Share

Bab 90 : Seperti Lintah

Author: Linda Malik
last update Last Updated: 2024-12-27 23:10:09
Jessi tampak bahagia melihat kehadiran pemuda yang dinanti-nanti. Berbeda dengan Rachel yang terlihat sedikit panik.

Andai saja mempunyai kekuatan menghilang, tentu Rachel memilih menghilang dari rumah ini. Sayangnya dia tak memilikinya dan hanya bisa menyesali niatnya untuk datang ke rumah Jonathan.

Harusnya dia mengikuti saran neneknya. Lebih baik Jo sendiri yang datang ke rumahnya, sehingga dia tidak mungkin terjebak dalam situasi ini.

“Jo, akhirnya lu datang juga. Gue hubungi lu dari kemarin malam, lu gak jawab sama sekali. Makanya gue ke sini, nyariin lu langsung. Dan mami ngajak gue makan siang bareng,” ucap Jessi dengan rasa bangga.

Jessi beranjak dari kursi, lalu menarik tangan Jonathan untuk duduk di sampingnya. Jo hanya pasrah, namun tatapannya tertuju pada Rachel.

Gadis berkacamata itu sengaja menghindari kontak mata dengannya. Makan dengan lahap seakan mengabaikan kehadiran Jonathan di sana.

Sementara itu, Debora memandang putranya dengan tajam. Andai dia tak ingat ak
Linda Malik

Kira-kira Rachel dibawa ke tempat apa ya? Ada yang bisa tebak?

| 7
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fadly Sakilah
kak update lagi iya kak double up
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 91 : Ke Salon Bareng Mertua

    “Tan, kita kok ke sini? Bukankah tadi Tante bilang mau beli..”“Ya setelah dari sini, kita akan cari buah tangan untuk nenekmu.”Debora melangkah dengan anggun menghampiri meja resepsionis.“Perawatan untuk dua orang, dan saya minta karyawan yang terbaik dari salon ini,” ucap Debora pada petugas resepsionis.“Baik nyonya Lesham, kami akan melakukannya seperti permintaan anda,” sambut petugas itu dengan sangat ramah.Mereka pun diantarkan ke sebuah ruangan khusus tamu VIP. Beberapa karyawan telah menunggu dan tak kalah ramah menyambut kedatangan tamu langganan yang selalu menggelontorkan banyak uang setiap berada di tempat itu.“Mungkin nanti ke depannya mami akan sering mengajakmu perawatan di sini. Sebagai perempuan kita harus bisa merawat diri, Rachel. Nanti juga kamu akan terbiasa. Sering-seringlah main ke rumah mami,” ucap Debora sembari menikmati pijatan dari salah satu therapist.Rachel yang juga sedang melakukan treatment body message pun terlihat sangat nyaman. Seumur hidupnya

    Last Updated : 2024-12-28
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 92 : Lesham Garden Palace

    “Gimana Jo? Kamu suka, kan?” Ucapan Debora menyadarkan Jonathan.“Maksud mami?” Jo mengalihkan tatapannya ke arah maminya.“Penampilan Rachel dong. Apalagi?” tegas Debora diakhiri helaan nafas. “Cantik kan calon istrimu?”“Biasa aja,” jawab Jonathan singkat seraya mengusap wajahnya lalu membuang pandangannya ke samping. Mendadak Jonathan merasakan debaran di dadanya. Tak bisa dipungkiri jika ucapan ibunya ada benarnya. Rachel memang terlihat berbeda dan sangat cantik. Tapi Jo tidak ingin mengiyakan, agar gadis cupu itu tidak besar kepala.“Jo, kamu udah belikan pesanan mami?” Debora melangkah tanpa melepaskan genggaman tangannya di lengan Rachel. Mau tak mau, Rachel mengikuti kemana wanita itu membawanya. Meskipun dalam hati dia merasa belum siap menemui Jonathan dengan penampilan tak biasa ini.“Sudah, Jo taruh di mobil mami,” jawab Jo tanpa menoleh ke arah ibunya.Debora mengangguk, lalu memimpin langkah mereka menuju mobil. Supir sudah membukakan pintu mobil untuknya.“Mi, kita ma

