Share

Gadis Menyebalkan

Author: Author Rina
last update Last Updated: 2023-07-28 20:40:50

Kesan pertama sebuah perkenalan adalah saat kita pertama kali bertemu.

Sean Wijaya

Seorang lelaki dengan pakaian rapi berjalan dengan tergesa setelah turun dari mobilnya, dia begitu kesal setelah mendapat laporan bahwa tender perusahaan yang nilainya milyaran rupiah gagal.

"Suruh Dave datang sekarang juga, jika tidak, bilang saja padanya tak perlu datang selamanya ke kantor," ujar pria itu dengan nada kesal.

Dave adalah sahabat sekaligus merangkap sebagai asisten pribadinya, dia memiliki paras tampan dan hobi bermain wanita, semua orang tahu dia playboy.

"Iya, siap Pak," jawab sekretaris Sean dengan suara centil seperti biasa.

"Bagus!"

Sean mematikan ponsel setelah memberikan perintah pada sekretarisnya. Namun, sial saat terburu-buru kakinya menyandung selang hingga membuat pria itu hampir terjatuh.

"Shit! Perbuatan siapa ini!"

Sean meletakkan tangan di pinggang, dengan wajah yang terlihat tegang dan kesal karena tak pasal-pasal dia hampir saja tersungkur gara-gara selang air yang entah siapa yang memasangnya.

Lelaki dengan alis tebal itu mengedarkan pandangannya hingga tatapannya terkunci pada sosok berpakaian security yang sedang asik menyiram bunga.

Sean menarik napas," ouh dia rupanya biangnya!"

Lelaki itu menurunkan kedua tangannya lalu berjalan mendekati security yang sedang asik menyiram bunga sambil bernyanyi kecil.

"Hai!"

Sean menepuk pundak lelaki itu kasar hingga pria itu kaget dan spontan menyemprotkan air dari selang ke tubuh Sean hingga basah kuyup.

"Sial, apa kamu buta!" bentak Sean sambil mengusap wajah dan bajunya.

Lelaki yang kesehariannya bekerja sebagai security kantor itu tampak membulatkan mata, dia kaget sekaligus menciut nyalinya setelah menyadari apa yang terjadi.

Sementara Sean mendengus kesal, wajahnya yang putih berubah merah padam karena menahan amarah.

"Mulai besok, kamu jangan pernah datang ke kantor ini lagi, kamu saya pecat!" seru Sean dengan mata yang membulat.

Security tadi membulatkan mata dan mulutnya bahkan terbuka untuk sesaat.

"Pak, saya mohon jangan pecat saya, Pak, saya baru saja ambil kredit motor, kalau bapak memecat saya bagaimana saya akan membayarnya?" tanya lelaki itu, tatapannya terlihat memohon.

"Itu bukan urusan saya," jawab Sean sambil menunjuk wajah si security lalu memutar tubuh meninggalkan si security. Dia bahkan ak peduli dengan teriakan security tadi.

"Pak, apa ada hujan di rumah bapak?" tanya seorang wanita berpakaian sexsi yang bahkan pakaiannya juga tidak menutup bagian dada yang menonjol miliknya bahkan paha mulusnya juga terlihat jelas.

Sean kembali mendengus kesal.

"Ini bukan saatnya bercanda!"

"Yah, saya kan nanya, Pak," ucap gadis itu pelan.

"Sekarang kamu lari ke toko baju depan itu lalu kamu belikan aku kemeja sama jas, dalam waktu sepuluh menit kamu harus kembali dengan membawa pakaian ganti untuk saya, jika tidak maka sebaiknya kamu membuat surat pengunduran diri saja!"

'Busyet deh ganteng-ganteng kok suka mengancam orang,' kata gadis itu dalam hati.

"Tunggu apalagi, mau kamu dipecat!"

Seruan keras Sean itu mengagetkan wanita cantik yang ternyata adalah sekretaris Sean.

"Iya, Pak, saya akan segera pergi."

Sean kembali mendengus kesal lalu melangkah dan masuk ke dalam mobilnya..

"Sial, dia pikir aku tanaman main siram aja," ujar Sean yang kemudian membuka jas dan kemejanya hingga menyisakan kaos singlet berwarna putih bersih karena takut masuk angin.

Cukup lama pria itu menunggu hingga dari balik kaca mobil dia melihat sekretaris genitnya itu berlari dengan membawa plastik berlogo butik terkenal di tangan. Tanpa membuang waktu Sean membuka pintu lalu keluar dari dalam mobil.

"Aww," teriak gadis genit itu saat melihat dada bidang Sean yang putih dengan bulu halus yang terlihat.

Gadis itu spontan membalikkan tubuhnya.

"Ya Tuhan mimpi aku melihat malaikat tampan dipagi yang cerah ini," gumam gadis berpakaian sexsi lalu tersenyum sambil memejamkan mata.

Otaknya pun traveling kemana-mana membayangkan dipeluk oleh Sean, betapa hangat dan nyamannya saat dada bidang itu menjadi sandaran kepalanya.

"Hai, berikan bajuku!" sinis Sean yang langsung membuyarkan lammunan indah sang sekretaris.

"Ini, Pak," jawabnya sambil menyerahkan plastik berisi baju milik Sean, senyum masih tersungging dibibir berlipstik merah hingga terlihat seperti memakan darah itu.

Sean segera mengambil plastik itu dengan sedikit kasar, wajahnya datar tanpa ekspresi.

"Terimakasih, Pak," ujar sekretaris Sean dengan gaya centilnya.

"Gak jelas banget, sekarang lebih baik kamu cepat masuk ke kantor lalu kerjakan semua pekerjaan kamu!" perintah Sean dengan nada dingin seperti biasanya sebelum memutar tubuhnya dan mengayunkan langkah meninggalkan sekretarnya.

Sean segera masuk ke dalam mobil lalu mengganti bajunya dengan baju yang baru. Pria itu mengambil ponsel dan kembali menelpon seseorang.

"Hallo, Cheterin! Kamu ambil baju kotor saya lalu bawa ke laundry sekarang juga!" perintah Sean pada orang diseberang sana, seperti biasa nada bicara lelaki itu dingin, wajahnya datar tanpa ekspresi dan tak ada senyum sama sekali dibibir merah alami khas pria itu.

Lelaki itu kemudian membenarkan kemeja yang baru saja dia pakai, warnanya tidak terlalu dia suka. Tapi, tak ada pilihan lain mau tak mau dia harus memakainya dari pada masuk angin.

Sean segera melangkahkan kakinya keluar dari mobil sembari kembali menelpon asisten pribadinya yang entah pergi kemana.

"Hallo," sebuah suara lelaki terdengar diseberang sana, suaranya terdengar serak seperti baru bangun tidur. Terdengar juga suara wanita ditelpon itu.

"Aduh sayang, masa mau lagi, kemarin saja aku udah capek, punya kamu itu berdiri terus."

"Sial! Kamu main perempuan lagi ya," kesal Sean, asistennya itu tak pernah berhenti main perempuan.

"Biasalah Bos, refreshing, untuk apa kita tampung benih kita itu lama-lama, lebih baik kita keluarkan biar pikiran kita menjadi lega," jawab Dave santai.

"Dasar pria playboy, di otak kamu itu tak ada yang lain selain selangkangan wanita," kesal Sean.

"Fiuh, begini ni kalau punya bos yang taunya cuma bekerja tanpa tau bersenang-senang."

Sean yang kesal menarik napas dalam.

"Dengar,kita kalah tender dan kita rugi milyaran. Tapi, kamu malah enak-enakan dengan wanita jalanan untuk menyalurkan hasrat, apa kamu gak mikir kalau pabrik ini bangkrut, kamu gak ada kerja?" Wajah Sean terlihat marah sekaligus kesal.

"Tenang, Bos. Gak akan bangkrut karena gagal satu tender kita dapat tender yang lain," jawab Dave santai.

"Hai, kamu gak punya mata, dasar muka saja ganteng. Tapi, akhlak nol."

