Share

BAB 16 Apakah Enak?

Penulis: Summer Rain
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-05 12:42:54

"Hei, apakah kamu masih hidup?" Li Jianli meraih sebatang ranting dan menyodok punggung lelaki itu.

Hening. Tidak ada jawaban sama sekali. Li Jianli mendekati tubuh pria itu dan melihat punggungnya yang naik turun. Gerakannya lemah, tapi dia jelas masih bernafas.

Li Jianli membalikkan tubuh pria itu lalu seketika membeku. Bagaimana ada pria yang begitu tampan di dunia ini? Kedua matanya yang seperti phoenix tertutup. Hidungnya tinggi dan bibirnya tipis. Tubuhnya tinggi dan Li Jianli bisa melihat kalau orang ini pastilah berotot. Aih, andai laki-laki ini terlahir di masa depan, dia pasti akan sukses menjadi seorang idola terkenal! Sayangnya, dia terlihat memiliki luka di beberapa tempat. Meskipun tidak banyak, mereka cukup dalam.

Baju pria tersebut terkoyak di beberapa tempat, bahkan pada bagian dada dan perutnya. Meski ada luka memanjang di sana, untungnya itu tidak dalam. Li Jianli meneguk ludah pelan ketika melihat otot dada dan perutnya. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 17 Perjanjian

    "Apakah rasanya enak? Aku memasak semuanya sendiri," kata Li Jianli.Guan Lin terdiam. Dia sudah hidup selama 25 tahun. Semenjak dia berusia 15 tahun, dia sudah menerima tugas ke berbagai tempat di Kerajaan Gong. Rasanya bisa dikatakan dia sudah pernah mendatangi setiap sudut wilayah Kerajaan Gong. Hal ini pulalah yang membuat dia sudah mencicipi makanan dari berbagai tempat yang dikunjunginya. Dan saat ini di dalam pikirannya dia sangat terkejut, makanan buatan Li Jianli termasuk yang paling enak. Meski begitu, dia hanya bisa mengeluarkan suara gumaman, "hmm."Li Jianli melihat ke arah pria di depannya dengan kesal. Sepertinya dia menyelamatkan orang yang tidak tahu terima kasih.Guan Lin melihat tatapan kesal Li Jianli, namun dia tidak peduli. Dia hanya terus menikmati makanan yang diberikan oleh Li Jianli.Setelah Li Jianli selesai memberi Guan Lin makanan, dia segera menyingkirkan mangkuk dan sumpit. Dia lalu mengeluarkan 2 buah batu, 1 berbentuk pipih dan agak lebar, dan 1 berben

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 18 Menawarkan Racun Bunga Es

    Ketika Li Jianli keluar dari portal Cincin Dimensinya, hari sudah hampir gelap. Dia ternyata tanpa sadar menghabiskan banyak waktu di dalam sana.Li Jianli berjalan kembali ke rumah untuk menyiapkan makan malam. Namun ketika dia tiba di rumah, Xue Nuan dan Jing Yue sudah menyiapkan makan malam untuk mereka. Sederhana, namun tidak pelit daging. Li Jianli merasa sangat puas. Bahkan dia menepuk perutnya dengan nyaman ketika dia menyelesaikan makan malamnya.Li Jianli kembali memasukkan nasi dan lauk ke dalam mangkuk. Jing Yue dan Xue Nuan merasa penasaran. Mengapa Li Jianli mengemas 2 paket makanan? Apakah dia akan mempersembahkan semuanya untuk Dewa Bumi? Namun tidak ada satupun diantara mereka yang menanyakannya."Bibi Yue, Kakak Nuan, aku akan pergi. Namun ini mungkin akan memakan sedikit waktu. Kalian tidak perlu menungguku pulang," pesan Li Jianli."Bibi Jianli, bisakah aku ikut?" tanya Xue Bao penuh harap. Matanya memancarkan permohonan."Baobao, maafkan Bibi. Kamu tidak bisa ikut

