"Christian!!" Rain berlari kecil menuruni tangga mengejar sang billionaire yang hendak berangkat ke kantor.Christian dan Erick berhenti, keduanya serentak berbalik menatap Rain yang tengah berlari mendekat."Kau mau pergi kemana?" Tanya Christian sambil menatap penuh selidik ke Rain."Aku ikut denganmu pergi ke kantor," jawab Rain dengan napas terengah-engah."Tidak boleh!! Kau di rumah saja menemani Richie, biar aku saja yang akan menangani Adrian." larang Christian dengan nada suara tegas penuh penekanan."Ini adalah perusahaan milikku dan aku harus ikut memperjuangkan hakku," kukuh Rain tidak mau kalah."Rain, serahkan saja semua kepadaku dan kau hanya terima beres saja. Kalau kau ikut pergi ke kantor maka mereka akan menghabisimu dan membuatmu tidak berkutik," ujar Christian.Rain menundukkan kepalanya sambil menghela napas untuk sekadar menenangkan gejolak emosi di dalam dadanya, kepalanya kembali mendongak setelah ia sedikit meredam emosinya. "Aku tidak ingin dianggap lemah, Ch
Christian sengaja mencium Rain dengan ciuman terpanas untuk menyakiti dan membakar amarah Adrian, ini merupakan pembalasan dendam terselubung sang billionaire kepada sang dokter tampan. Christian yang paham betul dengan titik-titik sensitif Rain mulai melakukan sentuhan intim hingga membuat Rain melenguh saat merasakan kenikmatan sentuhan serta ciuman sang billionaire."Kau sangat menjijikkan, Christian!!" Ujar Adrian yang berjalan pergi menuju ke pintu.Langkah kaki Adrian seketika terhenti ketika ia mendengar suara pintu ditendang dan dipukul dari luar, suara pukulan dan tendangan terdengar lemah tidak kencang. Indera pendengarannya mengenali suara teriakan Richie yang memanggil-manggil ibunya dari luar, dan senyum Adrian seketika mengembang setelah tahu kalau Richie ada di sini karena ia bisa memanfaatkan sang bocah untuk mendapatkan perhatian Rain.Pintu akhirnya terbuka dan Richie berlari menerobos masuk ke dalam ruangan meeting dimana semua orang terkejut dengan kehadiran sang b
"RAIN, KELUAR KAU!! RAIN!! CEPAT KELUAR!!"TTIINN!! TIIIINNN!!Pagi-pagi sekali Lucy sudah membuat keributan di kediaman Abraham, perempuan berusia 24 tahun itu terus berteriak memanggil nama Rain sambil menekan klakson mobilnya tidak aturan untuk menarik perhatian penghuni mansion megah. Ekspresi wajah Lucy menunjukkan kemarahan dengan alis yang hampir bertautan, seorang penjaga pintu gerbang dan Hall akhirnya keluar menemui Lucy dengan menunjukkan ekspresi wajah yang tidak ramah."Mau apa anda datang ke sini? Nona Rain tidak bisa diganggu, cepat pergi atau kami akan berbuat kasar kepada anda," tegas Hall."Katakan kepada Rain, aku ingin berbicara serius kepadanya!! Aku akan tinggal di sini sampai Rain mau keluar dan menemuiku," kukuh Lucy dengan kedua tangan yang berkacak pinggang."Tidak bisa!! Lebih baik anda pergi dari sini karena tuan Christian pasti akan marah kalau tahu anda membuat keributan di sini," tolak Hall dengan sangat tegas."Kalian memang berengsek!! Pasti Christian
"Apa kau menginginkannya? Kau sudah siap menerimaku kembali?" Tanya Christian untuk meminta kepastian kepada Rain."Ya, aku menginginkannya dan aku ingin mencoba memulai kembali denganmu. Tapi aku tidak ingin mendapatkan kekerasan atau siksaan lagi seperti dulu ... aku tidak mau," jawab Rain yang membuat senyum Christian merekah."Aku janji kepadamu, Rain. Tidak akan ada kekerasan atau siksaan lagi," ucap Christian."Janji?""Aku bisa menjamin dengan nyawaku," jawab Christian seraya menangkup pipi mulus Rain dengan tangannya yang besar nan kokoh.Christian menegakkan tubuhnya seraya mendekatkan wajahnya perlahan mendekati wajah Rain, bibirnya melumat bibir Rain dengan penuh gairah dan tak memberikan jeda sama sekali untuk Rain bisa bernapas. Tangan kekarnya secepat kilat melepas dress dari tubuh Rain hanya dalam hitungan kurang dari satu menit, Christian mengangkat tubuh Rain lalu membawanya ke ranjang tanpa melepas ciumannya dari bibir wanitanya.Christian bergegas melepas kemeja da
"Siapa pelakunya? Apa kau sudah menyelidikinya?" Dahi Christian mengerut saat melihat kondisi mayat pekerja di klab malam miliknya.Perut Christian seperti diaduk-aduk melihat kondisi jasad yang tidak karuan, bagian perutnya hingga dada robek hingga organ ususnya bisa terlihat dengan jelas dan organ penting seperti jantung, ginjal, paru-paru serta organ lainnya yang dihargai sangat mahal sudah tidak ada lagi.Bahkan kedua bola mata serta kulit jenazah pekerjannya juga sudah diambil sehingga mayat berjenis kelamin perempuan itu sudah tidak utuh. Christian bahkan sampai memalingkan wajahnya ke arah lain karena ia tidak tahan melihat kondisi anak buahnya yang hampir tidak berbentuk."Kepolisian masih menyelidiki masalah ini, Tuan. Mereka akan segera memberi kabar kepada kita nanti," jawab Erick."Berikan uang kompensasi kepada keluarganya dan urus pemakamannya," titah Christian kepada Erick sambil berjalan pergi meninggalkan kamar mayat di sebuah rumah sakit."Uang kompensasi? Tapi ... b
"Uhuk!! Uhuk!!" Rain terbangun setelah menghirup asap pekat yang mulai memenuhi mobil yang sengaja dikunci dari luar.Rain tampak bingung sejenak lalu ia pun menyadari kalau ada sesuatu yang tidak beres, ia menggedor jendela kaca mobilnya dan terus berusaha membuka pintunya akan tetapi pintunya tidak bisa dibuka sama sekali. Rain menendangi pintu dan jendela dengan sekuat tenaga tapi sayang sekali usahanya tidak membuahkan hasil dan malah membuat napasnya semakin sesak karena oksigen sudah mulai menipis yang digantikan oleh karbon monoksida."Tolong!! Tolong!!" Rain berteriak sambil menggedor jendela kaca, ia berharap akan ada orang yang menolongnya setelah mendengar teriakannya.Memang benar teriakannya bisa didengar oleh orang lain tapi sayangnya yang mendengar teriakannya adalah orang yang telah menjebaknya. Ya, dua orang itu adalah Mikha dan Juan yang saling merangkul sambil terkekeh melihat penderitaan Rain yang berada di ujung kematian."Halo, Rain!! Senang sekali bisa melihatmu
"Aku memiliki bukti atau jangan-jangan kau sendiri juga terlibat dalam perdagangan organ tubuh ilegal," tuduh Christian.Adrian tersenyum sinis lalu berkata. "Tuduhanmu sangat murahan dan konyol!! Aku adalah seorang dokter dan aku mendedikasikan seluruh ilmu yang kumiliki untuk menyelamatkan banyak nyawa, jadi ... bagaimana mungkin aku mau menjual organ tubuh manusia?!""Semuanya bisa saja terjadi kalau menyangkut uang," timpal Christian.''Kalau kau memang punya buktinya, laporkan aku ke kantor polisi!! Aku tidak pernah takut karena aku tidak pernah terlibat dalam bisnis kotor itu," tantang Adrian sambil berjalan pergi."Kalau bukan kau pasti Alex pelakunya dan jika kau masih melakukan kerja sama dengannya itu sama saja dengan membuktikan keterlibatanmu dalam bisnis ilegal itu," sahut Christian yang membuat langkah kaki Adrian terhenti."Itu bukan urusanmu," ketus Adrian."Oke, aku juga malas kalau harus terlibat dalam urusanmu. Tapi ... kau tahu betul kalau Alex dan Juan berusaha ke
Ckiiitt!! Sebuah mobil van berwarna putih berhenti di seberang Casino milik Juan yang tampak ramai oleh pengunjung di dalamnya. Chen, Erick dan Hall yang sedang menyamar kini tampak mengenakan pakaian seragam dari salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembersihan kantor ternama di Los Angeles untuk mengelabui Juan dan anak buahnya."Apa kalian sudah siap?" Tanya Erick yang sedang menyamar sebagai pria culun jelek lengkap dengan gigi depan yang dibuat seolah-olah ompong.Hall dan Chen sedang berjuang keras untuk menahan tawa mereka karena penyamaran Erick yang tampak sangat meyakinkan."Hei!! Kita tidak sedang bermain-main saat ini, seriuslah!! Jika kita ketahuan maka nyawa kita juga ikut melayang malam ini," tegas Erick sambil menunjukkan ekspresi wajah yang tampak sangat serius."Maafkan kami berdua, Tuan." Hall dan Chen berucap serentak."Oke, aku akan memulainya sekarang!! Hall dan Chen, kalian berdua yang akan mengawasi dan menjaga keadaan sekitar saat aku memasang ka