Beranda / Romansa / Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket / Bab 127 : Menemukan Calon Istri

Share

Bab 127 : Menemukan Calon Istri

Penulis: Linda Malik
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-31 22:14:36

Detik-detik terasa begitu lambat, Jonathan tak sabar ingin segera bertemu dengan Rachel. Bisa dia bayangkan, bagaimana ketakutannya Rachel saat dirinya tersesat di tempat asing. Mungkin saja gadis itu kini sedang menangis karena ketakutan, apalagi hari sudah cukup larut.

Berulang kali Jonathan menghirup nafas dalam-dalam, mencoba untuk menahan gejolak emosi yang terus menyeruak di dalam dada.

“Pak, masih jauh?” tanya Jonathan pada supir taksi.

“Tidak mas, mungkin sepuluh menit lagi.”

Ponsel Jonathan kembali berdering. Kini terlihat nama papa Jacob di layar.

“Halo, om?”

“Jo, dimana kamu? Sudah bertemu Rachel?” tanya pria dari seberang telepon.

“Sebentar lagi Jo sampai, Om. Ini masih dalam perjalanan. Mungkin sekitar sepuluh menit lagi sampai.”

“Jo, tolong hubungi papa jika sudah ketemu Rachel.”

Panggilan pun berakhir, Jonathan kembali menyimpan ponselnya. Melirik ke arah tas ransel milik Rachel di sebelahnya.

Tangannya terulur mengambil tas itu untuk diletakkan di atas paha. Jarinya be
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
temukan pelakunya,,biar kapok tu jessi,,gk sekali dua kali kok bikin celaka terus
goodnovel comment avatar
FSaman
lanjt thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 128 : Satu Kamar

    Setelah berpamitan pada para petugas di kantor polisi, Jonathan pun kembali memesan taksi online.Tujuannya kini mencari penginapan untuk mereka bermalam, tentunya seperti yang Jonathan katakan sebelumnya. Penginapan yang letaknya tak jauh dari bandara, agar papa Rachel mudah mencari mereka.Selama di perjalanan, Jonathan membuka aplikasi untuk pemesanan kamar. Namun saat tengah mencari, ponselnya justru kehabisan daya. Seharian ini Jonathan memang tak mengisi daya pada ponselnya.“Mas, di depan bandaranya. Ini tujuannya kemana?” tanya sang sopir taksi sembari melirik ke arah belakang lewat kaca spion di atasnya.“Pak, tolong antarkan saya ke hotel atau penginapan yang dekat-dekat sini,” jawab Jonathan.“Hotel yang gimana ya, mas? Hotel biasa atau yang bagus?”“Sedapatnya aja pak, yang penting bukan hotel angker,” kelakar Jonathan disertai senyum simpul.Supir taksi ikut tersenyum lalu mengangguk paham. Akhirnya dia mengantarkan penumpangnya ke salah satu hotel kelas menengah.Setelah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-01
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 129 : Melihat Tubuh Atletis

    Tak hanya dadanya yang berdegup kencang, pergerakan Rachel pun sontak terhenti. Malu rasanya ketika tindakannya diketahui oleh pemuda itu. Hingga rasanya Rachel tak ingin bertatap muka dengan Jonathan. Mendadak tenggorokannya terasa kering, Rachel berusaha menelan ludahnya dengan susah payah. Terdengar olehnya, langkah Jonathan yang semakin mendekat. “Laper?” Suara Jonathan terdengar sangat dekat. Langkah pemuda itu terhenti di belakang Rachel. Berdiri dengan posisi membungkuk. Rachel pun mengangguk perlahan sebagai jawaban. Tangan Jonathan bergerak dari kedua sisi tubuh Rachel, membuka bungkusan kotak styrofoam yang masih tertutup. Jika dilihat, mungkin posisi Jonathan seperti tengah memeluk Rachel dari belakang. Jantung Rachel mendadak tidak aman. Dalam jarak sedekat ini, tentu Rachel bisa mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh pemuda itu. Apalagi nafas Jonathan yang berbau mint, sungguh membuat tangannya berkeringat karena rasa gugup yang tiba-tiba muncul. Setelah tanga

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 130 : Satu Ranjang?

