Share

BAB 454

Penulis: sutan sati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Beberapa jam menjelang ritual kebangkitan ratu es Iduna dan puncak malam purnama.

Ratusan anggota sekte Flamis terlihat sibuk mempersiapkan ritual puncak nanti malam. Gunung yang terdapat di sebelah timur dan tepat berada di puncak pegunungan Yakutsk, sengaja dipilih untuk acara ritual mereka.

Selain karena tempatnya yang strategis dan hanya memiliki satu jalan untuk menuju ke sana, akan membuat siapapun yang bertujuan untuk menggagalkan ritual mereka, akan lebih mudah di atasi.

Di jalan menuju puncak gunung terdapat dua ratus guci api setinggi orang dewasa yang di dalamnya berisi larva pijar dengan api yang terus menyala. Bahkan penyusunan tempatnya pun telah diatur sedemikian rupa sesuai dengan aturan geomansi Yin yang khusus digunakan untuk membangkitkan arwah orang yang telah mati.

Tidak berhenti sampai disitu, di atas puncak gunung sendiri terdapat gua yang sangat besar dengan bagian puncak terbuka yang menghadap langsung ke arah bulan dan di dalam gua, terdapat tujuh tingkat lan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Muhammad Hakiki
iya sama gua juga gak bisa . gimana yaa?
goodnovel comment avatar
Zul Fano
ada yang tau ga penyebab ga bisa lihat iklan ketika buka kunci?
goodnovel comment avatar
Doan Herison
off lgi aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 455

    Puluhan penjaga suci segera mengepung Charlie dengan senjata lengkap. Aura mereka begitu kuat dan kental dengan aura membunuh.Pertarungan sengit segera terjadi dan perlahan, para penjaga suci berhasil menyudutkan Charlie. Meski kelihatan tenang di luar, Charlie merasa gelisah dalam hati.'Sial! Bagaimana mereka bisa sekuat ini?' Pikir Charlie heran saat merasakan kekuatan para penjaga suci telah meningkat beberapa kali lipat. Terakhir, ia masih ingat dengan jelas bagaimana dirinya menghajar mereka semua, sampai para dewa suci turun tangan untuk mengeroyoknya. Jika bukan itu sebabnya, Charlie mungkin tidak akan kalah dan tertangkap saat itu.Namun, saat bentrok kembali dengan para penjaga suci ini, Charlie dikejutklan dengan kekuatan para penjaga suci yang telah naik beberapa kali lipat dan mungkin, tingkat kekuatan mereka sudah melebihi level dewa suci yang saat itu ia hadapi.Tapi, ini masih seminggu sejak terakhir kali mereka bertarung. Mustahil, mereka bisa meningkatkan kekuatan m

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 456

    Ekspresi Alisa menjadi gelap ketika mendengar ledekan Charlie."Kamu memang mencari mati!" Ujar Alisa dingin."Penjaga suci! Kalian tidak perlu menangkapnya. Bunuh dia, sekarang juga!" Perintah Alisa sambil menunjuk Charlie dengan tatapan dipenuhi oleh kemarahan."Segera laksanakan, Madam!" Ujar penjaga suci serentak.Seketika, mereka mengeluarkan masing-masing pedang es dari dalam jubah mereka yang ukurannya jauh lebih panjang dari senjata mereka sebelumnya.Hal itu sudah cukup untuk menunjukan niat membunuh mereka.Melihat itu, Charlie tidak bisa tidak merutuki ucapannya sendiri yang telah membuat Alisa marah. Dua puluh penjaga suci melesat ke arah Charlie secara bersamaan dengan senjata terhunus tajam, seolah siap menikam dan mencabik-cabik tubuh Charlie menjadi ribuan keping.Namun, bukan Charlie namanya jika dia akan panik hanya karena serangan seperti itu.Dengan tenang, Charlie melempar bom asap dan membuat keberadaannya menjadi tersamarkan. Lalu, di saat bersamaan, ia melemp

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 457

    Tekanan di dalam gua semakin membesar dan mereka yang kemampuannya hanya biasa-biasa saja, tidak kuat menahan tekanan tersebut dan akhirnya berlutut dan bahkan ada yang terpaksa terbaring di atas tanah karena tidak kuat menahan tekanan yang sangat besar.Di saat semua orang berjuang menahan tekanan besar tersebut, tubuh Charlie justru terlihat mengambang di udara."Kalian pernah melihat malaikat menjatuhkan hukumannya untuk manusia?""Itu adalah hukuman penghakiman langit yang mengirim ribuan meteor untuk menghancurkan umat manusia dan menghancurkan bumi dalam satu gerakan.""Kekuatanku hampir sama dengan kemampuan malaikat. Namun, ini adalah ribuan panah angin yang jatuh dari atas langit untuk menghancurkan umat manusia."Otot-otot ditubuh Charlie mengembang hingga ke tingkat maksimal. Tidak hanya itu, urat-urat ditubuhnya seperti benang emas ikut menghiasi setiap masa otot yang mengembang ditubuhnya. Hal itu menandakan kalau Charlie tidak hanya mengerahkan kekuatan internal semata u

