Share

Bab 86. Sedang bahagia

Penulis: Rea.F
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sekretaris Ang menatap Saka.

"Apa karena Nyonya muda berani melawan Nona Citra? Saya juga sempat kaget dan tak percaya," sahut Ang.

"Kamu melihatnya tadi? Apa yang Wulan lakukan pada Citra setelah aku pergi ke kamar Ang? Ayo ceritakan. Aku tidak bisa melihat kelanjutannya tadi."

"Nyonya muda memaki habis Nona Citra, lalu mengancamnya. Nona Citra begitu ketakutan dan kurasa dia akan jera sejera-jeranya untuk mendekati Tuan Muda."

"Baguslah. Tapi dari mana istriku bisa mendapatkan keberanian dan kepintaran drastis seperti itu, ya?" tanya Saka, terlihat berpikir.

"Yuri. Sepertinya dialah yang mendorong Nyonya muda. Saya yakin, Yuri adalah orang yang bisa membuat perubahan pada Nyonya muda. Karena tadi saya sempat mendengar Nyonya muda mengucapkan terima kasih pada saudaranya itu."

Saka mengangguk setuju. Jika dipikir, omongan Ang ada benarnya. Kehadiran Yuri memang banyak membawa perubahan pada Wulan.

"Kalau begitu, perlakukan dia dengan baik."

"Baik, Tuan Muda."

"Tapi sebenarnya yang me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 87. Apa masih menginginkan cicit untuk Kakek?

    "Baik Tuan muda." Sekretaris Ang terlihat menutup panggilan. Sepertinya Ang, baru saja menerima telepon dari Saka.Hari ini rupanya Saka benar benar menuruti keinginan Wulan untuk tidak pergi bekerja. Dan meminta agar Ang juga ikut istirahat saja.Sekretaris Ang tersenyum, senyum bahagia mewakili kebahagiaan Tuan mudanya. Lalu sekretaris Ang melangkah menuju kamar seseorang.Berhenti dan mengetuk pintu.Sesaat pintu di buka."Tuan Sekretaris!" Yuri terbelalak. Tidak pernah mengira jika Sekretaris Ang yang mengetuk pintunya."Ikut aku.""Ba.. baik Tuan." dengan tergagap Yuri melangkah keluar dan menutup pintu kamarnya."Eh, siapa yang menyuruh seperti ini?" Sekretaris Ang melotot menatap Yuri."Lho tadi menyuruh saya ikut?""Ganti baju mu dulu, dan berdandan lah yang layak. Aku akan tunggu di bawah." Ucap Ang , melangkah pergi meninggalkan Yuri yang keheranan.Yuri menggaruk rambutnya , padahal tidak gatal. Lalu kembali masuk ke kamar. Segera berganti baju dan merapikan wajahnya. Masih

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 88. Berjalan sempurna

    Wulan kembali mengangguk."Kamu akan menahannya kan.?"Wulan mengangguk lagi."Baiklah. Ingat Wulan, kali ini ,meskipun kamu menjerit dan menangis sekalipun, ku tidak akan melepaskanmu lagi. Untuk hasil yang baik, harus dengan kerja sama yang baik dan usaha yang keras juga." bisik Saka.Wulan lagi-lagi hanya bisa mengangguk , lalu terdiam. Hanya bisa mencengkeram sprei. Menariknya , menggulung-gulung dengan tangan dan kakinya. Sesekali menjambak rambut Saka. Lalu meremas kuat lengan Saka. Hingga gigitan kerasnya tak sadar mendarat di bahu Saka.Pagi yang panjang dan panas akhirnya dimulai.....Berjalan sesuai rencana dan sempurna.Tanpa ada yang mengganggu satu pun.Sepertinya dunia mengerti. Dan sengaja memberi kesempatan untuk Saka memulai perjuangannya.---Setengah hari sudah merangkak, begitu cepat bagai aliran air sungai yang deras. Tanpa bendungan atau apapun yang menghalanginya.Hari ini, mendung. Matahari seperti tak ingin menampakkan sinarnya sama sekali. Angin semilir semak