    Rachel terkesiap, pipinya semakin merona merah ketika pandangannya bertemu dengan tatapan lembut Jonathan. Tatapan yang membuatnya hanyut dalam perasaan nyaman, hingga rasanya enggan untuk berpaling.Kedua tangannya berada di depan dada Jonathan, menjadi satu-satunya penghalang agar dadanya tidak terlalu menempel di dada pemuda itu.Jonathan sengaja mengunci tubuh Rachel dengan menahan punggung Rachel menggunakan satu tangannya, sementara tangan yang lain menahan tubuh mereka agar tidak jatuh ke belakang.Tak ada kata-kata terucap, namun Rachel bisa merasakan getaran di dada Jonathan yang sama dengan miliknya.Detik waktu seakan berhenti, kala Jonathan semakin mencondongkan wajahnya ke depan. Rachel pun memejamkan mata dengan nafas tertahan.Cup!Bibir Jonathan mendarat di permukaan pipi Rachel, sontak membuat kelopak mata Rachel kembali terbuka perlahan.“Selamat malam! Selamat tidur, sayang.” Suara Jonathan terdengar sangat lembut, hembusan nafasnya pun menggelitik pipi Rachel. Tang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 131 : Dasar Otak Mesum!

    Mata Rachel terbelalak mendengar ucapan Jonathan yang sangat frontal. Sontak dia memalingkan wajahnya hingga terlepas dari tangan Jonathan.“Dasar mesum!” ucapnya ketus.“Tapi lu suka, kan?” goda Jonathan sembari mengulum senyum.“Ih.. gue gak suka sama cowok mesum ya!” balas Rachel dengan bibir mengerucut.Garis bibir Jonathan semakin melengkung, melihat pada wajah Rachel yang semakin hari terlihat cantik dan menggemaskan.Dia masih tak menyangka, jika akan memiliki perasaan sayang pada gadis berkacamata tebal, yang pernah dijadikan bahan ejekan. Namun justru sekarang Jonathan yang tergila-gila.Tatapan Jonathan beralih pada tangan Rachel yang masih berada dalam genggamannya. Meskipun bibir Rachel mengucap tidak suka, namun gadis itu tak menolak perlakuannya. Sungguh menggemaskan bukan?“Chel..” panggil Jonathan dengan suara lembut.Rachel hanya menggerakkan netranya ke samping tanpa mengubah arah pandangnya.“Dua hari lagi, hari spesial buat gue. Nanti gue mau ngajak lu jalan-jalan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 132 : Aneh-aneh

    Kring!Suara ponsel Jonathan berdering, membuat keduanya berpaling menatap ke sumber suara.“Pasti papa yang nelpon,” tebak Rachel sembari mendorong dada Jonathan yang menghalanginya.Dia pun segera melangkah untuk memeriksa. Namun sebelum tiba di tempat, suara ponsel berhenti.Rachel melirik pada layar ponsel yang masih menyala. Terlihat panggilan tak terjawab dari nenek Maria.“Papa Jacob?” tanya Jonathan yang sudah berdiri di belakang Rachel. Memanjangkan lehernya untuk melihat ke arah ponsel melalui pundak kiri Rachel. Akan tetapi layar ponsel sudah berubah gelap.Jonathan mengulurkan tangan kanannya, sengaja membuat posisi Rachel terhimpit.“Ih.. ngapain deket-deket sih Jo? Jauhin dikit!” ucap Rachel ketus sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada.“Awas aja, nanti gue bakal bikin lu gak bisa jauh dari gue!” balas Jonathan. Setelah meraih ponselnya, gadis itu sengaja mendorong tubuhnya ke belakang.“Coba aja kalau bisa!” tantang Rachel yang kini sudah berhasil lolos dari

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-05
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 133 : Mingky?

    Pandangan Jonathan mengikuti langkah Rachel, salah satu alisnya terangkat.“Mau kemana, Beb?” panggil Jonathan sembari mengusap rambut basahnya dengan handuk kecil.“Lu mau ganti baju, kan? Mending gue tunggu di luar,” jawab Rachel tanpa berani memandang ke belakang. Tangan kanannya masih mencengkram handle pintu.“Tunggu aja di dalam, ngapain di luar?”“Jo, mana lu taruh cardlock?” tanya Rachel tak mengindahkan ucapan Jonathan.“Tuh, di samping pintu.” Jonathan melempar handuk basahnya ke atas meja. Lalu melangkah ke arah pintu.Tanpa menunggu lama, Rachel segera meraih kartu persegi itu dan hendak membuka pintu. Namun kembali ditahan oleh tangan Jonathan.“Mau kemana? Tungguin gue! Nanti kita turun barengan. Gue takut lu hilang lagi,” ucap Jonathan.“Ta-tapi Jo, lu telanjang..”“Gue bisa ganti di kamar mandi. Udah, lu tungguin gue di sini aja!” Jonathan menutup kembali pintu yang sudah setengah terbuka. Lalu mengambil kartu dari tangan Rachel, mengembalikan ke tempat semula.Rachel

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 134 : Ponsel Rachel Ditemukan

    Bu Lastri? Ada hal apa yang membuat wali kelasnya itu menelpon? Jonathan tampak berpikir, menoleh ke arah Rachel seakan meminta pendapat.“Angkat aja, Jo! Siapa tahu ada hal penting!” saran Rachel.Akhirnya Jonathan menerima panggilan itu.“Halo, selamat pagi Bu? Ada apa?” tanya Jonathan setelah panggilan terhubung.Dia pun tampak serius mendengar ucapan orang dari seberang sana. Tatapannya masih tertuju pada Rachel yang wajahnya tampak penasaran, karena Jonathan sengaja tak mengaktifkan mode loudspeaker.“Apa Ibu sudah tanya padanya, tentang alasan mengapa ponsel Rachel ada di tasnya?” ucap Jonathan dengan raut wajah serius.Dia kembali terdiam, mendengar penuturan guru wali kelasnya. Sementara itu, Rachel sedikit terkejut kala mendengar ucapan Jonathan. Benarkah ponsel miliknya sudah ditemukan?Ingin bertanya karena penasaran, siapa orang yang sudah mengambil ponselnya. Namun urung Rachel lakukan, takut mengganggu pembicaraan Jonathan dengan Bu Lastri.“Tolong Bu, jangan percaya sam

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-07
  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 1 : Kabar Perjodohan

    Tok.. Tok.. Tok.. Pintu kamar diketuk, tak lama terdengar namanya dipanggil. “Rachel, apa papa bisa masuk?” Ya, itu suara Jacob, ayahnya. Rachel segera menutup buku LKS, dan beranjak dari meja belajarnya untuk membukakan pintu. “Apa kamu sedang sibuk, nak? Ada satu hal yang ingin papa bicarakan, ini sangat penting,” ujar Jacob, setelah melihat wajah putri kesayangan muncul dari balik pintu. Wajah Rachel terlihat mengerut, membuat kacamata tebalnya sedikit melorot dari batang hidung. “Ada hal penting apa, pa?” tangan Rachel bergerak untuk membenarkan posisi kacamatanya. Meskipun Rachel masih bingung, namun dia tetap membuka lebar pintu kamar agar Jacob bisa masuk. Jacob mengulas senyum, tak menjawab pertanyaan putrinya namun dia tahu kabar ini mungkin akan mengejutkan putrinya. Jacob menuntun Rachel untuk duduk di tepi ranjang. Kamar Rachel terlihat sangat bersih dengan warna putih yang mendominasi. Rachel masih menunggu kata-kata yang keluar dari mulut Jacob. “In