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 19 Maaf

    Setelah mengalami beberapa jam yang penuh dengan siksaan, Guan Lin akhirnya jatuh pingsan. Seluruh baju dan tubuhnya telah basah oleh keringat saat ini. Li Jianli ingin membantu untuk membersihkan tubuhnya, tetapi dia tidak berdaya. Dia gadis yang belum menikah, dia tidak bisa begitu saja menelanjangi seorang pria.Ketika Guan Lin akhirnya membuka mata, langit di luar masih gelap. Dia menatap gadis kecil yang tertidur dengan tenang di sampingnya. Li Jianli tertidur dengan alas jerami dan menggunakan tangannya sebagai bantal. Sepertinya dia telah menjaganya sepanjang malam. Entah mengapa Guan Lin merasa lonjakan perasaan aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Selama ini, dia hidup dengan kejam. Bahkan sahabat-sahabatnya mengkhianatinya. Apakah ini perasaan senang karena ada seseorang yang memperhatikannya?Guan Lin tertawa lemah. Dia merasa dirinya tiba-tiba menjadi bodoh. Apakah ini efek karena dia terkena racun? Guan Lin menundukkan kepalanya dan kembali melihat wajah Li Jia

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 20 Bagaimana Kalau Aku Datang Melamar?

    Semua orang mengangguk puas ketika mendengar perkataan Li Jianli. Selama ini mereka benar-benar buta dan memandang sebelah mata pada keong sungai."Baobao, jangan makan terlalu banyak," kata Li Jianli mengingatkan Xue Bao."Baik, Bibi," jawab Xue Bao dengan mulut penuh. Matanya menyipit karena bahagia. Semenjak kedatangan Bibinya ini, kehidupan mereka terasa jauh lebih baik. Bibinya benar-benar pembawa keberuntungan!Setelah selesai sarapan, Li Jianli kembali membawa 2 paket makanan dan memasukkannya ke dalam keranjang, "Kakak, aku akan memetik buah Persik dulu.""Aku akan datang membantumu," kata Xue Nuan.Li Jianli juga berpikir kalau dia membutuhkan seseorang untuk memetik buah Persik. Namun bagaimana cara dia bisa menyelinap dari pandangan Li Jianli dan pergi menemui Guan Lin?"Kakak, kamu bisa datang ketika selesai membantu Bibi Yue," kata Li Jianli. Dia harus menyelesaikan pekerjaannya dengan Guan Lin secepatnya."Baiklah, aku akan datang setelah membantu merapikan rumah," jawab

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 21 Senang

    Jing Yue memutar matanya ketika dia mendengar perkataan Mei Ning. Mei Ning terlalu menganggap tinggi putranya dan selalu menganggap seorang wanita yang bisa menikahi putranya pastilah diberkati surga. Jing Yue sudah tidak sabar dan kembali berkata, "Mei Ning, kamu tidak perlu repot-repot mencari mak comblang untuk melamarnya. Li'er baru beberapa hari bersama kami. Biarkan dia tinggal lebih lama."Li Jianli merasa hatinya hangat ketika mendengar perkataan Jing Yue. Mata dan hidungnya sedikit masam melihat perlindungan dari wanita yang menerimanya itu. Mei Ning merasa kesal dan hendak membalas perkataan Jing Yue ketika Li Jianli memotongnya, "Bibi Mei, terima kasih atas penilaianmu yang tinggi. Namun aku tidak bisa melakukannya. Aku sudah memiliki seseorang di dalam hatiku. Bukankah tidak baik bila aku menikahi anakmu tetapi aku malah memikirkan pria lain di dalam hatiku?"Kali ini, tidak hanya Mei Ning yang tercengang ketika mendengar jawaban Li Jianli. Bahkan Jing Yue dan Xue Nuan me

