"hehehe, sekarang tidak akan ada lagi yang menganggu pertarungan kita bocah."Justice terlihat begitu percaya diri dan terkesan sudah mengunci kematian Awan ditangannya.Awan disisi lain hanya mendengus dingin, ia sama sekali tidak menganggap Justice alias Alexander."Pak tua, apa kamu tidak malu menganggap ini sebagai pertarungan? Karena yang kulihat, kamu hanya seperti pecundang yang kalah dan tidak memiliki nyali, lalu membawa orang lain membantumu untuk mengalahkanku. Atau roh sesat sepertimu tidak tau apa arti bertarung yang sebenarnya?" Kata Awan mengejek.Ekspresi Alexander berubah gelap, kata-kata Awan sangat tepat dan menginjak-injak seluruh harga dirinya. Ia hampir lupa, kalau pria yang dianggapnya bocah itu sangat lihat dalam olah kata. "Terserah apa katamu, bocah! Karena pada kenyataannya, aku lah yang akan membunuhmu, lalu mengambil alih tubuhmu."Awan mendecis, "Cuih, apa kamu sebegitu tidak berharganya, pak tua? Bahkan kamu masih membutuhkan tubuhku? Mungkin sudah saat
Padahal pertarungan antara dirinya dengan Awan, baru terjadi beberapa hari yang lalu. Sekarang, kekuatan Huo bahkan sudah sedikit mengunggulinya. Bagaimana Alexander tidak cemburu dengan perbedaan tersebut?"Mati lah kalian berdua." Teriak Alexander seperti orang gila.Seakan tidak terima dengan keadaannya, Alexander seperti kehilangan kewarasannya. Seluruh tubuhnya juga sekarang dilingkupi penuh oleh api hitam berwarna pekat keunguan. Tidak hanya itu, perlahan tubuhnya mulai membesar menjadi dua kali lipat dari tubuh manusianya dan menunjukkan wujud aslinya."Astaga! Justice sudah gila. Apa dia berniat membakar seluruh bangunan ini?" Decak Hilda sang dewi kehancurannya the Shadow. Ia adalah salah satu dari lima petinggi organisasi The Shadow. Saat itu, ia juga bersiap menunggu perintah dari madam Gao, pimpinan pertama the Shadow. Hanya saja, nenek tua tersebut terlihat begitu santai, seakan begitu menikmati semua pertempuran itu sebagai pertunjukkan yang dapat memberinya hiburan.Di
Setelah kepergian Helena, madam Gao memerintahkan seorang pelayan untuk mengambilkannya kursi. Ia tampak begitu santai menyaksikan berbagai pertarungan di dalam aula. Ia bahkan tidak terpengaruh dengan kuatnya guncangan yang berulang kali terjadi akibat pertarungan.Bangunan aula manor Sanjaya yang semula mewah dan juga megah itu, sekarang tidak ubahnya bak kapal pecah. Wajar saja, Helena terlihat sangat histeris melihat keadaan semerawut seperti itu.Kembali pada pertarungan Awan.Surai Hijau melihat Awan teralihkan dengan pertarungan antara sosok mistisnya melawan Justice, langsung bergerak coba mengambil kesempatan."Matilah kau, bocah!"Sinar hijau pekat seperti giok muncul di kedua sisi lengan Surai Hijau.Gerakannya begitu senyap dan langsung menyasar titik vital Awan.Hanya saja, Surai Hijau terlalu percaya diri jika menyangka Awan lengah dan mengabaikan keberadaan dirinya. Sejatinya, setiap pergerakan musuh tidak luput dari pengamatannya. Indera ketujuhnya sudah aktif sedari t
Puluhan ribu pasukan militer tampak bersiaga penuh dalam radius jarak 10 hingga 15 kilometer dari pusat kediaman Sanjaya. Semua masyarakat sipil segera diamankan, begitu tamu terakhir memasuki gerbang terluar kediaman Sanjaya.Mereka sudah menangkap sinyal darurat dan segera diberlakukannya keadaan darurat militer dari zona yang telah ditetapkan berbahaya, begitu pertempuran antara dua kekuatan besar yag diwakili oleh Awan dengan keluarga tirinya yang dibekingi aliansi 7 keluarga naga dan juga the Shadow.Tentu saja, militer tidak dapat memprediksi atau bahkan memastikan hasil seperti apa yang akan terjadi didalam sana. Mencegah korban yang tidak bersalah dan menahan konflik meluas dan tidak keluar dari dalam sana, menjadi prioritas utama mereka.Bahkan para wartawan yang sebelumnya berkumpul di gerbang terluar kediaman Sanjaya, terlihat begitu penasaran dengan apa yang dilakukan oleh pasukan militer disana. Namun, mereka tidak bisa berbuat banyak ataupun berani bertanya lebih lanjut.
