Share

BAB 129

Author: sutan sati
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Di dalam ruang tamu Villa, terdapat puluhan orang yang sedang larut dengan pesta dan dentuman musik serta segala macam hiburan di dalamnya. Berbagai macam minuman dan wanita penghibur tersedia di sana, bebas untuk mereka nikmati.

Di bagian tengah ruangan, ada seorang pria bernama Murad yang saat itu sedang duduk dengan di apit oleh dua orang wanita berpakaian seksi di sampingnya. Murad merupakan salah satu petinggi dan juga tangan kanan pemimpin gengster black bull saat ini.

Selain Murad, terdapat seorang pria berwajah mengotak dengan dagu lancip dan mata menyipit seperti elang. Dia adalah Beller, saudara sepupunya Rocky. Ia bertanggung jawab atas villa ini, selama Rocky sedang mengambil alih grup Sanjaya dan juga kekuasaan di dalamnya.

Tidak seperti Murad, Beller justru ditemani oleh seorang pria berpenampilan kemayu yang duduk begitu mesra mengapit lengan kiri Beller.

"Tuan Beller, anda memang tahu bagaimana caranya bersenang-senang. Aku tidak menyangka, tuan Rocky akan mengijinka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (17)
goodnovel comment avatar
Thonce22
thor ubdate nya mna
goodnovel comment avatar
Dhedi S Putra
sehat selalu thor....sukses dan berbahagia selamanya insya allah.....
goodnovel comment avatar
Roman Saputra
manthull thorr...ditunggu bab selanjutnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 130

    "Siapa yang mengijinkan kalian mengadakan pesta di Villa ini?" Tanya Awan dingin dengan tatapan mata tajam menyapu semua orang. Jelas saja, Awan sangat marah saat ini. Melihat Villanya digunakan sebagai tempat pesta oleh orang-orang ini. Mereka masuk dan mengambil alih Villa tanpa ijinnya dan sekarang mengadakan pesta pora yang merusak kenyamanan Villanya. Alasan itu saja, sudah cukup untuk membuat Awan menghabisi mereka semua."Heh, siapa yang mengijinkanmu bicara di sini? Apa kamu tidak tahu? Ini adalah Villa sepupuku. Sebaiknya kamu segera berlutut, karena kamu masuk ke villa kami tanpa di undang." Teriak Beller menunjuk muka Awan. Beller bersikap seolah sebagai pemilik Villa, jadi bagaimana bisa ia mengijinkan orang lain bicara seenaknya di depannya? Apalagi mereka telah lancang memasuki Villa ini tanpa seijinnya.Mata Awan berkilat dingin, ketika menatap Beller.Wosh.Tiba-tiba Awan sudah menghilang dari tempatnya berdiri dan berada tepat di depan Beller.Plak!Satu tamparan da

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 131

    Murad mencibir, "Bocah, siapa yang coba lu takuti, hah? Menghilangkan kami dari ibu kota kata lu? Hahaha, Lu tahu seperti apa klan black bull itu? Di markas kami saat ini, ada dua ratus petarung veteran dan berpegalaman, ditambah tujuh petarung elit pengawal ketua. Lu pikir bisa menghilangkan klan kami, semudah lu mengucapkannya? Hahaha. lu pasti sedang halu. Atau, lu habis makai, ya?"Murad tertawa lantang, mencemooh Awan. Anggotanya yang saat itu sudah mulai berkumpul di belakangnya ikut tertawa dan menganggap Awan sedang melawak.Awan berkata dengan cueknya, "Halu atau tidak, sebaiknya kalian pastikan sendiri. Hubungi bosmu dan kamu akan tahu, apa ucapanku sedang halu atau tidak."Melihat betapa percaya dirinya Awan, Murad mulai sedikit ragu dengan dirinya saat ini. Apalagi sebelumnya, tangan kanan kepercayaannya telah dikalahkan. Tidak hanya kekalahan biasa, tubuh Jhoni bahkan dilemparkan dari atas jendela yang terdapat di atas pintu masuk Villa. Betapa tingginya itu, pintunya saj

