Share

65. Lawan Terkuat

Mata tajam itu menatap ponsel di tangannya dengan tatapan menerawang. Dari sorot matanya, terlihat jelas jika pria itu sama sekali tidak tenang. Terjebak pada pilihan yang tidak ia suka membuatnya bimbang. Situasi ini sontak membuatnya berang.

Agam, pria itu sudah terbangun sejak subuh. Setelah melaksanakan kewajibannya, dia ke dapur untuk membuat minuman hangat. Setelah itu, Agam memilih untuk duduk di sofa sambil menunggu matahari terbit. Namun sayangnya ketenangannya sirna setelah membaca pesan dari adiknya.

Kabar buruk.

Agam mendapat kabar jika ayahnya masuk rumah sakit semalam. Dia memang sengaja mematikan ponselnya dari semalam demi menghindari panggilan dari keluarganya. Lalu pagi ini, setelah dia menyalakan ponselnya, banyak pesan masuk memberi kabar.

Sedih? Tentu saja.

Terkejut? Tentu saja.

Namun itu tidak membuatnya segera bergegas untuk pergi. Ada seseorang yang tengah Agam jaga di sini. Seorang gadis yang ia cintai, gadis yang masih tertidur pulas di dalam ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status