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-22

Bab terbaru

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 134 : Ponsel Rachel Ditemukan

    Bu Lastri? Ada hal apa yang membuat wali kelasnya itu menelpon? Jonathan tampak berpikir, menoleh ke arah Rachel seakan meminta pendapat.“Angkat aja, Jo! Siapa tahu ada hal penting!” saran Rachel.Akhirnya Jonathan menerima panggilan itu.“Halo, selamat pagi Bu? Ada apa?” tanya Jonathan setelah panggilan terhubung.Dia pun tampak serius mendengar ucapan orang dari seberang sana. Tatapannya masih tertuju pada Rachel yang wajahnya tampak penasaran, karena Jonathan sengaja tak mengaktifkan mode loudspeaker.“Apa Ibu sudah tanya padanya, tentang alasan mengapa ponsel Rachel ada di tasnya?” ucap Jonathan dengan raut wajah serius.Dia kembali terdiam, mendengar penuturan guru wali kelasnya. Sementara itu, Rachel sedikit terkejut kala mendengar ucapan Jonathan. Benarkah ponsel miliknya sudah ditemukan?Ingin bertanya karena penasaran, siapa orang yang sudah mengambil ponselnya. Namun urung Rachel lakukan, takut mengganggu pembicaraan Jonathan dengan Bu Lastri.“Tolong Bu, jangan percaya sam

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 133 : Mingky?

    Pandangan Jonathan mengikuti langkah Rachel, salah satu alisnya terangkat.“Mau kemana, Beb?” panggil Jonathan sembari mengusap rambut basahnya dengan handuk kecil.“Lu mau ganti baju, kan? Mending gue tunggu di luar,” jawab Rachel tanpa berani memandang ke belakang. Tangan kanannya masih mencengkram handle pintu.“Tunggu aja di dalam, ngapain di luar?”“Jo, mana lu taruh cardlock?” tanya Rachel tak mengindahkan ucapan Jonathan.“Tuh, di samping pintu.” Jonathan melempar handuk basahnya ke atas meja. Lalu melangkah ke arah pintu.Tanpa menunggu lama, Rachel segera meraih kartu persegi itu dan hendak membuka pintu. Namun kembali ditahan oleh tangan Jonathan.“Mau kemana? Tungguin gue! Nanti kita turun barengan. Gue takut lu hilang lagi,” ucap Jonathan.“Ta-tapi Jo, lu telanjang..”“Gue bisa ganti di kamar mandi. Udah, lu tungguin gue di sini aja!” Jonathan menutup kembali pintu yang sudah setengah terbuka. Lalu mengambil kartu dari tangan Rachel, mengembalikan ke tempat semula.Rachel

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 132 : Aneh-aneh

    Kring!Suara ponsel Jonathan berdering, membuat keduanya berpaling menatap ke sumber suara.“Pasti papa yang nelpon,” tebak Rachel sembari mendorong dada Jonathan yang menghalanginya.Dia pun segera melangkah untuk memeriksa. Namun sebelum tiba di tempat, suara ponsel berhenti.Rachel melirik pada layar ponsel yang masih menyala. Terlihat panggilan tak terjawab dari nenek Maria.“Papa Jacob?” tanya Jonathan yang sudah berdiri di belakang Rachel. Memanjangkan lehernya untuk melihat ke arah ponsel melalui pundak kiri Rachel. Akan tetapi layar ponsel sudah berubah gelap.Jonathan mengulurkan tangan kanannya, sengaja membuat posisi Rachel terhimpit.“Ih.. ngapain deket-deket sih Jo? Jauhin dikit!” ucap Rachel ketus sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada.“Awas aja, nanti gue bakal bikin lu gak bisa jauh dari gue!” balas Jonathan. Setelah meraih ponselnya, gadis itu sengaja mendorong tubuhnya ke belakang.“Coba aja kalau bisa!” tantang Rachel yang kini sudah berhasil lolos dari

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 131 : Dasar Otak Mesum!