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 89. Kumat lagi polosnya

    "Nanti tidak lagi. Percaya deh. Kalau masih sakit, Wulan di perbolehkan untuk berontak. Lari juga kalau mau diperbolehkan." jawab Saka santai saja.Wulan terdiam, seperti sedang berpikir. Lalu melirik ranjang. Begitu berantakan. Semua guling dan bantal sudah tidak ada, pindah ke lantai semua. Hanya tersisa satu yang ia pakai saja. Lalu spreinya tak lagi menempel rapi."Ini? Kenapa seperti ini?" tanya Wulan."Kau yang mengacak-acaknya tadi. Tidak ingat?"Wulan menggeleng. "Tidak! Dan ini... Apa ini?" Wulan memekik ketika melihat banyak bercak darah di sprei.Saka ikut terkejut, lalu segera menutup bercak darah itu dengan selimut."Darah siapa ini? Bang Saka...Kau terluka??" Wulan sangat panik menarik pundak Saka untuk memeriksa."AW...! " tentu saja Saka mengerang ketika Wulan menyentuh kasar pundaknya."Kenapa bang Saka? Apa sakit?""Iya.. iya. Tidak apa-apa!""Biar Wulan periksa!" Wulan membuka paksa baju Saka. Dan benar saja, kecurigaan Wulan. Nampak sebuah luka gigitan yang cukup s

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 90. Keceplosan

    "Iya, Tuan. Saya paham. Tapi itu sebagian milik Nyonya Muda juga, lho. Kemarin Nyonya Muda sempat berpesan, jika saya keluar, suruh membelikan dulu barang-barang itu. Kalau sampai rusak, lihat saja. Saya akan mengadukan pada Nyonya bahwa Tuan Sekretaris yang merusaknya.""Ck, aku tidak sengaja. Sudah, diam. Mau melesat ini. Pakai sabuk pengamanmu. Atau kamu akan terjun keluar," jawab Sekretaris Ang, kalah telak saat Yuri mengatakan sebagian barang yang sudah dilemparnya secara kasar tadi adalah milik Nyonya Muda. Ia tampak menyesali perbuatannya.Lalu menoleh pada Yuri yang sibuk memakai sabuk pengamannya."Lama sekali. Bisa tidak?""Sabar, Tuan. Ini susah," jawab Yuri."Ini kenapa juga sih... kok susah dibuka." Yuri memukul-mukul pengait sabuk pengamannya.Tak sabar melihat Yuri, Ang bertindak."Hah! Tuan... Apa yang Anda lakukan??" teriak Yuri saat tangan Sekretaris Ang sudah berada di depan tubuhnya."Diam! Kau pikir aku mau apa, hah? Dasar otak mesum. Kecil-kecil sudah berpikiran

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 91. Curhat sama bocil.

    "Tuan Sekretaris?""Tidak, aku tidak tahu. Tadi itu aku hanya berbohong padamu," jawab Ang cepat sambil menunduk melanjutkan makanannya."Tidak mungkin... Anda pasti berbohong?" selidik Yuri."Ya, memang aku sedang berbohong," jawab Ang kembali."Tuan Sekretaris...!""Sudah, cepat habiskan makananmu atau kutinggalkan kamu. Biar kamu yang membayarnya. Memang punya uang, hah!" ancam Ang untuk menyelamatkan dirinya."Jangan dong, Tuan. Saya kan memang tidak punya uang," rengek Yuri, segera menyantap sisa makanannya."Itu tahu."Akhirnya, Yuri menunduk, serius dengan makan siangnya sambil sesekali melirik wajah Sekretaris Ang yang berada di hadapannya.Wajah sinis yang nampak sudah dewasa itu. Jika dilihat-lihat, tampan juga, pikir Yuri.Dalam keadaan hening, entah dari mana pemikiran itu muncul, tiba-tiba Yuri bertanya pada Sekretaris Ang."Emm, Tuan Sekretaris. Ngomong-ngomong, Anda sudah punya anak berapa?"Bruppp...!!!Ang yang sedang meneguk minuman langsung menyemburkannya tanpa sen