    Last Updated : 2024-12-29
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 93 : Pesona Sang Kapten Basket

    “Bukannya gue udah bilang tadi, hm? Kalau lagi jalan, jangan kebanyakan melamun, lihat ke depan!” ucap Jonathan sembari menatap lekat manik mata Rachel. Tangan panjang Jonathan berada di pinggang gadis itu. Sementara kedua tangan Rachel mencengkeram erat kemeja Jonathan.Dalam jarak sedekat ini Rachel bisa merasakan hembusan nafas Jonathan dengan aroma mint, yang menguar memasuki indra penciumannya. Sorot matanya yang tajam namun tersimpan kelembutan di dalamnya. Gambaran pria dengan sosok yang nyaris sempurna terpampang jelas di penglihatan Rachel. Sejenak Rachel hanyut dalam pesona tampan Sang Kapten Basket.Wajah Jonathan semakin mendekat hingga bibir mereka nyaris bersentuhan jika tangan Rachel tidak menghalanginya.“Mau ngapain lu? Jangan aneh-aneh deh!” celetuk Rachel dengan tatapan tajam. Tangan kanan Rachel membungkam mulut Jonathan sementara yang kiri mendorong dada Jonathan.Wajah Jonathan terlihat memerah. Keinginannya tadi muncul secara tiba-tiba, dan entah mengapa diriny

    Last Updated : 2024-12-30
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 94 : Berbuat Mesum

    “Gue suka sama elu, Rachel!” ujar Jo dengan raut wajah serius. Bola mata Rachel terbelalak mendengar ungkapan Jonathan yang diluar dugaan. Mendadak lidahnya terasa kelu, pikirannya terus mencerna arti dari ucapan Jonathan. Suka? Apa maksud pemuda itu mengatakan suka padanya? “Heh! Ngapain bengong? Jawab kek, jangan diem aja!” cetus Jonathan kala melihat gadis itu hanya diam namun memandangnya terus tak berkedip. “Memangnya elu nanya apa, Jo?” balas Rachel dengan polosnya. Bukankah Jonathan tidak bertanya apa-apa, lalu apa yang harus dia jawab? “Ah udahlah.. gak jadi!” gerutu Jonathan sembari membuang pandangannya ke samping. Gadis ini benar-benar tidak mengerti situasi dan tidak peka. Padahal butuh keberanian bagi Jonathan untuk mengungkapkan perasaannya. Jo yang belum pernah mengungkapkan perasaan pada orang lain, dan inilah kali pertama dia melakukannya. “Gue gak ngerti Jo, bisa gak lu jelasin?” tanya Rachel sembari memiringkan kepalanya untuk melihat raut wajah Jo yang sudah

    Last Updated : 2024-12-31
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 95 : Benci dan Cinta Beda Tipis

    “Begini pak Jacob, maksud dari kedatangan kami mau memberitahu, jika putri pak Jacob tadi sedang berbuat mesum dengan pemuda ini,” jelas pak RT sembari menunjuk ke arah Jonathan dan Rachel yang duduk bersebelahan.“Berbuat mesum? Maksudnya pak?” “Tadi mereka berhenti di depan taman. Tempat itu kan sepi, saya melihat mereka berduaan di dalam mobil dalam waktu cukup lama.”“Hah?” Jacob mengalihkan tatapannya pada Jonathan dan putrinya.“Bukan begitu om, bapak-bapak ini hanya salah paham. Kami di dalam mobil cuma saling ngobrol. Iya kan, Chel?” jelas Jonathan meminta dukungan dari Rachel.Gadis itu pun mengangguk lalu berkata, “iya pa, kami gak melakukan apapun. Hanya salah paham.”“Saya kan tahunya putri pak Jacob ini masih di bawah umur, tak pantas jika berada di tempat sepi dengan pemuda asing,” timpal pak RT.“Pemuda ini bukan orang asing. Dia adalah calon menantu saya, pak RT. Tunangan putri saya,” jelas Jacob.“Oh, ternyata sudah tunangan toh. Maaf saya tidak tahu, tapi jika belum