    Mata Rachel terbelalak mendengar ucapan Jonathan yang sangat frontal. Sontak dia memalingkan wajahnya hingga terlepas dari tangan Jonathan.“Dasar mesum!” ucapnya ketus.“Tapi lu suka, kan?” goda Jonathan sembari mengulum senyum.“Ih.. gue gak suka sama cowok mesum ya!” balas Rachel dengan bibir mengerucut.Garis bibir Jonathan semakin melengkung, melihat pada wajah Rachel yang semakin hari terlihat cantik dan menggemaskan.Dia masih tak menyangka, jika akan memiliki perasaan sayang pada gadis berkacamata tebal, yang pernah dijadikan bahan ejekan. Namun justru sekarang Jonathan yang tergila-gila.Tatapan Jonathan beralih pada tangan Rachel yang masih berada dalam genggamannya. Meskipun bibir Rachel mengucap tidak suka, namun gadis itu tak menolak perlakuannya. Sungguh menggemaskan bukan?“Chel..” panggil Jonathan dengan suara lembut.Rachel hanya menggerakkan netranya ke samping tanpa mengubah arah pandangnya.“Dua hari lagi, hari spesial buat gue. Nanti gue mau ngajak lu jalan-jalan

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 130 : Satu Ranjang?

    Rachel terkesiap, pipinya semakin merona merah ketika pandangannya bertemu dengan tatapan lembut Jonathan. Tatapan yang membuatnya hanyut dalam perasaan nyaman, hingga rasanya enggan untuk berpaling.Kedua tangannya berada di depan dada Jonathan, menjadi satu-satunya penghalang agar dadanya tidak terlalu menempel di dada pemuda itu.Jonathan sengaja mengunci tubuh Rachel dengan menahan punggung Rachel menggunakan satu tangannya, sementara tangan yang lain menahan tubuh mereka agar tidak jatuh ke belakang.Tak ada kata-kata terucap, namun Rachel bisa merasakan getaran di dada Jonathan yang sama dengan miliknya.Detik waktu seakan berhenti, kala Jonathan semakin mencondongkan wajahnya ke depan. Rachel pun memejamkan mata dengan nafas tertahan.Cup!Bibir Jonathan mendarat di permukaan pipi Rachel, sontak membuat kelopak mata Rachel kembali terbuka perlahan.“Selamat malam! Selamat tidur, sayang.” Suara Jonathan terdengar sangat lembut, hembusan nafasnya pun menggelitik pipi Rachel. Tang

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 129 : Melihat Tubuh Atletis

    Tak hanya dadanya yang berdegup kencang, pergerakan Rachel pun sontak terhenti. Malu rasanya ketika tindakannya diketahui oleh pemuda itu. Hingga rasanya Rachel tak ingin bertatap muka dengan Jonathan. Mendadak tenggorokannya terasa kering, Rachel berusaha menelan ludahnya dengan susah payah. Terdengar olehnya, langkah Jonathan yang semakin mendekat. “Laper?” Suara Jonathan terdengar sangat dekat. Langkah pemuda itu terhenti di belakang Rachel. Berdiri dengan posisi membungkuk. Rachel pun mengangguk perlahan sebagai jawaban. Tangan Jonathan bergerak dari kedua sisi tubuh Rachel, membuka bungkusan kotak styrofoam yang masih tertutup. Jika dilihat, mungkin posisi Jonathan seperti tengah memeluk Rachel dari belakang. Jantung Rachel mendadak tidak aman. Dalam jarak sedekat ini, tentu Rachel bisa mencium aroma maskulin yang menguar dari tubuh pemuda itu. Apalagi nafas Jonathan yang berbau mint, sungguh membuat tangannya berkeringat karena rasa gugup yang tiba-tiba muncul. Setelah tanga