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 458

    Bjorka bahkan menertawakan Charlie, "Siapa yang coba kamu panggil, tuan Charlie? Aku tidak melihat kamu datang dengan bantuan. Atau, jikapun ada, tidak ada orang yang akan datang membantumu. Tempat ini dalam pengawasan madam Alisa dan spirit ratu es Iduna."Charlie bersikap masa bodoh dengan ucapan Bjorka dan berteriak sekali lagi, "Nak, jangan main-main! Bukankah kamu mau menyelamatkan wanitamu?"Beberapa detik menunggu.Masih tidak ada jawaban dan hal itu, mulai membuat Charlie panik karena tidak ada seorangpun yang akan datang menyelamatkan dirinya."Hanya teriakan yang sia-sia!" Tawa Bjorka seolah melihat Charlie sebagai orang bodoh."Baiklah, waktumu sudah habis. Sekarang terimalah, kematianmu!" Bjorkan dan Azula sudah bersiap dengan senjata mereka untuk menghabisi nyawa Charlie. Hanya saja, cahaya terang segera menyinari bagian dalam gua dan tepat mengarah ke altar tempat tubuh Amanda berada.Hal itu, seketika menghentikan Bjorka dan Azula.Bulan purnama sudah berada dipuncakny

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 459

    Sepasang sayap yang sangat lebar sepanjang dua puluh meter lebih, membentang lebar hampir memenuhi altar. Saat sepasang sayap ini terbentang maksimal, sayap tersebut memutar sangat cepat seperti gasing dan melemparkan semua penjaga suci yang sebelumnya membentuk formasi melingkar di sekeliling altar.Terjadi ledakan besar dan semua penjaga suci yang sebelumya terlihat begitu kuat dan hampir tidak bisa disentuh, berhasil dihempaskan terbang dalam satu waktu.Charlie yang melihat itu dari kejauhan tercengang dan hampir tidak mempercayai apa yang telah dilihatnya. Sebelumnya, Charlie bahkan telah menyerang dengan serangan yang tidak jauh berbeda dengan tingkat serangan Awan saat ini. Namun, jangankan melukai para penjaga suci ini, menggeser posisi mereka pun, ia tidak bisa. Sebaliknya, Charlie bahkan hampir terpotong-potong oleh serangan tak berwujud yang entah datang dari mana.Charlie membandingkan dirinya dengan Awan dan ia tidak melihat perbedaan yang berarti di antara mereka dari s

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 460

    Alisa menjadi gelap mata, saat formasinya hancur di tangan Awan. Hal itu, membuat Alisa seketika menyerang Awan dengan kemarahan yang tidak tertahankan.Alisa segera mengayunkan tongkatnya ke arah Awan dan gelombang udara yang sangat dingin dengan tingkat pembekuan minus hingga lima ratus derjat celcius, dapat membekukan apapun yang dilewatinya dalam sekejap mata, segera melesat ke arah Awan dengan niat membunuh di dalamnya. Serangan Alisa meluncur deras ke arah Awan. Namun, sebelum serangan tersebut berhasil mengenai Awan, Roger telah lebih dulu mengintersep serangan Alisa dan menghancurkannya dengan kekuatan cahayanya.Terdengar suara desisan seperti suara es yang dilebur ke dalam api dan menghasilkan uap panas yang cukup pekat. Meski begitu, Roger berhasil mengeliminasi serangan Alisa dengan sempurna dan ia berdiri beberapa meter di depan Awan tanpa terluka sama sekali. Sepertinya, menghilangnya pengaruh magis ratu es Iduna membuat kekuatan Alisa ikut terpengaruh dan itu membuat

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 461

    Mata putih Amanda tiba-tiba berubah menjadi merah pekat, seperti warna darah. Perubahan emosi Amanda seakan ikut mempengaruhi suhu dalam gua tersebut yang kini berubah menjadi sangat dingin hingga menusuk ke tulang. Bunga-bunga es mulai terbentuk di lantai gua dan mereka yang memiliki kultivasi rendah, tidak kuat untuk berada lebih lama di dalamnya. Sehingga, tidak sedikit dari anggota sekte Flamis yang melarikan diri ke luar gua dan menyisakan anggota elit sekte yang kini masih sibuk bertarung dengan rekan-rekan Awan. Sementara itu, Charlie yang sedang terluka sudah berhasil memulihkan sedikit kekuatannya. Sebelumnya, ia berniat untuk melarikan diri dari sana. Namun, setelah melihat bahwa Alisa dan yang lainnya sedang teralihkan dengan Awan dan yang lainnya, membuat Charlie berubah pikiran. Charlie yang sudah lama mengincar pedang es abadi milik ratu es Iduna, melihat bahwa pedang tersebut masih tergeletak di atas altar. Sementara, wanita yang menjadi wadah dari ratu es Iduna ter

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 462

    Dua jiwa di dalam tubuh yang sama.Jika saja bukan karena intervensi Amanda, ratu es Iduna yang saat itu menguasai tubuh Amanda, mungkin saja sudah berhasil membunuh Awan. Amanda berhasil menghentikan usaha ratu es Iduna, tepat di saat yang paling kritis.Setelah tubuhnya jadi membeku, kedua bola mata Amanda berubah normal. Namun, itu tidak otomatis membuat Amanda bisa menguasai tubuhnya kembali.Karena setelah beberapa detik lamanya, terdapat ekspresi yang saling bertentangan di wajah cantiknya. Seolah sedang terjadi perang di dalam sana. Namun, karena kuatya ratu es Iduna, Amanda tidak bisa menggeser kesadarannya dan merebut kendali tubuhnya."Ternyata kamu masih sadar? Berhentilah melawan! Serahkan tubuh dan jiwamu padaku." Ujar ratu es Iduna dengan nada memerintah dan menganggap, eksistensinya sebagai seorang ratu akan berhasil melemahkan Amanda dan membuatnya tunduk padanya.Namun kenyataannya. Amanda sama sekali tidak ingin mundur dan t

Bab terbaru

  • GGAP 3 : THE LAST   EPILOG

    Satu setengah tahun kemudian.Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya.Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine.Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan.Tidak sama seperti Amanda yang terl

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 638 (TAMAT)

    Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 637

    Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 636

    Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 635

    Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 634

    Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 633

    Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 632

    Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 631

    Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,

DMCA.com Protection Status