Aku terlihat kuat-meski sebenarnya aku begitu rapuh. Orang mengira..., aku tak pernah menangis. Namun, hampir setiap malam..., Bantal dan guling selalu basah akan air mataku. Dinding kamar ku adalah saksi bisuSeberapa rapuhnya aku. Anak yang tak pernah meminta terlahir sebagai perempuan. Haus akan kasih sayang membuatku jatuh dalam dosaApapun, hanya agar aku mengerti arti akan kasih dan cinta. Namun, mengenalmu membuatku mengerti akan semua itu Tanpa membuatku kembali jatuh dalam dosa Kau yang selalu mengerti akan akuDan.., kau yang tak pernah mempermasalahkan masa lalukuTerkadang, aku merasa..., ini terlalu tak adil bagimuNamun, di sisi lainHadirmu adalah canduYang membuatku tak bisa lepas darimu-Alana Kendrick -“ Mark, untuk apa kau membelikan aku meja-meja itu?” tanyaku-ketika Mark membelikanku meja untuk mendesign. dan meja cosmetic.Awalnya..., aku tertarik ke toko alat-alat tulis..., karena, ingin membeli beberapa peralatan lukis-namun, Mark bukan hanya membeli
POV Alana.Mark bertanya padaku-karena..., Aku memilih bersembunyi di kamar mandi dan menunggu..., para kurir itu pergi.Ia memang peka akan kebutuhanku-namun, untuk hal ini..., kuakui ia kurang peka.Bahkan, tadi wajah para kurir itu..., jelas berwajah merah-benarkah, Mark tidak menyadari jika..., kurir itu pasti telah mendengar apa yang terjadi di Apartment?Aku memilih kembali ke Apartment Mark karena..., hanya di sana-terdapat kasur.Aku lelah dan mengantuk. Lagi pula..., besok, aku masih harus kuliah.Setelah sampai kamar Apartment Mark..., aku melihat kasur yang berantakan.Aku memang jarang membersihkan rumahku-namun, saat ini..., aku tidak sedang berada di rumah dan Mark telah memberiku banyak sekali.Tenagaku tidak terlalu besar terbuang hanya untuk membersihkan satu kasur-itu sebabnya..., aku memilih membersihkan kamar Mark terlebih dahulu-baru tidur di kasur milik Mark.Kasur milik Mark ini empuk-sama empuknya dengan yang biasa di rasakan di hotel-pasti, ini bukan kasur seh
Pov Alana.., Pagi hari.Biasanya.., hal pertama yang kulihat-ketika bangun di pagi hari-adalah.., sebuah dinding kamarku.Sekarang?Ada otot-otot yang menyerupai dinding-karena.., sama-sama kerasnya. Namun, ini adalah dinding terhangat dalam hidupku.Jika tidak ingat.., jika aku masih harus kuliah-aku akan memilih bergelung di dalam selimut.Dan menikmati dinding hidup di hadapanku.Namun, sekali lagi.., aku ingat tujuanku kuliah.Dulu.., aku kuliah, karena sangat susah mendapatkan pekerjaan dengan hanya berbekal title.., senior High School. Aku harus bekerja.., karena, aku yang sudah tidak bisa lagi hanya mengandalkan pekerjaan ku sebagai penulis-apa lagi, setelah tak ada lagi Event.Dengan adanya.., Mark-aku memang tak lagi di pusingkan soal uang, kebutuhan sandang dan pangann tentu saja.Namun, aku tidak merasa pantas-bersanding dengannya-dengan hanya title Senior High School. Sementara dia? Seorang dokter berbakat dan orang tuanya bahkan.., pendiri rumah sakit yang terkenal di ko
Saat ini...., Mark sedang membawa Alana ke rumah sakit dan meminta Catherine memeriksanya.Tak heran, belakangan ini...., Alana selalu lemas seharian-bahkan, bisa tidur seharian. Beruntung...., karena, saat ini sedang libur semester.“ Siapa dia, Mark?” heran Catherine.Tentu Catherine akan heran pada wanita yang di bawa teman seasrama nya dulu.Setahu dirinya...., pria itu adalah Gay-sehingga, wanita itu tidak memiliki pikiran jika...., Alana adalah kekasih Mark.“ She is my Fiance.” jelas Mark.“ What?” ucap Catherine tidak percaya-bahkan, matanya, tampak membulat penuh-ketika...., mendengar penuturan Mark.“ Ada beberapa alasan-yang membuatku tidak bisa menyentuh wanita.” ucap Mark memilih menjelaskan masalahnya...., pada Catherine-agar, wanita itu...., tidak berasa di bohongi-karena, selama ini...., Mark dan Catherine adalah teman seasrama.“ Aku sendiri...., awalnya, mengira-jika aku ini Gay.” jelas Mark lagi.“ Jadi......., karena sebuah janji. Oh..., so sweet.” jawab Catherine.