Militer seharusnya memiliki peralatan yang sangat canggih di negara ini, namun mengingat semua perangkat canggih yang mereka miliki menjadi tidak berguna disana, maka salah satu atau bakan kedua kelompok yang sedang berknflik didalam sana telah selangkah lebih maju dari militer dan pemerintahan.Menyadari hal itu sekarang, membuat raut wajah Tobias berubah muram.Tobias hanya bisa membuang napas kesal dan tanpa ia sadari itu adalah pekerjaannya Rose yang sedang bekerja dalam salah satu ruang khusus di Villa Nirwana.Ia telah meretas semua perangkat CCTV dan elektronik apapun di seluruh area kediaman Sanjaya, Rose bahkan juga bemblokir akses dari satelit yang dapat menangkap kejadian diseluruh area kediaman Sanjaya.Rose sebelumnya sudah curiga dengan rencana musuh yang sengaja mengundang banyak wartawan, namun sengaja tidak mengijinkan mereka untuk masuk ke dalam kediaman Sanjaya untuk mengabadikan momen pernikahannya Hadi dan Angel.Lagian, tidak mungkin mereka bisa menyembunyikan be
Melihat Father dan Hilda memasuki medan perang dan menghadapi Awan, Hadi yang telah lama menanti, melihat ini adalah kesempatan terbaiknya untuk dapat menuntaskan dendamnya terhadap Awan.Hadi bersama dengan 10 orang anak buah terbaiknya bersiap dan menunggu kesempatan yang tepat untuk dapat langsung menjatuhkan Awan dalam sekali serang. Tatapannya berkilat dan menyimpan niat busuk yang sangat licik. Awan sudah terlalu lama menjadi sandungan besar dalam kehidupannya. Pertama, kemunculan Awan dalam keluarganya telah merampas posisi pewaris utama dari tangannya. Tidak hanya berhenti sampai disitu, ayahnya bahkan secara terang-terangan menunjukkan keberpihakkannya pada Awan dengan memberikannya bekas perusahaan Wijaya yang sekarang telah diubah nama menjadi RA Corporation.Selanjutnya, Awan bahkan secara terang-terangan merampas Angel dari tangannya. Seharusnya Angel adalah miliknya dan akan selalu begitu. Dihari pertama Awan ditunjuk oleh Ayahnya sebagai pewarisnya, saat itu juga Awan
Namun sebelum itu, Awan harus sedikit lebih memeras otaknya untuk menghadapai dua lawan kuat didepannya itu sekaligus. Apalagi mereka setingkat lebih kuat dari lawan terkuat yang pernah dihadapinya selama ini."Kamu yakin dengan penilaianmu anak muda?" Tanya Gumara yang tiba-tiba bersuara melalui telepati mereka."Hehehe, selain inyiak tentunya." Bathin Awan segera meralat.Benar, inyiak adalah satu-satunya makhluk yang belum pernah bisa dikalahkannya. Meski Awan sudah menggabungkan kekuatannya dengan Huo sekalipun. Justru karena itulah, Awan terlihat percaya diri dengan dua musuh yang ada dihadapannya."Bagaimana kalau kita mencobanya denganmu dulu, pak tua?" Ucap Awan membalas kalimat Father sebelumnya."Sepertinya kamu tidak akan mengerti apa itu arti 'yang lebih lemah tidak akan pernah mengalahkan yang kuat'. Baiklah, aku akan mengajarimu apa arti kalimat itu dengan jelas, bocah."Father melompat ke depan dan langsung menerkam Awan dari atas udara. WoshhhDuaaarrr.Ketika ia meng
Hilda seketika menyipitkan mata dan mengarahkannya pada Awan."Sudah kuduga, kita salah karena menganggapnya lemah tanpa sosok mistisnya. Dia ternyata memiliki senjata andalan sendiri yang membuatnya bisa terlihat percaya diri seperti ini." Balas Hilda pelan."Kenapa? Apa kalian berencana untuk menikah setelah ini? Sampai harus berbisik-bisik seperti itu? Aku kok risih melihat orang tua macam kalian pacaran disini? Jangan bilang kalau kalian sedang puber." Ujar Awan mengolok keduanya.Sontak wajah Hilda memerah, belum pernah dalam hidupnya ada yang berani bicara selancang ini padanya."Kamu mencari kematianmu, bocah!" Teriaknya marah.Seketika, pancaran intent begitu kuat keluar dari tubuh montoknya dan dalam sekejap mata, tubuhnya sudah menghilang ke udara."Sial, aku memancing emosi orang yang salah!" Gumam Awan terkesiap. Ia lebih suka jika yang emosian seperti itu adalah lelaki disebelah Hilda dan tidak menyangka jika wanita seperti Hilda justru akan lebih mudah tersinggung.Woss
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi