Crying In The Club - Camila Cabelo
_________________________
Mendadak hari ini, badanku meriang. Sebenarnya sudah dari 3 hari yang lalu. Namun, hari ini puncaknya.
Aku benar-benar, tidak bisa bergerak. Dan rasanya seharian, ingin meringkuk di balik selimut tanpa ada yang menganggu. Kepalaku sangat berat mau diangkat.Hari ini, aku berencana anak-anak tidak sekolah saja. Anak-anak sudah bangun, aku sudah membuatkan susu dan membuatkan sereal. Badanku sudah tidak bisa lagi bekerja, aku memilih beristirahat di kamar. Ah, mungkin stress lagi. Terlalu banyak pikiran yang menggangguku akhir-akhir ini. Aku memikirkan, baiklah tak usah aku sebutkan. Kalian sudah tahu, kemana arah pembicaraan ini.
Aku merasakan kram di perutku, namun kali ini rasanya lebih menggigit. Aku memang, sering mengalami kram ketika ingin haid. Rasa sakit, semakin menusuk perutku. Kepalaku juga pusing. Ah,
Sorry for typoEnjoy readingRachel Platten - Fight Song _________________________________Sesorang : aku jemput sekarang.Aku hanya membaca pesan itu. Aku hamil. Separuh hatiku senang, separuh perasaanku campur aduk.Sebenarnya, aku sudah menduga dari ciri-ciri yang kualami. Karena, aku hamil Kelsea juga hampir mirip. Hamil di saat, rumah tanggaku tidak jelas arahnya. Saat hamil Kelsea juga sama. Aku sudah capek mengeluh, tapi bukankan artinya aku akan berakhir lagi dengan laki-laki itu? Tapi, aku bisa menerima dirinya lagi?Entah, ini perempuan atau laki-laki pun, aku hanya bersyukur kepada calon buah hatiku. Sudah m
Sorry for typoEnjoy readingRixton : Me and My Broken Heart Setelah, drama tangisan. Aku memutuskan agar check ke dokter, apa boleh naik pesawat. Aku tak ingin ada hal yang di luar kuasaku terjadi.Dokter menyarankan agar berhati-hati, karena aku pernah mengalami keguguran dua kali, aku sudah melewati banyaj perjalanan panjang, yang membuatku belajar bagaimana menghadapi dunia ini. Yang penting, harus minum obat anti mual. Karena, hamil muda rentan terhadap morning sickness. Dan usahakan, duduk dekat toilet. Terbayang, akan susahnya menghadapi mual-mual di pesawat, sangat tidak nyaman. Namun, teringat wajah bunda, membuatku menguatkan semuanya. Apalagi, aku punya anak-anak lucu yang siap menghiburku.Dan juga, ingin berpamitan k
Sorry for typoEnjoy readingAs Long As You Love Me - Justin Bieber Rasa sedih menghantui diriku. Setiap naik pesawat, namun yang lebih melengenda, naik pesawat saat Kelsea bayi. Benar-benar, tidak akan dilupakan seumur hidupku. Bagaimana, aku hanya menangis dalam pesawat. Mengjadapi bayi merah yang rewel, bingung harus kemana setelah itu. Sungguh pengelaman yang takkan dilupakan seumur hidupku.Aku akan meninggalkan Perth, tempat aku menawarkan rasa sakitku. Namun, kepergian ini entah menjemput kebahagian atau kesakitan yang lain, aku pasrah pada takdirku. Terima kasih Perth, telah menampungku selama empat tahun, tahun-tahun di masa terpuruk di hidupku. Semoga di tempat yang baru, aku bisa mendapatkan kebahagiaan yang lain.Jika kalian berpikir ceri
Sorry for typo Enjoy reading"Kamu lagi! Nggak bosan-bosan ya! Harus berapa kali kubilang?"Air mataku meluruh dengan sendirinya, kupikir aku sendirian yang menderita. Setelah melihat Gerald dibuat seperti anak kecil, aku tahu kamu berdua menderita karena keegoisan atau karena tuntutan dari orang-orang di sekitar. Aku terlalu egois, dan membuatku tak tega Gerald hanya terdiam seperti seorang tersangka yang tertangkap basah. Dia bahkan, tak berani menatap bunda. Ya Tuhan, apa yang telah bunda lakukan pada suamiku? Kenapa bunda setega itu? Padahal, Gerald adalah ayah dari anakku, bunda harus menghargai Gerald, bukan merendahkan seperti itu. Tapi betapa sabarnya Gerald menghadapi bunda, bahkan ia bersujud di kakiku. Detik ini aku sadar, lelaki ini mencintaiku begitu besar, dia mencintaiku tulus, menerima se
Sorry for typoEnjoy readingLiam Payne, Rita Ora - For You Bugh!!!Bug!!!Bugh!!!Berkali-kali, vater memukul anaknya sendiri. Aku hanya mengganga, karena kami masih berada di depan pintu. Lagi-lagi bukan ucapan kegembiraan, atau rasa rindu tapi ucapan selamat datang yang membuat semua tulang Gerald patah. Bahkan, aku bisa jadi janda detik ini juga, jika orang tua ini makin kalap dan membuat semua tulang Gerald retak.Bahkan Gerald tidak memberi perlawan ke ayahnya, dan hanya pasrah seperti Aldo kemarin. Ya Tuhan, harus berapa orang lagi yang akan menyiksa suamiku? Bahkan, aku sudah memaafkan dia duluan, tapi orang-orang ini seolah tak punya hati pada ayah dari anak-anakku.Aku
Sorry for typo Enjoy reading Alan Walker, Sabrina Carpenter - On My Way Setelah, drama yang tak kunjung usai. Bundaku sangat keras, akhirnya luluh juga melihat anak-anakku. Bunda senang sekali, mengajak Kelsea dan Skye bermain bersama. Dan menjawab semua rasa ingin tahu keduanya. Tak ada yang lebih bersyukur daripada aku melihat pemandangan itu, sangat menyejukan hati.Sesuai dengan janji, hari ini aku akan mengajak anak-anak jalan pakai motor, dan mengenalkan keadaan sekitar. Memasuki daerah perkebunan yang banyak sayuran dan menjawab apa yang mereka tanyakan.Aku mengambil kunci yang digantung. Motor butut kesayangan, warna biru. Motor yang selalu menemani saat aku berjuang dulu sendirian. Bagaimana
1. Rananta Asmira - 8 Oktober (ultah emak???)2. Geraldo Gibson Willson - 20 Desember3. David Miller - 19 Januari4. Kelsea Ballerini Willson - 20 Maret5. Skye Nerve Willson - 2 September6. Verena Rachel Willson - 29 Februari7. Asher Blenda Willson - 3 Maret8. Rangga Pranaja - 8 Agustus9. Raina Pranaja - 10 November10. Aliando Alka - 1 Mei11. Auri Stella - 14 Juli12. Archad Willson13. Alda Schimtz14. Holda (oma)15. Winola16. Alicia Poldi17. Widya (bunda Rara)18. Sheilla Amanda19. Ryan20. Steven21. Noah22. Radoe23. Leo24. Nunung25. Meyland
1. Nama Rara di ambil dari nama pertama dan terakhir: Rananta Asmira2. Dari jaman baholak, sejak saya menulis cerita. Ketika jaman sekolah, dan masih nulis di buku. Pasti nama tokohnya Rara. Karena, suka dengan nama ini.3. Nama Gerald, awalnya Geraldino Fachri. Namun, diganti karena bule. Namanya, diambil dari internet seorang bapak tua, entah siapa. Namanya Geraldo Willson.4. Nama Kelsea Ballerini, diambil dari nama penyanyi.5. Skye Nerve, diambil dari nama kartun.6. Rangga diambil dari nama mantan :v7. Nama tokoh yang lain, kebanyakan dari internet.8. Awalnya, cuman mau buat satu cerita tentang kisah guru dan anak murid, berdasar pengelaman pribadi??. Makin kesini, imajinasiku makin jalan-jalan. Jadilah, cerita abal-abal dengan 3 cerita sendiri.9. Sebenarnya, mau buat Rara dan Gerald pisah, namun melihat ant
Kuperhatikan wajah kedua putriku. Wajahnya mirip, orang tidak akan salah menduga mereka saudara kandung. Kelsea manis, Verena juga. Tapi, rambut Verena diambil dari mana, rambutnya sedikit bergelombang dan coklat tembaga. Padahal rambutku dan rambut Gerald lurus. Ah, mana saja yang penting anak-anakku sehat.Dari rambutnya yang bergelombang sudah bisa dipastikan bulu mata Verena lentik. Verena dan Asher mempunyai bulu mata yang cantik. Yang paling kusuka dari Kelsea, senyumannya. Walau, dia cemberut saja, masih terlihat manis. Anakku, yang satu itu tidak bosan dipandang. Wajahnya cantik, begitu cantik. Terkadang aku tak percaya punya anak secantik ini, walau kelakuannya bikin geleng-geleng.Apalagi Kelsea, orang yang suka merenggut masam.Kelsea lebih dominant, gen milikku. Namun, masih terlihat blasteran. Verena, lebih banyak bulenya. Asher, tidak terlihat genku sama seka
Aku melihat anak gembulku, yang sedang sibuk bermain. Jika, dia sudah bermain tidak akan mempedulikan sekeliling, dan suka bicara sendiri sambil menunjuk mainannya. Seolah mainan itu lawan bicara.Aku hanya duduk memperhatikan, sambil menvideo. Sebagai dokumentasi ketika dia sudah dewasa. Kalau kecilnya, begitu menggemaskan."Asher.." Aku menegurnya. dia menoleh, dan tetap bermain. Aku ingin kesana, dan merengkuh tubuhnya. Aku tidak menyangka, mempunyai anak yang begitu menggemaskan. Dengan mendekat, aku masih merekam, dan melihat mata tajam Asher. Matanya persis seperti ayahnya. Oh iya, aku sudah sering bilang jika Asher dan Gerald seperti pinang dibelah sepuluh hasilnya tetap sama. Senyum mereka, tertawa, mata, hidung, pipi, rambut, bahkan jari-jarinya sama."Boleh peluk mommy?" Asher bangun, dan memelukku. Aku begitu geram terhadapnya, aku memeluk tubuh kecilnya. Rasanya tak permah puas untuk mencium atau
"Anak mommy yang cantik." Verena berlari ke arahku, dan langsung mau manja-manja sama aku. Asher kalau lihat, pasti ngamuk. Aku mengelus, kepala Verena dengan sayang. Anakku, hadirnya ia yang menyatukan aku dan daddy-nya. Verena penyelamat buat semuanya."Kenapa sayang?" Verena hanya menatapku, dengan mata beningnya. Cantik sekali. Ya, aku sangat bersyukur semua anakku, cantik-cantik. Ia tersenyum, aku juga ikut tersenyum. Ini anak kenapa? Tingkahnya aneh sekali. Verene masih menatapku dan tersenyum, aku hanya terbengong sambil tersenyum, tingkahnya sangat aneh. Apa dia mau minta sesuatu? Padahal tinggal mereka sebutkan dan memang tidak bertentangan, aku langsung memenuhi keinginan mereka."Mommy.""Apa nak?""Love you mommy." Hatiku meleleh. Aku tersenyum lebar, sambil mengelus rambut Verena."Love you more baby.""Mommy cantik.""Iya."
Entah, kenapa rasanya aku ingin bermanja-manja sama suamiku. Anak-anakku, belum bangun. Hari minggu, aku membiarkan mereka untuk beristirahat. Dan hari ini juga, magernya luar biasa. Aku ingin seharian di kasur. Dilayani, atau dimanja dan diberi pelayanan terbaik dari suami dan mungkin anak-anak. Karena biasanya aku yang selalu memanjakan mereka."Daddy, jangan beranjak dari kasur. Mommy mau peluk." Kataku pelan dan masih menutup mata.Gerald merapatkan lagi tubuhnya dan semakin memelukku erat. "Bolekah, hari ini kita berduaan aja?" pintaku lagi."Yaudah, nanti anak-anak aku suruh oma jemput."Aku mengangguk. Sesekali tidak apa-apa. Biasanya, aku yang melarang anak-anak dibawa oma karena, akan merepotkan. Aku juga tidak bisa berjauhan lama-lama dengan anak-anakku. Semenit rasanya sudah rindu sekali. Tapi, hari ini aku ingin kesendirian dan juga memanjak
"Ya Allah nak!" Aku sudah berteriak. Bayangkan saja, Verena dan Asher baru selesai mandi. Dan mereka memakai satu handuk. Tarik-tarikan, sambil tertawa. Badan mereka basah, bisa lantai licin dan mereka terjatuh. Aku heran anak-anak Gerald mau mandi, selesai mandi pasti heboh dan teriak-teriak. Setelah selesai, pasti mereka akan berlarian sepanjang rumah dengan tubuh telanjang."Gerald, anaknya!" Aku berteriak lagi. Verena itu perempuan, harusnya tidak seperti ini. Walau mereka masih kecil, aku takutnya akan menjadi kebiasaan sampai besar, bagaimana jika Verena dan Asher telanjang saat besar. Walau pasti mereka akan sadar, tapi aku tak ingin mereka terbiasa.Gerald datang, dengan membawa handuk Asher. Anak-anak, sudah mengelilingi rumah. Kejar-kejaran."Jangan lari nak, nanti kalian jatuh!" teriakku lagi. Sekarang, tiada hari tanpa teriak.Aku mengangkat Asher. Dia malah tidak mau. Menendang-nendang di udar
Dua hari, suamiku tidak pulang. Rasa tak karuan menyergap dalam dadaku. Aku trauma sejujurnya, aku takut—.Baiklah, tolong hilangkan rasa takut ini dalam dadaku. Nyatanya, kejadian beberapa tahun silam, sangat membekas. Semuanya tidak bisa dilupakan begitu saja dengan mudah.Air mataku turun, dan berdoa tidak mengalami kejadian buruk lagi. Cukup sudah jiwaku terguncang, aku tidak kuat untuk mendapatkan masalah berat lagi. Aku menutup mataku sambil terisak, kenapa harus seperti ini lagi? Selama ini, aku selalu menghibur diriku dan menutup semua lukaku, dengan menyibukkan diri dan mengurus anak. Anak adalah satu-satunya alasanku bertahan. Tapi, jika aku sendirian, aku akan ketakutan sendirian, di luar dia—, dia akan—, banyak pikiran buruk menyerang diriku. Dan biasanya aku selalu berusaha postifi, tapi kali ini tidak.Dengan semua perasaan, yang berkecamuk dalam dadaku, aku terduduk di tempat tidur yang luas ini.