“ Oh! Astaga! Aku akan menjadi seorang nenek.” ucap Esther dengan antusias.“ What? Mom? Kau tidak marah?” heran Mark.“ Oh? Untuk apa aku harus marah, sebentar lagi..., aku akan menjadi nenek!” ucap Esther dengan senang.“ Apa itu berarti..., aku juga akan menjadi kakek?” jawab Elder.“ Tentu saja..., kau akan menjadi kakek jika aku juga menjadi nenek, sayang.” ucap Esther dengan senangnya.“ Okay..., kalau begitu, setelah ini..., aku akan segera menemui kalian.” jelas Mark mematikan telephone nya.“ Bagaimana, Mark?” tanya Alana.“ seperti yang kau dengar..., mereka malah senang ketika mendengar kabar kehamilanmu.” jelas Mark.“ Begitu.” ucap Alana mengelus perutnya yang masih sedikit rata.“ Kenapa?” heran Mark.“ Aku takut.” ucap Alana-tidak berani menatap Mark.“ Apa yang kautakutkan?” tanya Mark.“ Kau lupa? Dulu..., aku adalah pemain ONS, anak ini belum tentu anakmu, Mark.” jelas Alana.“ Benarkah itu? Ia adalah seorang pemain ONS?” tanya Catherine yang masuk kembali ke ruangan
‘ Pa.’ Alana memilih mengirim pesan kepada ayah kandungnya itu.‘ Apa, Al?” balas ayah kandung Alana.‘ Kapan papa pulang, pa?” tanya Alana.‘ Masih lama, sie Al. Kenapa?’ tanya sang ayah kandung-membuat Alana hanya menatap ke arah Mark dan kedua orang tuanya.“ Tanyakan saja.., dimana alamat ia tinggal saat ini.” ucap Esther. Alana hanya mengangguk sebelum akhirnya bertanya pada ayah kandungnya tersebut.Namun.., ayah kandung Alana hanya bertanya-seolah enggan memberi tahu.“ Sudahlah, matikan saja sambungan telephonenya.” kesal Elder. Karena.., seolah ayah kandung Alana bukanlah type orang tua yang peduli pada anak kandungnya.., hanya di tanya soal dimana pria itu tinggal saja-seolah tidak mau menjawab pertanyaan sepele seperti itu.“ Kenapa.., kau meminta dimatikan, honey?” kesal Esther-ketika Alana benar-benar mematikan sambungan telephone nya.“ Sampai kapanpun.., pria yang menjadi ayah kandung calon menantu mu itu.., akan terus bertele-tele hanya untuk menjawab pertanyaan sederh
“ Sebelum..., aku mengatakan perihal adik Alana...” ucap Elder menggantung dan menatap ke arah putranya itu.“ Mark.” panggil Elder..“ Ya, dad?” tanya Mark.“ Biar daddy bertanya padamu......,” ucap Elder menggantung.“?” heran Esther dan Mark.” Kau mengatakan jika...,Kau tidak bisa berkencan dengan wanita lain-karena..., janji yang kalian buat semasa kalian kecil...” jelas Elder.“ Ya.” ucap Mark mengangguk.“ dan kau mengira jika kau....., Gay...” ucap Elder lagi.“ Tidak bisakah..., kau tidak berbelit-belit dalam berbicara, honey.” kesal Esther.“ Baiklah-baiklah!” keluh Elder pada sikap istrinya yang tidak sabaran.“ Apakah..., sebelumnya, kau pernah berkencan dengan pria-sebelum akhirnya berkencan dengan Alana, Mark?” ucapan ayah kandungnya itu..., jelas membuat Mark tersedak karenanya.“ Mark.” ucap Esther dengan tatapan menghunus.” Pe.., pernah, mom, Dad.” ucap Mark dengan takut.“ AP?” ucap Esther kesal.“ Ta..., tapi......, aku sama sekali tidak pernah berhubungan apapun