    Last Updated : 2025-01-01
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 96 : Video Call

    [Chel?][Halo, Rachel!][Hay!][P][P]Begitu banyak pesan singkat yang masuk dari Jonathan. Padahal baru satu jam yang lalu mereka bertemu, namun pemuda tengil itu kembali mengganggunya.Rachel kembali menaruh ponselnya di atas nakas, tanpa berniat untuk membalas pesan itu.Terlebih dulu dia memakai baju ganti dan menyisir rambutnya. Hingga tak lama, terdengar ponselnya berdering.Rachel segera menaruh sisir dan melangkah untuk meraih ponselnya. Terlihat panggilan masuk dengan nama 'Jo si Tengil'.Rachel merebahkan tubuhnya di ranjang sebelum dia menerima panggilan itu.“Ngapain aja sih? Dari tadi gak balas pesanku, hah? Gue telepon dari tadi juga gak diangkat?” cecar Jonathan dengan suara nyaring membuat Rachel menjauhkan sedikit ponsel itu dari telinganya.Astaga, apa-apaan si Jo ini?! Berucap tanpa jeda dengan suara keras pula.“Lagian ngapain lu hubungi gue? Ini udah malam, Jo!” jawab Rachel dengan nada ketus.Terdengar Jo menghela nafas, sebelum menjawab, “ya gue pengin aja! Mem

    Last Updated : 2025-01-02
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 97 : Dipanggil Kepsek

    Meski sudah terbiasa berangkat bersama Jonathan, namun kali ini terasa berbeda. Hati Rachel dipenuhi rasa yang dia sendiri tak mengerti. Dadanya berdebar hanya karena mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh pemuda itu.Jonathan sengaja memperlambat laju motornya, namun kali ini Rachel tak banyak protes dan hanya diam.“Kok lu tadi gak bangunin gue sih?” tanya Jonathan di sela-sela kebisingan jalanan.“Apa Jo? Gue gak denger?” Rachel tak mendengar jelas ucapan pemuda itu, karena posisi duduknya yang sedikit jauh ke belakang.Jonathan meraih tangan kiri Rachel, menarik agar posisi mereka lebih dekat. Hingga dia merasakan saat dada Rachel tak sengaja menubruk punggungnya.Secepat kilat Rachel menahan tubuhnya dengan tangan kanan.“Gue bilang, kenapa lu tadi gak bangunin gue?” ucap Jo mengulang pertanyaannya. “Makanya kalau duduk jangan jauh-jauh!” imbuhnya lagi.“Gimana mau bangunin elu, ponsel lu aja gak bisa dihubungi,” jawab Rachel.Tangan kiri mereka masih saling bertaut, Jo h

    Last Updated : 2025-01-03
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 98 : Bukan 100% Benar

    “Aku bahkan bisa mengeluarkan kalian dari sekolah ini!!” Baik Jonathan maupun Rachel, sama-sama terkejut dengan ucapan yang dilontarkan dari mulut pak Jeremy.Dari mana pria tua ini tahu tentang rahasia mereka? Pertanyaan itu terus berputar dalam benak Jonathan. Hingga terlintas nama Bara dalam pikirannya. Apa mungkin Bara yang telah mengadu ke ayahnya tentang hal ini?Jonathan mengingat jika terakhir bertemu dengan Bara, ketika berada di gedung bioskop. Kalau tidak salah, saat itu Bara mengatakan tentang calon istri. Apa itu artinya Bara mengetahui tentang perjodohannya dengan Rachel?“Anda salah besar, kami belum menikah!” kilah Jonathan mencoba membela diri.Jeremy justru tertawa remeh mendengar pembelaan siswa bandel itu.“Benarkah? Lalu apa itu? Aku lihat cincin di jari manis kalian, dan aku yakin itu cincin nikah!”“Sebaiknya anda cari kebenarannya dulu sebelum anda menuduh yang bukan-bukan,” balas Jonathan dengan raut wajah dingin. Dia begitu muak dengan sikap seorang Kepala S

    Last Updated : 2025-01-04

Latest chapter

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 218 : Istri Paling Bahagia

    “Auwwwhh.. sakit, Bae!” ucap Jonathan dengan wajah meringis sembari menatap lengannya yang terdapat bekas gigitan Rachel.“Jangan ngomong yang enggak-enggak deh, Jo! Mana ada nenek bilang gitu?” elak Rachel seraya membuang pandangannya agar Jonathan tak melihat wajahnya yang sudah memerah itu.“Masak sih nenek gak bilang gitu? Apa gue salah denger ya?”‘Astaga, nenek! Kenapa sih pakai acara ngomong yang enggak-enggak?’ gerutu Rachel dalam hati.“Jangan mikir yang enggak-enggak deh. Buruan ganti baju!” perintah Rachel seraya mendorong punggung Jonathan menuju kamar mandi.Blam!Rachel sendiri yang menutup pintu kamar mandi. Mengalihkan perhatian Jonathan agar tak lagi membicarakan sesuatu yang bisa memancing hal yang mengancam ketenangannya.Selama Jonathan berada di kamar mandi, Rachel segera menyelesaikan rutinitasnya. Membersihkan wajah dan mengoleskan skincare di wajahnya. Lalu segera berbaring di atas ranjang dengan selimut yang menutup seluruh tubuhnya.Rasa was-was masih menggan

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 217 : Mencoba Yang Kedua?

    “Uhuukkk.. uhuukkk..!” Jonathan bergegas mengambil air mineral dan memberikannya pada Rachel. Merasa bersalah telah membuat istrinya itu tersedak karena kata-kata yang keluar dari mulutnya. Suara bel pintu terdengar menyentak perhatian Rachel dan Jonathan. Sontak keduanya pun menoleh ke arah pintu. “Ck, siapa sih?! Ganggu aja!” gerutu Jonathan sebelum akhirnya melangkah ke arah pintu. Membuka pintu untuk melihat siapa yang datang. Salah satu staf hotel membawakan koper milik Rachel. “Maaf mengganggu, tuan Jonathan. Kami hanya mengantarkan barang milik nona Rachel,” ucap staf hotel seraya menyerahkan koper itu. Setelah staf hotel pamit pergi, Jonathan segera menutup kembali pintu kamar. Menarik koper ke lemari penyimpanan. Lalu kembali melangkah menuju meja makan. Rachel beranjak dari kursi. Meskipun makanan di piringnya masih tersisa setengah, namun perutnya sudah terasa kenyang. “Mau kemana, Bae? Kok gak dihabisin makanannya?” tanya Jonathan dengan raut bingung. “Gue mau gant

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 216 : Mandi Bareng?

    Rachel melangkah mundur kala menyadari langkah Jonathan semakin mendekat. Namun baru beberapa langkah ke belakang, punggungnya sudah membentur dinding membuat langkahnya terhenti di tempat. Pengaruh alkohol itu sudah hilang sejak Rachel bangun tidur tadi. Jadi dalam keadaan sadar seperti ini, akal sehat Rachel kembali bekerja. Rachel menyilangkan kedua tangan di depan dada, sebagai isyarat agar Jonathan jangan mendekat. Namun sepertinya suaminya itu tak memahami maksudnya. Langkah Jonathan semakin mendekat, mengunci tubuh mungil istrinya di antara kedua tangannya yang diletakkan di sisi tubuh Rachel. Lagi dan lagi Rachel dibuat diam tak berkutik. Wajah tampan sang kapten basket yang telah berstatus menjadi suaminya, begitu membuat gadis cupu itu terpesona. Dalam jarak sedekat ini, Rachel bisa merasakan hembusan nafas Jonathan yang beraroma mint. Tatapan Jonathan yang begitu tajam namun ada kelembutan di dalamnya, membuat Rachel semakin hanyut dalam rasa nyaman. Bibir merah Jonath