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 132

    "Am-ampun, tolong ampuni saya. Kami tidak pernah menyinggung anda sebelumnya. Tuan Topan, tolong pikirkan kembali hubungan kita selama ini." Terdengar suara lelaki tua yang sedang menangis untuk memohon ampun pada lawan bicaranya, agar nyawanya diselamatkan.Wajah Murad dan seluruh bawahannya tampak pucat pasi. Mereka mengenal jelas suara tersebut, itu adalah suara pimpinan tertinggi mereka. Mereka semua tercengang, mendengar pimpinan tertinggi mereka memohon pada orang lain untuk mengampuni nyawanya. 'To-topan, bukankah ia adalah pimpinan cabang klan Atmaja? Bagaimana mungkin dia bisa menundukkan klan Black Bull kami secepat ini?' Pikir mereka bertanya-tanya. Apalagi, mereka tidak pernah melihat pergerakan klan Atmaja setelah orang-orang dari klan Black Bull mengambil tugas pengamanan RA Grup dari mereka. Apa mereka telah merencanakan ini sebelumnya? Mereka sengaja menunggu klan black bull lengah, lalu membalas dalam satu kali pukul?Kalau begitu, kenapa pergerakan klan Atmaja bisa

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 133

    Beller merasa lantai yang dipijaknya terasa panas saat ini. Jika bisa, dia ingin segera lari dari sana seketika itu juga. Kejadian di hadapannya, seperti roller coster yang berlangsung naik turun dengan begitu cepat. Beberapa menit yang lalu, ia masih bisa jumawa dan tersenyum penuh percaya diri dengan status dan semua dukungan yang ia miliki.Namun, hanya dalam beberapa menit saja, semua itu seakan tidak artinya di hadapan pria muda yang baru saja datang dengan dua orang pengawal wanita bersamanya. Mungkin hanya bisa dihitung dia seorang, jika Beller tidak ingin memasukkan dua wanita yang tadi datang bersama Awan sebagai ancaman. Yang menakutkan dari pria ini adalah statusnya. Beller bahkan tidak bisa berkutik dan sulit membasahi kerongkongannya sendiri, begitu ia tahu jika pria yang datang memporak porandakan acaranya hari ini adalah pria yang sedang coba disingkirkan oleh saudara sepupunya.Bagaimana statusnya? Jelas saja itu sangat menakutkan untuk level Riski Beller. Sepupunya

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 134

    Samuel yang sudah kenyang pengalaman sekalipun, ketika berhadapan dengan kharisma Awan yang sekarang, membuatnya sedikit gugup."Ketua, ada aturan dalam klan. Anda tidak bisa menyerang anggota lainnya dalam klan tanpa ada kesalahan jelas dan berhasil dibuktikan. Jika tidak, maka akan sulit bagi anda untuk membela diri di depan para tetua nantinya."Samuel menunjuk Beller, "Pria ini, meski ia bukan bagian dari klan, tapi keberadaannya di sini atas perintah tuan muda Rocky. Secara tidak langsung, keberadaannya dianggap sama dengan tuan muda Rocky. Sementara, empat pengawal yang ada bersamanya adalah pasukan klan kita yang berasal dari keluarga cabang.""Namun, jika anda bersikeras. Anda dapat menahan mereka dengan tuduhan pembangkangan terhadap ketua klan. Hanya itu, satu-satunya cara untuk bisa menindak mereka saat ini, ketua."Awan tersenyum dingin, "Jadi maksudmu, aku tidak bisa membunuh mereka, meski mereka sudah terang-terangan membuatku marah dengan mengusir seluruh keluargaku dar

