Share

99. Jangan pukul kepalanya

“Bukankah Saya masih berada dalam gengamanmu? Pengawal itu hanya mengisi  perutnya sebentar, Saya yakin bila Luca menyuruh mereka mengigitku, maka itu tetap akan terjadi,” jawab Wisnu.

Luca hanya diam memikirkan sesuatu.

“Lepaskan adiknya, lakukan seperti kemauannya, Kamu seharusnya mengerti Bram, gerak cepat,” ucap Luca sambil menatap Bram dengan tajam.

“Baik.” Bram melangkah keluar untuk membuat beberapa panggilan. 

Tak lama kemudian waktu menunjukkan pukul 11 siang, Bram membuka layar laptopnya menampilkan Adik dan Ibu Wisnu sedang berada di sebuah bandara.

“Lihat mereka sudah pergi ke daerah yang kita tidak tahu, sekarang dimana Sarah?” tanya Luca.

Wisnu memberikan sebuah denah melalui ponselnya. “Kamu pergi sendiri Luca, jangan sakiti Bibik yang sudah tua itu. Sarah baik – baik saja. Saya meninggalkannya tidur di sana karena Dia kecapekkan semalam. Tidak ada hal yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status