Setelahnya...,Sesuai janji.., kini, Elder sedang berbincang dengan Mark-sementara.., Esther memilih berisitirahat-mengingat hari yang memang sudah malam dan besok, mereka harus mempersiapkan hari esok.Esok, mereka masih harus menemui orang tua Alana di luar kota dan melamar Alana.Sebenarnya.., apa yang di lakukan Elder dan Mark-ini tidak bisa benar-benar di sebut berbincang.Tak heran.Saat ini.., kedua pria berbeda generasi ini hanya sedang saling menatap. Lebih tepatnya.., hanya Elder yang menatap ke arah putranya yang hanya bisa menunduk karena takut.Tak heran, ayahnya ini hanya sedang diam sambil terus menikmati asap yang memenuhi paru-parunya.Mark sendiri tahu.., jika, Elder memang menikmati Nicotine-namun, ayah kandung Mark itu bukan pencandu-hanya ketika sedang suntuk karena banyak patient-atau ketika sedang marah saja-ia akan menikmati sebatang nicotine.Dan saat ini.., ayah kandungnya ini sudah lama pensiun-tidak mungkin lagi suntuk karena menangani banyak patient-sehing
Setelah mencoba dress yang akan Angelina pakai di acara kelulusan wanita itu..., Alana hendak mencoba mendandani Angelina. "Aku dengar..., kedua orang tuamu tidak bisa datang ke acara kelulusan mu, An. Kau mau aku temani?" tanya Alana sambil mendandani Angelina. " jika itu tidak merepotkan Mommy." kekeh Angelina. "tapi aku hanya bisa hadir sebagai wali dan tidak bisa ikut pesta. I'm Sorry, An. Aku sedang mengejar deadline. Apa lagi, malam ini Jean tidak bisa membantu ku." keluh Alana. "Itu tidak masalah, mom." kekeh Angelina. "Kau tidak masalah, kan?" tanya Alana. "Ya! Daddy telah memberiku penawar Aphrodisiac." kekeh Angelina yang tahu maksud dari ucapan Alana. "bagus!" ucap Alana menoel hidung.., anak dari sahabatnya itu. "Sebagai wanita...., kita harus bisa jaga diri, okay?" tanya Alana. "siap, captain." kekeh Angelina memberi sikap hormat. . " kalau begitu aku akan membersihkan tubuhku sebentar. Dan karena aku tidak akan ikut pesta..., aku tak perlu memakai dress kan?" t
Felicia akhirnya sembuh dari demamnya..., bahkan, tanpa perlu kerumah sakit. Jean sendiri tidak menyangka jika...., wanita yang merupakan keponakan dari sahabatnya itu akan sembuh secepat itu. Bagaimanapun..., biasanya, akan membutuhkan paling cepat satu minggu saat Felicia mulai demam karena trauma nya.Tak heran! Biasanya..., saat wanita itu mulai demam-tepat ketika hari yang awalnya cerah menjadi hujan badai..., Felicia akan mulai enggan untuk tidur karena terus menerus memimpikan hal yang sama. Mimpi..., di saat wanita itu harus kehilangan kedua orang tuanya. Membuat wanita itu seolah enggan tidur karenanya. Mungkin, itulah alasan hingga..., membutuhkan waktu lama bagi wanita itu untuk sembuh. Sejujurnya..., bahkan meski bukan karena trauma yang menimpanya..., tubuh Felicia sendiri memang sudah lemah. Sebelum Logan, Angelina dan Lucas lahir..., bahkan Felicia sudah berulang kali masuk ke rumah sakit. Felicia kecil bahkan masih belum fasih berbicara saat wanita itu berusia
Banyak orang menjugde para pelaku LBGTQA+Tanpa menyadari..., jika, para kaum yang mengalami kelainan Sexual yang menyimpang bisa di karenakan trauma. Trauma takkan bisa sembuh dengan Luka..., karena, mereka sudah terbiasa dengan luka yang membuat hati mereka seolah lelah mencintai dengan benar dan jujur. Yang mereka butuhkan adalah...., orang yang dapat mengerti mereka..., hingga, mereka berani untuk keluar dari ketakutan mereka dan mencoba untuk sembuh. *** Author Amatir *** Saat ini, Alana sedang