Tidak sama seperti sebelumnya, kali ini Awan tidak lagi berniat mencoba-coba kemampuan lawan. Sekarang Ia menyerang dengan kekuatan penuh yang diiringi oleh amarah dan dendamnya atas kematian Mikha.Hanya dalam sekejap, salju yang masih tampak jelas sebelumnya dipermukaan tanah. Kini berganti menjadi tanah kering dan tandus, akibat kekuatan api keduanya membuat salju cepat menguap ke udara serta membakar apapun yang terdapat diatas permukaan tanah.Benturan kekuatan keduanya, seperti tabuh kiamat yang menakutkan. Kekuatan api keduanya memiliki panas yang sangat luar biasa, hanya dengan terkena hawanya saja sudah cukup untuk membunuh seekor gajah dewasa.Hal itu juga yang membuat area 100 meter disekitar tempat keduanya bertarung langsung kosong dan berganti dengan puluhan mayat yang sudah hangus terkena pancaran kekuatan api hitam keduanya.Jangankan mereka yang berlevel master, bahkan para grandmaster sekalipun lebih memilih untuk menjauh dari titik pertarungan maut keduanya. Ratusa
"Kamu kuat, tapi sayang kamu memilih tuan yang salah."Justice menurunkan tensi bicaranya, dia melihat Fumihiro yang berada tidak jauh dibelakang Patrick Soze. Justice jelas kecewa dengan kenyataan bahwa dewa perang nomor satunya telah dikalahkan. Karena itu, Justice mengalihkan tatapannya pada Patrick Soze. Ia merasakan tekanan unik yang dipancarkan oleh orang nomor satu sekte Flamis tersebut, ditambah dengan aura berkabut yang mengelilingi seluruh tubuhnya.Kekuatan seperti milik Patrick sangat langka dan sulit mencari tandingannya. Sebuah kerugian jika membiarkan orang dengan kekuatan seperti itu menjadi musuhnya. "Sekarang tuanmu sudah tidak berdaya, bagaimana kalau kamu berpindah ke sisiku? Dengan begitu aku tidak akan mempermasalahkan kenyataan jika kamu telah membunuh dewa perang terbaikku. Selain itu, kamu juga berhak menggantikan posisi Fumihiro sebagai dewa perang nomor satuku. Bagaimana?" Sama seperti tawaran licik Justice terhadap Awan sebelumnya. Ia coba mengubah pendi
Tidak peduli kearah manapun serangannya ditujukan, Justice seperti memukul udara kosong. Kesal karena serangannya sama sekali tidak menyentuh target yang diinginkannya, Justice berteriak kesal, "Jangan terlanjur senang dulu, terimalah seranganku ini!" Justice berpikir, jika seandainya itu adalah udara sekalipun. Dia tinggal meledakkannya dan membakarnya hingga tak bersisa. Setelah mengucapkan itu, Justice memusatkan kekuatan api ke titik tengah tubuhnya lalu meledakkannya dengan skala yang besar. Duaaarr. Kabut milik Patrick yang menutupi Justice sebelumnya tersapu ke segala penjuru, diikuti dengan tubuh Patrick yang terlempar kuat seperti meriam yang ditembakan dan baru berhenti begitu tubuhnya menghantam dinding tebing dibelakangnya. Itupun setelah menghancurkan sebagian besar bagian tebing dan menciptakan longsoran cukup besar dan menimbun tubuh Patrick Soze dibawahnya. Suasana berubah hening dan mencekam sampai beberapa saat lamanya. Sebelum gundukan yang menimbun tubuh Patri
"Huo, apa kamu berencana melawanku?"Huo mendapat pertanyaan itu, tertawa canggung."Ah, senior gomu-gomu, anda pasti bercanda. Mana layak junior sepertiku melawanmu.""Lalu, apa maksudmu mengambil alih tubuh Awan?" "Anda lihat sendiri, diluar sana ada pemilik kekuatan api yang sama denganku. Bagaimana Aku tidak tertarik untuk mencoba kekuatannya." Jawab Huo setenang mungkin.Setelah itu, Huo buru-buru menambahkan untuk menguatkan jawabannya, "Aku penasaran, kekuatan api siapa yang terkuat diantara kami. Sayangnya saya kalah kali ini. Tapi, itu bukan berarti kekuatan apiku lebih lemah. Hanya saja, aku yang belum cukup kuat."Jawaban Huo terdengar masuk akal, sehingga Gumara tidak lagi mengejar penjelasan lebih lanjut. Sebaliknya, Ia mengejek ketidakberdayaan Huo dalam menghadapi lawan."Segera perkuat dirimu! Jadi tidak akan ada lagi yang dapat memberi penghinaan seperti ini padamu dimasa depan.""Tentu saja! Terimakasih saranmu senior." Ucap Huo lega.Kenyataan sebenarnya, saat Awan
