Share

Sang Pemilik Mutlak

Setelah berjam-jam menangis, marah, emosi, dan merasa gagal menjaga putrinya. Bahkan Aaron kini lemas duduk di samping Layla yang tertidur.

Valia duduk di ruang keluarga sendirian, dia menatap foto Layla yang terpasang di dinding. Senyuman Layla yang indah dan merekah.

"Anakku," lirih Valia memejamkan kedua matanya. "Apa yang telah terjadi padanya Ya Tuhan... Orang jahat mana yang melukai malaikatku..." Valia kembali tersedu-sedu.

Dijaga sang Papa dalam kamar, Layla terbangun saat merasakan seseorang memeluknya dengan hangat dan nyaman. Selalunya pelukan sang Papa yang membuat Layla merasa tenang.

"Papa," lirih Layla.

Aaron yang tadinya memejamkan kedua matanya, kini dia menatap Layla dan tersenyum hangat.

"Masih pusing?" tanya Aaron mengusap pucuk kepala putrinya.

"Tidak... Papa. Eumm... Pa, kalau Layla sudah sembuh kita pulang ke Italia ya," ajaknya.

"Iya nak, ke manapun Layla mengajak Papa dan Mama pergi, kita akan turuti." Aaron mengecup kening Layla.

Dirinya mulai menyada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status