melihat catatan yang di berikan oleh Elder. Seharusnya..., ini tugas Mark-sebagai keturunan Dawson yang sesungguhnya..., namun, Mark itu sama seperti Esther yang polos..., jadilah Alana menggantikan tugas Mark dalam menilai menantu yang masuk ke keluarga Dawson. Ataupun hal-hal lain yang akan mengganggu keluarga Dawson. Dan saat ini..., Alana sedang melihat hasil penyelidikan tentang Hazel-istri dari Logan. Ya! Berbeda dengan adik kandung Alana yang memiliki kelainan Sexual..., sa
"Bagaimana keadaan kak Feli, Ma?" tanya Angelina-saat Jean keluar dari kamar Felicia. "Dia masih demam." ucap Jean sambil melihat ke arah thermometer. Angelina hanya menghela nafas sambil berkata... ;"setiap hujan badai seperti kemarin..., kak Feli pasti demam-hingga tak sadarkan diri." lirih Angelina. Sedih rasanya melihat kondisi sahabatnya yang selalu bersama wanita itu-bahkan sebelum Angelina bisa mengingat-saat ini, bisa di katakan..., tidak baik-baik saja. " mau bagaimana lagi..., apa yang di alami Felicia jelas memberikan dampak traumatic pada gadis itu. "keluh Jean. Ya! Ini bukan kali pertama Felicia demam. Wanita itu pasti akan demam-hingga, tidak sadarkan diri..., ketika hari mulai musim penghujan. Bukan berarti...., setiap hari ketika hujan..., wanita itu akan demam. Hanya ketika..., hari yang awalnya cerah-bahkan panas, tiba-tiba menjadi mendung dan mulai berangin lalu..., mulai terjadi badai dimana..., kilat dan guntur mulai memenuhi langit. Atau..., cuaca yang
Hari ini hujan. Dan dulu..., bagi Hazel hujan bisa berarti banyak hal. Saat nyaman di gunakan untuk tidur...., sekaligus, saat dimana wanita itu merasa begitu...., sepi sekaligus hampa. Ada masa dimana Hazel merasa begitu kesepian. Ketika...., wanita itu harus sendiri tanpa ada keluarga yang menemaninya. Mungkin..., bagi sebagian orang-mereka tidak akan mempercayainya..., saat, dimana orang tua Hazel memilih menelantarkan putrinya sendiri. Namun..., hal itu benar adanya. Menelantarkan sang putri dan memanjakan sang putra..., membandingkan antara anak perempuannya dengan anak laki-lakinya..., namun, memberikan beban pula pada punggung sang putri..., seolah mencekik leher sang putri dan menuntun Hazel sedikit demi sedikit ke dalam jurang depresi. Pria dengan gelar seorang ayah itu bahkan...., tidak tahu jika..., sang putri kini telah menjadi tanggung jawab orang lain. Dulu..., dinding kamarnya adalah saksi biksu. Seberapa seringnya Hazel menumpahkan air mata di kasurnya. Entah
Meski telah memastikan mobil Angelina telah menghilang-bertolak dari campus tempat wanita itu melanjutkan study nya...., Frans tak juga menyingkir dari tempatnya berdiri. Entah mengapa..., ada perasaan yang entah-Frans rasakan ketika Angelina tampak menjauhi pria itu. Jujur...., Bukan niat hati Frans untuk melukai hati Angelina begitu dalam.Namun, saat melihat senyum Angelina..., Frans hanya merasa ia sama. Sama-sama bersinar dan sama-sama memiliki senyum yang indah. Mengingatkan Frans...., akan seseorang yang membuat pria itu memilih menutup hatinya pada seorang wanita. Menutup hatinya? Sejak kapan? Dan..., kenapa? Frans lantas menatap ke arah langit yang cerah-yang tertutup dedaunan. Menerawang jauh ke masa lalunya. Awal mula...., ia yang notabene seorang pria asia memiliki nama yang identik nama barat ini. Ya!Meski memiliki nama yang sangat identik dengan nama barat..., Frans adalah orang Asia tulen. Lantas..., mengapa ia malah di beri nama yang sangat identik dengan