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 128 : Satu Kamar

    Setelah berpamitan pada para petugas di kantor polisi, Jonathan pun kembali memesan taksi online.Tujuannya kini mencari penginapan untuk mereka bermalam, tentunya seperti yang Jonathan katakan sebelumnya. Penginapan yang letaknya tak jauh dari bandara, agar papa Rachel mudah mencari mereka.Selama di perjalanan, Jonathan membuka aplikasi untuk pemesanan kamar. Namun saat tengah mencari, ponselnya justru kehabisan daya. Seharian ini Jonathan memang tak mengisi daya pada ponselnya.“Mas, di depan bandaranya. Ini tujuannya kemana?” tanya sang sopir taksi sembari melirik ke arah belakang lewat kaca spion di atasnya.“Pak, tolong antarkan saya ke hotel atau penginapan yang dekat-dekat sini,” jawab Jonathan.“Hotel yang gimana ya, mas? Hotel biasa atau yang bagus?”“Sedapatnya aja pak, yang penting bukan hotel angker,” kelakar Jonathan disertai senyum simpul.Supir taksi ikut tersenyum lalu mengangguk paham. Akhirnya dia mengantarkan penumpangnya ke salah satu hotel kelas menengah.Setelah

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 127 : Menemukan Calon Istri

    Detik-detik terasa begitu lambat, Jonathan tak sabar ingin segera bertemu dengan Rachel. Bisa dia bayangkan, bagaimana ketakutannya Rachel saat dirinya tersesat di tempat asing. Mungkin saja gadis itu kini sedang menangis karena ketakutan, apalagi hari sudah cukup larut.Berulang kali Jonathan menghirup nafas dalam-dalam, mencoba untuk menahan gejolak emosi yang terus menyeruak di dalam dada.“Pak, masih jauh?” tanya Jonathan pada supir taksi.“Tidak mas, mungkin sepuluh menit lagi.”Ponsel Jonathan kembali berdering. Kini terlihat nama papa Jacob di layar.“Halo, om?”“Jo, dimana kamu? Sudah bertemu Rachel?” tanya pria dari seberang telepon.“Sebentar lagi Jo sampai, Om. Ini masih dalam perjalanan. Mungkin sekitar sepuluh menit lagi sampai.”“Jo, tolong hubungi papa jika sudah ketemu Rachel.”Panggilan pun berakhir, Jonathan kembali menyimpan ponselnya. Melirik ke arah tas ransel milik Rachel di sebelahnya.Tangannya terulur mengambil tas itu untuk diletakkan di atas paha. Jarinya be

  • Gadis Cupu Milik Sang Kapten Basket   Bab 126 : Menjemput Rachel

    Sebuah truk dengan muatan bahan bangunan terlihat dari kejauhan, Rachel melambaikan kedua tangan untuk mengisyaratkan pengemudi truk agar berhenti. Berharap mendapatkan pertolongan dari orang itu. Dan sesuai harapan, truk berwarna kuning itu berhenti. Rachel segera berjalan menghampiri. Sang supir truk mengeluarkan kepalanya lewat jendela. “Ada apa, dik? Ada yang bisa bapak bantu?” teriak sang supir truk berusia empat puluhan dengan wajah mengerut. Melihat gadis seusia putrinya berjalan sendirian di jalanan sepi, membuat rasa iba muncul dalam hatinya. Rachel mendongakkan kepala ke atas. “Pak tolong saya, saya tersesat. Bisakah bapak mengantar saya?” “Dimana rumahnya dik?” tanya pak supir sembari melihat ke sekeliling. Tak ada satu orangpun terlihat di sepanjang jalan yang sudah gelap. “Rumah saya jauh pak, saya bukan orang sini. Tadinya saya sedang ikut kegiatan study tour. Tapi entah apa yang membuat saya tersesat, saya masih mengingatnya.” Melihat wajah gadis yang memelas itu,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status