Air mataku sudah turun. Gerald tega memang.Tiba-tiba Gerald keluar dari restoran tersebut. Dia memakai kacamata dan topi. Huwah.... suamiku makin tampan. Kenapa aku baru sadar? Bukan, aku sadar maksudnya kenapa hari ini meningkat drastis? Apa ini salam perpisahan, dan membuatku tak bisa melupakan dirinya.Aku berlari ke arahnya, tidak peduli mau dijual. Aku hanya ingin, memeluknya sebentar."Gerald, Rara sayang sama Gerald. Mommy sayang sama daddy selamanya." Aku memeluknya. Badannya semakin kekar Gerald menunduk melihatku, mungkin dia heram melihatku. Jangan-jangan aku kesurupan."Rara, nggak kesurupan. Rara beneran tulus dan cinta mati sama Gerald. Kamu jangan jual aku ya? Nanti, anak kita sama siapa? Anak kita banyak, kamu pasti nggak sanggup ngurus sendirian." Gerald masih diam, memperhatikan aku yang curhat kepadanya. Dia membalas pelukanku, ah... sangat nyaman sekali.
Hari ini, sengaja Gerald izin kerja. Karena mau berduaan saja. Gila memang. Tapi, aku suka bersamanya jika hanya berduaan. Karena, waktunya buatku memanja-manjakan diri.Hari ini, vater dan Aunty Meiland datang dan mereka ingin mengajak anak-anak jalan-jalan. Gerald dengan senang hati, mengizinkan. Aku, setengah berat. Karena, akan merepotkan. Apalagi, anak lelakiku yang kecil dan anak perempuanku yabg kecil, mereka suka risih kalau jalan-jalan. Banyak permintaan, banyak bertanya, jadi kadang kita yang capek sendiri melayani. Aunty dan vater begitu sayang anak, kurang bersyukur apa hidupku jika mendapat orang-orang baik dan support seperti mereka. Aku bahagia dengan keluargaku.Sebenarnya, aunty Meiland sering minta. Agar, anak-anakku tinggal sama mereka. Aku tidak mungkin, mengizinkan anak-anakku tinggal dengan orang lain. Walau itu, kakek dan nenek mereka sendiri. Aku tidak mau merepotkan orang, dan aku senang
Flashback Rara hamil Asher. Bagaimana dia sudah hamil lagi, disaat usia baby Verena masih 4 bulan. _________________________"Says, mommy's pregnant!" "Mommy's pregnant." Orang-orang yang kusayang, sedang berdiri di depan, seolah, aku mau foto mereka padahal aku sedang memvideo mereka. Gerald sedang mengendong Kelsea dan Skye. Baby Verena sedang tidur, di kamar bayi. Wajahnya lucu-lucu, dan membuat kenangan tersendiri buatku yang takkan pernah kulupakan hingga nanti. Mereka sangat mengemaskan."Mommy's pregnant." ulang Gerald menggeleng. Aku tersenyum."Are you?" Aku mengangguk. "Yes daddy." "No way! You kidding." "No. I'm serious." Gerald menurunkan Kelsea dan Skye. Ia menuju ke arahku, air mataku tidak berhenti menetes dari awal. Aku senang dan sedih. Aku senang, karena akan menambah a