Lucas terbangun lebih siang dari biasanya.Bahkan melebihi waktu masuk kerjanya. Logan sendiri tidak mempermasalahkannya. Mengingat wajah kesal Lucas kemarin..., Logan memang memutuskan membiarkan Lucas istirahat. Namun..., dari pada dirumah dan tidak melakukan apapun..., pria itu memilih tetap bekerja..., hanya berangkat lebih siang dari biasanya. Lagi pula..., tidak ada yang bisa pria itu lakukan..., bahkan meski Logan memberi Lucas libur. Berkencan dengan Maya? Sepertinya itu takkan jadi pilihan Lucas. Mengingat sifat Maya yang suka mengatur dalam berbagai hal..., membuat Lucas merasa..., jika, pria itu tidak akan mempertahankan hubungan mereka lebih lama lagi. Hanya sampai Lucas menemani wanita itu ke pesta dansa kelulusan, maybe. Abaikan itu! Lucas harus segera bersiap dan segera ke perusahaan Logan. Namun...., melihat Felicia yang sedang asyik di dapur-membuat niat Lucas itu jadi teralihkan. "Kemana yang lain?" tanya Lucas pada Felicia. "Kak Angelina sudah berangkat p
"apakah...., aku mengambil cuty terlalu lama?" tanya Hazel yang akhirnya kembali bekerja di perusahaan suaminya. "kenapa kau bertanya seperti itu?" tanya Logan. "Wajah assistant Lucas sedikit menakutkan. Apakah ia kesal karena harus menangani tugas yang harusnya aku kerjakan?" tanya Hazel yang melihat Lucas terlihat kesal. "sepertinya..., tidak." jelas Logan masih sibuk mengurus berkas. Ia memang sedikit sibuk karena banyak apoteker yang menawarkan product obat-obatan baru dan meminta kerja sama perusahaan Logan untuk memasarkannya. Namun, sebagai perusahaan Farmasi yang bekerja sama langsung dengan rumah sakit keluarganya..., Logan jelas harus benar-benar menyeleksi jenis-jenis obat yang masuk. Jangan sampai..., obat yang di edarkan perusahaannya adalah obat yang akan merugikan masyarakat atau mungkin..., nama rumah sakit keluarga Dawson. "tidak?" ucap Hazel membuyarkan lamun Logan. "ya! Aku sudah mengenalnya sejak kecil karena orang tua kami juga bersahabat. Jika..., ia kes
"Papa...,boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Angelina yang sedang bersantai di ruang keluarga bersama dengan satu keluarga yang lain...., karena..., kebetulan Steven telah pulang kerja. "iya..., apa yang ingin di tanyakan putriku ini." kekeh Steven. Pria yang tak lagi muda itu masih saja menggoda putrinya yang telah beranjak dewasa. Apa lagi melihat putrinya itu yang akan merajuk ketika di goda oleh ayah kandungnya sendiri. " sudahlah, Steve! Jangan goda putri mu terus! "keluh Jean yang datang membawakan makan malam yang telah di hangatkan untuk di santap Steven. " baik-baik! Apa yang ingin kau tanyakan, An? "tanya Steven. " setelah papa menjadi direct.... "ucap Angelina mengantung. " ehem? " heran Steven mulai menyuap makanannya. " apa tidak ada yang menggodamu. " tanya Angelina membuat Steven tersedak mendengar penuturan putrinya. " Ada, ya? " heran Angelina melihat reaksi sang ayah. " kenapa kau bertanya seperti itu, An?" tanya Jean membantu mengelap sisa makanan yang baru