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 22 Jing Yue Terkejut

    "Tentu! Kemana lagi aku harus pergi?" kekeh Li Jianli.Zhao Hong merasa senang, dia bahkan tidak merasa keberatan untuk mengantarkan tamunya keluar secara pribadi. Ang Bei yang berdiri di sampingnya tiba-tiba bertanya, "Tuan Muda, apakah kita harus mengeluarkan persik itu sekarang?"Zhao Hong menggeleng seraya melipat kedua tangan ke belakang punggungnya, "tidak. Pergi temui beberapa kepala pelayan kediaman bangsawan yang telah memesan sebelumnya. Katakan, karena banyak yang telah menantikan buah persik ini, satu keluarga hanya boleh memesan paling banyak 5 kilogram.""Baik," jawab Ang Bei. Tapi dia kembali bertanya, "apakan Tuan Muda ingin aku mengirimkan beberapa untuk Nyonya?"Langkah kaki Zhao Hong berhenti ketika dia mendengar pertanyaan Ang Bei. Namun beberapa saat kemudian, dia melambaikan tangannya dengan ringan, "ya. Kirim beberapa untuk Ibu. Dia sangat menyukainya.""Apakah Tuan Muda ingin menyampaikan pesan?" tanya Ang Bei dalam satu tarikan nafas. "Tidak," jawab Zhao Hong

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 23 Aku Tidak Akan Mengkhianatimu!

    "Li'er, kamu membeli begitu banyak barang. Apakah masih ada? Aku takut gerobak sapi Xue Dafu tidak akan mampu membawanya," bisik Jing Yue. Dia melihat 3 buah keranjang mereka yang penuh dengan berbagai macam barang.Li Jianli berpikir sejenak, barang bawaan mereka memang sudah banyak. Kalau dia membeli barang lagi, mereka mungkin harus menyewa sebuah gerobak sapi. Tidak masalah untuk menyewa gerobak sapi. Namun, pemandangan itu akan menarik perhatian dan minat penduduk Desa Xueda. Bila itu terjadi, Li Jianli takut akan muncul kecemburuan di antara penduduk desa. Dia harus melakukannya sedikit demi sedikit."Bibi, kamu benar. Aku pikir kita sudah cukup membeli hari ini. Mari kita pulang," kata Li Jianli. Dia akan membeli perabotan baru di lain kesempatan.Sementara itu, di dalam gua, Guan Lin membuka matanya. Dia pikir hari ini dia bisa menahan reaksi penawar racunnya, namun dia ternyata salah. Dia telah kehilangan kesadarannya selama beberapa waktu dan kini tubuhnya terasa lemah. Gua

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05
  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 24 Canggung

    Setelah Guan Lin menyelesaikan kalimatnya, suasana tiba-tiba menjadi hening. Keduanya merasa canggung. Mengapa kata-kata mereka terdengar aneh?Setelah keduanya berpikir cukup lama, mereka akhirnya menyadari kalau perkataan mereka seperti perkataan janji yang biasanya diucapkan oleh pasangan. Pemikiran ini membuat keduanya menjadi semakin merasa canggung. Li Jianli memalingkan mukanya dan berpura-pura melihat-lihat ke arah lain, dalam pikirannya saat ini dia merasa ingin menggali tanah dan bersembunyi di dalam lubang.Guan Lin melihat wajah Li Jianli yang sedikit bersemu merah. Kedua sudut bibirnya melengkung tanpa sadar. Entah mengapa dia merasa Li Jianli terlihat sedikit lucu.Setelah hening yang cukup lama, Guan Lin akhirnya berdehem pelan, "sepertinya ini sudah sore. Bukankah aku perlu meminum obatku lagi?"Li Jianli tersentak. Dia melihat ke arah roti kukus daging yang masih dipegang Guan Lin, "cepat habiskan rotimu. Setelah ini, aku akan membantumu minum obat.""Hmm." Guan Lin m

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-05

Bab terbaru

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 113 Sejak Kapan Adik Seperguruannya Menjadi Gila?

