Share

Bab 2

Author: Nietha_setiaji
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Satu perawan

"Ah, uh, oh, lanjutkan, itu enak sekali," erangan lembut terdengar begitu menggoda.

Terlihat Monalisa menggelinjang sejadi jadinya ketika Reynold memainkan lidah di lekuk lehernya.

Reynold terlihat begitu lihai, memainkan lidah yang mulai menyusuri lekuk leher Monalisa hingga sesekali naik ke atas telinga dan menciuminya hingga basah.

Monalisa begitu menikmati permainan lidah Reynold, tubuhnya menggelinjang dan sesekali terdengar erangan nikmat keluar dari mulutnya seolah ingin membuat Reynold semakin terbakar,

hingga terdengar suara pintu diketuk dengan begitu keras.

"Tok, tok, tok."

Reynold dan Monalisa mendengar suara ketukan itu, namun mereka berdua seolah membiarkannya.

Tangan Reynold semakin kencang mendekap tumbuh wanita berparas cantik dan bertubuh mulus itu.

Tangan Rey semakin liar menelusuri lekuk tubuh wanita muda yang hanya mengenakan handuk mandi itu. Tangannya begitu lincah menyusuri dari rahang hingga turun ke leher lalu menelusup masuk keselah handuk kimono yang sedikit terbuka.

Tangannya mendarat di atas dua gunung yang indah itu, lalu meremasnya lembut.

Dari balik handuk terlihat tangannya begitu trampil. Perlakuan itu membuat Monalisa senang dan beberapa kali memekik keenakan.

"Tuan muda! tuan muda!" teriak seseorang dari balik pintu.

Suara teriakan dan ketukan semakin keras terdengar. Reynold terpaksa harus menghentikan kegiatan itu dan itu membuat Monalisa sedikit kecewa.

"Masuk!" teriak Reynold setelah merapikan penampilannya yang hanya mengenakan handuk mandi berbentuk kimono.

"Tu-tuan muda, ada hal penting yang harus saya sampaikan," ucap sekretaris Pete.

"Ada apa? Ini masih sangat pagi kenapa menggangguku," ucap Reynold kesal.

"Sa-saya hendak menyampaikan bahwa kakek jatuh pingsan dan ingin bertemu dengan tuan muda," ucap sekretaris Pete dengan terbata bata.

"Apa? Kakek? Kenapa tidak bilang dari tadi," ucapnya kesal lalu segera berlari keluar menuju ke arah kamar kakek Hamzah.

"Aku sudah bilang, jika urusan kakek kau harus segera memberitahuku, tidak ada yang lebih penting dari pada kakek," ucap Reynold kesal.

"Baik tuan muda," ucap sekretaris Pete sambil terus berjalan mengikuti langkah kaki Reynold yang terlihat gugup.

"Kakek! kakek!" teriak Reynold ketika sudah sampai di kamar kakeknya itu.

Di sana terlihat kakek Hamzah terbaring lemas di tempat tidurnya. Matanya terpejam dengan tubuh tertutup selimut tebal.

"Kakek, apa yang terjadi?" tanya Reynold seraya menggenggam erat tangan kakek yang sangat dia cintai itu.

Reynold adalah cucu satu satunya kakek Hamzah, pewaris tunggal kekayaan Hamzah grup.

Orang tua Reynold meninggal ketika terjadi kecelakaan pesawat lima belas tahun lalu. Saat itu usia Reynold baru menginjak sepuluh tahun, dia harus kehilangan orang tuanya dan sejak saat itu dia diurus oleh kakeknya.

Reynold hanya memiliki kakek Hamzah, itu yang membuat Reynold begitu mencintai kakeknya. Tidak ada yang bisa membuat Reynold bertekuk lutut kecuali kakeknya, hanya kakek Hamzah yang mampu mengendalikan perangai Reynold.

Sebenarnya Reynold adalah pria yang cukup baik, santun dan sangat pandai berbisnis, mewarisi darah pengusaha hebat dari kakek dan ayahnya, hanya saja karena tidak mendapat kasih sayang yang cukup, sering kali Reynold melampiaskan kehausannya akan kasih sayang pada beberapa wanita panggilan yang sering diajaknya menginap di rumah mewahnya.