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 135

    Melihat Awan mengeluarkan bola energi sebesar bola kasti dengan daya hancur yang begitu mengerikan. Jelas, itu bukan kekuatan di mana seorang master seperti mereka mampu melakukannya. Paling tidak, level Awan saat ini berada di tingkat grandmaster atau bahkan lebih tinggi dari itu.Namun, kenyataan bahwa mereka masih bagian dari klan Sanjaya, membuat secercah harapan muncul dalam diri mereka, "Tu-tuan besar. Maaf, kami tidak berniat menentang anda."Dimulai satu orang pertama. Lalu, tiga orang lainnya menyusul untuk berlutut dan memohon pengampunan dari Awan."Iya, tuan besar. Kami tidak bermaksud menetang anda sama sekali. Bagaimanapun, kami masih bagian dari klan Sanjaya."Awan hanya mencibir, "Sekarang, kalian mengaku bagian dari klan Sanjaya. Beberapa saat yang lalu, saat kalian memutuskan untuk mengikuti Rocky yang berniat mengusirku dan mengambil alih klan. Apa saat itu kalian masih berpikir, jika aku adalah ketua klan yang tidak bisa kalian singgung?"Punggung ke empat pengawal

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 136

    Awan sudah bersiap masuk ke dalam mobil dan menuju perusahaan RA Grup, sebelum sebuah suara lembut terdengar memanggil namanya lewat saluran telepatinya."Kak Awan?"Awan menghentikan langkahnya. Sudah cukup lama, ia tidak mendengar suara lembut ini, "Hanna?"Hanna terdengar melonjak bahagia, begitu panggilan bathinnya di balas oleh Awan."Ingatan kakak sudah kembali?" Tanya Hanna senang."Iya dan aku baru kembali hari ini. Tidak ku sangka, kamu menghubungiku lebih dulu.""Syukurlah, aku khawatir jika kakak tidak lagi bisa mengingatku selamanya." Ucap Hanna mengungkapkan ke khawatirannya."Ketika aku mendengar kakak mengalami kecelakaan dan dirawat, aku sempat memaksa pulang. Hanya saja, kak Rachel tidak mengijinkan. Karena tidak ada jaminan dari kakak tentang keamanan di sini. Dua minggu yang lalu, Hanna tidak bisa lagi menahan diri dan akhirnya nekat pulang sendiri ke sini tanpa sepengetahuan kak Rachel dan juga papa, mama. Tapi, saat Anna mendatangi rumah sakit, kak Awan ternyata s

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 137

    "Tuan muda, anda tidak apa-apa?" Tanya Chintya cemas. Ia terkejut ketika melihat Awan membuat kakaknya menghilang secara ajaib, setelah menyentuhnya. Chintya tidak mengerti jelas apa yang sebenarnya dilakukan Awan. Tapi, ia yakin jika kakaknya saat ini berada di suatu tempat. Entah itu ada di mana, tapi ia yakin jika Awan mengirim Lana ke suatu tempat untuk melindungi seseorang dalam daftar Awan.Hanya saja, kekuatan seperti itu sepertinya memerlukan energi yang cukup besar. Pijakan Awan terlihat sedikit goyah setelah berhasil memindahkan Lana dengan kekuatan perpindahan ruangnya.Sebenarnya, Awan sekedar berspekulasi awalnya. Selama ini, dia bisa berpindah ruang dalam jarak seratus kilometer. Selama mata bathinnya mampu menjangkau tempat atau orang tertentu. Hanya saja, Awan belum pernah melakukannya dengan memindahkan orang lain sebelum ini. Satu-satunya yang pernah melakukan hal itu adalah Gumara, saat ia menguasai tubuh Awan.Ketika itu, Gumara berhasil mengirim tubuh Angel kembal

Latest chapter

  • GGAP 3 : THE LAST   EPILOG

    Satu setengah tahun kemudian.Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya.Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine.Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan.Tidak sama seperti Amanda yang terl

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 638 (TAMAT)

    Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 637

    Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 636

    Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 635

    Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 634

    Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 633

    Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 632

    Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 631

    Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,

DMCA.com Protection Status