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 215 : Panjang dan Keras seperti Terong

    “Mohon maaf tuan Jonathan, mengganggu waktu istirahat anda. Saya diminta nyonya Debora untuk membawakan sarapan ini,” ucap seorang wanita yang merupakan staf hotel. “Astaga mami! Ngapain sih pakai suruh orang buat bawa sarapan segala. Mengganggu aja!” gerutu Jonathan dengan suara kecil, namun masih bisa didengar oleh staf wanita yang masih berdiri di hadapannya dengan membawa nampan berisi sarapan. “Maaf tuan Jonathan, bolehkah saya masuk untuk menaruh makanan ini?” “Gak perlu, biar aku sendiri yang menaruhnya!” Jonathan meraih paksa nampan itu. “Sekarang pergilah!” perintah Jonathan lalu kembali masuk. Menutup pintu dengan kakinya. Meletakkan nampan di atas meja, kemudian melangkah menuju kamar. Berdiri di sisi ranjang dengan pandangan tertuju pada wanita yang masih tertidur lelap. Jonathan sedikit membungkukkan badan. Tangannya terulur memindahkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Rachel. Garis bibir Jonathan melengkung, membentuk sebuah senyuman. Pagi pertama yang menj

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 214 : Can I come in?

    Jonathan kembali memagut bibir manis sang istri. Tangannya bergerak mengusap lembut dada Rachel sebelum memulai permainan inti. Rasa takut yang sempat bersarang di hati Rachel saat melihat milik Jonathan yang panjang dan keras itu, kini perlahan memudar. Desahan tertahan dari bibir Rachel, kembali terdengar. Mengiringi permainan yang akan Jonathan mulai, sesaat lagi. Jonathan mengusap lembut ujung miliknya sebelum mempertemukannya pada milik sang istri. Mata Rachel terpejam, bibirnya terus mengeluarkan suara yang semakin memancing hasrat sang suami. “Can I come in?” Suara Jonathan menyentak kesadaran Rachel. Perlahan mata lentik itu terbuka. Sorot mata Rachel terlihat sayu. Ada rasa ingin, penasaran, juga rasa takut yang bercampur aduk dalam hatinya. Namun sudah kepalang tanggung. Pengaruh alkohol masih menguasai tubuh Rachel dan keinginan Jonathan pun sudah tidak bisa ditahan lagi. Tanpa mendengar dahulu jawaban dari mulut sang istri, Jonathan memasukkan miliknya ke dalam liang

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 213 : Malam Pertama

    Posisi Rachel kini berada di atas tubuh Jonathan. Kedua kakinya diletakkan di kedua sisi pinggang Jonathan. Posisi yang sama seperti sedang naik kuda. Jonathan menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari ciuman Rachel. Karena dia tahu, jika istrinya itu sedang mabuk. “Astaga, Bae.. mphhhh..” Posisi Jonathan yang terjepit, membuatnya sulit untuk menghindar. Apalagi kedua tangan Rachel kini mencengkeram erat pipinya, hingga membuat Jo tak bisa menghindar lagi. Ciuman yang tak pernah Jonathan rasakan sebelumnya. Jika dalam keadaan sadar, istrinya itu sangatlah pasif. Beda halnya dalam keadaan mabuk, ciuman Rachel terasa begitu liar dan panas. Jo bisa merasakan lidah basah Rachel yang mulai membasahi permukaan bibirnya yang tertutup. Dengan mata terpejam, Jo berusaha mempertahankan diri agar tidak tergoda. Sungguh istrinya ini benar-benar menguji pertahanannya. Haruskah Jo meladeni Rachel dalam keadaannya yang setengah sadar? Jonathan tak ingin dianggap sengaja mema