Mendengar suara sinis seorang gadis yang mengumpatnya Sean menurunkan telepon lalu memegangnya. Dia heran ketika melihat seorang gadis berpakaian service dengan memagang alat pel ditangan menatap kesal ke arahnya. Kesambet apa ini cewek.

"Ada apa?" tanya Sean karena memang dia tak paham kenapa cewek itu tiba-tiba marah tanpa sebab.

"Ada apa, ada apa, kamu gak lihat lantai ini kotor lagi," sinis gadis itu.

"Ya kalau kotor, kamu bersihkan lagilah, apa susahnya," jawab Sean yang baru menyadari kalau dia menginjak lantai yang baru saja di pell, bahkan bekas sepatunya sampai terlihat jelas di lantai yang masih basah itu.

"Eh enak aja ini kan yang buat kotor kan kamu, ya kamu harus tanggung jawab dong," kata gadis itu memberikan pengepel pada Sean membuat pria itu membulatkan matanya.

Dengan nada marah dia berkata," heh, berani sekali kamu menyuruh aku ya, memang kamu gak tahu siapa aku!" teriak Sean.

Mata Sean membola, rahangnya mengeras.

"Gak tau dan gak mau tahu, yang aku katakan tau kamu itu sudah mengotori kembali lantai yang telah susah-susah aku pel dan sekarang kamu harus membersihkannya, titik," balas gadis itu sengit.

Sean begitu kesal, emosinya mulai memuncak.

"Kurang ajar kamu ya!" Sean menunjuk wajah sang gadis hendak mengumpat dan memecatnya seperti yang biasa dia lakukan pada karyawan yang membuat dia kesal. Namun, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan ketika dilihat itu adalah telpon dari sang papa.

"Iya, baik. Aku akan segera datang."

Sean membuang alat pel itu dan selanjutnya memutar tubuhnya untuk melangkah menjauh dari gadis tengil tadi.

"Hai, jangan lari dari tanggung jawab ya!" teriak si gadis yang tak dia hiraukan oleh Sean.

"Dasar cewek gila, awas saja," gumam Sean.

Sean terus melangkah. Namun,sesaat kemudian pria itu menjerit," aduh," Sean mengusap kepalanya yang sudah benjol.

Nyatanya....

Related chapters

  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    bab 7 Perang Dingin

    Bab 7 Perang Dingin Sean menjerit ketika merasakan benda mengenai kepalanya, nyatanya bukannya bukannya takut, justru gadis itu melemparkan sendalnya tepat di kepala Sean.Sean mendengus kesal, darah seketika terasa panas akibat terbakar amarah, seorang CEO dilempar sendal oleh bawahannya padahal selama ini tak ada seorangpun bawahan yang berani pada Sean akibat melihat sepak terjang Sean.Pria itu mengepal telapak tangan, dadanya bergelombang, rahangnya mengeras, seketika dia memutar tubuhnya menghadap si gadis cleaning servis yang tak lain adalah Hana. "Huek." Hana menjulurkan lidah sambil meletakkan tangan di dekat telinga mengejek Sean."Dasar cleaning servis tak tahu diri!"Amarah Sean sudah berada dipuncaknya, ini tak bisa dibiarkan lagi, pria itu sudah bertekad mau memarahi gadis yang sepertinya tak tahu sopan santun itu serta memecatnya. Namun, baru satu langkah dia akan mendekati Hana. "Pak, ada Pak Bos di atas menunggu bapak, tampaknya beliau sangat marah karena beberapa

    Last Updated : 2023-08-09
  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    bab 8 Tiba-tiba Dilabrak

    Bab 8 Tiba-tiba DilabrakHana tertegun melihat lelaki tinggi putih yang sedang tersenyum dihadapannya kini. Dulu dia sering mengejar Hana bahkan sampai rela menunggu keluar sekolah sampai gosib menyebar. Ya iyalah saat itu Peter sudah lulus S1 dan Hana masih SMP, tentu hubungan mereka seperti anak ABG dan om-om. Namun, Peter tak pernah mau peduli dengan omongan orang-orang itu, baginya hanya dianggap angin lalu."Kamu Hana kan?" tanya pria itu memastikan."Iya, aku Hana. Kamu Peter yang dulu mengejar-ngejar kakakku kan?"Ya Peter dulu menang gigih mengejar Hana. Tapi, bukan karena naksir Hana. Namun, mengejar Laura sang kakak. Awalnya Hana juga berpikir Peter menyukainya, pria dewasa itu datang dan mengajak dia ngobrol tak peduli walau menjadi pusat perhatian banyak orang hingga akhirnya dia datang dengan membawa sebatang coklat dan sekuntum bunga di hari ulang tahun Hana."Wah ini untuk Hana, Mas?" tanya Hana kala itu yang meskipun baru berusia 14 tahun. Tapi, dia sudah paham akan a

    Last Updated : 2023-08-09
  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    bab 9

    Bab 9"Maaf, ini siapa?" tanya Hana yang kaget tiba-tiba dicaci seperti itu."Ini siapa, ini siapa. Gak usah pura-pura amnesia deh, pokoknya awas saja kamu masih mendekati cowok aku, ngaca dong kamu itu jelek, dekil dari kampung jadi gak usah ngarep sama cowok aku, dasar pelacur!"Hana menggaruk kepalanya yang gak gatal karena bingung, gak ada angin gak ada hujan dimaki orang seperti itu."Maaf, Mbak, tapi, saya gak kenal siapa cowok, mbak," jawab Hana yang memang tak tahu siapa cowok orang tersebut. Gimana mau kenal cowoknya, yang menelpon ini siapapun Hana tak kenal."Alah, gak usah pura-pura gak kenal deh, dasar perek kamu tuh. Sekarang aku tanya sama kamu, sudah berapa uang Yudi kamu habiskan, sedangkan aku sebagai tunangannya saja tak pernah meminta uang pada Yudi, dasar kere! Bisa memanfaatkan duit orang!" "Alah bilang aja situ aja, iri tanda tak mampu secara kan katanya dia tunangan situ kok royal sama cewek lain, mana ceweknya dekil dan kampungan lagi, makanya kalau cowok gak

    Last Updated : 2023-08-09
  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    bab 10 Satu Malam Lima Juta

    Bab 10 Lima Juta Satu Malam "Bagaimana kamu bisa ada di sini?" Sean menatap Chaterine yang kini berdiri di hadapannya perasaan lelaki itu mulai tidak enak."Hei, duduklah ini papa yang mengundangnya kemari," jawab Wijaya sambil tersenyum.Sean menarik napas dalam lalu menghembuskan napas dengan kasar. Namun, begitu dia tetap menurut keinginan papanya untuk duduk."Mungkin kamu belum tahu Sean Chaterine ini adalah anak teman Papa, jadi sewaktu kecil papa itu punya teman main dan kemudian Papa berpisah dari teman Papa itu, Papa pergi ke kota Sebenarnya teman bapak itu ada di desa tak tahunya Chaterine ini adalah anak teman bapak itu."Chaterine yang saat itu memakai baju seksi dengan lipstik yang menyala tersenyum kepada Sean."Asal jangan Papa ingin jodohkan aku dengan dia saja, Aku tidak ingin menikah tahun ini," kata Sean tanpa basa-basi membuat wajah Chaterine berubah sedikit masam."Sean, apa-apaan kamu ini, kamu jangan membuat Catherine merasa tidak nyaman begitu." Wijaya meng

    Last Updated : 2023-09-07
  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    Bab 11 Tragedi

    Bab 11 Tragedi Tak Terduga"Hahahaha." Peter tertawa ngakak, mulutnya terbuka lebar dan matanya menyipit, dia merasa reaksi ketakutan Hana sangatlah lucu."Ya ampun masa, gitu aja kamu percaya. Lagian aku gak selera tahu sama kamu," ucap Peter dengan entengnya."Sudahlah aku tunggu kamu nanti sore," ucap Peter kemudian pergi begitu aja tanpa mendengar jawaban dari Hana apakah dia setuju atau tidak. Gadis berparas cantik itu kembali melanjutkan pekerjaannya."Jangan lupa setelah ini kamu gosok toilet hingga bersih!" perintah Cecil seperti biasa saat melihat Peter baru saja berbicara dengan Hana. Sungguh hati Cecil merasa sakit dan panas saat melihat manager idolanya itu ngobrol mesra dengan Hana."Loh, Bu ini kan bukan jadwal saya membersihkan toilet," bantah Hana karena memang ini bukan jadwal dia untuk melakukan pekerjaan itu. Cleaning servis memiliki planning setiap harinya."Eh, yang buat jadwal itu saya, jadi suka-suka saya dong," jadwal Cecil jutek," awas kalau saya kembali lagi

    Last Updated : 2023-09-08
  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    Bab 12 Seranjang dengan Ceo

    Bab 11 Seranjang Dengan CEOHana merasakan tangan kekar menariknya, dia berusaha memberontak. Namun, entah kenapa kesadarannya tiba-tiba hilang. Lelaki kekar dengan kaca mata hitam itu mengangkat tubuh Hana dan membawanya ke dalam mobil. Sesampainya di dalam mobil."Bos, maaf saya sudah mencarikan gadis. Tapi, bagitu ketemu, gadis itu malah lari Bos." Terdengar suara orang di seberang sana dia tak lain adalah Dave."Bicara apa kamu? Gadis itu sekarang sudah ada di dalam mobil, dia mabuk berat," jawab lelaki itu dengan suara tegas. "Loh,kok bisa?""Tidak usah bicara! Aku ingin segera menikmati tubuh gadis ini."Dada Hana yang terlihat jelas membuat Sean merasa gerah, dia merasakan getaran kuat yang membuat naluri kelakiannya terangsang,bahkan benda di balik celana lelaki itu juga berdiri tegak membuat pria itu mengumpat beberapa kali."Shit."Sean melajukan mobilnya seolah seperti di kejar hantu meninggalkan gedung pesta itu, dia sudah tak tahan menahan gejolak yang menggebu-gebu.

    Last Updated : 2023-09-09
  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    Bab 13 Kemana Hana

    Bab 13 [Hai Baby You are the best and this tips for you. TTD Sean] Hana meremas surat itu, jantungnya serasa berhenti berdetak. "Sean, siapa Sean?" gumam Hana yang tak tahu siapa lelaki itu. Hana mencoba mengingat wajah lelaki yang menggomolnya tadi malam. Namun, yang dia ingat hanyalah saat dia meminum air lalu kemudian pergi ke toilet, selanjutnya semua seperti mimpi. "Tidak," teriak Hana saat mengingat saat ini mungkin dia sudah tidak perawan lagi.Dia kemudian segera bangkit dari tidurnya dan saat berjalan dia kembali merasakan perih di area intinya, tadi malam Sean betul-betul menggempurnya habis-habisan. Tatapannya kemudian tertuju pada kertas kecil yang dilaminating seperti sebuah kartu nama. Hana berpikir mungkin itu milik lelaki yang menidurinya hingga dia mengambil kertas itu.Sean WijayaDirut PT Wijaya Company."Jadi Sean ini adalah Pak Sean," gumam Hana yang kemudian meremas kartu nama itu sambil menjerit kencang.****Ditempat lain tampak Peter datang mencari Hana

    Last Updated : 2023-09-11
  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    Bab 14 Mendatangi Lelaki Itu

    Bab 14 GNSekretaris Sean yang tak lain adalah Chaterine itu segera menghubungi Sean."Halo," jawab Sean ketus. Semenjak di pesta kemarin saya memang cenderung bersikap sinis kepada Catherine. "Mas, ini ada stap kantor yang ingin bertemu denganmu," ucap Chaterine dengan nada manja, semenjak mendapatkan angin segar dari Wijaya, Chaterine memang semakin berani mendekati Sean."Bisakah kamu bersikap profesional, Aku ini adalah bos kamu bukan kakak kamu. Apa pantas kamu menyebutku dengan panggilan itu?" tanya Sean ketus, dia merasa muak dengan Catherine karena menurutnya wanita itu selalu saja mencari muka di depan ayahnya. "Iya maaf, ini ada seseorang mencari bapak, dari penampilannya dia sepertinya stap di kantor kita.""Siapa?" tanya Sean diseberang sana."Aku nggak tahu aku belum tanya, namanya." Chaterine menatap Hana yang masih berdiri ditempatnya."Apa hal seperti itupun kamu harus tanya aku, cepat kamu tanyakan siapa namanya dan mau apa ketemu aku, aku ada banyak urusan di s

    Last Updated : 2023-09-12

Latest chapter

  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    Bab 16 Curiga

    Bab 15 Kecurigaan DinaHana tidak menjawab pertanyaan dari Dina sebaliknya Gadis itu justru memilih membaringkan tubuhnya sambil merenungi nasibnya, dia sendiri tidak tahu harus bagaimana serta kemana harus mencari pekerjaan setelah ini."Yah malah diam, lama-lama Lo kesambet tau diam aja," ujar Dina berusaha mencairkan suasana. Namun, Hana tetap diam tak bergeming."Jadi sampai sekarang Hana itu masih di rumah Dia nggak bekerja?"tanya Peter setelah 1 minggu kemudian bahkan setelah satu minggu itu Hana juga tidak mau bertemu dengannya, ketika Peter ingin memberikan uang yang dia janjikan pun Hana terkesan tidak begitu bersemangat. "Iya Pak Saya sendiri juga heran sebab Hana itu diem aja, dia juga sekarang jarang sekali ngobrol dengan saya saya jadi kuatir jangan-jangan dia kesambet Pak." Dina menggelengkan kepalanya beberapa kali mengingat sikap aneh Hana."Kamu ini aja ada aja di zaman sekarang mana ada orang kesambet. Apa mungkin Hana itu sudah memikirkan sesuatu atau dia ada masal

  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    Bab 15 Ada Apa Dengan Hana?

    Bab 14 PergiPeter menatap ke arah Hana yang sedang sibuk memasukkan barang-barang ke dalam paper bag yang dia bawa. "Kamu mau ke mana?" tanya Peter sambil berjalan ke arah Hana dan ketika Hana menoleh, Peter sedikit kaget melihat penampilan Hana. Wajah gadis itu pucat, matanya bengkak dan sembab, dia juga tampak lemah."Aku mau berhenti kerja," jawab Hana yang kemudian kembali fokus mengambil barang-barangnya, tanpa memperdulikan Peter."Loh kenapa," Peter kaget dengan jawaban Hana," memang kamu sudah mendapatkan pekerjaan yang lain di luar sana itu menjadi pekerjaan susah, Hana. Apa kamu nggak ingat tentang hutang-hutang ibu kamu?" Lanjut Peter berusaha mengingatkan dan menasehati Hana, Peter tahu bagaimana keadaan keluarga Hana bahkan dia juga tahu bagaimana history Hana yang berhenti sekolah dan pergi ke Jakarta.Hana diam Gadis itu menarik nafas dalam dia ingin menceritakan semuanya agar bebannya terkurungi. Namun, baginya apa yang terjadi adalah aib, apalagi dia juga belum tah

  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    Bab 14 Mendatangi Lelaki Itu

    Bab 14 GNSekretaris Sean yang tak lain adalah Chaterine itu segera menghubungi Sean."Halo," jawab Sean ketus. Semenjak di pesta kemarin saya memang cenderung bersikap sinis kepada Catherine. "Mas, ini ada stap kantor yang ingin bertemu denganmu," ucap Chaterine dengan nada manja, semenjak mendapatkan angin segar dari Wijaya, Chaterine memang semakin berani mendekati Sean."Bisakah kamu bersikap profesional, Aku ini adalah bos kamu bukan kakak kamu. Apa pantas kamu menyebutku dengan panggilan itu?" tanya Sean ketus, dia merasa muak dengan Catherine karena menurutnya wanita itu selalu saja mencari muka di depan ayahnya. "Iya maaf, ini ada seseorang mencari bapak, dari penampilannya dia sepertinya stap di kantor kita.""Siapa?" tanya Sean diseberang sana."Aku nggak tahu aku belum tanya, namanya." Chaterine menatap Hana yang masih berdiri ditempatnya."Apa hal seperti itupun kamu harus tanya aku, cepat kamu tanyakan siapa namanya dan mau apa ketemu aku, aku ada banyak urusan di s

  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    Bab 13 Kemana Hana

    Bab 13 [Hai Baby You are the best and this tips for you. TTD Sean] Hana meremas surat itu, jantungnya serasa berhenti berdetak. "Sean, siapa Sean?" gumam Hana yang tak tahu siapa lelaki itu. Hana mencoba mengingat wajah lelaki yang menggomolnya tadi malam. Namun, yang dia ingat hanyalah saat dia meminum air lalu kemudian pergi ke toilet, selanjutnya semua seperti mimpi. "Tidak," teriak Hana saat mengingat saat ini mungkin dia sudah tidak perawan lagi.Dia kemudian segera bangkit dari tidurnya dan saat berjalan dia kembali merasakan perih di area intinya, tadi malam Sean betul-betul menggempurnya habis-habisan. Tatapannya kemudian tertuju pada kertas kecil yang dilaminating seperti sebuah kartu nama. Hana berpikir mungkin itu milik lelaki yang menidurinya hingga dia mengambil kertas itu.Sean WijayaDirut PT Wijaya Company."Jadi Sean ini adalah Pak Sean," gumam Hana yang kemudian meremas kartu nama itu sambil menjerit kencang.****Ditempat lain tampak Peter datang mencari Hana

  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    Bab 12 Seranjang dengan Ceo

    Bab 11 Seranjang Dengan CEOHana merasakan tangan kekar menariknya, dia berusaha memberontak. Namun, entah kenapa kesadarannya tiba-tiba hilang. Lelaki kekar dengan kaca mata hitam itu mengangkat tubuh Hana dan membawanya ke dalam mobil. Sesampainya di dalam mobil."Bos, maaf saya sudah mencarikan gadis. Tapi, bagitu ketemu, gadis itu malah lari Bos." Terdengar suara orang di seberang sana dia tak lain adalah Dave."Bicara apa kamu? Gadis itu sekarang sudah ada di dalam mobil, dia mabuk berat," jawab lelaki itu dengan suara tegas. "Loh,kok bisa?""Tidak usah bicara! Aku ingin segera menikmati tubuh gadis ini."Dada Hana yang terlihat jelas membuat Sean merasa gerah, dia merasakan getaran kuat yang membuat naluri kelakiannya terangsang,bahkan benda di balik celana lelaki itu juga berdiri tegak membuat pria itu mengumpat beberapa kali."Shit."Sean melajukan mobilnya seolah seperti di kejar hantu meninggalkan gedung pesta itu, dia sudah tak tahan menahan gejolak yang menggebu-gebu.

  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    Bab 11 Tragedi

    Bab 11 Tragedi Tak Terduga"Hahahaha." Peter tertawa ngakak, mulutnya terbuka lebar dan matanya menyipit, dia merasa reaksi ketakutan Hana sangatlah lucu."Ya ampun masa, gitu aja kamu percaya. Lagian aku gak selera tahu sama kamu," ucap Peter dengan entengnya."Sudahlah aku tunggu kamu nanti sore," ucap Peter kemudian pergi begitu aja tanpa mendengar jawaban dari Hana apakah dia setuju atau tidak. Gadis berparas cantik itu kembali melanjutkan pekerjaannya."Jangan lupa setelah ini kamu gosok toilet hingga bersih!" perintah Cecil seperti biasa saat melihat Peter baru saja berbicara dengan Hana. Sungguh hati Cecil merasa sakit dan panas saat melihat manager idolanya itu ngobrol mesra dengan Hana."Loh, Bu ini kan bukan jadwal saya membersihkan toilet," bantah Hana karena memang ini bukan jadwal dia untuk melakukan pekerjaan itu. Cleaning servis memiliki planning setiap harinya."Eh, yang buat jadwal itu saya, jadi suka-suka saya dong," jadwal Cecil jutek," awas kalau saya kembali lagi

  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    bab 10 Satu Malam Lima Juta

    Bab 10 Lima Juta Satu Malam "Bagaimana kamu bisa ada di sini?" Sean menatap Chaterine yang kini berdiri di hadapannya perasaan lelaki itu mulai tidak enak."Hei, duduklah ini papa yang mengundangnya kemari," jawab Wijaya sambil tersenyum.Sean menarik napas dalam lalu menghembuskan napas dengan kasar. Namun, begitu dia tetap menurut keinginan papanya untuk duduk."Mungkin kamu belum tahu Sean Chaterine ini adalah anak teman Papa, jadi sewaktu kecil papa itu punya teman main dan kemudian Papa berpisah dari teman Papa itu, Papa pergi ke kota Sebenarnya teman bapak itu ada di desa tak tahunya Chaterine ini adalah anak teman bapak itu."Chaterine yang saat itu memakai baju seksi dengan lipstik yang menyala tersenyum kepada Sean."Asal jangan Papa ingin jodohkan aku dengan dia saja, Aku tidak ingin menikah tahun ini," kata Sean tanpa basa-basi membuat wajah Chaterine berubah sedikit masam."Sean, apa-apaan kamu ini, kamu jangan membuat Catherine merasa tidak nyaman begitu." Wijaya meng

  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    bab 9

    Bab 9"Maaf, ini siapa?" tanya Hana yang kaget tiba-tiba dicaci seperti itu."Ini siapa, ini siapa. Gak usah pura-pura amnesia deh, pokoknya awas saja kamu masih mendekati cowok aku, ngaca dong kamu itu jelek, dekil dari kampung jadi gak usah ngarep sama cowok aku, dasar pelacur!"Hana menggaruk kepalanya yang gak gatal karena bingung, gak ada angin gak ada hujan dimaki orang seperti itu."Maaf, Mbak, tapi, saya gak kenal siapa cowok, mbak," jawab Hana yang memang tak tahu siapa cowok orang tersebut. Gimana mau kenal cowoknya, yang menelpon ini siapapun Hana tak kenal."Alah, gak usah pura-pura gak kenal deh, dasar perek kamu tuh. Sekarang aku tanya sama kamu, sudah berapa uang Yudi kamu habiskan, sedangkan aku sebagai tunangannya saja tak pernah meminta uang pada Yudi, dasar kere! Bisa memanfaatkan duit orang!" "Alah bilang aja situ aja, iri tanda tak mampu secara kan katanya dia tunangan situ kok royal sama cewek lain, mana ceweknya dekil dan kampungan lagi, makanya kalau cowok gak

  • Gadis Dekil Kesayangan CEO    bab 8 Tiba-tiba Dilabrak

    Bab 8 Tiba-tiba DilabrakHana tertegun melihat lelaki tinggi putih yang sedang tersenyum dihadapannya kini. Dulu dia sering mengejar Hana bahkan sampai rela menunggu keluar sekolah sampai gosib menyebar. Ya iyalah saat itu Peter sudah lulus S1 dan Hana masih SMP, tentu hubungan mereka seperti anak ABG dan om-om. Namun, Peter tak pernah mau peduli dengan omongan orang-orang itu, baginya hanya dianggap angin lalu."Kamu Hana kan?" tanya pria itu memastikan."Iya, aku Hana. Kamu Peter yang dulu mengejar-ngejar kakakku kan?"Ya Peter dulu menang gigih mengejar Hana. Tapi, bukan karena naksir Hana. Namun, mengejar Laura sang kakak. Awalnya Hana juga berpikir Peter menyukainya, pria dewasa itu datang dan mengajak dia ngobrol tak peduli walau menjadi pusat perhatian banyak orang hingga akhirnya dia datang dengan membawa sebatang coklat dan sekuntum bunga di hari ulang tahun Hana."Wah ini untuk Hana, Mas?" tanya Hana kala itu yang meskipun baru berusia 14 tahun. Tapi, dia sudah paham akan a

DMCA.com Protection Status