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 92. Selamat menderita

    Tak lama, Yuri sudah kembali menghampiri Ang yang sudah berdiri di sisi mobil dengan menenteng plastik berisi kerang hijau di tangannya.Sekretaris Ang membuka pintu mobil."Cepatlah, ini sudah hampir sore."Yuri melangkah terburu-buru menaiki mobil. Sampai-sampai kakinya meleset dan hampir saja tubuhnya terbentur badan mobil. Untung saja Sekretaris Ang dengan gesit menangkap tubuhnya."Ceroboh sekali kau ini!""Maaf, Tuan. Saya buru-buru."Deg...!Dengan posisi tubuh Yuri masih di pelukan Sekretaris Ang dan mereka tak sengaja saling menatap, jantung keduanya tiba-tiba tidak bisa dikondisikan."Terima kasih, Tuan," ucap Yuri, menarik cepat tubuhnya. Sekretaris Ang pun sempat terkejut. Bukan terkejut dengan posisi mereka, tapi terkejut dengan dadanya yang bergemuruh hebat."Aduh, kerang hijaunya... Yah... Tumpah! Bagaimana ini?" Yuri meratap melihat kerang hijau yang lepas dari tangannya itu sudah berantakan di bawah ban mobil."Masuklah. Aku akan membelikan yang baru," ucap Sekretaris

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 93. Malam Pertama Saka.

    Sementara di kamar Saka,Wulan terlihat sedang asyik dengan HP-nya. Saka hanya bisa menatapnya, duduk tepat di samping Wulan yang selonjoran di atas ranjang."Apa yang sedang kau lihat, sayang?" tanya Saka merasa dicueki oleh Wulan."Drakor, Bang Saka. Lihatlah, prianya tampan ya?""Wulan... kamu ini!" Saka langsung merebut HP itu dari tangan Wulan dan menyimpannya di balik bantal."Bang Saka! Kenapa?""Bang Saka cemburu. Masa Wulan memuji pria lain di depan suami sendiri," sahut Saka dengan bibir manyun."Ya ampun... Bang Saka cemburu? Masa cemburu sama artis sih?"Wulan langsung menarik tangan Saka."Sini, Wulan peluk."Saka langsung sumringah, menggeser tubuhnya dan menyandarkan kepalanya di dada Wulan. Wulan mendekap kepala Saka, mengelus-ngelus rambut Saka."Yang paling tampan tetap Bang Saka, serius. Jangan cemburu lagi ya?" bujuk Wulan."Benar?" Saka mendongak, menatap istrinya."Benar.""Wulan cinta juga kan sama Bang Saka?""Ya iyalah, masa enggak," jawab Wulan enteng.Menden

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 94. Stempel kepemilikan

    Pagi menyapa dengan lembut. Matahari mulai menampakkan dirinya dengan malu-malu setelah seharian kemarin bersembunyi di balik awan tanpa hujan.Senyum sumringah penuh kebahagiaan menghiasi bibir seorang Saka yang baru saja selesai mandi dan masih mengenakan handuk.Kini, dia menghampiri sang istri yang sudah duduk di tepi ranjang, masih berbalut selimut di tubuhnya."Wulan!"Wulan menepis tangan Saka yang menyentuh dagunya."Bang Saka, kenapa tubuh Wulan banyak merah-merah begini? Kemarin tidak sebanyak ini. Kok makin nambah banyak… Lihat!" protes Wulan, menunjukkan leher, dada, dan pahanya.Saka terkekeh. "Itu namanya Stempel Kepemilikan," jawab Saka."Maksudnya?""Maksudnya, tanda bahwa Wulan milik Bang Saka.""Oh," Wulan tampaknya paham, lalu bergerak cepat menarik Saka hingga jatuh terpelanting ke kasur di sampingnya."Bang Saka juga kan milik Wulan. Jadi harus Wulan tandai juga," Wulan segera menyerbu Saka."Wulan... Wulan. Jangan!" teriak Saka, namun dia tidak bisa lagi menahan