Tapi berbeda dengan sebelumnya, kali ini ia lebih bisa menerima kematian Mikha. Sehingga membuat Awan bisa tampil lebih tenang dan tidak lagi dikuasai emosi yang dapat membutakan hatinya."Bocah, apa kamu mencoba mempermainkanku? Atau kamu sudah pasrah menghadapi kematianmu?" Justice balik bertanya dan meremehkan Awan."Hmn... Aku tau sekarang. Kamu telah bertemu dengan saudaraku sebelumnnya." Setelah berpikir sejenak. Awan menyadari jika sebelum ia terbangun, Huo telah mengambil alih kesadarannya. Pasti Huo sudah bertarung melawan Justice. Namun, ketika melihat situasinya, Awan tahu jika Justice telah mengalahkan Huo sebelumnya.Awan tersenyum dingin, lalu kembali berkata, "Baiklah, mari kita ulangi sekali lagi, pak tua!"Deg.Jika saja Justice tidak mengenakan topeng kitsune untuk menutupi wajahnya, mungkin orang-orang dapat melihat keterkejutan yang sangat nyata di wajahnya. Justice begitu terkejut begitu Awan memanggilnya dengan sebutan 'Pak Tua', seolah ia sudah tau jika orang ya
Selain itu, Justice dibuat berkeringat dingin setiap Awan memberikan serangan balik. Serangannya terlihat biasa, namun ketika pukulan Awan hendak coba ditangkisnya, Justice merasakan ancaman yang sangat besar. Seolah, jika ia memaksa menahan serangan itu, ia akan menderita luka yang sangat serius. Sehingga yang terjadi, Justice justru dipaksa berjuang keras menghindari setiap pukulan Awan ketimbang coba menahannya. "Bagaimana dia bisa menjadi sekuat ini dalam waktu singkat? Aku bahkan kesulitan membaca gerakannya." Pikir Justice cemas.Wossshh.Tidak ingin membuang tenaga lebih jauh, Justice mengambil gerakan mundur untuk menjauhi Awan."Kenapa pak tua? Apa kamu sudah kelelahan?" Tanya Awan mengejek.Justice mendengus kesal dan berkata, "Teruslah bersikap sombong seperti itu. Aku akan membakarmu dengan ini."Justice ternyata mengumpulkan kekuatan intinya dan mengubahnya menjadi bola energi yang sangat besar diatas kepalanya. Itu seperti bola api berbentuk matahari berwarna hitam pe
Mata hitam Awan tiba mengerucut dan berubah warna keemasan, ketika melihat serangan terkuat Justice di arahkan padanya. Ia tidak bergeser sedikitpun untuk coba menghindari serangan super dahsyat tersebut dan malah bersiap menyambutnya.Semua orang yang menyaksikan detik-detik bola api hitam raksasa akan menghantam Awan, dibuat menahan napas. Waktu seakan berjalan melambat, seolah ketika bola itu menyentuh targetnya, dunia akan langsung hancur dan merusak apapun yang ada disana.Namun, tidak seperti apa yang dicemaskan oleh semua orang. Ketika bola hitam raksasa milik Justice hampir menyentuh tubuh Awan, sebuah sinar berwarna keemasan memenuhi seluruh tangan kanan Awan.Wooossshhh.Hanya perlu satu kibasan, bola api raksasa yang terlihat sangat menakutkan tersebut langsung hilang ditelan udara.Semua orang yang menyaksikannya dibuat tercengang dan lebih penting lagi, semua orang memiliki pertanyaan yang sama dalam pikirannya, 'Apa yang terjadi?'Awan terlihat hanya mengibaskan tanganny
"Karena kamu bisa mengatakan nama kakekku dengan sangat jelas. Itu artinya kamu bukan orang asing. Tapi, karena kamu telah menyakiti seseorang yang sangat berharga bagiku. Maka... kamu harus mati untuk menebusnya.""HAHAHA..." Justice tertawa terbahak-bahak.Diantara tekanan mental yang dirasakannya, Justice sekarang terlihat kembali bersemangat. Semula ia memang berniat membunuh Awan, jika tidak dapat menundukkannya. Sekarang, melihat kemampuan lain yang di tunjukkan Awan, membuat minat Justice terusik. Ia ingin menguasai paksa kekuatan Awan.Tidak sia-sia rencananya, menculik teman wanita Awan dan memancingnya kesini hari ini. Kekuatan Awan begitu menarik minat Justice."Bocah, jangan merasa percaya diri dulu karena kamu bisa menepis satu seranganku. Mau membunuhku? Mari kita lihat apa kamu sanggup melakukannya. Bahkan kakekmu tidak dapat membunuhku.""Pak tua, sepertinya kamu msih belum menyadarinya. Baiklah, akan aku buat kamu mengerti."Hanya sepersekian detik setelah Awan menyel
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi