman ramah.Bella mengangguk sembari mengembangkan gaunnya, "Terima kasih, Your Majesty. Suatu kehormatan saya bisa kembali menghadap Anda."Ratu Cecilia memberikan senyuman tulus dan tatapan sendu kepada Bella. Sementara Bella yang melihat tatapan itu merasa sedikit menenang. Ya, hanya senyuman wanita cantik bermahkota itu yang benar-benar terlihat tulus di mata Bella dibanding ke empat selir yang kini juga tengah duduk berjejer dengan senyuman palsu di wajah mereka.Dengan pandanga

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 121 Puzzle 35

    Aurora kini telah berdiri di samping Bella dengan senyuman merekah yang sejak awal telah terbit di wajahnya. Sedangkan Bella masih dalam keterkejutannya. Tak lama, petugas kerajaan memberikan sebuah gulungan kertas kepada Ratu. Jemari lentik wanita cantik bermahkota itu pun langsung membuka gulungan tersebut.Ratu akan membacakan tantangan yang sebelumnya telah dirembuk bersama ke empat selir dan akan diberikan kepada Bella dan Aurora sebagai syarat pelatihan sebelum pernikahan mereka dengan Pangeran."Apa kalian sudah siap menjalani pelatihan, Lady Bella dan Lady Aurora?" Ratu Cecilia bertanya untuk memastikan dan memberikan kesempatan jika masih ada yang belum siap. "Jika salah satu dari kalian tidak dapat melakukan misi tantangan, maka salah satu dari kalian hanya akan menjadi selir dari Pangeran yang akan kalian nikahi." Ratu menjelaskan dengan menatap Bella dan Aurora secara bergantian.Sementara maksud dari ucapan Ratu adalah; Bella hanya akan

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 122 Puzzle 36

    "A-apa?! Wilayah barat?!" Suara pekikan Emma menggaung di dalam sebuah kamar mewah yang disediakan untuk Bella di istana.Jemari lentik Emma kini tengah memijat punggung mulus Bella yang telanjang; hanya tertutup oleh selembar kain sutra berwarna merah yang membalut bagian dada hingga ujung kaki sang putri tersebut."Bukankah wilayah barat adalah tempat asalmu, Emma?" Bella berujar seraya merebah di atas dipan dengan posisi tubuh tertelungkup. Kedua mata gadis itu memejam sembari menikmati pijatan.Emma terdiam dengan wajah yang berubah murung, "Benar, Lady. Dan wabah itu juga yang telah merenggut nyawa kedua orangtuaku." Gadis mungil itu seketika teringat penyebab kedua orangtuanya meninggal dan dirinya yang diusir dari kampung halaman ketika ia masih kecil dan belum bertemu dengan Bella."Apakah Anda harus benar-benar pergi ke sana? Saya takut jika hal itu justru akan membahayakan keselamatan Anda sendiri nantinya." Emma memperlihatkan seraut waja

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 123 Puzzle 37

    Keesokan harinya. Beberapa dayang yang ditugaskan untuk menemani Bella kini tengah hilir mudik lantaran sibuk menata semua keperluan yang akan dibawa ke wilayah barat. Begitu juga dengan Emma. Gadis mungil itu kini juga sedang mengemasi gaun-gaun Bella yang dimasukkan ke dalam sebuah kotak kayu.Setelah selesai memasukkan semua gaun-gaun indah tersebut, Emma beralih mengemasi semua aksesoris dan sepatu-sepatu mahal milik majikannya. Emma tersenyum kecil kala memandangi aksesoris yang jarang sekali digunakan oleh sang putri. Ya, sebab Bella lebih sering menghabiskan waktunya di luar dan menyamar sebagai pria."Emma, cepatlah! Mengapa kau justru tersenyum-senyum sendiri seperti itu? Apa kau baru saja memenangkan lotre?" pekik Bella dari ambang pintu yang sudah siap sedari tadi.Emma terkesiap dan seketika menoleh ke arah Bella, "T-tidak, Lady. Saya hanya sedang mengemasi barang-barang Anda.""Kau tidak perlu membawa banyak karena kita tidak sedang ber

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 124 Puzzle 38

    Empat hari yang lalu, kala Pangeran Glenrhys dan Pangeran Stefan berjalan beriringan di taman Kekaisaran Aldovia. Senyuman simpul diam-diam terbit di wajah seorang Pangeran yang tertutup oleh penutup kepala jubah hitam, "Sepertinya kau bisa membuktikan apakah kau benar-benar berguna untukku nantinya atau tidak, Stefan." [1] Pangeran Stefan memiringkan sedikit kepala sembari mengangkat sebelah alisnya, "Maksud Kakak?" "Ada sesuatu yang harus kau lakukan karena dia sudah mulai bergerak." "Dia? Apakah maksud Kakak adalah Pangeran pertama?" "Ya, dia berniat untuk menikahi putri kedua Duke Marthin agar dapat mengikuti misi dari pelatihan." "A-apa?!" Pangeran Stefan sedikit terkejut sebelum akhirnya mengangguk-angguk tidak jelas, "Lalu, apa yang harus kita lakukan?" "Aku mendapat kabar jika pelatihan nanti mereka akan dikirim ke wilayah barat untuk menangani wabah. Aku akan membantunya di sana dengan melakukan penyamaran." "Penyamara

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 125 Puzzle 39

    Pangeran Stefan yang memahami situasinya segera angkat bicara. "Ah! Tolong maafkan dia, Lady! Dia adalah Prajurit istimewa kesayangan Pangeran kedua. Perangainya memang seperti itu. Kuharap kau bisa memakluminya." Pangeran Stefan kemudian berdesis rendah, "Bahkan ... dia juga tidak pernah bersikap hormat padaku, hohoho," jelas Pangeran bontot itu dengan tertawa yang dibuat-buat. Pangeran Stefan tentu tahu betul jika Pangeran Glenrhys tidak akan pernah merendahkan harga dirinya meskipun sedang dalam penyamaran.Sedangkan Bella masih tetap mengernyit curiga. Gadis itu kemudian beranjak berdiri dan melihat Pangeran Glenrhys yang berjalan kembali ke arah kuda putihnya tanpa memedulikan apapun yang baru saja keluar dari mulutnya. Oh sungguh! Baru kali ini Bella bertemu dengan lelaki menyebalkan seperti itu.Pangeran Stefan yang diam-diam mengamati mereka berdua meloloskan dehaman yang membuat Bella tersadar dari tatapan lekatnya pada Pangeran Glenrhys."Sebenar

Bab terbaru

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Pengumuman

    Alhamdulillah ... penulis dapat merampungkan cerita GCBT sesuai dengan plot yang sudah ada di dalam kepala. Bagaimana dengan endingnya? Maaf jika ending cerita ini cukup berbeda dengan kebanyakan novel yang diakhiri dengan ritual pernikahan, bulan madu, dan memiliki bayi. Kalian bisa mengimajinasikan kebahagiaan itu sendiri untuk kisah Bella dan Glenn yang sudah berakhir bahagia ️ Dan sesuai dengan janji penulis sebelumnya berkaitan dengan giveaway, penulis akan memilih satu dari komentar yang terbaik dan mendapat paket bingkisan dari penulis. Namun, penulis juga akan memberi hadiah transfer atau pulsa senilai @50.000 pada bebe

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Epilog

    Langit malam seketika menyambut netra seorang gadis yang berada dalam gendongan pria yang dicintainya. Wajah gadis itu memucat dan tidak ada lagi semburat warna di wajahnya. Warna-warna itu telah pergi bersama dengan sebuah kehormatan yang dimiliki. Gadis itu adalah Bella yang hanya menunggu hitungan detik untuk kematiannya. Pandangan Bella yang mulai meremang berusaha menatap sayu pada ukiran wajah tampan pria yang dicintainya dari bawah sinar rembulan dan langit malam yang bertabur bintang. Sayangnya, jiwa gadis itu telah terbunuh sebelum belati tajam mengiris pembuluh darah arteri karotis di lehernya. Jika Tuhan memberikannya kesempatan, gadis itu ingin mengungkapkan rasa cintanya pada sosok pria tampan yang kini sedang ia lihat di bawah sinar rembulan, sosok pria yang selalu menjadi perisai di hidupnya, sosok pria yang tetap datang di saat-saat terakhir, dan sosok pria yang merupakan Pangeran berkuda putihnya. Namun, takdir berkata lain. Takdir itu

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 189 Puzzle 102

    Pintu terbuka dengan suara nyaring karena terbentur dinding. Pangeran Glenrhys berdiri di ambang pintu dengan aroma kematian yang tersebar di wajah. Bella dapat melihat keterkejutan dan rasa sakit hati yang terpancar di riak-riak mata pria yang dicintainya tersebut. Tiba-tiba, Bella merasakan ujung pisau di lehernya. "Majulah selangkah dan kau akan melihat pisauku tertancap di leher wanitamu, Kakak." Pangeran Stefan tersenyum menyeringai dengan belati lipat di tangannya yang diarahkan di leher Bella. Pangeran Glenrhys membeku. "Apa yang kau inginkan, Stefan?" Suaranya tenang, tetapi terlihat betapa tajamnya tatapan Pangeran Glenrhys pada adik tirinya. Percayalah! Bella justru merasa ingin mengakhiri hidupnya saat ini juga. Rasa malu, trauma, hina, dan marah kini bergejolak dalam darahnya dan merasuk hingga tulangnya. Gadis itu tidak pernah menyangka jika seseorang yang ia cintai—Pangeran Glenrhys akan melihatnya dalam kondisi tanpa sehelai benan

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 188 Puzzle 101

    ✍️ Hallo, bab ini menurut penulis akan cukup dark. Jika tidak suka, bisa diskip meskipun bab ini cukup vital dan juga merupakan inti dari cerita. ~~~ Bella kembali membuka mata. Kedua tangan dan kakinya masih terikat dengan tali. Mulutnya juga tersumpal dengan kain. Masih terbalut gaun mewah dengan bawahan mengembang, wajah Bella sudah tampak lusuh meskipun kecantikanya masih tetap terlihat. Sudah berhari-hari Bella diculik dan disekap oleh Pangeran Stefan. Berkali-kali Pangeran gila itu menyatakan cinta dan berkali-kali pula Bella menolaknya dan meludah di wajah Pangeran tersebut. Bella berusaha membebaskan diri dari ikatannya, tetapi tak satupun ikatan itu mengendur. Gadis itu benar-benar ingin kabur dan melarikan diri dari Pangeran mengerikan yang terobsesi padanya. Saat masih berusaha melepas ikatan tali, tiba-tiba terdengar suara pintu berderit, pertanda seseorang telah membukanya. Sosok pria berdiri di ambang pintu. Ya, pria itu ad

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 187 Puzzle 100

    Pangeran Glenrhys menaiki kereta kuda kala baru saja keluar dari kapal yang membawanya dari London. Pangeran itu menuju istana untuk bertemu dengan Ratu Cecilia. Turun dari kereta kuda, langkah Pangeran Glenrhys menyusuri taman istana barat untuk menuju aula Ratu.Hingga akhirnya, Pangeran itu telah tiba di depan pintu kamar Ratu. Jemari panjangnya mulai terulur dan membuka pintu ganda kamar yang seketika memperlihatkan seorang wanita yang sedang terbaring di atas tempat tidur.Pangeran Glenrhys melangkah mendekat, "Apakah kau sudah meminum obatmu?" Suara bariton yang terdengar begitu dalam keluar dari mulut Pangeran tersebut.Ratu Cecilia yang awalnya memejamkan mata mulai membuka kelopak mata yang dinaungi bulu mata lentik dan seketika memperlihatkan iris mata biru yang indah, mirip seperti iris mata milik Pangeran Glenrhys. Wanita cantik itu menarik sudut bibirnya dan tersenyum menatap sang putra yang tiba-tiba datang mengunjunginya."Obat

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 186 Puzzle 99

    Secret~Seorang pria paruh baya berambut hitam panjang dan bertopi fedora memasuki salah satu ruang kamar yang berada di istana. Ia menunduk sopan kala berhadapan dengan seorang Pangeran yang duduk santai di peraduannya dengan sebatang cerutu di tangannya. Pria paruh baya itu adalah Pollux. Sedangkan Pangeran itu adalah Stefanus Aldrich."Dia sudah menyetujuinya, My Lord. Duchess Marimar bersedia berada di pihak kita. Semua rencana sudah kita bicarakan dan tinggal menunggu waktunya."Senyuman menyeringai tergambar di bibir Pangeran Stefan. Sebelah tangannya mulai mendekatkan sebatang cerutu di bibir merah mudanya. Menyesap sari pati tembakau, Pangeran itu mengembuskannya secara perlahan, "Bagus, Pollux. Aku sudah tidak sabar menunggu hari itu tiba. Aku tidak sabar bersama dengannya," desis Pangeran Stefan masih dengan senyuman menyeringai yang belum memudar.Hingga akhirnya, hari itu pun tiba. Hari di mana Enzo menjemput Bella yang sedang berada di markas