Bab terbaru

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 139. Nama Panjang

    " Ayah..! Maafkan aku, jika aku akan menikahi gadis kecil. Aku tidak bisa menjaga pesan Ayah untuk tidak mengikuti jejak Ayah. Aku tidak bisa lagi menahan perasaanku. Aku terlanjur jatuh cinta padanya Ayah."" Aku kemari ingin meminta restu pada kalian. Minggu ini aku akan menikahinya.Tapi Ayah dan ibu jangan khawatir. Aku akan menjaga menantu kalian dengan nyawaku. Dengan badanku, percaya lah Ayah, kisah kalian tidak akan terulang pada kami. Ayah harus percaya itu. Tenanglah kalian di sana. Aku akan sering sering kemari bersama menantu kalian nantinya." ucap Sekretaris Ang, menoleh pada Yuri yang masih menatapnya.Tak ada suara dari mulut Yuri. Seperti nya hati gadis kecil itu ikut merasakan kepedihan hati kekasih nya, meskipun pria itu tak menunjukkan sedikitpun rasa sedihnya."Yuri, ucapkan sesuatu pada kedua calon mertuamu.""Ah, iya kakak." Yuri tergagap lalu menoleh kepada dua batu nisan itu secara bergantian.Ia sempat membaca nama yang terukir di sana.'Anggita dan Sebastian!'

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 138. Diajak Ke Makam

    "Sekali kali manja pada istri sendiri tidak apa apa kek. Kenapa di permasalahkan? Kakek ini, Aku sedang menderita begini masih saja dimarahi terus!""Lagian , tangan masih berfungsi juga. Jangan jadikan alasan ngidammu buat bermanja manja pada istrimu. Kasian dia, dia bukan pelayanmu. Dan kamu harus ingat, dulu Wulan sudah puas mengurusmu , memandikanmu dan menyuapmu sebelum tanganmu bisa berfungsi." ucap Kakek Abian semakin sewot."Hehe, Iya kek. Maaf maaf. Wulan, maafkan bang Saka. Bang Saka akan makan sendiri saja." Saka malu, segera mengambil alih mangkok di tangan Wulan .Tapi Wulan buru-buru mencegahnya."Tidak apa Bang Saka, Wulan senang kok menyuapi bang Saka. Memang menyuapi bang Saka harus karena tangan bang Saka tidak berfungsi? Ini tanda nya romantis . Begitu kek, bukan karena bang Saka manja. Bang Saka juga sering menyuapi Wulan, kan?" sahut Wulan , menoleh pada Kakek Abian dan Saka."Tuh, kakek dengar sendiri. Jangan terus menyalahkan Saka. Kita ini pasangan yang romanti

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 137. Jangan Manja!

    "Saya mengerti, Nyonya. Saya mengerti. Mohon maafkan saya, Nyonya. Bukan tidak percaya kepada Nyonya, tapi saya mohon, izinkan kali ini saya mendampingi Tuan Muda di setiap keadaannya. Saya hanya ingin menebus kesalahan saya di hari kemarin, yang terlalu sibuk dengan perusahaan hingga mengabaikan keamanan dan kesembuhan Tuan Muda. Saat ini saya hanya ingin memastikan jika Tuan Muda akan terus baik-baik saja, dan tidak mengulangi kesalahan saya yang kemarin," jawab Sekretaris Ang, menunduk. Tidak berani membalas tatapan sangar milik Wulan."Lalu bagaimana dengan ayah dan ibuku? Apa kamu tidak memikirkan itu, Tuan Ang? Apa kamu tahu, jika mereka sudah menyiapkan pesta kecil di rumahnya untuk kalian? Bahkan mereka sudah membagi sedekah pada para mantan tetangganya dulu di komplek kumuh itu, dan meminta doa mereka untuk hari pernikahan kalian yang sudah ditentukan? Mereka pasti akan kecewa hatinya, walau bibir mereka tidak akan berani mengatakan itu."Sekretaris Ang terkejut, mendongak. M

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 136. ingin menunda pernikahan.