Kakek Hamzah mulai khawatir dengan perilaku cucu kesayangannya itu. Dia berusaha mencari cara, bagaimana bisa sedikit demi sedikit merubah perangai buruk Reynold tanpa harus kehilangan kasih dan hormatnya. Kakek Hamzah tidak ingin kehilangan cucu kesayangannya itu, manakala dia terlalu keras dalam memaksakan kehendak.

Iya, seperti halnya Monalisa, dia adalah salah satu wanita panggilan Reynold yang sering menemani Reynold tidur, hanya untuk bersenang senang, tidak pernah ada cinta di dalamnya.

"Kakek, bicaralah," ucap Reynold penuh dengan kekhawatiran.

"Ka-kakek tidak apa apa, jangan khawatir," ucapn kakek Hamzah lirih.

Reynold terus menggenggam tangan kakeknya, beberapa kali mencium dan mengelus lembut tangan orang yang sangat dia sayangi itu.

Reynold adalah putra mahkota di Hamzah Grup, kaya raya dan terhormat. Tidak ada wanita yang mampu menolaknya, ditambah lagi dia begitu tampan.

Tubuhnya tinggi dengan otot rapi yang sempurna. Kulitnya putih, bersih dan sangat membuat iri kaum wanita yang melihatnya, karena untuk ukuran kulit seorang pria, dia memiliki kulit yang sempurna.

Wajahnya oval, beralis tebal, bola matanya sedikit kecoklatan, hidung mancung dan bibir merah tipis nan menawan.

Dia cukup keras dan arogan, perangainya sering membuat orang orang takut untuk menentang permintaannya.

CEO muda dengan banyak prestasi, arogan angkuh dan dingin. Namun dia terkenal suka berkencan dengan beberapa wanita cantik, hanya untuk berkencan dan bersenang senang.

Menurut rumor yang berkembang, hampir semua kariawan wanita di kantornya yang memiliki paras cantik nan menggoda pernah memuaskan hasratnya, hanya cinta semalam, rumornya begitu, siapa yang bisa menolak pria tampan nan kaya raya itu.

Bahkan setiap Hamzah Grup membuka lowongan untuk pegawai wanita, selalu ada syarat khusus yaitu cantik dan menarik, selain syarat utama tetap pada kemampuan dan keahlian yang mumpuni.

"Kakek, Jangan membuat Rey takut, hanya kakek yang Rey miliki," ucap Reynold lembut seraya terus menciumi tangan kakeknya.

Reynold duduk bersimpuh disebelah tempat tidur kakeknya, dengan tangan yang terus menggenggam tangan tua kakeknya.

Di depan kakek Hamzah, Reynold yang gagah perkasa itu berubah menjadi anak lelaki yang manis. Tidak ada keangkuhan dan kesombongan, yang ada hanya anak manis yang penuh dengan kasih sayang.

"A-ada yang harus kakek sampaikan," icap kakek Hamzah diselingi dengan batuk yang begitu mengganggu tenggorokannya.

"Kakek," ucap Reynold khawatir.

"I-ini sangat penting, kakek harus menyampaikannya kepadamu," kakek Hamzah terdengar sangat hati hati.

"Di dalam tradisi keluarga kakek, kakek selalu menjunjung tinggi kehormatan. Kau tau Reynold, 50 hari lagi adalah hari ulang tahun kakek yang ke 80. Kakek hanya mau satu hal," ucap kakek Hamzah dengan suara parau, seolah menahan sesuatu yang begitu menyakitkan di tenggorokannya.

"Apa itu kek? Rey akan melakukan apapun yang kakek minta, apapun, bahkan nyawa sekalipun," ucap Reynold yakin.

"Kakek hanya minta, selenggarakan pernikahanmu tepat di hari ulang tahun kakek. Dengan gadis perawan sejati. Di dalam keluarga kakek, seluruh penerusnya hanya boleh menikah dengan gadis perawan sejati. Laksanakan perintah kakek sebelum kakek pergi untuk selama lamanya," ucap kakek Hamzah dengan penuh harap.

"Kakek yakin?" tanya Reynold memastikan dan cukup heran dengan permintaan kakeknya yang tiba tiba.

"Bagi keluarga kakek, kehormatan adalah yang utama," ucapan kakek Hamzah yang diakhiri dengan batuk hebat.

"Ka-kakek," Reynold semakin khawatir dengan kondisi kakeknya.

"Sekretaris Pete!" teriak Reynold memanggil sekretaris kepercayaan kakeknya itu.