    Shao Yan mengerucutkan bibirnya, “karena kamu merahasiakan mengenai identitas Guan Lin ….” Setelah beberapa saat, dia kembali berkata, “aku pikir, aku hanya perlu bersabar sedikit. Aku hanya akan meracunimu secara perlahan. Begitu kamu mati, aku bisa menjadi Ketua Sekte Jin Jian.”Shao Yan berdiri, lalu melihat sekeliling dengan penuh semangat, “bukankah bagus? Aku sudah beberapa kali membayangkan diriku berdiri dan memerintah semua orang di Sekte Jin Jian sebagai seorang Ketua.” Senyuman cerah terbit di wajahnya, “Senior, bukankah itu bagus? Bisakah kamu membayangkannya?”Shao Yan terdiam selama beberapa detik, lalu lanjut berkata dengan wajah cemberut, “tapi siapa yang akan tahu kalau kamu ternyata menyiapkan anak kandungmu sebagai calon Ketua Sekte?!”Kening Guan Long berkerut, tiba-tiba saja dia terbatuk-batuk dengan hebatnya.Shao Yan berlari dengan panik, lalu menepuk-nepuk pelan punggung Guan Long, lalu berkata dengan wajah tertekan, “Senior, jangan terlalu bersemangat. Kemarah

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 112 Mengapa?

    “Ketua … maksudku ayahku kembali saat ibuku hamil. Dia ingin menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Sekte Jin Jian sebelum kembali dan menjemput Ibuku. Hanya saja, dia tidak pernah menduga kalau itu akan memakan waktu lama,” kata Guan Lin pelan. “Dia kembali empat tahun kemudian. Saat itu, Ibuku sudah meninggal, dan aku sudah dijual oleh Paman dan Bibiku ke pasar budak.”Li Jianli terdiam. Bibirnya sedikit pucat. Dia tahu kalau masa kecil Guan Lin menyedihkan, namun, dia tidak mengetahui detailnya. Dia hanya membiarkan Guan Lin menceritakan semuanya.“Saat itu, mana mungkin aku hanya berdiam diri? Aku selalu mencari kesempatan untuk melarikan diri. Namun, aku selalu tertangkap dan mereka akan selalu memukulku untuk membuatku patuh.” Ada seringai ejekan yang terlihat di bibir Guan Lin saat mengatakannya. “Suatu ketika, aku akhirnya bisa melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gerobak sayur. Aku bersembunyi semalam penuh, dengan hati yang berdebar. Pada akhirnya, ketika pagi tiba, k

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 111 Rahasia Guan Long

    “Dari mana sekelompok orang itu berasal?” tanya Guan Lin seraya mengernyitkan kedua alisnya.Hao Yu menggelengkan kepalanya pelan, “tidak tahu. Mereka semua berperang. Aku langsung melarikan diri begitu melihat peluang.” Hao Yu terdiam sejenak lalu kembali berkata, “karena semua lukaku dan ditambah racun sial itu, aku memerlukan banyak waktu untuk kembali ke sini.”Guan Lin menghela nafas berat. Dia menepuk pundak Hao Yu pelan, “yang terpenting, kamu sudah kembali dengan selamat.” Suasana kembali berat ketika Guan Lin kembali menanyakan kelompok orang yang menyelamatkan Hao Yu, “apakah kamu tidak melihat tanda apapun dari mereka?”Kening Hao Yu berkerut. Dia terlihat berpikir keras selama beberapa saat. Setelah beberapa saat, dia menjawab, dengan sedikit ragu, “sepertinya … aku melihat sebuah tato kecil di punggung tangan mereka.”“Tato kecil? Apakah kamu ingat bentuk tato itu?” tanya Guan Lin.“Itu seperti … bentuk teratai berwarna hitam,” jawab Hao Yu. “Ya, terlihat seperti teratai

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 110 Hao Yu, Bukankah Kamu Sudah Mati?