    "Saya tidak mengatakan itu, tapi jika Anda ingin begitu, tidak masalah. Demi Tuan Muda, saya akan melakukan apa pun! Saya akan sangat senang, tidak harus bersusah payah, saya sudah akan mendapatkan bayi.""Dasar, gila kamu ya? Kamu pikir aku sapi atau bagaimana? Kamu ini, sudah dapat adiknya mau kakaknya juga. Langkahi dulu mayatku, Ang!"Ang tergelak melihat emosi Saka yang meluap."Kamu tahu tidak, aku sudah payah menanam benih, kamu yang enak mau mengambil untungnya. Aha... tidak mungkin terjadi. Wulan dan bayinya itu milikku. Jika kamu mau bayi, usaha sendiri. Cepatlah menikah dan membuatnya, kamu akan mengalami seperti aku juga." Saka menendang tangan Ang yang masih tergelak."Hanya bercanda, Tuan Muda! Mana saya berani. Mendapatkan Yuri saja sudah membuat saya beruntung. Habisnya Tuan Muda tidak bisa bersabar. Padahal tadinya Tuan Muda sendiri yang mengatakan jika akan rela menanggung derita ini setahun sekali pun," jawab Ang, masih dengan tertawa."Diam, bedebah! Kamu terus saj

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 135. Kumat Lagi

    Di hari di mana Saka diperiksa oleh sang dokter, di hari di mana Wulan dinyatakan positif hamil oleh dokter spesialis kandungan, di hari itu juga mereka sudah diperbolehkan pulang. Tak perlu menginap, tak perlu dirawat inap, kata sang dokter. Sebab keadaan Saka murni dinyatakan sebagai Sindrom Suami Ngidam atau Sindrom Couvade.Saka mengalami kehamilan simpatik, di mana istrinya yang tengah hamil, namun Saka yang menanggung masa ngidam istrinya.Sejak hari itu, sejak masuk ke dalam kamar mereka, Saka yang tadinya laki-laki tangguh dan kuat mendadak menjadi laki-laki lemah yang sensitif.Manja melebihi balita.Mual dan muntah pun terus berlanjut. Bukan hanya itu, Saka mulai tidak menyukai bau-bau wangi, seperti sabun, parfum, dan pewangi ruangan. Hari-harinya juga terlihat menyedihkan karena Saka hanya bisa meminum air teh manis hangat dan memakan buah saja. Jika ada minuman atau makanan lain yang ia telan, perut Saka langsung menolak.Bukan hanya itu, baik kamar dan seluruh ruangan ya

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 134. Saka Ngidam

    "Wulan," Saka bangun dan duduk. Wulan langsung menubruknya dan tersedu."Bang Saka, kamu menakutiku, bagaimana keadaanmu sekarang? Apa yang masih Bang Saka rasakan?""Wulan, jangan menangis lagi. Aku tidak apa-apa, hanya masih sedikit pusing dan sedikit mual. Sebentar lagi akan hilang. Dokter sudah memberiku obat anti muntah tadi," ucap Saka mengelus lembut kepala Wulan."Dokter, sebenarnya apa yang terjadi pada Tuan Muda Saka?" tanya Sekretaris Ang.Dokter itu menarik napas."Menurut hasil pemeriksaan, Tuan Muda baik-baik saja. Lambung, usus, dan semua organ di tubuh Tuan Muda tidak ada gangguan. Tidak juga keracunan," jawab sang dokter."Baik-baik saja bagaimana? Tuan Muda terlihat sakit parah sampai pingsan, kamu bilang baik-baik saja. Kamu ini bisa memeriksa tidak! Kamu mau bermain-main denganku, hah!" bentak Sekretaris Ang."Tuan Sekretaris, tolong tenanglah. Dokter kandungan sebentar lagi akan datang dan kita akan segera tahu penyebab sakit Tuan Muda.""Apa kamu bilang? Tuan Mud