"Carikan aku gadis perawan sejati seperti yang kakek mau, segera!" ucap Reynold sengan suara lantang dan jelas.

"Baik tuan muda," ucap Sekretaris Pete yakin dan segera beranjak pergi.

***

Reynold terlihat memasuki kamarnya dengan gontai, langkahnya begitu berat. Dia mulai memimirkan apa yang harus dia lakukan, benarkah dia akan menikah demi menuruti semua yang kakeknya minta.

Bisa jadi ini adalah permintaan terakhir, Reynold tidak kuasa untuk menolaknya.

Di dalam kamar, Reynold terlihat melempar vas bunga yang tadinya berdiri tegak di atas meja. Vas bunga dengan bunga mawar warna putih, bunga kesukaan almarhum ibunya yang sekarang juga menjadi bunga kesukaannya.

Melihat itu, Monalisa yang masih berada di kamarnya mulai mendekat, memeluk tubuh gagah Reynold dari belakang. Tangannya mengusap lembut dadanya, tidak ada penolakan dari Reynold, seolah dia mempersilahkan wanita muda itu untuk memperlakukannya demikian.

Monalisa semakin liar mempermainkan tangannya, dia mulai menelusuri dada Reynold yang masih tertutup handuk putih, turun hingga ke arah perut.

Monalisa terlihat memasukkan tangannya ke selah handuk yang langsung menuju ke arah perut Reynold, terus mengusapnya lembut hingga ke arah bawah, tempat sensitif yang menjadi kelemahan Reynold.

Terdengar suara Reynold mulai mendesah dan menggerakkan tubuhnya karena geli. Seketika Reynold membalikkan tubuhnya dan memeluk Monalisa erat.

Reynold terlihat mulai membalas perlakuan Monalisa. Dia menghujadi monalisa dengan ciuman penuh gairah, mulai dari bibir, lalu turun ke leher dan sebentar turun ke arah dada.

Monalisa begitu menikmati apa yang Reynold lakukan. Beberapa kali desahan kecil mulai keluar sari mulutnya.

Dia menggelinjang tidak karuan, erangan demi erangan menjadi suara yang terdengar begitu melelehkan telinga. Perlakuan Reynold seolah membuat Monalisa terbang ke langit, terbang bersama awan putih dan menari nari.

Tiba tiba Reynold berhenti, pikirannya melayang memikirkan apa yang kakek Hamzah katakan beberapa menit lalu.

"Ada apa Rey?" tanya Monalisa dengan nafas yang masih belum beraturan.

"Kemasi barangmu dan keluar," ucap Reynold yang terdengar tidak biasa.

Monalisa adalah salah satu wanita panggilan yang sering menemani Reynold, namun dia cukup istimewa, mampu menyenangkan hati Reynold dan cukup mendapat tempat istimewa di sisi Reynold

Monalisa kaget mendengar kata-kata itu, lalu segera mengambil barang pribadinya dan pergi dengan wajah musam penuh kecewa.

Reynold mulai melempar tubuhnya ke arah tempat tidur, beberapa kali menarik pikiran untuk sekedar memikirkan apa semua yang dia dengar itu nyata. Menikah dengan gadis perawan? Memangnya ada di jaman sekarang? Perawan sempurna yang tak tersentuh sedikitpun oleh pria.

Mungkin ada, gadis kampung dari desa pinggiran, yang jauh dari hiruk pikuk kota besar. Apa mungkin ada yang cantik? Tidak mungkin aku menikah dengan gadis yang tidak membuatku berselera. Kira kira itu yang Reynold pikirkan.

Pria casanova yang selalu bebas memilih wanita manapun yang dia inginkan, harus menikah dengan gadis lugu yang masih perawan, mungkinkah itu terjadi? Tapi kehendaknya tidak lah lebih kuat dari kehendak kakeknya, tidak ada perintah yang lebih penting selain perintah dari sang kakek.