    Tubuh Hao Yu menegang. Dia mengenali suara ini. Apakah Jun sudah mencurigainya sejak awal? Hao Yu tidak bisa berdiam diri lagi. Dia segera melompat ke udara, melarikan diri. Dia harus pergi dari tempat ini sesegera mungkin!“Kejar!” Suara Jun langsung membuat beberapa orang mengejar Hao Yu tanpa ragu. Hao Yu menoleh sekilas, dan bisa melihat delapan atau sembilan orang, termasuk Jun, mengejarnya dengan kecepatan penuh. Sedangkan penjaga lainnya harus tetap menjaga gerbang, bersikap waspada terhadap kemungkinan serangan lain. Mereka takut Hao Yu tidak datang sendiri, dan sedang melakukan taktik peralihan. Bagaimana kalau dia sedang memancing orang-orang untuk mengejarnya, memberikan kesempatan pihak lain untuk menyerang?Hao Yu mengumpat. Dia hampir saja bisa pergi tanpa kendala. Tapi pria bernama Jun ini benar-benar telah menghancurkan rencananya.Para pembunuh di belakang tidak ingin membiarkan Hao Yu berlari jauh. Mereka segera mengeluarkan senjata andalan mereka. Kebanyakan dari

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 109 Ketua Sekte Jin Jian

    Penjagaan di Kamar Utama Sekte Jin Jian juga terlihat ketat. Biasanya hanya ada dua penjaga yang menjaga pintu utama. Tapi kali ini, ada tambahan empat orang yang berjaga di setiap sudut ruangan. Bagaimana Hao Yu bisa masuk tanpa ketahuan?Hao Yu melihat ke arah atap. Hanya ada satu orang yang berjaga di sana. Dia melompat ke atas atap bangunan yang ada di samping Kamar Utama, mengeluarkan sebuah bambu panjang berukuran kecil, lalu meniupnya dengan kuat. Sebuah jarum melesat dengan cepat, menusuk tepat dileher pria itu. Dia menepuk pelan lehernya, mengira ada seekor serangga yang menggigitnya. Detik berikutnya, pandangannya berubah gelap.Hao Yu bergegas melompat untuk menangkap pria itu dan membaringkannya di atas atap. Obat bius yang diberikan Li’er sungguh luar biasa! Sangat ampuh!Hao Yu meletakkan jarinya di leher pria itu dan tertegun, ‘sial! Sepertinya aku mengoleskan terlalu banyak obat bius.’ Tapi setelah beberapa saat, dia menggangguk-anggukan kepalanya dengan puas, ‘tidak

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 108 Menyelinap

    Hao Yu tiba-tiba saja melihat seorang penjaga yang sedang berpatroli bergerak dengan gelisah. Penjaga berpakaian hitam itu sesekali memegangi perutnya. Tidak lama kemudian penjaga itu menepuk pundak seseorang yang ada di sebelahnya, lalu berkata, “Jun, aku benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi!”“Dasar bodoh! Aku sudah menyuruhmu untuk tidak makan terlalu banyak! Mengapa kamu tidak mendengarkanku?!” desis penjaga yang bernama Jun.“Tolonglah,” pria itu menatap mata Jun dengan tatapan memohon.“Pergilah! Tapi jangan berjongkok terlalu dekat dari sini!” jawab Jun acuh tak acuh.Pria itu mengangguk cepat, seperti ayam yang sedang mematuk nasi. Ya, selama dia bisa pergi untuk buang air besar, dia akan membawa dirinya sejauh mungkin. Dia segera berlari pergi, seperti sedang dikejar binatang buas. Dia takut Jun akan berubah pikiran.Mata Hao Yu berkilat tajam. Kesempatannya telah tiba!Matanya terus mengawasi pergerakan pria berbaju hitam yang gelisah itu. Tanpa diduga, pria itu ber

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 107 Mendapatkan Persetujuan

    Li Jianli tidak tahu sudah berapa lama waktu berjalan. Keduanya masih asyik duduk dengan tenang di tempat mereka semula. Guan Lin masih fokus membaca dua buku seni bela diri dan juga sebuah buku seni perang yang didapatkannya dari Li Jianli, sedangkan Li Jianli juga duduk menemaninya seraya membaca buku mengenai tanaman herbal.Setelah beberapa saat, Guan Lin menutup buku ketiganya lalu menghela nafas panjang.Gerakannya menarik perhatian Li Jianli, “bagaimana?”“Buku ini benar-benar berguna,” desah Guan Lin pelan. “Aku tidak pernah tahu kalau ada dua jurus yang sangat mematikan seperti ini.” Dia juga mengelus pelan buku di tangannya, takut kalau gerakannya akan membuat buku itu rusak. Dia lalu menoleh ke arah buku paling besar yang tergeletak di atas meja, “aku juga sudah membaca buku Seni Perang ini. Benar-benar luar biasa!”Li Jianli tertawa pelan, “bawalah bersamamu. Kamu harus lebih memahami seni perang yang ada di dalam buku itu dan juga melatih jurus-jurus baru dengan Hao Yu.”

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 106 Buku Seni Perang

    Pemandangan di depan Guan Lin sungguh luar biasa. Ladang yang sangat luas terbentang hingga dia tidak bisa melihat ujungnya. Berbagai macam tanaman berbentuk aneh yang tidak pernah dia lihat sebelumnya berjajar dengan rapi. Ah, tidak, tidak. Dia bisa mengenali beberapa jenis tanaman yang dijual oleh Li Jianli di tokonya. Guan Lin terkejut. Ternyata Li Jianli masih memiliki banyak tanaman aneh yang disimpan di sini. Dia yakin, tanaman-tanaman ini pasti disiapkan untuk dijual juga.Setelah beberapa saat, Guan Lin kembali menatap Li Jianli dan bertanya, “apakah ini yang kamu sebut dengan ruang dimensi?”Li Jianli mengangguk.“Kamu membawa semua tanaman-tanaman yang kamu jual dari sini? Jadi … apakah cerita mengenai orang yang memberimu bibit itu bohong?” tanya Guan Lin.Li Jianli menunduk, sedikit menghindari pandangan Guan Lin karena merasa bersalah. Dia berdehem ringan lalu menjawab dengan celetukan pelan, “kalau aku tidak berbohong, bagaimana aku menjelaskannya?”Guan Lin mengangguk.

  • Gadis Penjual Bunga dan Pembunuh Bayaran   BAB 105 Apakah Ini Ruang Dimensi?

    Guan Lin membeku, lalu bertanya dengan ragu-ragu, “apakah kamu menguasai beberapa trik sulap?”“Tidak,” jawab Li Jianli cepat. Dia lalu menjelaskan, “ini bukan trik sulap.”“Lalu?” Guan Lin sedikit bingung, juga sedikit takut. Jangan katakan kalau kekasihnya benar-benar siluman!Tunggu. Jika kekasihnya benar seekor siluman, kira-kira, siluman apakah dia? Dia cantik, dan juga kuat. Apakah dia seekor siluman ular? Atau siluman rubah? Tapi … kalau Li Jianli benar-benar siluman, mengapa dia menyembah Dewa Bumi? Bukankah siluman takut kepada para dewa?Ah! Tidak peduli dia siluman, hantu, atau manusia, dia akan tetap mencintai dan melindunginya!Li jianli tidak mengetahui pertarungan yang sedang terjadi di dalam pikiran Guan Lin, tetapi dia bisa melihat raut wajah pria itu terus berubah dari waktu ke waktu. Terkadang terlihat serius, sedikit tegang, namun di saat berikutnya, dia juga menghela nafas lega.“Lin.” Li Jianli memanggil Guan Lin untuk menyadarkannya.Guan Lin mendongakkan kepala

DMCA.com Protection Status