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 212 : Sebuah Godaan

    Jonathan meraih cardlock dari dalam dompet. Membuka pintu kamar dengan perasaan campur aduk. Mengingat kondisi Rachel terakhir kali ditinggal dalam keadaan takut. Mana mungkin dia bisa melakukan keinginan papi untuk membuatkan cucu? “Bae, udah tidur?” Jonathan menutup kembali pintu. Ruangan masih dalam keadaan setengah redup, sama persis dengan yang terakhir kali dia lihat. Dia tak menyadari akan keberadaan Rachel di ruang tamu, hingga melewatinya menuju kamar tidur. Kondisi ranjang yang masih rapi, namun selimut terlihat sedikit berantakan. Jonathan tak menemukan keberadaan istrinya di dalam kamar. Menduga jika istrinya masih mandi atau mungkin melanjutkan acara berendam. Tetapi, bukankah ini sudah terlalu lama? Jonathan menghitung sudah sejam lebih dia meninggalkan Rachel. Mendadak rasa takut bersarang dalam pikiran Jonathan. Takut akan hal buruk terjadi pada istrinya ketika berada di kamar mandi. Bergegas Jonathan melangkah ke kamar mandi guna memastikan. Namun di sana, juga t

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 211 : Buatkan Kami Cucu!

    Kini tubuh sepasang pengantin baru saling melekat tanpa penghalang. Jonathan telah berhasil membuat Rachel tak berdaya dan tak menyadari jika dirinya kini sudah telanjang. Kesadaran Rachel kembali, ketika dia merasakan sesuatu yang keras menyundul pangkal paha bagian belakang. Perlahan mata lentik itu terbuka, pandangannya langsung tertuju pada wajah Jonathan yang tampak sedikit memerah. Ketika menyadari posisinya telah berubah, bahkan tangan lebar Jonathan mulai menangkup bagian sensitif di dadanya, Rachel pun menjadi panik. Segera meraih pergelangan tangan Jonathan dan berusaha menjauhkan dari tubuhnya. “Mphhhh…” Rachel berusaha berteriak, namun ciuman itu menahan suaranya. Pikiran Jonathan sudah dikuasai oleh hawa nafsu, membuat pemuda itu buta dan tuli akan reaksi sang istri yang mulai menolak. Saat dirasa kekuatannya tak akan mampu melawan tenaga Jonathan, Rachel pun menggigit lidah Jonathan. “Akhhhh..!” desis Jonathan seraya melepaskan pagutan bibirnya. Rasa ngilu pada lida

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 210 : Pura-pura Pingsan

    Kini posisi Jonathan duduk di belakang Rachel tanpa penghalang, membuat tubuh mereka saling bersentuhan. Mata Rachel semakin melebar kala tanpa sengaja Jonathan menyentuh bagian kenyal miliknya di depan dada. “Mpphhhh..” Rachel berusaha berteriak namun tangan lebar Jonathan menutup hampir setengah dari wajahnya. Sontak Rachel berusaha menepis tangan Jonathan dari dadanya. “Please, jangan banyak gerak Bae! Gue..” Ucapan Jonathan terhenti ketika mulai merasakan miliknya yang semakin mengeras. Keinginan Jo untuk menyentuh gadis yang sudah berstatus sebagai istrinya semakin kuat. Namun langkahnya terhalang oleh sikap Rachel yang terlihat jelas menolak. Seakan tak kehabisan akal, Rachel sekuat tenaga menggerakkan siku tangan kanannya ke belakang. Duagh!! Ujung siku Rachel yang runcing tepat mengenai perut Jonathan. Membuat pemuda itu meringis kesakitan dan akhirnya melepaskan tangannya dari mulut Rachel. Tak menyia-nyiakan waktu, Rachel pun berpindah posisi. Duduk di ujung bath-up,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status