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 185 Puzzle 98

    Secret~Hari ini adalah jadwal dilakukannya penyulingan air di Desa Oldegloe sebagai upaya penyelematan dari wabah seperti yang telah dicetuskan Bella di rumah kesehatan bersama Derek sebelumnya. Pangeran Glenrhys sedang bersiap menuju Desa dan melihat kembali beberapa bahan-bahan penyulingan dari alam yang berada di kereta kuda. Bahan-bahan itu akan di bawa ke desa seperti yang diminta oleh Bella. Sedangkan Bella dan Emma sudah berangkat terlebih dahulu ke desa menaiki kuda.Pangeran Stefan yang juga berada di mansion kediaman Duke Arandel diam-diam memandangi Pangeran Glenrhys dari kejauhan. Berhiaskan wajah datar, Pangeran itu merasa muak dengan sikap Pangeran Glenrhys yang menangani semua masalah penduduk dengan tangannya sendiri. Terlebih, ia juga geram kala belakangan ini Pangeran Glenrhys menjadi semakin dekat dengan Bella. Tak lama, langkahnya mendekat."Sepertinya kakakku cukup sibuk akhir-akhir ini. Apakah aku perlu membantu?" Senyuman menggemask

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 184 Puzzle 97

    Secret~Apakah kalian pernah mendengar sebuah kisah tentang obsesi maniak cinta yang melenceng dari jalurnya dan bisa berakhir tidak sehat atau biasa dikenal dengan Obsessive Compulsive Disorder atau OCD? Ya, hal itu yang dialami Aaron di kehidupan Bella Marlene di masa depan.Namun, bukankah seseorang yang terobesi pada kekasihnya memang sudah biasa dan sering terjadi? Dan kini ... apakah kalian pernah mendengar cerita tentang sebuah obsesi maniak pada ibunya sendiri? Bahkan, cerita itu pernah menjadi sebuah legenda di Indonesia, Sangkuriang.Anehnya, hal itu justru dialami oleh seorang anak berusia sepuluh tahun. Ayolah, bagaimana mungkin anak sekecil itu mengetahui hal semacam cinta? Tidak. Anak itu bahkan tidak tahu apa itu cinta. Yang dia tau, hanyalah ibunya yang selalu membuatnya merasa nyaman dan dia ingin selalu bersama sang ibu.Bukankah hal itu wajar? Bukankah setiap Anak memang ingin selalu dekat bersama sang ibu? Benar, setiap Ana

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 183 Puzzle 96

    Tiba-tiba terdengar suara keributan yang memekakkan telinga dan menembus alam bawah sadar Bella. Gadis itu lantas membuka kelopak mata dan mendapati dirinya masih berada di dalam kereta kuda. Namun, kereta kuda itu berhenti dan justru berganti dengan berbagai macam suara jeritan kesakitan, pekikan, hingga suara pedang yang saling beradu dan berdesing di telinga. Dan, di mana Emma? Hanya Bella yang ada di dalam kereta kuda tersebut.Layaknya Cinderella, Bella keluar dari kereta kuda dengan gaun indah dan sepatu kaca yang terbalut sempurna di tubuhnya. Namun, kini yang ada di depan mata Bella bukanlah pemandangan indah berupa istana sang pangeran yang akan digunakan Cinderella berdansa hingga jam dua belas malam, tetapi justru hal mengerikan di mana para pengawal dan pelayannya yang berjatuhan bersimbah darah. Ya, Enzo dan Emma kini tergeletak di atas permukaan tanah.Manik mata Bella seketika membulat. Tubuhnya mematung dengan kedua tangan gemetaran. Dihampirinya Emma y

DMCA.com Protection Status