Hari hari Reynold akan diisi dengan deretan gadis lugu yang akan dia pilih untuk menjadi istrinya, setidaknya hingga lima puluh hari kedepan, atau lebih tepatnya sebelum ulang tahun kakeknya, dia harus menemukan gadis istimewa itu.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Febry
Lucu dan masih penasaran gimna akhirnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 3

    Sekretaris Pete terlihat berjalan bersama seorang gadis, memasuki gedung perkantoran salah satu milik Hamzah Grup, yaitu tempat yang menjadi kantor tuan muda Reynold. Dengan yakin sekretaris Pete meminta gadis itu untuk masuk ke ruangan tuan muda Reynold. Reynold terlihat mengamati gadis itu dengan seksama. Gadis itu adalah gadis pertama yang dibawa oleh sekretaris Pete di masa pencarian gadis perawan selama lima puluh hari.Gadis lugu dengan penampilan apa adanya. Dari gaya berpakaiannya, sepertinya sekretaris Pete menemukan gadis itu di pinggiran kota. Cukup lama Reynold mengamati gadis yang berusia sekitar sembilan bela

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 4

    Sekretaris Pete terkejut ketika memasuki ruang kamar kakek Hamzah. Kondisinya sangat berbeda jauh dibandingkan dengan beberapa hari lalu. Kakek Hamzah berdiri dengan tegap, memakai setelan jas putih dengan tongkat andalannya yang dia gunakanan untuk membantunya berdiri lebih seimbang.Rambutnya memang sedikit memutih dan dia sama sekali tidak berniat untuk memolesnya dengan cat warna walau hanya untuk sekedar membuatnya lebih terlihat muda. Usiaya hampir delapan puluh tahun, namun pancaran ketampanananya tidak luntur sedikitpun.Wajahnya berkharisma, teduh dan enak dipandang. Ketampanan yang sudah mendarah daging, mungkin R

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 5

    Kantor tuan muda Reynold terlihat begitu ramai, ada beberapa orang berdiri di pojok ruang tunggu dan beberapa diantaranya bergerombol di beberapa sudut."Sekretaris Pete!" teriak seorang kariawan wanita yang melihat sekretaris Pete berjalan cepat menuju ke arah ruangannya. "Iya Maria, ada apa?" tanya sekretaris Pete pada wanita muda yang merupakan seorang resepsionis yang bekerja di gedung E, tempat di mana tuan muda Reynold berkantor. "To-tolong saya, beberapa gadis di luar ingin bertemu dengan tuan muda, saya tidak mengizinkanya karena mereka belum membuat janji." Mendengar itu, sekretaris Pete terlihat mengerutkan dahi."Baiklah, coba aku lihat mereka dulu." ucap sekretaris Pete, lalu di

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 6

    Masih di hari hari pencarian.Sekretaris Pete berusaha sekuat tenaga untuk menemukan gadis itu, dia berusaha mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai gadis istimewa yang mungkin saja ada di sudut negeri. Dia tidak ingin salah memilih, memberikan undangan pada gadis yang tidak tepat, yang berakibat akan ada amarah dan gertakan dari tuan muda yang begitu dia jaga.Di dalam kantornya, Reynold terlihat begitu sibuk dengan pekerjaannya, beberapa kali dia melirik ke arah jam tangan mahal yang melingkar di tangan kirinya. Siang ini dia ada janji dengan sekretaris Pete, ada tiga gadis yang harus ditemuinya. Reynold sejatinya adalah sang casanova,

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 7

    PencarianSetelah Natasya keluar dari kantor tuan muda Reynold, sekretaris Pete sudah bisa menebak apa yang telah terjadi, bagaimana situasi di dalam, sama seperti halnya kemarin, tidak ada yang bisa diperjuangkan. Sekretaris Pete berusaha mempersiapkan gadis kedua. Mungkin saja akan lebih beruntung. Dia adalah Diana, anak seorang pemilik perkebunan di pinggiran kota Jakarta. Penampilannya cukup menarik, itu menurut sekretaris Pete. Kulit putih bersih bak keramik bening yang menyilaukan mata, rambut sebahu yang terurai bergelombang. Wajah oval dengan mata bulat yang berhias bulu mata lentik, hidung mancung dan bibir merah, cukup seksi dan menggairahkan bagi siapa saja yang melihat. Usianya masih sekitar dua puluh tahun, jiwa muda yang bergairah penuh semangat yang membara, kekuat

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 8

    Matahari Sore"Bagaimana sekretaris Pete, sudah ada perkembangan?" tanya kakek Hamzah kepada sekretaris Pete yang berdiri di belakangnya."Maaf tuan, saya belum menemukan gadis itu," ucap sekretaris Pete seraya menunduk.Seperti biasa setiap sore, kakek Hamzah berdiri di jendela kaca yang berhadapan langsung dengan taman indah, taman indah peninggalan menantunya yang begitu dia sayangi, mennggu matahari terbenam yang nampak menyejukkan hati. Dia berdiri, dengan tangan di belakang, berusaha menegakkan tubuhnya yang mulai rapuh karena tua. "Berusahalah sekretaris Pete, bantu aku sebisa mungkin," ucap Tuan Hamzah tanpa membalikkan tubuh."Saya akan berusaha sebisa mungkin tuan

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 9

    Takdir Reynold terlihat sibuk di kantornya, pekerjaan seolah tak ada habisnya, begitu banyak hal yang harus dia kerjakan. Beberapa kali sekretaris Pete membantu Reynold menyiapkan beberapa berkas yang harus dia tanda tangani. Mereka berdua sama sibuknya, tidak ada waktu sedikitpun untuk sekedar menenggak secangkir kopi yang sudah tersaji di meja, masih utuh dan sudah menjadi dingin. "Tuan muda, hari ini ada meeting dengan pak William di Hotel Graha jam 11 siang, lalu saya ingatkan lagi nanti sore ada peringatan meninggalnya nyonya Elle dan tuan Alex," sekretaris Pete mengingatkan beberapa jadwal yang hari ini harus dikerjakan oleh Reynold. "Iya, aku sudah ta

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 10

    Si cantik"Aldo, jemput saya sekarang," Reynold terlihat berbicara dengan seseorang di telephone, dia adalah Aldo supir pribadinya yang sedang tidak di tempat karena mengantar Monalisa."Baik tuan," jawab Alno singkat.Beberapa menit setelahnya Mobil mewah berwarna biru tua itu telah sampai di depan lobby hotel. Melihat mobilnya sudah siap, Reynold segera melangkahkan kaki menuju ke arah mobil dan bergegas memasukinya. Aldo terlihat mendongakkan kepala, memandang ke kiri dan ke kanan seolah mencari sesuatu."Apa yang kau cari Aldo?" tanya Reynold setelah melihat prilaku aneh Aldo."Sekretaris Pete tuan muda,"

Latest chapter

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 245

    Semuanya MembaikSatu tahun berlalu, sepertinya semuanya membaik. Aron sudah sehat, menjadi anak yang ceria, namun dia tetap harus mendapatkan terapy untuk tumbuh kembangnya. Benturan di kepala ketika kecelakaan yang dia alamai setahun yang lalu menyisakan masalah yang harus diseleseikan, tubuhnya harus banyak dilatih supaya bisa tumbuh dengan normal, namun semuanya bisa diatasi, dia tumbuh dengan baik. Aron memiliki sumber daya, dia menjadi putra tertua Reynold Hamzah.Tuan Domani mendapatkan hukumannya, sesuai dengan kejahatan yang dia lakukan. Dia akan lama berada di penjara, lebih dari sepuluh tahun. Dia dan istrinya memutuskan untuk berhenti memperjuangkan Aron, menyerahkan Aron pada tangan yang tepat. "Ayah pulang," ucap Reynold ketika masuk ke dalam kamar anak anaknya. Di sana terlihat Aron sedang bermain dengan perawat Susi, sedangkan Arion, putra keduanya yang berusia lima bulan berada di gendongan Devanka. Mendengar suaminya datang, Devanka memberi isyarat kepada Reynold un

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 244

    Tabir Rencana PembunuhanTuan Domani masuk ke dalam kamarnya, dia mulai duduk di tempat tidur. Dia terlihat menghela nafas panjang, lalu mulai menangis sejadi jadinya, dia tidak menyangka apa yang direncanakannya justru menyebabkan penyesalan yang mendalam. Tuan Domani mengingat waktu ketika dia bertemu dengan dua orang kepercayaannya.Di ruang kunjungan penjara, terlihat tuan Domani sedang menemui pengunjung yang merupakan dua orang anak buahnya, anak buah kepercayaannya."Semua sudah siap tuan, kami akan melaksanakan semua perintah tuan," ucap salah seorang. "Baiklah, lakukan dengan baik, saya tidak ingin ada kesalahan sekecil apapun," ucap tuan Domani. "Baik tuan, kami akan mulai mengintainya, dan ketika ada kesempatan, kami akan segera melaksanakan rencana itu," ucap orang yang lain. Dua orang dengan pakaian serba hitam itu terlihat begitu serius dan menakutkan. Sepertinya ada rencana jahat yang serang mereka rencanakan. Satu jam sebelumnya, tuan Domani sudah bertemu dengan asi

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 243

    Tersandung RasaDevanka dan Reynold sudah berada di rumah sakit tempat pembacaan hasil tes DNA, di sana sudah ada cukup banyak wartawan, perwakilan dari rumah sakit, dan beberapa orang yang memiliki kepentingan. Dari pintu terlihat seorang wanita yang tidak asing bagi Reynold."Kenapa dia ada di sini," bisik Reynold seraya melihat ke arah wanita bertubuh tambun itu. Terlihat elegan, berkelas dengan dress warna putih, membuat penampilannya menarik walaupun berbobot lebih dari delapan puluh kilogram."Siapa Rey?" tanya Devanka."Dia," ucap Reynold seraya melihat ke arah wanita itu. Devanka mengarahkan matanya, terlihat mengerutkan dahi, lalu dia menyakini bahwa belum pernah melihat wanita itu sebelumnya. "Dia nyonya Domani, istri dari presdir Domani. Untuk apa dia datang, dia juga di temani pengacara," ucap Reynold."Apa jangan jangan," ucap Reynold terhenti ketika melihat seseorang mulai berbicara dari alat pengeras suara.Salah seorang perwakilan dari rumah sakit terlihat sudah menai

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 242

    Upacara PemakamanSemua orang mengantar kepergian Monalisa, dengan tatapan kesedihan, hati yang lara, menyakitkan, seorang ibu harus meninggalkan anaknya yang masih berusia tiga bulan bulan. Bayi kecil itu bahkan belum mengenal ibunya dengan baik, belum belajar memanggilnya, mengenali suaranya dengan jelas, belum meraba raba wajahnya, banyak hal yang belum dilakukan dan itu sangat menyayat hati.Semua orang memakai pakaian serba hitam, menandakan hati yang sedang kelam. Devanka terus menangis, menempel di dada suaminya, mencari perlindungan dari rasa sakit kehilangan. Monalisa di makamkan di area pemakaman elit untuk kelas atas, yang memiliki harga hampir setengah miliar per kaplingnya. Tuan besar Hamzah mengatur semua upacara pemakaman dan Monalisa mendapatkan penghormatan terakhirnya dengan layak.Di dalam penjara, ayah Monalisa menatap tembok, menyembunyikan kepedihannya. Dari punggungnya terlihat bahwa dia sedang menangis, tersedu sedu, seorang pria yang sangar akhirnya bisa tumba

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 241

    Cinta MembaraJaksa Putri sampai di rumah sakit, dia dan Evo segera berlari masuk. Di depan pintu unit gawat darurat ada tuan muda Reynold, inspektur Yusuf, sekretaris Pete dan juga beberapa anak buah dari inspektur Yusuf.Langkah Evo terhenti, dia terdiam sejenak."Itu inspektur Yusuf?" tanya Evo."I-iya, kau mengenalnya? tanya jaksa Putri."Ayo kita segera mendekat ke sana," ucap Evo yang kemudian melanjutkan langkahnya mendekat ke arah ruang unit gawat darurat."Selamat malam," sapa jaksa Putri pada semua orang yang ada di sana."Oh, jaksa Putri, kau juga ada di sini?" tanya inspektur Yusuf."Jaksa Putri menangani kasus Monalisa," ucap sekretaris Pete."Oh begitu rupanya, bagaimana kelanjutan kasusnya?" tanya inspektur Yusuf."Hasil tes DNA akan diumumkan besok pagi, kasus ini mendekati akhir," ucap inspektur Yusuf."Walaupun dia sudah tidak ada, kau harus menuntaskan kasusnya, hingga selesei," pinta inspektur Yusuf."Ti-tidak ada?" tanya jaksa Putri yang belum mengerti dengan situ

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 240

    Debaran Hati Sang JaksaTiba tiba seolah awan mendung berkumpul di langit, sunyi sepi, dengan hembusan angin dingin. Sebentar lagi badai kepedihan akan menerjang. Kabar duka ini sungguh sangat mengerikan.Devanka terhuyung, pandangannya gelap, lalu tidak sadarkan diri."Rey," bisiknya setelah tersadar dan dia mendapati dirinya sudah berada di sebuah ruang perawatan."Dev, kau sudah siuman," bisik Reynold seraya mendekat ke arah Devanka, menggenggam tangannya lalu memeluknya erat untuk sekedar menyalurkan perasaan."Aku sungguh tidak menyangka Monalisa akan seperti ini," ucap Devanka, lalu dia kembali menangis. "Tenanglah," bisik Reynold. "Ada Aron yang harus kau pikirkan, kau harus bangkit dan kuatkan hatimu," bisik Reynold."Anak sekecil itu Rey, dia harus kehilangan ibunya," ucap Devanka dalam tangis."Rey, kakek sudah meminta orang untuk menyiapkan prosesi pemakaman, kita urus saja," ucap kakek Hamzah seraya memegang bahu Reynold."Baik kek," ucap Reynold. Devanka melepaskan pel

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 239

    Sebuah KehilanganReynold dan Devanka masuk ke dalam rumah sakit. Mereka terlihat gugup, mencari keberadaan Monalisa juga Aron."Nur, hubungi Aldo dan sekretaris Pete, minta mereka menghubungi inspektur Yusuf untuk mengurus masalah ini," pinta Reynold pada pengawal Nur."Baik tuan," ucap pengawal Nur yang kemudian segera menjalankan perintah tuan mudanya itu.Beberapa saat kemudian, Aldo dan sekretaris Pete sudah ada di gurun hijau, bersama dengan inspektur Yusuf dan tim investigasi. "Ini semua rekaman kamera pengawas yang ada di tempat ini, mereka benar benar sudah merencanakannya," ucap inspektur Yusuf yang terlihat mengecek hasil tangkapan kamera pengawas yang dia kumpulkan."Mereka mensabotase kamera pengawas, semuanya," ucap inspektur Yusuf. Mendengar hal itu, Sekretaris Pete terlihat berpikir."Bagaimana dengan kamera dashboard? mobil antik tuan besar Hamzah di pajang di gedung ini, berhadapan langsung dengan lapangan golf. Mobil itu dilengkapi kamera dashboard yang selalu meny

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 238

    Tragedi Pesta LampionDevaka terlihat begitu cantik, dengan gaun berwarna putih, transparan di bagian lengan dan punggung. Perutnya yang sudah terlihat lebih menonjol membuat penampilannya semakin menawan, ibu hamil yang mempesona. Kehamilannya memasuki usia tiga bulan, kehamilan yang sehat dan di dambakan hampir semua orang, karna Devanka sama sekali tidak merasa repot, mual muntah berlebihan, sakit di sana sini, dia tidak merasakan itu semua, perasaannya hanya sangat bahagia, menerima kehamilannya dengan perasaan luar biasa."Kau cantik," ucap Reynold."Terimakasih, apa tidak terlihat gendut? sepertinya berat badanku naik," ucap Devanka."Tidak dan tidak menjadi masalah, kau harus banyak makan, supaya kehamilanmu sehat," ucap Reynold yang terlihat memeluk Devanka dari belakang, tepat di depan cermin besar yang ada di kamarnya. "Semoga kau tidak melihat wanita lain setelah melihatku bertambah berat badan," ucap Devanka seraya tersenyum."Tidak mungkin, aku hanya jatuh cinta padamu,"

  • Gadis Perawan Untuk CEO   Bab 237

    Kasih Tulus Devanka pada AronDevanka dengan telaten mengurus Aron, terlihat seperti tidak merasa lelah sedikitpun. Monalisa melihat ketulusan itu, rasa kasih dan sayang itu, apa mungkin dia selama ini sangat keterlaluan pada Devanka, seperti duri di dalam daging, seperti bayangan buruk, seperti musuh dalam selimut, hatinya tidak benar benar tulus. Dia ingat ketika Miki atau lebih dikenal dengan Mike membuatnya jatuh dari tebing, walaupun bukan dia secara langsung, namun orang suruhan itu berhasil membuat Devanka dan Reynold melewati hari hari sulit di kota kecil.Devanka berusaha membuat Aron tersenyum, dengan senyumnya, ekspresi lucu wajahnya, nada suara lucunya, terlihat seperti seorang ibu yang sedang bermain dengan anaknya. Monalisa masih menatapnya dengan segala pandangan rasa, dia mulai merasa Devanka lebih pantas menjadi ibu Aron daripada dirinya."Ada apa?" tanya Devanka yang ternyata mengamati Monalisa sedari tadi."Ti-tidak, Aron beruntung memilikimu," ucap Monalisa."Apa

DMCA.com Protection Status