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 133. Panik

    "Benar, Ayah. Itu biar menjadi urusan mereka. Sekarang, mari kita membahas tanggal pernikahan," sahut Saka.Sekretaris Ang mengangguk. "Lebih cepat lebih baik, Tuan Gani. Saya ingin segera menghindari fitnah atau hal-hal yang tidak diinginkan.""Apa akhir minggu ini terdengar baik untuk Anda?" tanya Gani Harmoko.Sekretaris Ang menoleh pada Yuri. "Apa kamu setuju, sayang?""Iya, aku ikut keputusan Kakak saja," jawab Yuri dengan senyuman."Baiklah, Tuan Gani. Saya akan mempersiapkan semuanya untuk akhir minggu ini," balas Ang.Rencana PernikahanSemua sepakat. Mereka memutuskan pernikahan sederhana yang dilakukan di bawah tangan karena usia Yuri yang masih belum mencapai 19 tahun. Sekretaris Ang memahami konsekuensi pernikahan dini dan berjanji untuk menjaga Yuri dengan baik.Setelah obrolan selesai, mereka melanjutkan makan siang bersama. Yuri, Wulan, Jihan, dan Tiara sibuk menyiapkan hidangan, sementara para pria melanjutkan pembicaraan ringan.Saat semua sudah siap, Yuri memanggil c

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 132. Minat Pelangkahan.

    "Dulu saya bertemu dengan ibunya Wulan. Gadis yang membuat saya jatuh cinta. Padahal saat itu keluarga saya sudah berencana untuk menjodohkan saya dengan istri saya ini.""Saya melakukan hal terlarang pada ibu Wulan, dan saya meninggalkannya karena terpaksa harus menikahi wanita pilihan orang tua saya. Saya tidak pernah tahu jika pada saat itu ibu Wulan mengandung benih saya. Saya sempat mencarinya ke mana-mana, namun saya gagal menemukannya karena ternyata ibu Wulan dibawa keluarganya pulang ke kampung. Hingga suatu hari, seorang famili ibu Wulan mengantar bayi merah kepada saya beserta selembar surat. Dia mengatakan bahwa ibu dari bayi itu sudah meninggal dunia beberapa jam setelah melahirkan." Kini air mata Gani yang tadi sudah kering kembali menetes. Tepukan-tepukan halus Tiara mengusap punggungnya."Sudah, Yah. Itu masa lalu. Tidak akan terjadi pada anak cucu kita. Cukup, Ayah. Cukup kita yang berbuat salah," ucap Tiara.Gani mengangguk, melirik wajah Wulan yang memerah dan teris

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 131. Cerita Masa Lalu Gani

    "Kalau begitu, aku akan membantumu, Wulan," seru Yuri, ikut berdiri.Tiara pun berdiri. "Yuri, calon pengantin. Kembali lah duduk. Biar Ibu yang membantu kakakmu Wulan. Kamu duduk manis saja, ya?"Yuri tersipu dengan ucapan ibunya dan kembali duduk di samping Sekretaris Ang yang terus tersenyum padanya.Wulan dan Tiara beranjak ke dapur, dan tak lama kemudian sudah kembali dengan membawa minuman—segelas teh untuk Gani Harmoko dan segelas kopi putih untuk Saka.Kembali mereka terlihat fokus sesaat setelah Gani menyeruput minumannya.Saka kembali menarik napas dan memulai obrolan yang kedua."Ayah dan Ibu, sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas penerimaan ini. Dan kami minta maaf jika tidak membawa apa-apa dalam acara lamaran dadakan ini. Kami tidak mempersiapkan apa pun, karena keputusan ini kami ambil semalam. Dan pagi hari ini kami langsung kemari tanpa sempat ke mana-mana dulu.""Tuan muda Saka, apa yang harus dibawa memangnya? Ini saja sudah membuat kami hampir terbang ke awan.

DMCA.com Protection Status